NovelToon NovelToon
Andum

Andum

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Farraz Arasy seorang pemuda biasa tapi mempunyai kisah cinta yang nggak biasa. Dia bukan CEO, bukan direktur utama, bukan juga milyarder yang punya aset setinggi gunung Himalaya. Bukan! Dia hanya pemuda tampan rupawan menurut emak bapaknya yang tiba-tiba harus terikat dalam hubungan cinta tak beraturan karena terbongkarnya rahasia besar sang calon istri sebelum pernikahan mereka terjadi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepupuan

Di sekolah.

Zea terlihat berbincang dengan temannya, menunggu jam istirahat berakhir di kantin sekolah. Hanya memakan dua potong nugget dan setengah jus alpukat sudah membuat gadis cantik itu kekenyangan. Sesekali dia terlihat merapikan poninya yang sudah tumbuh melewati batas alisnya hingga menyentuh mata. Tapi bagi orang lain, pemandangan imut itu justru semakin membuat setiap mata betah menatap Zea dengan segala pesonanya.

Dari kejauhan ada seorang lelaki berseragam guru sedang ikut menikmati betapa ayunya seorang Zea. Dia bahkan ikut gemas ingin menguncir poni di depan jidat gadis itu agar tidak selalu menutupi mata indah Zea. Sebuah pesan diketikkan di gawainya, tak lama bocah di seberang sana merasakan ada getaran di alat komunikasi yang sejak tadi dibawa, Zea membaca pesan dari mas guru suaminya, Arraz.

'Makan nasi dek, jangan ngemil aja. Tadi pagi kan kamu belum sarapan.'

Begitulah bunyinya. Zea menatap pesan itu. Tapi jemarinya nggak melakukan pergerakan apapun. Zea biarkan saja pesan dari suaminya.

Tentu saja semua uang Zea lakukan bisa dilihat oleh Arraz, dan Arraz menatap penuh tanda tanya pada Zea. Pasalnya, baru sekarang dia diabaikan sama dedek bocilnya.

"Dia kenapa?" Arraz bergumam.

"Siapa?" Iyon yang ada di sebelah Arraz lagi ngopi ngopi masseeeh jadi terpanggil jiwa keponya. Ah mungkin akan lebih manusiawi jika bapak Iyon ini dipanggil nama panjangnya aja ya pemirsa? Maryono! Matuk a mesti?

"Aku nggak lagi ngomong sama kamu, Yon." Tegas binti ngegas. Arraz menatap lagi ke ponselnya. Berharap Zea akan membalas pesan penuh perhatian ala ala dia sendiri tentunya.

Maryono mengangkat bahunya cuek. Dia sih woles dan slay aja mau dijutekin sama si Arraz juga masa bodoh, asal jatah ngopi aman lancar jaya aja. Iyaaa.. Bapak Maryono yang super kepoan ini selalu nebeng ngopi sama teman-temannya buat ngirit pengeluaran. Kadang malah dia sengaja bawa termos isi kopi yang udah diseduh dari rumah. Saking nggak enaknya ke kantin cuma numpak duduk, jadilah Maryono sesekali ngerecoki teman-temannya di kantin agar dapat jatah wedangan gratisan wal nikmatan versi dirinya sendiri.

Nah tinggalkan saja bapak Maryono, mari kembali ke Zea aja. Dia membalas pesan Arraz dengan emoticon jempol warna kuning tanpa diimbuhi kalimat apapun juga. Makin membuat Arraz tak enak hati rasanya.

Ada apa dengan mu wahai istri bocilku? Ungkap Arraz lewat telepati sambil menatap ke arah Zea.

.

.

Kelas 10A tiba-tiba riuh. Para siswa di kelas itu, terutama siswa perempuan sedang heboh membicarakan guru paling good looking dan humble di antara seabrek guru di sekolah Tadinya Mesra. Dan kebetulan sekali, setelah jam istirahat siang ini adalah jadwal guru tersebut untuk mengajar di kelas mereka. Kelas 10A, kelas dedek Zea.

