NovelToon NovelToon
THE SECRET AFFAIR

THE SECRET AFFAIR

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neon Light

Seharusnya kehidupan Serena sempurna memiliki kekasih tampan dan kaya serta mencintainya, dia semakin yakin bahwa cinta sejati itu nyata.


Namun takdir mempermainkannya ketika sebuah malam kelam menyeretnya ke dalam pelukan Nicolás Navarro—paman dari kekasihnya, pria dewasa yang dingin, berkuasa, dan telah menikah lewat perjodohan tanpa cinta.

Yang terjadi malam itu seharusnya terkubur dan terlupakan, tapi pria yang sudah memiliki istri itu justru terus menjeratnya dalam pusaran perselingkuhan yang harus dirahasiakan meski bukan kemauannya.

“Kau milikku, Serena. Aku tak peduli kau kekasih siapa. Malam itu sudah cukup untuk mengikatmu padaku... selamanya.”


Bagaimana hubungan Serena dengan kekasihnya? Lantas apakah Serena benar-benar akan terjerat dalam pusaran terlarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neon Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

“Oh, sh***!!” rancau Nicholas.

Tanpa membuang waktu, dia mencumbu Serena dengan intensitas yang menggebu-gebu, bagaikan musafir yang telah lama kehausan dan akhirnya menemukan mata air.

Ya, itu adalah Nicholas, yang kini menguasai tubuh Serena dalam kungkungannya yang panas. Tangan Serena yang tersiksa pun mulai berani berkeliaran, meraba dan kemudian menarik handuk yang melingkar di pinggang sang empu.

“Ah, please! Lakukan secara perlahan, karena ini pertama bagiku!” rintih Serena, matanya sayup dipenuhi permohonan, saat dia menyadari Nicholas sudah bersiap untuk menyatukan mereka.

Sebuah dentuman aneh terasa di dada Nicholas. Dia tidak percaya dengan ucapan wanita yang berada dalam pelukannya. “Benarkah? Aku tidak akan percaya jika belum membuktikannya, Honey!”

Nicholas segera mencari kebenaran dari ucapan itu, dan realitas yang dia temukan sungguh sulit dipercaya. Sebuah keterkejutan yang membungkamnya.

Nicholas membuka mulutnya, sebuah refleks tak terhindarkan, menyadari Serena benar-benar masih suci. “Ah!”

Air mata membasahi pelipis Serena. Dia mengerutkan kening, rasa sakit yang menjalar membuatnya mencengkeram erat punggung Nicholas hingga kulit pria itu melukai dan mengeluarkan darah.

Perjanjian tak terucapkan di antara mereka kini disempurnakan oleh rasa sakit dan kenikmatan yang memabukkan. Setelah momen kejut yang membuktikan kebenaran di bawahnya, Nicholas tertegun sejenak.

“What have you been doing all this time?” tanya Nicholas, suaranya tercekat dan berat, sebuah pertanyaan yang tidak menuntut jawaban logis dari Serena yang sedang dalam kendali obat.

Tidak mendapatkan respons, Nicholas mengusap air mata yang mengalir di pipi gadis itu, kemudian menundukkan kepala dan mencium lembut kening Serena.

Kebenaran yang dia temukan justru semakin memicu sisi liarnya. Nicholas semakin menggila, merasakan pengalaman yang sepenuhnya di luar ekspektasinya selama ini pada wanita yang benar-benar tidak dia duga.

Dia tidak pernah menyangka akan kehilangan kendali sepenuhnya seperti ini. Tidak pernah terjadi, bahkan tidak saat bersama Isabella, istrinya. Dia membiarkan dirinya tenggelam dalam pusaran gairah yang intens dan baru.

Pergulatan panas yang liar itu akhirnya mencapai klim*ksnya. Keduanya terengah, tubuh mereka dipenuhi keringat dan kelelahan, tetapi sensasi yang dirasakan sungguh luar biasa.

Nicholas merengkuh erat tubuh Serena, menariknya ke dalam pelukannya, kemudian kembali mencium kening gadis itu dengan kelembutan yang kontras dengan tindakan mereka sebelumnya.

