NovelToon NovelToon
Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Istri Pengganti Tuan Mark Ternyata Milyarder

Status: tamat
Genre:Pengganti / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:93.7k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Brakk
"Tidak becus! aku bilang teh hangat. Kenapa panas sekali? kamu mau membakar tanganku?"
Alisa tidak mengatakan apapun, hanya menatap ke arah suaminya yang bahkan memalingkan pandangan darinya.
"Tahunya cuma numpang makan dan tidur saja, dasar tidak berguna!"

Alisa menangis dalam hati, dia menikah sudah satu tahun. Dia pikir Mark, suaminya adalah malaikat yang berhati lembut dan sangat baik. Ternyata, pria itu benar-benar dingin dan tak berperasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Merasa Curiga

Paula merasa begitu kesal, dia sungguh tidak terima dirinya dilecehkann seperti ini. Ya, meskipun Mark itu suaminya. Tapi tidak juga dia boleh bertindak memaksakan kehendaknya seperti itu.

Paula mengambil nafas dalam-dalam, dia membuka mulutnya, membiarkan Mark memasukkan lidahnya kesana. Mark pikir, Paula sudah menyerah. Tapi....

"Ssshhh"

Mark segera menarik dirinya, bahkan melepaskan kedua tangan Paula. Karena harus dia segera menyentuh bibirnya yang seperti sobekk.

Ya, Paula menggigitt bibir Mark dengan sangat kuat.

"Kamu.... kenapa menggigitt seperti anjingg begitu?"

Paula segera berdiri dan menyeka bibirnya yang basah karena ulah Mark itu. Mark mendesiss menahan perih pada bibirnya yang digigitt dengan begitu kuat oleh Paula sampai terlihat cairan merah keluar dari sana.

"Rasakan itu! siapa suruh kamu melanggar janjimu. Kamu sudah setuju, kamu tidak boleh menyentuhku. Maka jangan pernah sentuh aku lagi! paham?" tanya Paula.

Dan alih-alih seperti sebuah pertanyaan, sebenarnya Paula sedang memberi peringatan pada Mark. Dia bukan wanita yang Mark temukan di rumah sakit satu tahun lalu itu lagi. Dia sudah ingat semuanya. Dan dia tidak akan biarkan siapapun menindasnya.

"Ssshh" Mark masih tampak kesal, tapi dia harus kembali pada tujuan awal dia datang ke kamar ini, "Apa yang kamu katakan pada dokter Amara? kenapa dia mem-blacklist keluarga Austin dari rumah sakitnya?" tanya Mark.

Pria itu tidak bicara dengan nada tinggi. Sepertinya, luka di bibirnya itu membuatnya tidak bisa lagi berteriak sementara waktu ini.

Paula melipat kedua tangannya di depan dada. Itu kebiasaannya. Dan Mark sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Paula itu. Sebelumnya, Alisa istrinya tidak pernah melipat kedua tangannya di depan dada seperti itu. Sedangkan wanita yang ada di hadapannya itu. Sudah dua kali melakukan hal seperti itu.

Mark juga merasa heran. Sebenarnya apa yang terjadi pada istrinya. Saat dia bertanya pada dokter, dokter bilang istrinya bahkan belum mengingat apapun. Tapi kenapa jadi kasar seperti itu.

"Aku tidak mengatakan apapun. Hanya saja dokter Amara sangat kecewa saat aku mencabut laporan itu. Hanya itu!" kata Paula.

Tentu saja dia mengatakan hal yang sebenarnya. Karena semua rencana mem-blacklist itu, dia membicarakannya dengan Joyce. Bukan dengan dokter Amara secara langsung. Jadi, hitungannya Paula juga tidak berbohong. Dia memang tidak mengatakan apapun pada dokter Amara. Tapi pada Joyce, asisten pribadinya.