"Assalamualaikum. Sugeng siang murid-murid ku sekalian. Sampun istirahat wau nggeh? Sampun nedho sedoyo?" (Kira-kira pak guru kita ini tanya udah makan apa belum. Gitu!)

"Sampuuuuuuun, paaak guruuuuuuuuuuuuuuuu." Jawab semua siswa siswi serempak.

(Agar penulis nggak disangka korupsi kata, semua percakapan akan dibuat dalam bahasa Indonesia. Agar memudahkan yang nggak ngerti bahasa daerah tersebut untuk ikut menikmati alur cerita ini. Tapi akan ada sesekali diselipkan bahasa Jawa itu karena Arraz kan emang basic nya guru bahasa Jawa. Oke, sampai sini mudeng lah ya. Kalo ada pernyataan tentang translate, bisa meramaikan kolom komentar saja.)

Arraz. Ya guru yang selalu bisa menarik perhatian banyak pasang mata baik siswa maupun teman sejawatnya sesama guru ini lah yang sekarang ini sedang berdiri di depan kelas 10A. Dia mulai memperkenalkan diri karena hari ini adalah hari pertama dia mengajar di kelas tersebut.

"Selamat pagi anak-anak. Mungkin sebagian dari kalian sudah mengenal saya ya? Tapi tetap saja dipertemuan kita kali ini, saya akan memperkenalkan diri kembali kepada kalian semua. Nama saya Farraz Arasy, guru bahasa daerah kalian. Juga merangkap wali kelas kalian. Kalian bisa memanggil saya, pak Arraz. Dan jika kalian kebetulan ikut ekstrakurikuler tari, saya ada di sana untuk memberikan bimbingan pada kalian nantinya. Sebelum kita melakukan pembelajaran, apa ada dari kalian yang ingin menyampaikan pertanyaan?" Arraz begitu lugas menyampaikan perkenalan sebagai guru serta wali kelas di kelas 10A.

"Saya pak!" Seorang siswi berdiri sambil mengibaskan rambutnya ke samping.

Arraz melihat siswi tersebut, dia mengangguk mempersilahkan siswi itu untuk bertanya.

"Nama saya Nayla pak. Saya mau tanya, pak Arraz udah menikah belum?"

Langsung saja pertanyaan siswi bernama Nayla itu mengundang seruan teman-teman sekelasnya.

Zea menatap Arraz. Gadis itu memasang muka datar. Tak ada senyum. Tak ada gesture ingin menarik perhatian Arraz seperti teman sekelasnya yang lain. Mereka seperti tidak saling kenal saja.

"Sudah. Saya sudah menikah." Jawab Arraz sambil melihat ke arah Zea. Mereka saling pandang sekarang. Arraz memberikan senyum pada Zea, tapi Zea biasa aja. Tersenyum enggak, menoleh ke arah lain juga enggak. Biasa aja!

Arraz tuh lelaki dewasa yang lumayan peka sama apapun di sekitarnya. Dia tahu dengan ekspresi yang Zea tunjukkan padanya itu artinya apa, bocah itu sedang kesal padanya. Tinggal satu atap, satu kamar, bahkan ganti-gantian memakai kamar mandi setiap hari membuat Arraz sedikit banyak bisa paham tentang gadis yang cuek menatapnya.

"Dek, kamu kenapa?"

Ini Arraz sedang melihat ke arah Zea lho. Masih Zea yang dia lihat tanpa menatap ke bagian sudut kelas yang lain atau sedang bicara dengan siswa lainnya. Arraz sedang bertanya pada Zea! Wajar kan kalau guru menanyai muridnya? Iya wajar, wajar banget malah! Yang nggak wajar itu cara Arraz bertanya dan menatap Zea. Seperti komunikasi antar orang yang udah lama saling kenal. Apalagi Arraz menyematkan kata 'dek' untuk memanggil Zea.

