NovelToon NovelToon
Secretly Loving You

Secretly Loving You

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:9.7M
Nilai: 5
Nama Author: ErKa

"Dear hati ...

Mengapa kau begitu buta? Padahal kau tahu dia sudah berkeluarga. Mengapa masih menaruh harapan besar kepadanya?"

Hati tak bisa memilih, pada siapa ia akan berlabuh.

Harapan untuk mencintai pria yang juga bisa membalas cintanya harus pupus begitu ia mengetahui pria itu telah berkeluarga.

Hatinya tak lagi bisa berpaling, tak bisa dialihkan. Cintanya telah bercokol terlalu dalam.

Haruskah ia merelakan cinta terlarang itu atau justru memperjuangkan, namun sebagai orang ketiga?


~Secretly Loving You~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 20 - Pagiku Bersamamu

"Jadi, ini alasanmu mengirim chat seperti itu?"

"Ah, t-tidak Pak. S-saya mengirim chat bukan karena t-teman saya belum datang, t-tapi ...." Aku terdiam sejenak. Meskipun tidak masuk akal, selintas ide datang begitu tiba-tiba.

"Saya mau tanya rundown acara Pak. Kira-kira, detail acaranya seperti apa untuk training besok? Bapak 'kan tahu, kalau training ini adalah training pertama yang pernah saya ikuti. Saya tidak ingin membuat kesalahan yang menyebabkan nama cabang kita jadi jelek," ungkapku panjang lebar. Mencari pembenaran dari setiap perkataan. Menunjukkan gestur meyakinkan, meskipun mata ini tak mampu menatap netra gelap yang tengah memandangku dengan tajam.

Tak ada jawaban. Mungkin Pak Armand menyadari kebohonganku. Memang itu alasan yang cukup bodoh. Di rundown telah dijelaskan kegiatan apa yang akan dilakukan. Tak butuh orang cerdas untuk memahaminya. Namun aku, seorang wanita yang tengah putus asa, menggunakannya sebagai alasan. Pasti aku terlihat bebal di mata Pak Armand.

"Bawa rundownnya. Ikuti aku." Dia terdiam sejenak, sebelum melanjutkan, "pakai jaket tebal." Setelah mengucapkan hal itu, Pak Armand berlalu dari hadapanku.

***

Sesuai dengan perintah Pak Armand, aku mengambil rundown acara yang telah dicetak dan buru-buru mengikuti langkah beliau.

Perasaanku menyatakan, lebih menyeramkan berada sendirian di dalam kamar dibanding mengikuti Pak Armand, sehingga tanpa ragu, aku pun mengikutinya.

Aku pikir beliau akan membawaku ke tempat yang jauh, namun ternyata tidak seperti itu. Kami hanya berjalan sekitar dua puluh meter dan berhenti di sebuah hamparan rumput yang cukup lapang.

Di sekitaran terdapat beberapa bekas api unggun yang telah dipadamkan. Pak Armand mengumpulkan beberapa ranting kayu kering dan mulai menumpuknya hingga membentuk melingkar.

Beliau juga mengumpulkan daun-daun kering dan menaruhnya dibawah tumpukan kayu. Beberapa saat kemudian, beliau mengambil korek dan mulai membakar dedaunan itu. Rupanya beliau tengah membuat api unggun.

Begitu nyala api mulai stabil, beliau menoleh padaku. "Sini," ajaknya. Dengan perasaan tak menentu, aku menghampiri beliau.

"Duduk." Beliau menunjuk tempat di sebelahnya. Lagi-lagi, tanpa berpikir, aku hanya bisa mengikutinya. Duduk disebelahnya dengan debaran dada yang tak menentu. Jantungku sedang tidak baik-baik saja.

"Rundown yang mana yang tidak kamu pahami?" Dan aku minta dijelaskan dari awal hingga akhir.

Pembahasan mengenai rundown acara training, membuat suasana mulai mencair. Rasa kaku dan sungkan sedikit demi sedikit mulai menghilang, digantikan rasa santai.

Di mataku, Pak Armand adalah sosok kaku, tegas dan menakutkan. Namun ternyata tak seperti itu. Beliau menjelaskan apapun yang kutanyakan. Perasaan ini membuatku sangat nyaman. Hingga tanpa sadar pembicaraan itu terus berlanjut.

