Katanya satu yang hilang dapat diganti dengan seribu yang datang. Tapi jika yang hilang adalah ibu, siapa yang mampu menggantikannya?
Meskipun begitu, aku memiliki seseorang yang mendampingiku. Merekapun menyayangiku tanpa syarat. Namun sayangnya, mereka malah saling memperebutkan aku. Hal inilah yang membuatku ditempatkan pada situasi yang sulit untuk memilih salah satu diantara mereka. Aku harus memilih antara menetap dengan kakak tiriku yang sejak kecil menemaniku ataukah pergi bersama kekasihku yang sangat aku cintai. Keputusan akhir yang kuambil adalah memilih untuk menetap. Tapi takdir punya rencana lain, ia malah mendatangkan kembali orang baru ke hidupku. Aku kembali di tempatkan di situasi yang sama yaitu dipaksa untuk memilih lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulyanee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Genggaman Tanganku yang Kau Lepaskan
"Seriya sayangku, kamera yang kumaksud tadi memang berasal dari kamarmu. Aku mendapatkannya di sana, Sanjaya merangkai kebohongan itu."
"Cukup Ergi Cukup, aku memang tahu kalian saling tidak menyukai, tapi aku tidak pernah menyangka kebencian diantara kalian akan sampai sebesar ini."
"Seriya, kau sudah terperdaya olehnya. Aku memiliki buktinya, tidakkah kau ingin melihatnya dulu? kumohon sweetheart ... "
Seriya menggeleng,"Aku tidak ingin melihatnya sama sekali."
Jawaban yang menohok itu membuat Ergi tidak bisa berkata-kata lagi. Karena dari awal pun Seriya memang menyadari ketidakakuran antara Ergi dan Sanjaya. kepercayaan Seriya ternyata sangatlah besar kepada Sanjaya.
Sebesar apapun perasaan tidak terima yang dirasakan oleh Ergi, ia tidak bisa melakukan apapun untuk saat ini.
"Jadi kau tidak mempercayaiku? Itu berarti kau memilihnya dibandingkan denganku?" tanya Ergi.
Ergi kemudian lanjut sambil berteriak, "Aku melakukan ini untuk menyelamatkanmu dari bajingan itu. Aku berusaha menjauhkan apa yang tidak baik untukmu!"
"You didn't know anything about what's good for me. You're just a crazy bastard. Oh god, how could you lie to me when you say you love."
"Everything I do is for you're life, this is how I show my love. I've been protecting you all this time from that damn man!"
"This is love? Crazy."
"I love you more than anything in this world. I only have you, please ... Please dont leave me, believed me ... please."
"Pathetic!"
Setelah mengatakan itu, Seriya melenggang pergi meninggalkan Ergi yang masih berada di depan pintu masuk rumah. Ergi memang tak terima dengan perlakuan hina yang telah dilakukan Sanjaya selama ini kepada kecintaannya. Namun sepertinya Ergi terlalu terburu-buru. Seriya tentunya juga tak terima mendengar Ergi mengatakan hal-hal buruk tentang kakaknya. Karena apabila dibandingkan pun, hubungan Ergi dan Seriya tidak seberapa dibandingkan dengan hubungan antara Sanjaya dan Seriya.
Seriya kini telah meninggalkannya dan memutuskan hubungan yang telah terjalin diantara keduanya. Di waktu ini Ergi terpaksa harus mundur, dengan berat hati Ergi menyerahkan kemenangannya kepada Sanjaya untuk sementara waktu.
Sanjaya menjadi pihak yang menang di kesempatan kali ini. Ergi menekankan, hanya kali ini saja ia membiarkan kemenangan tidak berpihak pada dirinya. Sanjaya tidaklah benar-benar menang tapi Ergi lah yang meminjamkan kemenangannya kepada Sanjaya.
Ergi bersumpah untuk mengusut semuanya dari awal. Tidak akan ada satupun kejahatan yang pernah diperbuat oleh Sanjaya akan bisa lepas dari tangannya Ergi.
Setelah kejadian inilah Ergi menghilang entah ke mana. Dirinya benar-benar menghilang tanpa meninggalkan jejak apapun. Tidak ada siapa pun yang berhasil menemukan dirinya sampai Ergi pun menampakkan dirinya sendiri.
Alasan itulah yang kini diemban oleh Ergi. Setelah menghilang selama 2 tahun lamanya akhirnya Ergi kembali.
Satu-satunya alasan dari kembalinya Ergi hanyalah untuk membebaskan seriya dari sangkar miliknya Sanjaya.
"Tuan muda, sudah dipastikan nona Seriya akan kembali dalam kurun waktu yang dekat, tapi saya tidak bisa mengetahui kapan waktu pastinya beliau akan kembali."
