Kayla lahir dari pernikahan tanpa cinta, hanya karena permintaan sahabat ibunya. Sejak kecil, ia diperlakukan seperti beban oleh sang ayah yang membenci ibunya. Setelah ibunya meninggal karena sakit tanpa bantuan, Kayla diusir dan hidup sebatang kara. Meski hidupnya penuh luka, Kayla tumbuh menjadi gadis kuat, pintar, dan sopan. Berkat beasiswa, ia menjadi dokter anak. Dalam pekerjaannya, takdir mempertemukannya kembali dengan sang ayah yang kini menjadi pasien kritis. Kayla menolongnya… tanpa mengungkap siapa dirinya. Seiring waktu, ia terlibat lebih jauh dalam dunia kekuasaan setelah diminta menjadi dokter pribadi seorang pria misterius, Liam pengusaha dingin yang pernah ia selamatkan. Di tengah dunia yang baru, Kayla terus menjaga prinsip dan ketulusan, ditemani tiga sahabatnya yang setia. Namun masa lalu mulai mengintai kembali, dan cinta tumbuh dari tempat yang tak terduga…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Staycation, Tapi Kenapa Dunia Jadi Tegang?
Sabtu pagi – Villa Kayu Pinggir Danau
Hari ini keempat sahabat itu melakukan perjalanan untuk refreshing, mereka menyewa vila untuk tempat menghilang penat sesaat,
"YA AMPUN CANTIK BANGET VILLANYA!"
Teriak Lala begitu mobil mereka berhenti di depan villa bergaya kayu modern dengan pemandangan langsung ke danau.
"Gila, ini sih healing beneran," sahut Cika sambil menurunkan koper.
“Terima kasih untuk gue yang booking duluan waktu promo,” kata Rina datar.
Kayla tersenyum kecil sambil menurunkan termos teh. “Aku bawa teh herbal. Buat yang masuk angin pas kena angin danau nanti.”
“Kayla, kamu tuh ibu-ibu banget, tau nggak,” ledek Lala.
Mereka masuk ke villa sambil tertawa. Villa itu hangat, minimalis, dan tenang — cocok untuk dokter-dokter yang jarang sekali punya waktu untuk istirahat.
Beberapa jam kemudian
Mereka duduk santai di dek kayu belakang villa, menghadap danau. Masing-masing membawa camilan dan minuman hangat.
“Kalau hidup kita ini drama, kira-kira genre-nya apa?” tanya Lala.
“Tragedi medis penuh darah,” jawab Rina cepat.
“Horror rumah sakit,” Cika menambahkan.
“Slice of life…” Kayla tersenyum tipis. “…yang kadang ada bonus trauma.”
Mereka tertawa.
Tapi tawa itu terhenti ketika suara mobil mewah berhenti di villa sebelah — sangat dekat.
Cika melirik. “Ih, villa sebelah kayaknya baru ada yang datang.”
“Mau artis?” tanya Lala sambil berdiri dan mengintip lewat celah pagar. “…loh.”
Kayla mendongak. “Kenapa?”
Lala membelalak. “ eh...mobilnya mewah banget, lihat deh sepertinya orang kaya"
“JANGAN BILANG…” sahut Cika cepat.
Rina berdiri. “Coba gue lihat—”
Dan tepat saat itu, pintu mobil terbuka.
Dari sana turun Liam, tampak seperti tokoh drama korporat — jas santai, kacamata hitam, aura tak mendekat.
Tapi bukan dia saja.
Tiga pria lain ikut turun.
Satu berpakaian hitam dengan jam tangan mahal — tatapannya tajam seperti jaksa.
Satu lagi bertubuh tinggi besar, wajahnya penuh gurat serius.
Dan satu… berwajah kalem, berkacamata, seperti penasihat keuangan atau hacker elit.
“Bukan cuma ganteng, tapi kayak keluar dari K-drama!” Lala panik.
“LOH KAY, LO KENAPA?!” Cika panik saat melihat Kayla mematung.
Kayla langsung berbisik, “Sst! Itu pasien yang aku tangani dulu waktu malam IGD…”
Dan seperti takdir sedang bermain-main...
Liam menoleh. Tatapannya bertumbuk pada Kayla dari kejauhan.
Wajah dinginnya berubah sedikit. Matanya memperhatikan lebih lama dari seharusnya.
Salah satu sahabatnya menepuk bahunya. “Kenapa?”
Liam tidak menjawab. Ia hanya menunduk sedikit… lalu melangkah masuk ke villa.
Di dalam villa Kayla dan geng
“Dia L-I-H-A-T kamu,” kata Rina dengan tenang.
Lala panik. “Kay, jangan bilang kamu sempet nyentuh jantung dia secara harfiah?”
“…Secara profesional. Di IGD,” balas Kayla cepat.
Cika menatapnya curiga. “Lo yakin gak pernah ketahuan siapa lo sebenernya waktu itu?”
“ Aku nggak bilang siapa aku. Tapi dia sadar aku yang nolong. Dan dia tau namaku” jawab Kayla
Mereka semua saling pandang.
Rina angkat alis. “Kita liburan bareng. Tapi yang sebelah ternyata konglomerat + mafia aura gelap?”
“Terus…” Lala melotot. “Lo disenyumin!”
“Dia gak senyum. Cuma… ya, gitu.”
“Tatapan dingin yang menyimpan trauma?” Cika nimpali.
Kayla tertawa kecil. “Kalian drama banget.”
