NovelToon NovelToon
Mari Moderne, Temps Anciens

Mari Moderne, Temps Anciens

Status: sedang berlangsung
Genre:TimeTravel / Sistem / Mengubah Takdir / Kaya Raya / Kehidupan alternatif / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: RAS( BY.AR)

Setelah mati karena habis usia, Lu Tian mendapati dirinya terbangun di tubuh seorang pemuda miskin yang merupakan seorang lulusan ujian negara tingkat dasar di desa Yekhong.

Tidak ada harta, tidak ada ladang dan rumah tidak layak huni. Bahkan untuk makan pun hanya mengandalkan sayur liar dan air sumur.

Ditengah itu, bahkan peraturan pemerintah menambah beban nya untuk memiliki istri, jika tidak maka dia harus menjadi pekerja rodi?

Dengan kemampuan dan pengalaman nya sebagai orang kaya generasi pertama yang memulai dari tanah basah hingga teknologi maju. Lu Tian tidak khawatir untuk hidup, mendapatkan sistem yang hanya memperlihatkan statistik? Bukan masalah besar, gunung di desa ini penuh dengan sumber daya!

Tetangganya. "Awalnya dia hanya seorang sarjana rendah yang miskin, setelah memiliki istri dia mendapatkan uang banyak. Memberikan alasan itu hasil menjual herbal dari gunung? Saya sulit percaya"

#Dibuatawal17Agustus2025

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RAS( BY.AR), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Setelah beberapa saat berbincang ringan, Lu Tian akhirnya menyampaikan maksud sebenarnya.

"Paman, ada satu hal yang ingin saya bicarakan... Saya berniat membeli sebidang tanah di belakang rumah saya, kira-kira beberapa mu tanah samping dan belakang. Jika paman berkenan, saya ingin meminta bantuan paman sebagai perantara untuk mengurusnya."

Mendengar itu, kepala desa Li Xicai sedikit tertegun. Dia menatap Lu Tian dengan seksama, kemudian tersenyum. Anak ini dulunya miskin dan setelah menikah tiba-tiba ingin membeli tanah seperti punya uang banyak, memang ia pernah mendengar Lu Tian mendapatkan uang dari hasil beberapa kali menjual herbal, tapi berapa jumlah uang yang ia dapatkan tidak ada yang tahu. Sepertinya Lu Tian mendapatkan banyak keberuntungan setelah menikah. "Oh, jadi itu maksudmu. Tentu saja hal seperti itu memang tugasku. Jika ada penduduk desa ingin membeli atau mengajukan kepemilikan tanah, aku yang harus mengajukan laporan ke pihak atas, yaitu pemerintah kabupaten. Kamu tidak perlu khawatir, aku akan membantumu."

Lu Tian berdiri dan menunduk sopan. "Terima kasih banyak, paman. Saya tahu ini akan merepotkan, jadi saya sungguh berterima kasih atas bantuan paman."

Li Xicai mengangkat tangannya seolah menolak kerendahan hati Lu Tian. "Tidak usah terlalu sungkan. Kamu ini Xiucai satu-satunya di desa, sudah sepatutnya aku membantu. Lagipula, kamu membeli tanah di sekitar rumahmu sendiri, itu justru lebih baik. Dengan begitu, tanah tidak terbengkalai, dan desa pun akan terlihat lebih rapi."

Istri kepala desa yang sejak tadi mendengar pun ikut menimpali, "Betul itu. Selain itu, tanah di belakang rumahmu memang tidak begitu digarap serius oleh para petani. Kalau kamu membeli nya, bisa kamu manfaatkan untuk bertani atau membangun rumah"

Lu Tian tersenyum tipis. Dalam hati, dia memang sudah memperhitungkan semua ini. Membeli tanah bukan hanya untuk memperluas rumah dan lahan keluarga, tapi juga untuk menanam tanaman penting yang bisa menjadi sumber penghidupan ke depan.

Li Xicai melanjutkan, "Besok pagi aku akan membuat catatan, kemudian aku akan pergi ke kabupaten untuk menyerahkan permohonanmu. Selama semua dokumen lengkap, biasanya tidak akan ada masalah. Hanya saja..."

Dia berhenti sebentar, lalu menatap Lu Tian.

Lu Tian segera menimpali dengan bijak, "Saya mengerti, paman. Jika memang ada biaya administrasi atau keperluan lain, saya akan siapkan."

Li Xicai tersenyum puas. "Kamu memang anak yang tahu diri. Tenang saja, nanti aku akan kabari berapa yang harus dibayar setelah aku hitung semua sesuai aturan kabupaten."

Obrolan pun menjadi semakin cair setelah itu. Kepala desa bahkan semakin ramah, dan dari cara bicaranya terlihat jelas bahwa dia menaruh rasa hormat dan juga sedikit kekaguman pada Lu Tian. Anak ini terlihat jauh berbeda dari yang dulu, Lu Tian yang dulu jangankan mengobrol santai seperti ini. Jika berjalan akan berpapasan dengan nya saja dia seperti melihat hantu dan putar arah. Berbeda dengan sekarang, semakin dia dengan Lu Tian mengobrol dia bisa melihat wibawa, kecerdasan dan kedewasaan nya.

