NovelToon NovelToon
Bride Of The Fate

Bride Of The Fate

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Duda / CEO / Beda Usia / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:731
Nilai: 5
Nama Author: Rustina Mulyawati

Anya Safira adalah gadis berusia 20 tahun. Ia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah hotel. Suatu hari Anya tengah membersihkan kamar hotel yang sudah ditinggalkan oleh tamu. Namun, Seketika seorang pria masuk dan menutup pintu serta menguncinya. Pria itu mabuk dan tidak sadar kalau ia salah masuk kamar.

Melihat tubuh seksi Anya pria tersebut tidak tahan dan segera mendorong tubuh Anya ke atas ranjang. Pria itu pun naik dengan hasrat yang tidak tertahankan. Anya yang ketakutan hendak berteriak. Namun, pria itu segera membekap mulut Anya sambil berbisik.

"Jangan berteriak. Aku akan memberimu satu miliyar asal kau layani aku, " bisiknya.

Anya yang memang sedang membutuhkan uang, tidak pikir panjang dan menerima tawarannya. Dan disitulah awal dari semuanya.

Anya tidak tahu, kalau pria itu adalah tuan Elvaro. Duda kaya raya seorang Presdir perusahaan ternama YS.

Lalu, apakah yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rustina Mulyawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Hadiah Kecil

 Elvaro seakan lupa diri. Hasratnya memuncak setiap kali mendapat balasan kecupan dari Anya. Tetapi, Anya segera sadar dan berhenti.

 "Cukup! Saya mau mandi! " seru Anya.

 Elvaro tidak bisa memaksanya. Jadi ia pun berhenti dan melepaskan Anya. Sementara Anya berlari kecil pergi ke kamar mandi. Ia mengunci kamar mandi rapat-rapat.

 Duuuuttttt~

 "Ah, leganya! Hampir saja. Aku sudah tidak tahan lagi. "

 Anya menepuk-nepuk pelan perut kecilnya.

 Anya tidak tahu, kalau kentutnya itu sampai terdengar keluar. Elvaro tertawa kecil mendengarnya.

 "Pantas saja, dia berlari terbirit-birit." Gumam Elvaro.

 Tok.. Tok... Tok...

 Elvaro membuka pintu kamar untuk melihat siapa yang datang.

 "Mamah? Ada apa? "

 Dita mengintip kedalam kamar dan tidak menemukan Anya disana.

 "Dimana Anya? "

 "Dia sedang mandi. Kenapa, Mah? " tanya Elvaro lagi.

 "Tidak papah. Ini, Mamah cuma mau ngasih kamu teh herbal. Nanti kamu sama Anya minum yah."

 Dita menyodorkan dua cangkir teh diatas nampan kepada Elvaro.

 "Iyah, Mah. Terima kasih. "

 Elvaro menerima niat baik Dita dengan senang hati.

 "Eh, nanti jangan terlalu kasar sama dia. Lakukan saja dengan perlahan. Buat dia senyaman mungkin, " ujar Dita sedikit berbisik.

 Elvaro mengerti maksud tujuan dari ucapannya. Dan ia hanya tersenyum canggung kepada Dita.

 "Iyah, Mah. Tidak perlu diingatkan pun aku sudah tahu. Lagi pula ini bukan pertama kali bagiku. "

 Sejenak Dita terdiam mencerna dengan seksama ucapan Elvaro. Dan ia mengerti, mungkin maksud Elvaro adalah karena ini bukan pertama kali dia menikah dan memang sudah ahli dalam melakukannya.

 "Baiklah kalau begitu. Kalian istirahatlah. Jangan lupa, Nenek ingin cucu perempuan yang sangat cantik, " sahut Dita lagi kembali berbisik.

  "Mamah, ayolah. Kenapa buru-buru sekali. Dia masih kecil, Mah. "

 "Iyah, iyah. Yasudah, Mamah pergi. "

 Dita pun akhirnya pergi meninggalkan Elvaro supaya bisa bermesraan dengan Anya.

 Elvaro kembali masuk dan menyimpan nampan dengan dua cangkir teh itu di meja. Tidak lama kemudian Anya keluar hanya dengan memakai handuk menutupi tubuhnya.

Elvaro menoleh melirik tubuh indah Anya. Ia menelan kuat-kuat ludahnya. Anya benar-benar sangat menggodanya.

 "Itu apa? " tanya Anya sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk yang lain.

 "Oh ini, Mamah ngasih kita teh herbal tadi. Nanti, kamu minum yah, " balas Elvaro.

 "Ohhh... Mana sini, aku cobain. "

 Anya berjalan ke arah Elvaro. Tetapi langkahnya tidak sengaja tersandung oleh karpet lantai yang sedikit menggulung. Anya terjatuh ke arah Elvaro. Tapi untung Elvaro dengan sigap menangkap tubuhnya. Tapi sayangnya, hal memalukan terjadi. Handuk yang ia pakai terlepas sehingga ia mendarat dalam pangkuan Elvaro dalam keadaan telanjang bulat.

 Menyadari hal itu, kedua mata Elvaro dan Anya terbelalak saling menatap kaget. Anya berteriak karena Tanga Elvaro menyentuh dua buah gunung milik Anya.