Semua siswa jadi makin heboh sejadi-jadinya. Menyoraki Zea yang dipanggil 'dek' oleh pak guru mereka.

"Pak guru manggil Zea dek? Uwuuu banget nggak sih?? Hayati iriiiiii!!" Seru siswi lain.

"Saya nggak apa-apa, pak. Ada apa memangnya?" Jawab Zea melakonkan perannya dengan apik.

"Kalian saling kenal ya, Ze?" Tanya Nayla.

Zea mengangguk. "Pak guru itu, kakak sepupu ku."

Arraz hanya bisa menghela nafas panjang. Begini amat sih menikah sama ababil, ngambeknya itu lho gemesin! Gemes pengen nguyel-uyel kepalanya sampai pitak kalo gini ceritanya.

Emang dari awal kan mereka udah sepakat kalo ada yang tanya hubungan mereka kudu jawab jika mereka sepupuan, tapi giliran dipraktekkan beneran kayak gitu kok dengerinnya kretek banget sih di hati. Kayak nggak rela gitu lho jika hanya diakui sebagai sepupu Zea.

_______

Lha si pak guru dicuekin Zea beberapa jam aja udah megap pindo gitu, bagaimana sama Zea pak guru?? Dia nahan sakit hati tiap hari liat interaksi sampean sama mbak Dewi lho! Apa nggak lebih bikin isi jeroan Zea diobok-obok, maaaas? Mikir mas guru mikiiir!!

1
99% Menuju Tobat😇
seperti apa?
maaf aku yg polos ini bertanya dengan nada dering selembut2nya.. tolong dijawab, jangan dijokiin😐
Alya Karunia
dari senyum" terus nyengir eh kok bablas ketawa baca bab ini 😄😄
Hikari Puri
akhirnya setelah sekian kali diphp othornya,kelakon jg adegan kokop mengkokopnya🤭🤭
vanilla
kayane udah gak buka lowongan deh Thor...buat gantiin patungnya
vanilla
mungkin rokok...
vanilla
hadeuhhh thorrr...làgi makan pagi inihhh
vanilla
readers kecewa gak jdi kokopan..
Alya Karunia
ga bisa berkata kata lagi sama kelakuan mu Wi Wi 😡
99% Menuju Tobat😇
mungkin tulang patah🤔
𝐙⃝🦜尺o
cinta koq punya selingan, ancen gendheng si dewi
Ⓜ️αɾყσɳσՇɧeeՐՏ🍻¢ᖱ'D⃤ ̐
rai gedeg si Dewi Kunti ini malah buka aib didepan mertua dan emaknya hahhah wes budhe gek akenen megat wae mantu bosokmu iku hahahah
ora mangan nongko keno pulute awakmu arr kuapokkkkk
Dewi kunti
ak Ki gur gemes pingin ngruwes Sik jengger pitik
Mrs. Dinold
semangat semangat yg nulis..,,selalu d tunggu up nya..🥰🥰🥰
🍊 NUuyz Leonal
urat malunya udah di bikin bakso kayak nya si Dewi 🤦🤦🤦
🍊 NUuyz Leonal
kan kan akhirnya kamu membuka bobrok nya kamu sendiri 😏😏
🍊 NUuyz Leonal
ini ternyata maksudnya 😫😫😫
🍊 NUuyz Leonal
Baru tau perumpamaan nya udah di ganti ya🤣🤣🤣
99% Menuju Tobat😇
tengah jalan loh ini.. mau digerebek trus dinikahkan lagi?🤔🤔🤔🤔
99% Menuju Tobat😇: tolong jgn terulang lagi😳😳😳
Dfe: ya ampuuuuun idenya bagus bingoooooo🤩🤩
total 2 replies
𝐙⃝🦜尺o
istri pertama tapi statusnya masih siri
ㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ ㅤㅤㅤㅤㅤ𒈒⃟ʟʙᴄ
emang nanggung banget thorrrrrrrr🙃🙃🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!