Disclaimer : Novel ini hanya pure karangan dari imajinasi author saja, tak ada kaitannya dengan sejarah manapun. Nama- nama dan tempat ini juga hanya fiktif belaka, tak berniat menyinggung sejarah aslinya, semoga kalian suka🙏
****
Jihan Athala adalah seorang aktris muda yang terkenal, kepiawaiannya dalam berakting sudah tak perlu di ragukan lagi, tapi satu hal yang tidak di ketahui semua orang, dia merasa terkekang, hatinya kosong. Jihan merasa bosan dengan kehidupan glamor yang monoton. Hingga suatu hari sebuah kecelakaan merenggut nyawanya tapi bukannya pergi ke alam baka, jiwanya malah ber transmigrasi melintasi ruang dan waktu, saat membuka matanya Jihan menyadari dirinya bukan lagi seorang aktris yang hidup dalam dunia glamor yang membosankan namun terbangun sebagai Sekar wulan, seorang istri dari adipati kerajaan lampu yang terkenal bengis dan selalu berwajah angker.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian : 21
Melihat sikap dan kata-kata raden Erlangga yang penuh kegetiran, Sekar wulan merasa hatinya berdesir campur aduk. Di satu sisi, ia marah dan merasa tersinggung karena tindakan pria itu yang tiba-tiba saja dan membuat nya kaget, tetapi di sisi lain, ada rasa iba yang mulai menyelinap karena ekspresi penuh kesedihan di mata Raden Erlangga.
Sementara raden Erlangga sendiri masih memaku untuk beberapa saat dengan matanya yang hanya terfokus pada gadis bermanik coklat indah yang sekarang semakin terang karena terpaan sinar bulan yang mulai muncul, pertanda hari akan berubah malam. Lalu seper kian detik kemudian, seolah baru tersadar dari pengaruh sihir, wajah tampan Raden Erlangga tiba-tiba memerah padam, lantas dengan cepat beringsut jauh dari Sekar wulan setelah menyadari tindakannya beberapa saat lalu. Raden Erlangga sekarang menutup wajah dengan sebelah tangan, tentu saja pemandangan itu membuat Sekar wulan mengernyit heran.
"Ada apa dengan laki-laki ini, padahal aku yang baru saja di cium olehnya tapi kenapa malah dia yang tersipu malu? " batin Sekar wulan dengan segala keanehan dalam benaknya.
Di sisi lain, Raden Erlangga masih membuang muka dengan mata yang ia lempar ke sembarang arah, tindakan nya tadi sebenarnya bukan tanpa alasan, ini semua karena hasutan dari ketiga ajudannya yang tidak benar.
Beberapa saat lalu sebelum ia menemui Sekar wulan, raden Erlangga masih bersama ketiga ajudannya di ruang pelatihan, mereka sedang melatih beberapa prajurit rekrutan baru dari Kerajaan. Sang adipati yang saat itu sungguh bingung bagaimana harus bersikap dengan Sekar wulan nanti lantas dengan iseng meminta pendapat mereka.
"Hoi... " dia memanggil ketiga ajudannya, yang seketika menoleh.
"Ada apa gusti adipati?" tanya mereka.
Sebelum mengutarakan maksudnya memanggil mereka, raden Erlangga berdehem sejenak, sebenarnya dia gengsi untuk menanyakan ini tapi apa boleh buat, dia sudah kehabisan akal untuk menemui dan bersikap dengan Sekar wulan apabila mereka bertemu nanti, apalagi sebentar lagi keduanya harus menghadiri makan malam bersama dengan ibunya.
"Ekhem, aku ingin meminta pendapat kalian. "
Pitung yang paling semangat karena jarang- jarang junjungannya merasa kebingungan seperti ini. "Apa itu gusti? "
Raden Erlangga menatap mereka sesaat. "Bagaimana caranya membujuk wanita yang sedang ngambek? "
Sedetik dua detik, mereka hanya saling menatap satu sama lain lantas seolah langsung mengerti dengan pikiran masing-masing, mereka bersorak kecil sambil ber- oh ria dengan cepat. Tampak sekali wajah mereka seolah tak tahan ingin menggoda adipati mereka yang biasanya kaku itu.
Sementara adipati Erlangga menatap bengis. "Kenapa kalian menahan tawa? apa yang lucu?! "
"E-- eh, tidak ada gusti, tidak ada. Tapi serius menanyakan itu pada kami? " gurem bertanya.
"Iya, apa kalian ada ide. "
Lantas meskipun tak memiliki pengalaman soal itu, mereka tetap memberikan pendapat masing-masing, awalnya raden Erlangga tidak merasa tertarik dengan pendapat mereka sampai tibalah Pitung yang membuka suara. Raden Erlangga tahu jika pemuda itu terkenal flamboyan jadi merasa dia harus meminta pendapat dari ajudannya yang satu itu.
"Apa pendapat mu? "
Pitung tersenyum, gayanya langsung petantang petenteng. "Gusti, biar hamba kasih pehaman. Wanita itu mahluk yang rumit tapi sebenarnya bisa jadi sederhana jika kita tahu isi hati nya. Jika dia sedang ngambek, coba berikan kejutan yang akan membuat nya langsung merasa kalau kita itu laki-laki idamannya."