 "Aaaa...! Dasar mesum! "

 Anya refleks meninju wajah Elvaro dengan sangat kuat. Tepat dibagian dagu dekat pipi sebelah kanan sampai Elvaro mengeluarkan air liurnya dan terpental jatuh ke lantai.

 Bruuuuk!

Anya segera mengambil handuk itu dan memakainya. Karena pas mandi Anya lupa tidak membawa baju ganti. Makannya Anya keluar hanya dengan memakai handuk, untuk mengambil baju gantinya. Tapi, malah terjadi hal yang begitu memalukan ini.

Setelah Anya memakai baju, ia mengambil air es untuk mengompres lebam di dagu Elvaro.

 "Sakit sekali, " keluh Elvaro.

 "Yah, maaf. Lagian, anda juga. Ngapain pegang-pegang saya. Di dada lagi, " geram Anya.

 "Itu kan bukan salah saya. Kamu sendiri yang jatuh ke arah saya. Saya cuma berniat menolong. Lagi pula kenapa sih kamu segitunya. Kita kan suami istri. Bukannya aku berhak atas tubuh kamu. Jadi, gak papah dong. saya mau pegang kamu dibagian yang mana saja, " ungkap Elvaro.

 Anya terdiam mendengar ucapan Elvaro. Memang benar sekarang ia sudah sah jadi istrinya. Tapi, entah kenapa ia masih begitu malu dan canggung. Lagi pula hal se intim itu memerlukan waktu dan persiapan yang matang.

 "Kenapa diam? " tanya Elvaro.

 "Saya ngantuk. Anda kompres sendiri saja. Saya mau tidur, " jawab Anya sambil menaruh kantung berisi es batu itu di atas paha Elvaro.

 Lantas, ia pun pergi ke kasur dan menutup dirinya dengan selimut tebal kemudian tidur.

 Elvaro hanya tersenyum dan mengompres lebamnya.

 "Wah, tinjunya kuat juga. Sakit sekali, " gumam Elvaro.

 ***

 Keesokan harinya semua sudah berkumpul untuk sarapan bersama. Semua orang, menatap wajah Elvaro yang lebam dengan heran.

 "Kamu kenapa, sayang? " tanya Dita.

 "Wajah Ayah kenapa lebam begitu? " tumpal Aidan.

 "Ayah berantem yah, sama dia? " terka Bima asal menuduh Anya.

 "Apa benar begitu, Anya? " sahut Ranti menoleh kepada Anya.

 Anya menggelengkan kepalanya cepat sambil memberi isyarat menggoyangkan kedua tangannya.

 "Bukan apa-apa. Saat mandi saya tidak sengaja tergelincir dan jatuh menabrak wastafel, " jawab Elvaro berbohong.

 "Ya ampun, Ayah ceroboh sekali, " balas Bima.

 "Sudah sudah, sekarang mari kita sarapan saja. Tidak perlu di ributkan! " seru Elvaro.

 Elvaro menatap Anya dengan tatapan aneh. Anya hanya tersenyum bersalah kepada Elvaro dan untuk itu ia mengambilkan sarapan untuk Elvaro.

 "Makanlah yang banyak."

 Anya menyodorkan piring dengan roti sandwich diatas kepada Elvaro. Selain itu ia juga menuangkan susu ke gelas Elvaro.

 "Wah wah wah. Mamah senang sekali, melihat kalian seakur ini. Semoga kalian cepat memberi cucu perempuan untuk Mamah, " ucap Dita sambil tersenyum senang.

 Ohok... Ohok

 Anya yang baru saja mengambil satu gigitan hampir tersedak mendengar ucapan Dita. Ia langsung saja meminum seteguk susu yang ada dihadapannya.

 "Kamu baik-baik saja? "

Elvaro menepuk pelan punggung Anya.

 "Iyah."

"Benar sekali Bu Dita. Saya sudah gak sabar pengen nimbang cucu, " timpal Ranti.

 "Ibu! " seru Anya.

 Dita dan Ranti hanya tertawa bersama. Setelah sarapan mereka melakukan kegiatan seperti biasanya.

 Ketika Bima hendak naik ke mobil untuk berangkat ke kampus, Syella mengejarnya dan menghentikannya.

 "Kak Bima tunggu! "

 "Ada apa? "

 Syella mengeluarkan sesuatu dari dalam ranselnya. Dan menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang warna biru.

 "Terima kasih, kemarin sudah membantu saya. Mungkin hadiah ini tidak seberapa dibandingkan dengan barang-barang mewah milik Kak Bima. Tapi semoga Kak Bima suka."

 Syella langsung pergi setelah memberikan hadiah ucapan terima kasih itu kepada Bima. Entah kenapa Bima merasa terharu. Ia merasa senang menerima hadiah ini.

 [Kenapa sih denganku? Hati ini terasa begitu hangat.] Bathin Bima.

 Ia pun mencoba membuka hadiah tersebut. Ternyata itu sebuah gantungan kunci yang khusus dibuat sendiri oleh Syella. Dan disana terdapat tulisan.

 'Kak Bima pahlawanku'

 Bima tersenyum kecil ketika membacanya. Dan gantungan kunci itu terlihat cukup menarik baginya. Jadi, ia pun menerimanya dengan senang hati lalu memasangnya di ranselnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!