Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bantuan Tak Terduga
Matahari hampir terbenam dan akhirnya mereka bisa mengakhiri pekerjaan mereka.
Dengan keadaan lelah dan masih memakai seragam, mereka berempat berjalan pulang menuju panti asuhan.
Hari ini adalah hari paling sibuk bagi mereka berempat, Zara dengan berbagai macam kopi, Sarah dengan masakannya, Luna dengan kasirnya dan Lilith dengan pelayanannya.
Beberapa menit kemudian, mereka akhirnya tiba didepan panti, namun mereka kebingungan dengan mobil yang terparkir didepan.
Mereka bertanya tanya siapa orang kaya yang datang berkunjung.
Setelah masuk kedalam, mereka akhirnya tau bahwa yang berkunjung adalah Diana.
"Oh kalian sudah pulang.", sambut Diana dengan senyum lembutnya.
"Nyonya? Ada keperluan apa Nyonya kesini?", tanya Luna penasaran.
"Saya datang membawa seseorang yang akan jadi ibu baru kalian.", jelas Diana.
"Perkenalkan, namanya adalah Ratna.", lanjut Diana memperkenalkan seorang wanita yang duduk di sampingnya.
"Gue mau buat teh.", ucap Sarah tiba tiba lalu bergegas menuju dapur.
"Tidak perlu repot repot, saya yakin kalian lelah.", ujar Diana.
"Nyonya tidak perlu sungkan.", balas Luna lalu duduk di sofa, begitu juga dengan Lilith kecil dan Zara.
"Jadi, tentang bu Ratna, apa beliau akan jadi pengurus panti mulai hari ini?", tanya Lilith kecil.
"Tentu saja, dan tidak perlu khawatir soal uang karena saya akan mengirimkan uang bulanan.", jawab Diana.
"Eh nyonya tidak perlu repot repot, kami berempat bisa bekerja paruh waktu buat kebutuhan.", balas Lilith kecil.
"Tidak perlu seperti itu, kalian bisa bekerja di cafe saya, dan anggap saja mulai hari ini saya adalah donatur tetap di panti asuhan ini.", jelas Diana.
Lilith kecil merasa terharu, begitu juga dengan Luna hingga ia tiba tiba saja berdiri dan berniat bersujud di hadapan Diana.
Namun Diana segera mencegahnya dan membantunya berdiri.
"Tidak perlu berlebihan seperti itu, saya hanya ingin membantu.", ucapnya lembut.
Tak lama kemudian, Sarah kembali dengan membawa nampan berisi teko dan dua gelas.
Setelah itu ia meletakkannya diatas meja dan menuangkan teh untuk Diana dan ibu Ratna.
"Silahkan diminum.", ucap Sarah dengan sopan.
"Terima kasih.", balas Diana lalu segera meminum teh tersebut, diikuti oleh ibu Ratna.
"Baiklah, saya tidak bisa berlama lama disini, kalau kalian perlu sesuatu, kalian bisa minta pada ibu Ratna.", jelas Diana lalu berdiri dari sofa.
"Terima kasih banyak nona.", balas Lilith kecil, Luna, Zara dan Sarah secara bersamaan sembari membungkukkan badan.
Sedangkan Diana hanya mengangguk kecil lalu melangkah pergi.
Karena hampir waktunya makan malam, ibu Ratna berdiri dan bilang kalau dia akan memasak.
Lilith kecil dan sahabatnya segera berdiri untuk membantu, seperti Sarah yang membantu memasak, Luna dan Zara menata alat makan, dan Lilith kecil yang akan memberi tau anak anak panti.
Enam bulan telah berlalu, dan selama itu juga Lilith kecil melakukan latihan setiap malam dengan instruksi Lilith.
Walaupun perubahan pada otot ototnya hampir tidak terlihat, tapi kekuatan fisiknya sekarang sudah meningkat banyak.
Dan Lilith kecil, Luna, Sarah serta Zara kini sudah memasuki SMA terpandang dengan bantuan beasiswa.
Tapi apesnya mereka malah satu sekolah dengan Clarissa, Maya dan Vania, pembully mereka sejak SMP.
Tapi kali ini Lilith kecil sudah bisa melakukan perlawanan secara terang terangan, tidak seperti dulu dengan alasan tidak ingin membuat keributan.
Dan yang paling mereka syukuri adalah berkat bantuan Diana, keadaan panti asuhan yang sebelumnya tidak terawat, kini terlihat baru dan enak dipandang.
"Yok pulang.", ajak Lilith kecil pada teman temannya saat berada di kelas.
"Gas.", balas Luna semangat lalu menggendong tas nya dan mengikuti Lilith kecil yang sudah keluar lebih dulu.
"Akhirnya kita bisa jadi karyawan tetap mulai hari ini.", ucap Luna dengan perasaan senang.
"Gue juga gak nyangka kalo kita bakalan jadi karyawan tetap.", balas Lilith kecil yang mulai merubah kosa katanya.
"Eh btw nanti malam keluar yok.", ajak Luna.
"Emangnya mau kemana?", tanya Sarah.
"Ya jalan jalan, mumpung besok hari minggu, sekalian cuci mata ngeliatin cowok cowok ganteng.", jawab Luna dengan senyum nakalnya.
"Ck, cowok mulu pikiran lo.", balas Sarah.
Mereka terus mengobrol di sepanjang lorong, tentu saja kecuali Zara yang biasa diam.