NovelToon NovelToon
Pendekar Kegelapan

Pendekar Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Menceritakan kisah seorang anak laki-laki yang menjadi korban kekejaman dunia beladiri yang kejam. Desa kecil miliknya di serang oleh sekelompok orang dari sekte aliran sesat dan membuatnya kehilangan segalanya.


Di saat dia mencoba menyelamatkan dirinya, dia bertemu dengan seorang kultivator misterius dan menjadi murid kultivator tersebut.

Dari sinilah semuanya berubah, dan dia bersumpah akan menjadi orang yang kuat dan menapaki jalan kultivasi yang terjal dan penuh bahaya untuk membalaskan dendam kedua orangtuanya.


Ikuti terus kisah selengkapnya di PENDEKAR KEGELAPAN!


Tingkatan kultivasi :


Foundation Dao 1-7 Tahapan bintang

Elemental Dao 1-7 Tahapan bintang

Celestial Dao 1-7 Tahapan bintang

Purification Dao 1-7 Tahapan bintang

Venerable Dao 1-7 Tahapan bintang

Ancestor Dao 1-7 tahapan bintang

Sovereign Dao 1-7 tahapan bintang

Eternal Dao Awal - Menengah - Akhir

Origin Dao Awal - menengah - akhir

Heavenly Dao

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 21

Acheng berdiri di depan meja pajangan pil, memandangi deretan botol kaca kecil yang tersusun rapi. Sebagian besar berisi pil-pil kelas 3 dengan label dan deskripsi singkat. Alisnya berkerut.

"Kenapa hanya pil kelas 3 saja di sini? Tidak ada yang lebih baik?" tanyanya datar sambil melirik pegawai pria paruh baya di balik meja.

Pegawai itu tampak terkejut sejenak, lalu buru-buru membungkuk. "Maaf, Tuan. Kami memang memiliki beberapa pil kelas 5, tapi memang tidak dipajang di sini untuk umum."

Acheng menatapnya dengan tajam. "Apa saja yang tersedia?"

Pegawai itu mengambil daftar barang dari laci di mejanya dan memeriksanya dengan teliti. "Saat ini, Paviliun Phoenix Emas hanya memiliki tiga pil kelas 5: Pil Penempa Jiwa, Pil Penerobos Kultivasi, dan Pil Darah Naga. Masing-masing seharga 20.000 koin emas, Tuan."

Acheng terdiam, memikirkan manfaat setiap pil. Pil Penerobos Kultivasi menarik perhatiannya. Namun, ia juga sadar bahwa harga pil itu cukup tinggi. Ia membuka persepsi jiwanya ke cincin penyimpanan untuk memeriksa keuangannya.

Setelah menghitung, ia menyadari bahwa uangnya sebenarnya tidak cukup. Namun, berkat kantong koin emas yang diberikan pria arogan sebelumnya, ia kini memiliki total 50.000 koin emas. Ia mendengus pelan, merasa bahwa pria itu secara tidak langsung telah membantunya.

"Aku akan membeli Pil Penerobos Kultivasi itu," katanya tanpa basa-basi.

Pegawai itu tampak lega dan dengan sigap mengurus transaksi tersebut. Acheng menyerahkan koin emasnya, dan sebuah botol kecil berisi pil berwarna merah terang dengan aura energi kuat berpindah ke tangannya. Ia menyimpan pil itu ke dalam cincin penyimpanannya dengan tenang.

Saat hendak keluar dari paviliun, Acheng tiba-tiba berhenti. Perasaannya yang tajam menangkap adanya seseorang yang mengawasinya sejak ia masuk ke paviliun. Dengan langkah pelan namun penuh kewaspadaan, ia mengubah arah dan menghampiri sudut ruangan tempat sosok itu berada.

Wanita cantik dengan rambut hitam panjang dan gaun hijau zamrud berdiri di sana. Ia tampak tenang, namun matanya menunjukkan kewaspadaan. Acheng menatapnya dengan dingin.

"Apa kau punya masalah denganku, sampai-sampai mengawasiku sejak aku masuk?" tanyanya tanpa basa-basi.

Wanita itu tersenyum kecil, mencoba meredakan ketegangan. "Tenang, Tuan. Aku hanya ingin memastikan tidak ada kekacauan di paviliunku. Tuan adalah tamu penting, tetapi juga seorang pria yang baru saja menghancurkan asosiasi Mata Langit. Tindakanku hanya untuk berjaga-jaga."

Acheng mendengus, matanya tetap tajam. "Tidak kusangka kau mengetahui hal itu. Apa kau takut aku akan menghancurkan tempat ini?"

"Aku tidak menganggapmu sebagai ancaman, Tuan," jawab wanita itu dengan nada tenang. "Namun, Tuan adalah sosok yang menakutkan di mata banyak orang. Orang-orang di paviliun ini tidak akan berani menghadapimu tanpa alasan."

