Seorang gadis cantik berusia 20 tahun yang bekerja sebagai barista di sebuah cafe tiba tiba membuat seorang CEO jatuh hati pada nya.
Entah apa yang dia perbuat sehingga pria tampan dan kaya itu jatuh hati pada nya.
Bagaimana kah kisah mereka selanjutnya, yuk mampir di karya author.
Dan mohon dukungan nya semua yah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kedatangan Edward.
Ke esokan pagi nya.
"Alisa keluar lah, orang tua calon suami mu sudah datang,"ucap Ramzi.
"Tidak, aku tidak ingin keluar, aku mohon kakak, batal kan perjodohan ini,"lirih Alisa.
"Aku sudah mulai mencintai tuan Edward, tolong mengerti dengan perasaan ku kak,"lirih nya.
"Aku tidak bisa berbuat apa-apa Alisa, ini semua ayah yang mengatur nya, kau tau sendiri ayah seperti apa kan?,"ucap Ramzi lagi.
"Tapi kak, aku benar benar tidak mau perjodohan ini terjadi,apa kalian ingin melihat ku menderita, apa kalian tidak ingin melihat ku bahagia,"lirih Alisa.
"Ibu ,"lirih Alisa.
"Maaf kan ibu nak,ibu tidak bisa berbuat apa-apa,"lirih nyonya Melia.
Alisa akhir nya pasrah dan keluar menemui orang tua colon suami nya.
"Nah dia sudah datang,"ucap tuan Gunawan
"Wah cantik nya calon mantu ku,"ucap seorang wanita.
"Maaf yah nak, calon suami mu gak bisa datang, dia sedang ada pekerjaan,"Ucap wanita paruh baya itu.
Alisa diam, gadis itu enggan untuk menjawab ucapan wanita tua yang ada di hadapan nya, bukan dia tidak sopan, hanya saja dia belum siap menerima ini semua.
.....
"Martin, langsung ke rumah Alisa saja, aku ingin bertemu dengan nya terlebih dahulu,"ucap Edward.
"Baik tuan,"ucap Martin.
Martin pun mulai mengemudikan mobil nya, menuju kediaman Alisa.
Tak butuh waktu lama,dia pun tiba, dan segera berlari ke arah rumah sang pujaan hati.
"Alisaaaaa," teriak nya.
Semua orang yang ada di dalam rumah itu menoleh ke arah pintu, begitu pun dengan Alisa.
"Tuan Edward,"lirih Alisa bangkit dari duduk dan segera berlari.
"tuan,"lirih Alisa.
"Alisaa,"ucap Edward dan mendekati Alisa.
Saat Edward ingin memeluk tubuh Alisa, tuan Gunawan langsung menarik tubuh Alisa untuk bersembunyi di belakang nya.
"Kenapa kau datang hah,"ucap tuan Gunawan.
"Kau sudah mengingkari janji mu,"ucap tuan Gunawan.
"Tuan, saya hanya lewat 1 hari saja, tolong maafkan saya, tolong berikan saya satu kesempatan lagi,"ucap Edward.
"Saya akan bekerja lebih baik lagi di peternakan anda, sampai saya bisa menjadi menantu yang anda inginkan," ucap Edward.
"Kau sudah terlambat,di dalam sudah ada kedua orang tua calon suami Alisa,"ucap tuan Gunawan.
"Tidak tuan, saya tidak ingin itu terjadi, Alisa harus menikah dengan saya, saya ingin menikahi Alisa,"ucap Edward.
"Siapa kau hah? Kau tidak berhak mengatur takdir putri ku, lebih baik kau pergi,"ucap tuan Gunawan menarik Alisa masuk ke dalam rumah.
"Tuan, pergi lah, maaf kan aku,"lirih Alisa.
Edward yang baru ingin mengejar Alisa pun di hadang oleh beberapa penjaga.
"lepaskan aku,"teriak Edward.
"Lepaskan, aku harus menemui Alisa,"teriak Edward.
"Tuan, pergi lah, jangan datang ke sini, kalau tidak kau tidak akan selamat,"lirih Alisa.
"tidak Alisa, aku akan berjuang untuk mendapatkan mu kembali,"ucap Edward terus memberontak.
Hingga pagar pun di tutup Edward terus berdiri di sana.
"Tuan sudah lah, mungkin nona Alisa bukan jodoh anda, lebih baik kita pulang ke Jakarta, anda harus istirahat juga,"ucap Martin.
"Tidak Martin, aku tidak mau pergi, aku ingin di sini, menunggu Alisa keluar,"ucap Edward.
Hingga tak berselang lama petir pun muncul menandakan hujan akan segera turun.
tak berselang lama hujan pun turun Begitu deras membasahi tubuh Edward yang terus berdiri di depan pagar rumah alisa.