"Maksud mu? "
"Wanita itu suka lelaki yang sedikit agresif dan nakal, jadi gusti cobalah buat gaya gusti yang seperti itu, bujuk lah kanjeng putri dengan gaya yang keren. "
Lantas sampailah ia melakukan saran dari si pitung itu. Dengan cara yang katanya keren dan akan membuat wanita yang sedang ngambek akan langsung luluh. Tapi siapa yang mengira akhirnya akan seperti ini? malah dia sendiri yang merasa tersipu yang malu, karena seumur- seumur ini adalah ciuman pertama nya.
Sekarang dia merasa sangat malu dan dalam hati merutuk ide si pitung itu.
"Dasar Pitung gendheng, awas kau habis dengan ku nanti. "
Semantara Pitung yang saat ini sedang berada di dalam hutan bersama gurem dan Sanggara untuk berburu, Tiba-tiba ia merasa merinding, bukan karena dingin karena di depannya sudah ada nyala api unggun yang menyala hangat, tapi ini merinding yang lain.
Ia sedikit bergidik. "Kenapa aku merasa tak enak ya, Gur. "
Gurem yang sedang terbaring dengan perut kenyang habis memakan buruan mereka hanya bersikap santai. "Alah cuma perasaan mu saja kali tung, " ucapnya dengan tangan yang sibuk menggosok gigi dengan sebatang rumput liar yang ia cabut asal.
"Oh ya, bagaimana ya dengan rencana gusti adipati? " celetuk nya.
Dan saat inilah, Pitung langsung merasa petantang petenteng. "Pasti berhasil lah, ide dariku tak pernah meleset. "
Tidak tahu saja dia jika saat ini junjungannya sedang merasa malu yang sangat luar biasa karena ulah ide nya itu.
Sekar wulan yang sejak tadi hanya menatap bingung lantas mendekat. "Raden, kau kenapa? "
Raden Erlangga malah semakin gelagapan lantas memundurkan langkah. "K- kau, jangan mendekat. "
Melihat itu, spontan Sekar wulan memutar bola mata, menghela napas pelan. "Astaga ada apa dengan adipati angker ini. Padahal kan yang seharusnya bersikap seperti itu kan, aku. "
Sekar wulan sontak menggeleng- geleng pelan. "Kalau begitu turunkan aku Raden. "
"Tunggu, apa sekarang kau sudah memaafkan ku? "raden Erlangga dengan cepat berubah kembali ke setelan pabrik lagi.
Kedua alis sekar wulan tertaut. " Memangnya sejak kapan Raden meminta maaf? "
"Benar, bagaimana aku bisa meminta maaf sedangkan untuk ketemui saja kau tak mau. "
Wajah Sekar wulan dengan cepat berubah, dia cemberut. "Jadi sekarang kamu menyalahkan ku? "
Raden Erlangga tanpa sadar memukul pelan keningnya, astaga salah bicara lagi dia.
"Bukan begitu maksud ku. "
"Lalu apa maksud Raden membawa ku ke tempat ini? "
Raden Erlangga terdiam sejenak, tatapannya jadi melembut, ia kemudian mendekat. "Aku ingin meminta maaf padamu. Kejadian waktu itu, aku tak bermaksud untuk menyudutkan mu. Dan dari Gurem aku jadi tahu kejadian yang sebenarnya. Maafkan aku, sungguh. "
Sekar wulan merasa terenyuh, baru kali ini ia mendengar permintaan maaf yang begitu tulus. Padahal ini juga bukan sepenuhnya kesalahan pria itu, tapi Raden Erlangga tetap menekan egonya dan meminta maaf lebih dulu.
"Raden, sebenarnya ini juga bukan sepenuhnya kesalahan mu. Aku juga terlalu kekanak-kanakan dengan menghindari mu. "
"Tidak! kau berhak mengeluarkan emosi mu." sela Raden Erlangga, cepat dengan suara lembut dan tatapannya yang begitu dalam.
Jika seperti itu bagaimana Sekar wulan bisa tak luluh?
"Tapi aku tetap marah! "
"Karena? "
"Karena raden Ayu Agni rara yang sembarang memeluk mu. "
"Kenapa? apa kau cemburu? "
Sontak Sekar wulan baru sadar jika ia kelepasan bicara.
"Aduh, kenapa aku tidak memikirkan nya dulu sebelum berucap? " rutuknya dalam hati.
Sementara di depannya raden Erlangga mulai tersenyum penuh arti.
*******
lanjut Thor semangat 💪👍 trimakasih 🙏
ayo Thor lanjut up semangat 💪👍❤️🙂🙏
lanjutkan Thor semangat 💪👍❤️🙂🙏
ayo lanjut Thor semangat 💪👍❤️🙂🙏
lanjut Thor semangat 💪 salam sehat selalu 🤲🙂❤️🙏
maturnuwun Thor lanjut critanya ...
ibu suka crita transmigrasi semoga sukses, salam sehat selalu ya Thor 💪👍❤️ lanjut 🙏