NovelToon NovelToon
Pernikahan Bocah SMA

Pernikahan Bocah SMA

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Taurus girls

Ini kisah Keanu Paksa alias Zo Paksa. Kisah ini hanya cerita karangan belaka untuk sekedar menghibur di waktu luang. semoga bermanfaat. penasaran? baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PBS 21

1 bulan kemudian.

"Zo!" panggil Sera seraya mengetuk pintu kamar sang putra. Ini sudah pukul delapan pagi dan Zo masih saja belum keluar kamar bahkan Zo sampai melewatkan waktu sarapan pagi.

Didalam kamar, Zo terbangun, mengucek kedua mata dengan mulut yang menguap lebar setelah mendengar suara sang Mama dan ketukan pintu. Menyibak selimut dan turun dari tempat tidur. Zo berjalan menuju pintu lalu membukanya.

"Aku masih mengantuk, Ma. Lagi pula hari ini hari libur." Zo berkata, dia sambil menguap lebar lagi. Semalam, Zo memang sengaja tidur pukul dua belas malam karena menikmati malam minggu dengan bermain PS bersama teman-teman disebuah warung internet. Dan hari minggunya ini, Zo sengaja ingin bangun siang dan bermalas-malasan.

Sera menatap anak cowoknya dengan perasaan gregetan namun juga memaklumi. Namanya juga anak muda jadi ya biarkan saja Zo seperti ini dulu. Toh, sebentar lagi Zo juga sudah akan ujian akhir sekolah jadi sebentar lagi Zo pasti akan disibukan dengan pendidikan yang lebih tinggi, dan pastinya akan jauh lebih sibuk jika sudah benar-benar masuk kuliah.

Sera membuang napas. "Ini sudah pukul delapan, Zo. Artinya kau sudah melewatkan waktu sarapan. Nah, sekarang lebih baik kau mandi dulu, lalu sarapan, kemudian kau pergi untuk menjemput Bintang dan Viola dirumahnya. Bawa mereka kesini. Oke? Ssttt... Mama tidak menerima penolakan, atau semua fasilitas yang Mama dan Papa berikan padamu kami cabut!" Sera menaruh telunjuk dibibir Zo ketika Zo akan memberikan protes.

"Mama beri waktu lima menit untuk mandi. Mama menunggumu dimeja makan." lanjut Sera dengan wajah galak. Kemudian Sera pergi meninggalkan Zo yang berdiri dengan wajah masam dan bibir manyun didepan pintu kamar untuk menuju meja makan.

Melihat Mama yang pergi dengan langkah penuh kuasa, Zo mencibir. "Semenjak kedua orangtuanya Bintang meninggal Mama dan Papa jadi sering mengancam-ngancam aku. Aku jadi berpikir, mungkinkah sebenarnya aku anak tiri Mama dan Papa?" Kesalnya dengan kedua tangan menekuk dipinggang.

Lima menit.

Sesuai apa yang diucapkan sang Mama. Zo sampai dimeja makan sudah dengan wajah segar, rambut basah, dan pakaian santai. Penampilannya yang seperti ini semakin menambah aura Zo Paksa semakin memancar dan lebih mempesona.

Sera menarik kursi untuk Zo duduk, lalu dengan semangat empat lima Sera mengambilkan nasi dan lauk pauk untuknya. Dengan senyum yang tak luntur Sera menaruhnya dihadapan sang putra.

"Cepat dihabiskan atau porsinya masih kurang?"

Zo menggeleng dengan kedua tangan meraih sendok serta garpu, lalu dengan lahap dia memakannya. Hingga sekitar sepuluh menit Zo sudah menghabiskan makanannya karena memang dia sudah lapar.

"Ini susunya, habiskan juga." Sera menyodorkan segelas susu putih hangat ketika Zo sudah selesai megelap sudut bibir dengan tisu.

Sera tersenyum puas ketika dengan patuh Zo meminum susunya hingga tandas. "Sudah tampan dan perutmu sudah terisi, cepat jemput Bintang dan adiknya. Mama sudah tidak sabar ingin mengajak mereka ke salon,"

Zo mencibir melihat antusias sang Mama. Namun dia tetap beranjak dari kursi dan segera keluar rumah untuk menuju garasi. Digarasi Zo memilih memakai mobil saja karena akan ada dua orang yang akan dia jemput.

Selama diperjalanan menuju ke rumah Bintang, Zo tak henti-hentinya mengumpat. Dia berulangkali memukul stir dan melajukan mobil sedikit ugal-ugalan demi melampiaskan kekesalan pada sang Mama.

"Aku tuh sopir atau anak Mama sih?! Masa iya semenjak kematian om Johan dan tante Talita aku sering diminta untuk menjemput Bintang dan adiknya! Keenakan mereka lah! yang ada Bintang dan adiknya menjadi besar kepala! Pokoknya ini yang terakhir kali aku menuruti kemauan Mama!" sungutnya.

Tiga puluh menit kemudian.

Mobil yang Zo kendarai berhenti didepan TPU X. Setelah terpakir dengan benar Zo keluar dan mengamati suasana sekitar. Sepi dan hawanya terasa dingin-dingin agak gimana gitu. Demi menjalankan perintah dari sang Mama yang jika tidak dituruti selalu mengancam, Zo berjalan pelan memasuki TPU tersebut.