"Kalau begitu telepon dia, dan katakan kalau kamu sudah tidak mempermasalahkan hal itu lagi. Minta dia mengijinkan rumah sakit merawat Rena!" kata Mark memberikan ponselnya pada Paula.

Paula hanya melihat sekilas ponsel itu. Dan kembali menatap tidak senang pada Mark.

"Memangnya siapa aku? sampai dokter Amara akan mendengarkan aku?" tanya Paula.

"Harusnya kamu pikirkan hal itu sebelum memukuli Rena. Aku tidak akan buat perhitungan dengan mu tentang masalah ini. Tapi kamu harus telepon dokter Amara!"

Paula mengusap wajahnya sekali, dengan gerakan seperti orang yang sedang menahan emosi.

"Permisi, tuan Mark yang terhormat. Pernah dengar pepatah ini 'Bahkan anjingg pun tidak akan menggigitt kalau tidak di ganggu' Silahkan tanya pada bibi Dini, dan Leni. Jangan pada Maria ya, karena saat kejadian itu adanya bibi Dini dan Leni. Maria tidak ada! tanyakan pada mereka, siapa yang datang menggedor pintu kamar ini sambil membawa cambuk!" kata Paula.

Mark menatap wanita di depannya itu dengan cermat. Mark berpikir, sejak kapan wanita ini bisa bicara panjang lebar seperti ini. Alisa yang dia kenal, bahkan tidak akan bicara lebih dari beberapa patah kata saja. Tapi wanita di depannya ini, bicara sangat panjang, dan terdengar realistis. Ucapnya terdengar begitu masuk akal dan sulit di bantah.

"Aku hanya membalas apa yang dia lakukan padaku! cambuk itu miliknya, dia yang datang ke kamarku. Hanya orang bodohh yang di pukul diam saja" ujarnya lagi.

"Tapi dia terluka parah..."

"Matamu itu masih normal kan?" sela Paula membuat Mark nyaris mengepalkan tangannya.

"Aku bahkan pernah mengalami luka bakar, bengkak dimana-mana, lebam, memar. Aku pernah mengalami semua itu. Apa aku menuntut kalian? hais... kamu ini juga jadi pria menyebalkan sekali ya!"

"Apa maksudmu bicara seperti itu?" protes Mark.

"Ketika aku terluka, dipukul, ditampar, bahkan disetrika, dimana kamu? pernahkah kamu bela aku. Heboh tidak aku di rumah ini saat semua kesakitan itu menimpaku? ini cuma di balas di cambuk sedikit saja, sudah heboh sekali. Kamu itu jadi kepala keluarga bisa adil tidak? kalau tidak bisa, ceraikan saja aku... agkhh!"

Belum juga Paula menyelesaikan ucapannya. Mark kembali menarik pergelangan tangan Paula dan mencengkeramnya dengan kuat.

"Bicara cerai sekali lagi! aku akan pastikan kamu tidak punya tenaga untuk bangun besok!"

Mata Paula melotot. Dia menarik tangannya dengan cepat dan menjauh dari Mark.

'Apa maksudnya pria ini? dan kenapa aku merinding mendengar ucapannya barusan. Hais tidak baja, aku harus minta Joyce bawakan aku alat kejut listrik. Tenaga pria ini bukan lawanku' batin Paula.

"Ya sudah tidak bicara lagi! sana pergi!" kata Paula mengusir Mark dari kamar itu.

Dan tentu saja, apa yang dilakukan oleh Paula itu membuat Mark membuka lebar matanya, nyaris melotot.

"Aku suruh kamu hubungi dokter Amara, kamu malah mengusirku? Alisa, aku bisa..."

"Oke oke, aku akan hubungi dokter Amara. Tapi, jangan masuk ke kamar ini tanpa ijinku. Setuju?" tanya Paula.

"Apa kamar ini milikmu? apa kamu yang membangun dan membeli rumah ini?" tanya Mark dengan dingin.