Acheng hanya menghela napas. "Aku tidak akan bertindak semena-mena. Aku hanya menghancurkan mereka yang mencari masalah denganku."

Wanita itu tersenyum lebih lebar. "Aku menghormati sikapmu, Tuan. Perkenalkan, namaku Xia Rin, pemilik Paviliun Phoenix Emas ini."

Xia Rin melanjutkan, "Aku melihat Anda membeli Pil Penerobos Kultivasi. Barang itu sangat langka bahkan di kerajaan Song. Tuan tampaknya seorang kultivator yang telah mencapai ranah yang tinggi dan memiliki kekuatan yang besar. Aku memiliki tawaran untukmu."

Acheng menatapnya, menunggu.

"Aku ingin merekrutmu sebagai penjaga paviliun ini. Bayaran yang kutawarkan tidak akan membuatmu kecewa."

Acheng tertawa kecil, hampir mengejek. "Aku tidak tertarik. Aku memiliki banyak hal lain yang harus kulakukan."

Xia Rin tampak kecewa, namun ia segera mengangguk. "Kalau begitu, aku tidak akan memaksa. Tapi izinkan aku memberikan sesuatu sebagai apresiasi atas kunjunganmu."

Ia mengeluarkan sebuah kartu emas dari cincin penyimpanannya dan menyerahkannya kepada Acheng. "Ini adalah kartu diskon khusus. Dengan kartu ini, Tuan akan mendapatkan potongan harga 25% untuk setiap pembelian di paviliun ini. Aku harap Tuan menerimanya."

Acheng mengambil kartu itu dan mengangguk dingin. "Terima kasih."

Tanpa berkata apa-apa lagi, ia berbalik dan berjalan keluar dari paviliun. Xia Rin menatap punggungnya yang menjauh, lalu bergumam pelan, "Semoga dia mempertimbangkan tawaranku suatu hari nanti."

...

Malam telah tiba di kota Liyang dengan gelap yang pekat. Acheng melayang di atas kota, membiarkan angin dingin menerpa wajahnya. Pandangannya tertuju pada sebuah bukit yang terletak di pinggiran kota, jauh dari keramaian.

“Tempat itu terlihat cukup tenang,” gumamnya.

Dalam waktu singkat, Acheng tiba di bukit tersebut. Di atas bukit, terdapat sebuah gua kecil yang tampaknya jarang disentuh manusia. Saat melangkah masuk, ia merasakan aliran energi alam yang melimpah, mengisi ruang dalam gua dengan udara yang segar dan menenangkan.

“Energi alam di sini cukup padat. Tempat yang sempurna untuk berkultivasi,” pikirnya.

Acheng duduk bersila di tengah gua. Ia mengambil botol kecil dari cincin penyimpanannya dan mengeluarkan pil penerobos kultivasi. Pil berwarna merah menyala itu memancarkan aura energi dao yang kuat. Tanpa ragu, ia menelan pil itu, membiarkan rasa panas menyebar di seluruh tubuhnya.

Ia segera mengaktifkan Teknik Melahap Bintang, sebuah teknik kultivasi yang diwariskan oleh gurunya 15 tahun lalu. Teknik ini memungkinkan penggunanya menyerap energi alam dalam jumlah besar dan mengolahnya menjadi energi dao dengan kecepatan yang sangat tinggi.

“Teknik ini telah menjadi fondasiku selama ini,” pikirnya, mengingat gurunya yang memberitahukan rahasia terbesar tentang dirinya.

Acheng memiliki Tubuh Kaisar Kegelapan, tubuh khusus yang sangat langka. Tubuh ini memungkinkan dia menyerap kegelapan dari sekitarnya dan mengubahnya menjadi energi dao, membuat kultivasinya lima kali lebih cepat dibandingkan kultivator biasa. Selain itu, tubuh ini memberinya kemampuan alami untuk memanipulasi energi kegelapan dengan sempurna, menjadikannya kultivator yang sangat berbahaya.

Saat Teknik Melahap Bintang aktif, energi alam di sekitar gua mulai bergolak. Udara di dalam gua terasa bergetar, seolah energi alam berdesakan memasuki tubuh Acheng. Di luar gua, kegelapan malam tampak lebih pekat, seolah tersedot menuju gua tersebut.

Acheng tetap fokus sepanjang waktu. Pil penerobos kultivasi yang ia konsumsi memberikan lonjakan energi besar ke dalam tubuhnya. Energi itu bercampur dengan energi alam yang ia serap, menghasilkan aliran energi dao yang berputar cepat di dantiannya.

Dantian Acheng, pusat energi dao di tubuhnya, tampak seperti galaksi mini. Bintang yang melambangkan tingkat kultivasi di dalam dantiannya bersinar terang, berputar dengan kecepatan tinggi.