Setelah semua jelas, Lu Tian dan Long Ye pamit. Kepala desa dan istrinya mengantar mereka sampai ke halaman rumah, wajah mereka penuh senyuman.Sebelum benar-benar pergi, Lu mendekati kepala desa dan memasukkan kantung kecil uang ke tangannya kemudian pamit.

Kepala desa menimang nya dan sepertinya itu 1 setengah tael uang, dalam hati dia mengangguk sangat puas.

Di perjalanan pulang, Long Ye menatap Lu Tian dengan kagum. "Suamiku, kamu benar-benar pintar. Baru saja tadi membagi daging, sekarang sudah berhasil mendapatkan bantuan kepala desa untuk membeli tanah. Aku,,, aku tidak tahu harus bilang apa."

Lu Tian hanya tersenyum hangat sambil menggenggam tangan istrinya. "Ye'er, semua ini demi masa depan kita sekeluarga. Jika kita bisa memiliki tanah sendiri yang luas, hidup kita akan lebih terjamin. Aku ingin memastikan kamu, Nian Nian, Shi Shi dan anak-anak kita kelak tidak akan pernah kekurangan."

Long Ye menunduk, wajahnya memerah, namun di hatinya muncul rasa hangat dan tenang yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

*

Keesokan harinya, kepala desa Li Xicai benar-benar menunjukkan kesungguhannya. Ia sendiri pergi ke kabupaten untuk mengurus permohonan tanah Lu Tian. Karena hubungan Li Xicai dengan pihak atas cukup baik, prosesnya berjalan lancar.

Hanya dua hari kemudian, Li Xicai datang kembali ke rumah Lu Tian sambil membawa dokumen resmi.

"Lu Tian, kabar baik. Permohonanmu sudah disetujui pemerintah kabupaten. Tanah di samping dan belakang rumahmu kini sah milikmu."

Lu Tian segera bangkit, menundukkan badan penuh rasa hormat. "Terima kasih banyak, Paman Li. Saya sangat berterima kasih atas bantuan paman."

Li Xicai tersenyum puas. "Sudahlah, itu memang tugasku. Dan setelah diukur, luas tanah di belakang rumahmu ada 3 mu, sementara di samping rumah 2 mu. Jadi totalnya 5 mu tanah."

Lu Tian mengangguk, kemudian bertanya hati-hati, "Kalau boleh tahu, berapa harga yang harus saya bayarkan?"

Kepala desa segera menjawab, "Karena kamu adalah penduduk desa sini, maka harganya khusus, hanya 800 sen per mu. Jadi totalnya 4.000 sen."

Lu Tian langsung menghitung cepat di kepalanya. 1 tael sama dengan 1.000 sen. Jadi 4.000 sen berarti 4 tael perak. Jumlah itu tidak kecil, tapi juga tidak mustahil untuk seorang petani. Namun dia memiliki pegangan dari hasil herbal sebelum nya, jika di bayarkan tanah dia masih memiliki 90 tael dan beberapa ratus sen.

Dengan tenang, ia berkata, "Baik paman, tunggu sebentar. Saya ambil uang"

Lu Tian masuk ke rumah dan kembali setelah beberapa saat. "Paman, silahkan di hitung dulu" dia menyerahkan kantung uang berisi 4 tael perak.

Li Xicai menerima nya dan menghitung beratnya kemudian mengangguk."Pas, 4 tael. Nanti aku akan bantu catatkan sebagai bukti resmi agar tidak ada yang bisa mengutak-atik kepemilikan tanahmu. Kamu ini Xiucai desa, aku percaya kamu akan memanfaatkannya dengan benar."

Lu Tian mengangguk, dengan sopan mengobrol beberapa kata setelah itu kepala desa pun pamit pergi.

Malam itu, Lu Tian berkumpul bersama ketiga istrinya.Setelah makan malam dan beberes, mereka duduk di kursi meja makan rumah sederhana mereka dengan di terangi obor sederhana, wajah masing-masing bercampur antara takjub dan bahagia.

Long Ye yang biasanya paling kalem berkata dengan mata berbinar, "Suamiku, sekarang keluarga kita benar-benar punya tanah yang luas. Aku merasa seperti sedang bermimpi."

Lu Nian dan Lu Shi mengangguk serupa, seakan tidak percaya. Mereka mendengar dari beberapa tetangga yang pernah di temuinya mengatakan suaminya sangat miskin melarat, setelah memiliki istri akan semakin melarat. Namun kenyataan nya sekarang berbanding terbalik.