'Hehh, bahkan perusahaanmu bisa aku beli. Brengsekkk!' batin Paula kesal.

"Kalau setuju aku akan telepon dokter Amara, tidak setuju adikmu mau terkena radang kulit bukan urusanku ya!" balas Paula dengan sedikit gertakan halus.

Mark mendengus kesal.

"Baiklah, aku tidak akan masuk tanpa ijin. Telepon dokter Amara, sekarang!" ujar Mark memberikan ponselnya pada Paula.

***

Bersambung...

1
Reni Anjarwani
lanjut doubel up
Kasmiwati P Yusuf
tor gmn sihhh..suami baikkkkk..tor please jgn buat alur ny bodo2 pintar..
Rezqhi Amalia: permisi kak, siapa tau kakak minat mampir dikaryaku yang berjudul 'Dipaksa Menikahi Suami Sahabatku'

Terimakasih sebelumnya 🤗💐
total 2 replies
Kasmiwati P Yusuf
tor knp aku gelisah baca cerita mu..mau lanjut ga jd ny..kejam bner itu laki ya...tor tolong jgn smpai alisa memaaf suami ny..tolong cr jodoh yg lain..g kuat jantung ku baca nya...
Noer: padahal happy ending loh kak 🤭
total 1 replies
Bima Saputra
heleh...kalah sama ranjang...
Muji Lestari
mn boncap nya Thor
Noer: anu kak, itu... anu 👉👈
total 1 replies
Harwanti Jambi
jangan tamat dulu kk
Noer: kabur 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Adinda
bonus thor sampai punya anak lagi
Noer: duh, berapa tahun lagi 🤣🤣🤣
total 1 replies
Tarwiyah Nasa
haah kok tamat Thor
Noer: ho'oh
total 1 replies
aurel
hai Thor aku sudah mampir, jangan lupa mampir juga di karya aku " istriku adalah kakak ipar ku "
yumi chan
ko tmt sih thor
Noer: iya kak, mau bikin yang baru
total 1 replies
Ma Em
Akhirnya Paula mau menerima Mark dan kembali bersama .
Noer: ho'oh kak, happy ending ya.
total 1 replies
Sulati Cus
kok... kok.. tiba2 tamat
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 5 replies
Azahra Rahma
haaaahhh masa udah tamat kak?? terlalu cepat kak,,aku ingin Mark jadi pelayan beneran itu Paula dan Claire,,, memenuhi semua perintah Paula dan Claire serta kebucinan Mark ke Paula
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 5 replies
Ariany Sudjana
kok gini terakhirnya? apa tidak ada kesempatan Mark, Paula dan Claire, sempat ketemu Berta? Rena dan Tasya?
Noer: jangan kak, jangan 🥺
total 1 replies
Ariany Sudjana
semoga Mark lekas siuman, dan tidak sampai amnesia, jadi bisa berkumpul kembali dengan Claire dan Paula
Azahra Rahma
ceritanya bagus
Noer: terimakasih kak 💜
total 1 replies
Azahra Rahma
Mark ayo bangun putrimu dan wanita pujaanmu menunggumu bangun
Azahra Rahma
betul yg di katakan Teddy di keluarga Mark hanya Mark yg berkorban, hnya Mark yg memikirkan kebahagiaan semua keluarganya tapi apakah keluarganya memikirkan kebahagiaannya,,jawabannya tidak,,aku pikir setelah kejadian Paula dan Karina pergi dari hidup mereka,, mereka jadi sadar kalau mereka itu egois ,,tapi ternyata setelah semua itu terjadi tetap tak membuat mereka menyadari kesalahan mereka
Noer: ho'oh
total 3 replies
Azahra Rahma
semangat 45 ya Mark,,,siapa tau nanti authornya baik hati membuatmu bisa bersatu dengan Paula dan Claire menjadi keluarga bahagia
Noer: Aamiin
total 1 replies
Azahra Rahma
Claire terlalu pintar,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!