Hari demi hari berlalu. Di dalam gua, suasana menjadi semakin intens. Tekanan energi dao terus meningkat, memenuhi ruangan dengan aura yang menyesakkan. Namun, bagi Acheng, itu hanyalah langkah kecil menuju penerobosan.

Pada malam ketujuh, puncak proses kultivasi tercapai. Tubuhnya bergetar hebat, dan dantian di dalam tubuhnya tampak meledak dalam gelombang energi.

BOOM!

Ledakan energi dao memancar dari tubuhnya, mengguncang gua kecil itu hingga terdengar retakan pada dinding-dindingnya. Angin kencang yang berasal dari ledakan energi menyapu keluar dari mulut gua, membuat pepohonan di sekitar bukit bergoyang keras.

Di dalam dantiannya, satu bintang baru mulai terbentuk. Cahaya bintang itu perlahan-lahan menyala terang, menyatu dengan bintang yang sudah ada sebelumnya. Acheng berhasil menerobos ke Dao Ancestor Bintang 2.

Acheng membuka matanya perlahan. Mata hitam pekatnya kini tampak bersinar dengan sedikit kilauan emas, tanda kekuatan yang meningkat drastis.

Ia merasakan tubuhnya. Aliran energi dao di dalam tubuhnya kini jauh lebih stabil dan deras dibandingkan sebelumnya. Regenerasi luka tubuhnya juga semakin cepat, efek langsung dari peningkatan kultivasinya.

“Dao Ancestor Bintang 2,” gumamnya sambil tersenyum tipis.

Namun, ia tidak berlama-lama menikmati keberhasilan ini. Acheng tahu, peningkatan kekuatannya hanya langkah kecil menuju tujuannya yang lebih besar. Baginya, ini bukan akhir, melainkan awal dari langkah yang lebih berat.

Sebelum keluar dari gua, Acheng melirik langit malam di luar. Bintang-bintang bersinar terang, seolah memberi restu pada perjalanan barunya.

“Dengan ini kekuatanku semakin besar, dan mungkin aku bisa mengalahkan tujuh tetua Sekte Bintang Darah. Tunggu saja,” katanya pada dirinya sendiri.

1
y@y@
⭐👍🏾👍🏿👍🏾⭐
Desri Eka Darma Amd
tolong dong author, jika ingin menamatkan cerita atau membuat judul cerita yang baru ada pemberitahuan terlebih dahulu. agar pembaca mengetahui, terimakasih 🙏🙏🙏
Wulan Sari
critanya sangat menarik semangatbya thor salam sehat selalu 👍💪❤️🙂🙏
Dante-Kun: Makasih banyak 😁😁🙏
total 1 replies
Hadir
G Wu
Belajar lagi Thor ,perempuan pemimpin sekte/clan dipanggil MATRIAK bukan Patriak !
Ma arti nya mamak/ibu perempuan ,, Pa PPA)ayah laki.
azizan zizan
sepatutnya berkultivasi dahulu dengan apa yang ia rampas naikkan lvl dulu bukannya berkeliaran entah kemana-mana... kebanyakkan novel yang alurnya begini pasti segini lah jalan ceritanya tak pernah ada perubahan... baru dapat kekuatan dikit aja lah rasa macam udah kuat tiada tandingan... cehhh menyampah...
azizan zizan
nah gitu rampas semua harta perang jangan di tinggal dikit pun...
azizan zizan
lah rampasan harta ngak di ambil di tinggal begitu aja.. tolol apa bodoh Nih..
azizan zizan
alurnya jangan terlalu banyak bertele-tele sangat Thor alurnya jadi kurang seru...
y@y@
👍🏼💥🌟💥👍🏼
y@y@
👍🏾💥👍🏼💥👍🏾
y@y@
👍🏿🌟⭐🌟👍🏿
y@y@
👍🏼💥🌟💥👍🏼
y@y@
👍🏾⭐👍🏿⭐👍🏾
y@y@
🌟💥👍🏼💥🌟
udenk
mang aceng ama mang dadang. nanti musuhna mang cecep dan mang dudung....hehehe
AK47 uzi: nnti punya temen nama nya datang,akum sama idoy /Facepalm/ ,lanjut dah thor
Dante-Kun: Nama mc nya emang pake kearifan lokal 🤭🤭
total 2 replies
AK47 uzi
mari mulai membaca...yg jd pertanyaan saya tiap ada cerita baru .....yaitu...apakah cerita ini sampai tamat..atau hiatus seperti cerita lain nya..cuma author doang sama tuhan yg tau...jd saat ini baca aja dulu
Dante-Kun
🔥🔥🔥
NuruL Fuud
jos...
y@y@
💥👍🏿⭐👍🏿💥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!