Perlahan namun pasti Zo menuju letak dimana mendiang om Johan dikebumikan. Dan kedua mata Zo memicing sengit ketika mendapati dua gadis remaja yang dia cari ada disana. Mereka sedang duduk didekat gundukan tanah yang terlihat banyak taburan bunga masih segar, pasti Bintang dan Viola yang menaburinya.

Dengan wajah yang tak suka dan menyebalkan, Zo mendekati mereka lalu berdiri dibelakang Bintang dan Viola yang terdengar sedang menangis dengan kedua tangan berada dalam saku celana jeans selutut.

"Sudah kucari kemana-mana tahunya disini!" sungutnya. "Sudah satu bulan nyokap bokapmu tidak ada, tuh air mata ternyata belum juga kering ya? Kupikir stock air mata kalian sudah habis dan ludes! Mau diisi ulang pakai air mataku, tidak? Kebetulan aku tidak pernah menangis. Jadi kupastikan air mataku ini masih sangatlah banyak!" Zo menyindir dengan senyum sinis.

Bintang dan Viola menghentikan tangis, tanpa menoleh dan melihat orangnya. Bintang dan Viola sudah tahu jika itu adalah suara milik Zo. Tidak ingin menggubris perkataan Zo namun hati Bintang tergores akan ucapan tidak berperasaan dari dia. Berbeda dengan Viola yang tak mendengarkan perkataan Zo jika itu bukan hal positif.

Bintang berdiri lalu menatap Zo dengan kedua mata yang memerah juga sembab serta wajah yang menyiratkan akan kesedihan mendalam.

"Aku yakin sekali bahwa kau tidak memliki orang yang sangat berharga dihidupmu, kasihan sekali!" Bintang tak kalah sinis.

Zo menatap Bintang penuh kebencian. "Maksudmu apa, hn? Sudah lah! Kau ini sangat cengeng! Aku tidak ingin berdebat denganmu! Lebih baik kau ikut denganku karena Mamaku sudah menunggumu dirumah,"

Bintang masih saja sinis. "Bilang saja padanya, aku tidak ingin kesana. Sudah sana pergi! Jangan megangguku!" Bintang menarik lengan Viola dan mengajaknya pergi dari sana dan dengan sengaja Bintang menyempatkan menabrak bahu Zo hingga sang empunya meringis sakit.

"Dasar cewek pembawa sial!" umpatnya, namun Zo segera menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. Zo baru menyadari dimana posisinya saat ini. Zo meringis dengan menggaruk sisi kepala yang tak gatal. "Maaf om, tante. Soalnya anak ceweknya tante suka ngeyel, sekali lagi maaf ya, hehe," lalu Zo berlari mengejar langkah Bintang dan Viola yang sudah jauh.

"Kak! Mengapa kita harus menghindar sih? Tadi kak Zo berkata, dia menjemput kita atas perintah dari tante Sera, bukan? Nah, tante Sera selama ini baik dengan kita. Dia seolah pengganti Mommy, Kak. Hiks..." Viola tak kuasa menahan tangis dia benar-benar merindukan sosok Mommy dan Daddy.

Bintang menghela. "Aku membenci, Zo,"

1
Miu Nih.
waduh, diskip ceritanya 🤣
Miu Nih.
Zo aja terbuka yg sama bestinya 🤣
Miu Nih.
bukan terlihat peduli, tapi terlihat cinta... kadang cinta kadang benci,, ugh! kombinasi yg pas 😆
Miu Nih.
ya jelas lah, mana tahan 😩
Miu Nih.
eih, yg bener /Proud/
Miu Nih.
cinta2an dulu apa cinta2an lagi
Miu Nih.
Yup Yup. dan cinta yang pernah tertanam tulus hingga akhirnya berujung pengkhianatan itu sakitny nyiksa banget pasti
Miu Nih.
wo laa, bintang gk jadi ngobatin kamu entar tmbh ngambek deh you /Proud/
Miu Nih.
mau gue kubur hidup2 nih farel any*ng /Panic/
Miu Nih.
dulu semanja itu ya bintang,,
Miu Nih.
apa itu wisata peje?
Miu Nih.
salah paham yaa,, duh beyat nih /Doubt/
Miu Nih.
entar dulu bapernya woy /Curse/ kek sinetron aja
Miu Nih.
jadi inget novel sendiri, persahabatan 4 cewek dimasa SMA (novel pertamaku) yg agak clingy banget wkwkw /Facepalm/
Miu Nih.
sahabat terdebest, tetep gk suka gibahin sahabat sendiri dibelakang 👍
Miu Nih.
umur yg belum memadai macam gimana gitu /Facepalm/ ,, bilang aja skill istri yg belun memadai~
Miu Nih.
ahahahaha aku ketawa bleehh~
Miu Nih.
ternyata eh ternyata pemirsaaahh /Bye-Bye//Bye-Bye/
Miu Nih.
untung enggak jatuh ya, waduh jantungny aman neng
Miu Nih.
hahahiii kalang kabut /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!