Malam harinya
Mereka bakar jagung di halaman belakang. Tapi suara musik jazz dari villa sebelah menyusup pelan.
“Kay…” panggil Lala
“Hmm?” jawab Kayla
“…kalo tiba-tiba dia kirim jagung bakar, lo terima gak?” tanya Lala.
“Kalau dikirim pakai surat rahasia… mungkin,” jawab Kayla pelan.
Dan mereka tertawa lagi — meski dalam hati, Kayla tahu… pertemuannya dengan Liam bukanlah hal yang baik. Karena ada sesuatu dalam tatapan itu yang tak bisa ia abaikan begitu saja.
...----------------...
Minggu pagi – Udara pegunungan dingin dan segar
Kayla bangun lebih pagi dari teman-temannya. Mengenakan hoodie abu, legging, dan sepatu olahraga, ia memutuskan untuk jogging ringan di sepanjang jalanan kecil berbatu di sekitar villa.
Udara segar, dan suasana begitu tenang.
Kayla menyusuri sisi danau kecil, sambil menenangkan pikirannya dari semua hal yang menumpuk: pasien-pasien anak yang kritis, surat misterius dari Arman… dan tentu saja, tatapan Liam malam tadi.
“Kenapa harus dia lagi yang muncul? Dunia ini terlalu sempit.”
Ia mempercepat langkah.
Namun dari arah berlawanan, seorang pria juga sedang jogging santai — memakai kaos hitam dan celana olahraga, earphone tergantung di leher, dan kacamata bening dengan frame tipis.
Kayla hampir tidak memperhatikannya… sampai pria itu berhenti dan menyapanya duluan.
"Pagi, Dokter Kayla."
Langkah Kayla terhenti. Matanya menyipit, mencoba mengenali.
“Maaf...?”
Pria itu tersenyum tipis. “Tenang. Aku bukan penguntit. Aku cuma... sahabat Liam. Malam itu, kamu di IGD, kan?”
Kayla menegang.
“Berarti kamu juga tahu soal…”
“Tidak semuanya,” katanya cepat. “Tapi cukup untuk tahu… kamu menyelamatkan nyawa orang yang tidak mudah berterima kasih.”
Kayla mengalihkan pandangan. “Itu sudah tugas saya. Bukan sesuatu yang perlu dibahas.”
“Tidak semua orang bisa melakukannya tanpa pamrih.”
Mereka berjalan berdampingan tanpa bicara sejenak.
“Namaku Renzo,” ujar pria itu, memperkenalkan diri. “Paling kalem di antara teman-teman Liam.”
“Kayla.”
“Udah tahu,” Renzo tertawa pelan.
Beberapa menit kemudian
Mereka duduk di bangku taman kecil, menghadap danau.
“Liam biasanya nggak banyak bicara soal orang. Tapi waktu kamu tangani dia di rumah sakit, dia… diem lama banget. Lebih dari biasanya.”
Kayla menatap ke depan. “Dia tetap dingin.”
“Bukan berarti nggak terkesan.”
“Dia mungkin lupa. Semua orang pada akhirnya begitu.”
Renzo menatapnya. “Kamu nggak percaya orang bisa berubah?”
“Bukan soal percaya atau tidak. Aku cuma... tidak punya waktu untuk berharap.”
Renzo mengangguk pelan, tidak mendesak.
Sementara itu, di villa sebelah
Liam sedang duduk di balkon, memandangi danau. Ia mengenakan sweater gelap dan memegang secangkir kopi hitam.
Salah satu temannya datang — pria tinggi dengan jas santai, ekspresi tajam: Damon.
“Renzo belum balik?”
Liam melirik jam. “Dia jogging. Mungkin ketemu.”
Damon duduk di kursi seberang. “Ketemu siapa?”
“…Dokter itu.”
Damon menoleh tajam. “Kayla?”
Liam hanya mengangguk.
Damon menyipitkan mata. “Kamu masih belum bisa berhenti mikirin dia ya?”
“Dia beda,” Liam berkata tanpa emosi. “Bukan karena dia nolong aku. Tapi karena dia… gak pernah peduli siapa aku.”
Damon mengangguk pelan. “Itu yang bikin kamu takut ya?”
Kembali ke taman danau
Kayla berdiri. “Aku harus balik. Sahabat-sahabatku pasti lagi ngira aku diculik.”
Renzo tertawa. “Sampaikan salam ke mereka.”
Kayla melangkah pergi. Tapi sebelum jauh, Renzo berkata…
“Kayla…”
Ia menoleh.
“Liam itu seperti tembok. Tapi kamu... sudah jadi retaknya.”
Kayla diam. Lalu tersenyum tipis. “Dan semua retak, cepat atau lambat… akan runtuh.”
Ia pergi.
Dan Renzo tahu… pertahanan Liam mulai digoyahkan oleh seseorang yang tidak pernah berusaha menaklukkannya.
bersambung
mantap 👍
kl orng lain,mngkn g bkln skuat kayla....
ank kcil,brthan hdp s luarn sna pdhl dia msh pnya sseorng yg nmanya ayah.....
😭😭😭
mudah dipahami
mna pas lg,jdinya ga ara th jd nyamuk....😁😁😁.....
Liam niat bgt y mau pdkt,smp kayla prgi kmna pun d ikutin....blngnya sih kbetulan.....tp ha pa2 lh,nmanya jg usaha....smngtttt....
trnyta ank yg d buang,skrng mlah jd kbnggaan orng lain....slain pntr,kayla jg tlus....skrng dia pnya kluarga yg syng dn pduli sm dia....