"Aku lupa, sudah berapa tahun lamanya dia pergi?"
"Kurang lebih sekitar 3 tahun lamanya tuan muda," jelas Abigiel
"3 tahun? Selama itu ternyata."
Di tempat lain, di kediaman keluarga Fahar Karissa dikejutkan oleh telepon dari Seriya yang sebelumnya menghilang tanpa jejak.
"Oh my god, you still alive? Where have you been seriya? you tahu gak I kangen banget sama you."
"Utututu kangen? Maaf yah aku pergi gak bilang-bilang sama kamu, sama mereka juga. I'll be back soon kok."
"Tega banget kamu ngilang tanpa kabar kayak gitu. Kamu harus tahu nih, orang yang paling kehilangan kamu itu adalah Findra. Awalnya kukira walaupun kamu tiba-tiba ngilang setidaknya kamu akan hubungin ataupun ngasih tau Findra, ternyata enggak ya?"
Seriya sempat diam sejenak setelah mendengar nama yang sudah lama tidak ia dengar disebutkan oleh Karissa barusan. Justru Findra lah alasan kenapa Seriya ingin menghilang saja. Ini adalah upaya seriya untuk melindungi Findra dan juga untuk melindungi Ergi.
Seriya pun memutuskan untuk mengakhiri sambungan teleponnya dan meminta Karissa untuk merahasiakannya ini kepada yang lainnya kalau dirinya menelpon. Karissa pun setuju untuk bungkam.
Awalnya Seriya dan Sanjaya tidak akan berlama-lama tinggal di Ukraina. Mereka ke sana berniat hanya untuk menghadiri acara pernikahan Erwin saja. Tapi, akhirnya Erwin menahan mereka untuk tidak pulang terlalu cepat. Seriya merasa tidak tega melihat ayahnya yang terus memohon untuk mereka tinggal lebih lama lagi.
Seriya bertanya terlebih dahulu pada Sanjaya, apakah Sanjaya mau untuk tinggal sedikit lebih lama lagi di sini, di Ukraina. Alih-alih menjawab, ia justru balik bertanya apakah aku suka tinggal di Ukraina? Aku pun tentu menjawab, aku suka tinggal di sini.
"Sanjaya yang mendengar aku memang menyukai Ukraina itupun memutuskan untuk setuju menetap sementara waktu di Ukraina. Sanjaya akan selalu menyukai apapun yang disukai olehku."
Seriya berakhir tinggal di Ukraina selama 3 tahun lamanya. iIa tinggal satu atap dengan istri baru ayahnya juga. Sampai 3 tahun tinggal bersama pun, tidak ada kemajuan dari hubungan antara Seriya dan istri baru ayahnya yang bernama Anastasia Galyna itu.
Salah satu alasan dari ketidakakraban antara seriya dan Anastasia adalah karena kemiripannya dengan sang Ibunda yang telah meninggalkannya dahulu. Alasan lainnya adalah karena perbedaan usia yang tidak berbeda jauh. Anastasia hanya terpaut 2 tahun lebih tua dari Seriya. Ia bahkan tidaklah lebih tua dari Sanjaya.
Mengetahui kenyataan mengejutkan itu, tidak pernah sekalipun mengganggu Sanjaya. Tapi berbeda dengan seriya, ia tidak pernah merasa tidak terganggu dengan hal itu. Tentu saja Seriya juga tidak berani untuk berbicara pada Erwin. Ia pun hanya menghargai keputusan apapun yang diambil oleh sang ayah.
"Seriya, sedang apa di situ? Siapa yang kau telepon?"
"Aku tadi menelpon Karissa, aku merasa bersalah karena menghilang tanpa kabar selamat 3 tahun padanya."
"Siapa lagi?"
"Apa?"
"Yang kau telepon."
"Tidak ada."
Setelah mendengar jawaban terakhirnya Eeriya.itu Sanjaya langsung melenggang pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi. Seriya hanya memperhatikan Sanjaya yang mulai menghilang dari pandangannya. Seriya pun sedikit menggigit bibir bawahnya setelah Sanjaya benar-benar hilang dari pandangannya
"Selemah Ini ternyata diriku, tidak Bisakah aku menghadapi ini sendirian? Setelah aku kembali nanti akankah semuanya baik-baik saja? Dapatkah dia menebak isi hatiku, mampukah dia?"
Sebenarnya Seriya merasa maju mundur saat berpikir untuk kembali pulang, tapi untuk menetap di sini pun tidak memungkinkan. Di sana ataupun di sini sama-sama ada hal yang membuatnya merasa tidak aman. Dimanapun seriya berada, ia selalu merasa tidak aman. Apakah Seriya sendirilah yang membawa rasa tidak aman itu?