Meskipun tidak tahu berapa uang yang di miliki suami mereka, mereka merasa kehidupan mereka saat ini bersama suaminya sangat sejahtera. Melebihi para petani desa dan orang kaya, bandingkan saja. Petani hanya makan bubur encer dan biji kasar ataupun sayuran liar yang pahit dan hambar, orang kaya meskipun bisa makan daging dan beras halus ataupun nasi putih tidak setiap hari. Sementara mereka, setiap hari makan nasi putih, daging, sayuran dan kadang cuci mulut buah-buahan sampai kenyang. Sangat sejahtera!

Lu Tian menatap mereka bertiga dengan penuh kasih. "Kita memang sudah memiliki tanah, namun kita juga harus membuat rencana untuk apa tanah ini."

Lu Tian melihat ketiga istrinya, Lu Nian berserah. "Suami, saya mengikuti saja apa yang kamu rencanakan untuk keluarga kita" Keduanya mengangguk.

"Baiklah, sebenarnya aku ingin memperbesar dan memperbaiki ulang rumah ini. Dan untuk sisa lahan, aku berniat untuk menanam singkong, tentu saja setelah aku mengumumkan kepada semua orang bahwa singkong(talas beracun) tidak beracun"

"Kalian juga jika memiliki keinginan bisa bicarakan, aku akan mengatur nya untuk kalian" ucap Lu Tian menatap ketiga istrinya.

Tiga istrinya menunduk, hati mereka dipenuhi rasa hangat. Mereka bertiga tahu, meski hidup di desa sederhana, bersama Lu Tian mereka tidak pernah merasa diabaikan. Suami mereka tidak hanya pintar, tapi juga penuh tanggung jawab dan sangat memanjakan.

Hari-hari berikutnya, kabar tentang kepemilikan tanah baru Lu Tian menyebar di desa. Namun tidak ada gosip iri ataupun permusuhan. Justru para tetangga memberi selamat dengan tulus, pemuda Xiucai ini setelah kematian orang tuanya hidup nya sangat miskin. Hampir saat orang-orang mendengar nya memiliki tiga istri mereka semakin kasihan kepadanya dan berdoa untuk rezekinya, namun sekarang akhirnya di (Lu Tian) memiliki rezekinya juga, mendapatkan uang dan membeli tanah.

"Selamat, Lu Tian! Sekarang kamu benar-benar punya lahan sendiri, pasti keluargamu akan semakin makmur."

"Benar, Xiucai seperti kamu pantas mendapatkannya."

Lu Tian hanya tersenyum dan membalas dengan ramah, memastikan hubungan dengan warga tetap harmonis.

Di dalam hati, ia merasa semakin mantap. Dengan tanah 5 mu ini, ditambah dukungan ketiga istrinya dan hubungan baik dengan warga desa, jalan menuju kehidupan yang lebih sejahtera sudah terbuka lebar.

1
Abel Incess
sllu menunggu update nya
Paramitha Tikva
Up yok Thor
A Du-Du-Du-Du
*Melihat+
Mika🌒
ditunggu update selalu ya/Heart/
Mika🌒: besok up lagi gak kak?
total 2 replies
Mika🌒
entah kenapa aku suka sama cerita yang genre nya kayak gini, semangat terus kakak💪
A Du-Du-Du-Du: Syukur lah kalo suka, semoga kk bisa terus nemenin cerita ini sampai tamat~
total 1 replies
Cilel Cilel
karena 2bab tak kasi secangkir kopi
A Du-Du-Du-Du: Huhuhu, susah up 2 Bab tiap hari mah~
total 1 replies
Abel Incess
ganas betul lu tian
A Du-Du-Du-Du: Hahahha
total 1 replies
Cilel Cilel
lanjut thor 2bab la
A Du-Du-Du-Du: Kalo author Free
total 1 replies
Dwi Agustina
Ternyata zaman dulu jg sdh ada preman y😅
A Du-Du-Du-Du: Ya... nama preman emang gak ada, tapi pembuat onar~
total 1 replies
Wardi's
ceritanya menarik.. wajib sampe tamat..
Dwi Agustina
InshaAllah, Aamiin 🤲
A Du-Du-Du-Du: Aaamiin
total 1 replies
Travel Diaryska
hadir ✨
A Du-Du-Du-Du
Tolong berikan banyak komentar💪
Cilel Cilel
mantap thor lanjut
Dwi Agustina
Orang baik dikelilingi org baik😍👍👍👍🫰
A Du-Du-Du-Du: Nice~
total 1 replies
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
cerita nya keren
A Du-Du-Du-Du
Di Bab ini banyak typo-nya...
Author buatnya malem² lagi nundutan lagi, benerin revisi gak ada mood~
Cilel Cilel
2 bab la thor
A Du-Du-Du-Du: Mmmm...
total 1 replies
Dwi Agustina
👍👍👍🙏💪💪
Jjlynn Tudin
kami membesar mkn ubi ini kenapa di katakan beracun?? saya x pernah sakit pun mkn dri kecil 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!