Aku adalah tipikal orang yang bisa ramah pada siapa saja. Namun untuk bersikap terbuka, tidak sembarang orang bisa menembusnya. Anehnya, aku bisa menceritakan semuanya. Dari basic keluargaku. Sikap orangtua yang posesif. Kematian seorang kakak. Sikap ceroboh, tergesa-gesa, panikan. Rasa bersalah karena telah menyebabkan kekacauan. Permintaan maaf karena sudah merepotkan. Semua perasaan itu bisa kukeluarkan.

Tidak ada tanggapan dari Pak Armand. Beliau hanya menjadi pendengar yang baik. Raut wajah beliau melembut. Membuat pertahanan diriku mengendur. Aku menganggap Pak Armand bukan sebagai ancaman, tapi kenyamanan.

Perasaan mengantuk mulai datang. Mata mulai berat. Tubuh terasa rileks. Beberapa kali kepalaku terantuk-antuk karena terbawa kantuk. Hingga akhirnya kepala itu menemukan sandaran yang nyaman, kokoh dan hangat. Aku tertidur lelap.

***

Suara katak, kicauan burung, dan jangkrik mulai bersahut-sahutan. Hembusan angin menembus kulit. Membuatku menggigil kedinginan.

Aku mengerutkan badan. Bergelung mencari sumber kehangatan. Sebuah benda kokoh, cukup memancarkan rasa panas, membuatku semakin mendekat.

Aroma woody dan peppermint menguar. Aroma khas yang kukenali. Aroma yang mampu menghiasi indra penciumanku setiap hari. Aroma dari pria yang mengisi seluruh pikiranku ini. Aroma Pak Armand.

Seketika mataku terbuka. Nyawaku yang masih terisi separuh, langsung terisi penuh. Feelingku sangat tidak enak.

Hal pertama yang kulihat ketika membuka mata adalah sebuah baju training berwarna hitam. Kutelan ludah dengan susah payah. Aku sudah bisa menebak, siapa si pemakainya.

Sejengkal, dua jengkal. Kuberanikan diri untuk menelusuri tubuh itu. Dari lengan kekar, dada, dagu, bibir, hidung dan terakhir ... Matanya ....

DEG

Jantungku seperti berhenti berdetak. Mataku bertatapan dengan mata paling gelap yang pernah kutemui. Mata tanpa ekspresi.

"Pagi," sapa suara serak itu.

***

Happy Reading 🙏🙇‍♀️

NB : Maaf kalau hambar dan kaku 🙇‍♀️Lagi memaksakan diri untuk kembali menulis. Maaf kalau ada kemunduran dalam penulisan 🙏🙇‍♀️

1
Endang Sulistia
bagus banget Thor...
Endang Sulistia
huuff...akhirnya sadar juga si nadya
Endang Sulistia
ada ya cewek kayak Nadya.,pengen aja nampol pala nya biar normal
Endang Sulistia
BESTie Abang si nay rupanya
Endang Sulistia
gak mungkin ...mencurigakan
Endang Sulistia
gini kan enak...rame jadinya
Endang Sulistia
kenapa nih si Nadya?
Endang Sulistia
jaga martabat ortumu nay..
Endang Sulistia
duuaarr...jedder..
Endang Sulistia
ngilu aku..
Endang Sulistia
Arsa,arka arman
Endang Sulistia
padahal bahu yg sebelah blom kena iler tuh 🤭🤭
Endang Sulistia
gak papa Thor..dijelasin aku pun bingung, yg penting ngertilah...🤭🤭🤭
Endang Sulistia
cie..cie...masnya tau aja
Endang Sulistia
arab maklum 🤪🤪🤪
Endang Sulistia
biar besok besok si Arsa dah gak banyak kerjaannya trus bisa deh di ajak jalan2 Ama si bos. 😘😘😘
Endang Sulistia
kejam banget si mas Arman...Arsa kan pengen kencan 🤭🤭🤭
Endang Sulistia
heran sama yg marah2 sama anak baru, namanya dia masih baru ya pasti masih grogi lagi pula yg lama aja masih aja ada yg khilap..
Endang Sulistia
si Arsa ...gayanya mau bebas, eh baru sehari dah ketakutan 🤭🤭🤭
Endang Sulistia
aturan dari si bos kaku itu..bukan dari perusahaan 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!