“From now on, you are mine! Only mine!” ujar Nicholas dalam hati. Sebuah klaim kepemilikan mutlak terpatri dalam benaknya, mengikat Serena pada takdir baru yang baru saja dia ciptakan.

Tidak peduli jika dirinya sudah menikah dengan Isabella, karena selama pernikahannya dengan sang istri yang baru saja seumur jagung, lima bulan tidak ada rasa cinta selain tanggung jawab.

*

*

“Bagaimana, apakah kalian sudah melakukan yang aku perintahkan dengan baik?” tanya seorang wanita melalui sambungan teleponnya, suaranya dipenuhi nada penantian.

“Beres! Sesuai dengan perintah!” jawab seorang pria dari seberang telepon, terdengar yakin akan tugas yang telah dia kerjakan.

“Bagus, nanti aku transfer ke rekening kalian!” Perempuan itu langsung memutuskan sambungan telepon. Ekspresi wajahnya berubah, menampilkan kekejaman tersembunyi. “Cih, Serena… kali ini aku pastikan kamu hancur!”

Sorot mata wanita itu begitu tajam, dihiasi ukiran senyum sinis. Dia meyakinkan diri bahwa kali ini rencananya untuk menghancurkan maskot mahasiswi kampus terpopuler tidak akan gagal. Pembalasan dendam yang selama ini terpendam akhirnya akan berjalan mulus, setelah mengetahui bahwa orang yang dia benci sudah masuk ke dalam perangkapnya. Dia hanya tinggal menunggu kabar esok hari, melihat bagaimana kondisi musuhnya setelah ini.

Suara tawa yang menggelegar menghiasi ruangan karaoke, berpadu dengan lagu yang sedang diputar. Dia sudah membayangkan bagaimana Serena akan menangis, meronta-ronta meratapi dirinya yang sudah dalam keadaan tak berdaya. Apalagi, ketika yang menyentuh tubuh Serena adalah seorang pria paruh baya yang baru saja membeli gadis itu melalui perantaranya. Sungguh, itu adalah pembalasan yang sangat menyenangkan baginya. Dia tidak sabar menunggu hari di mana Gabriel mengetahui bahwa kekasih tercintanya tidur dengan pria lain.

“Hahahah, Serena, oh Serena! Sebentar lagi Gabriel akan menjadi milikku selamanya!” ucap wanita yang terobsesi pada Gabriel dan sangat tidak menyukai sang primadona itu. “Dan kamu, akan dihempaskan begitu saja oleh Gabriel!”

Wanita itu, dengan penuh percaya diri, terus meracau tidak karuan. Dia ditemani oleh salah satu pria yang menuang minuman ke dalam gelasnya. Pria itu juga menuang minuman ke gelasnya sendiri untuk diminum, sementara nyanyian di latar belakang semakin memeriahkan kemenangan ilusinya.

*

*

Suara kicauan burung begitu nyaring saat berada di teras kamar apartemen milik Nicholas, menyambut hangatnya sinar matahari pagi yang mulai masuk ke dalam ruangan melalui celah-celah hordeng.

Nicholas pun tersadar dari tidurnya. Dia mulai merenggangkan tubuh kekarnya, merasakan betapa nyenyaknya tidur malam itu. Bibirnya terukir senyum saat matanya menatap seorang wanita cantik yang masih terbalut selimut tebal, memeluknya erat seolah dia adalah bantal guling.

Sejenak Nicholas memandangi paras cantik wanita itu, yang dia anggap sebagai hadiah terbaik dalam hidupnya. Untuk sesaat, dia sudah tenggelam dalam pesona gadis itu. Pengalaman bercinta yang dia rasakan sungguh luar biasa.

“Aku tidak tahu bagaimana caranya kamu bisa berada di atas tempat tidurku dan menjadi sebuah hadiah yang diberikan oleh Papa. Yang jelas sekarang kau milikku. Karena kau adalah hadiah yang kudapat dari Papa, itu tandanya kamu benar-benar milikku, hanya milikku seorang,” gumam Nicholas pada dirinya sendiri. Dia lantas menggeser tangan wanita itu dari atas perutnya dan perlahan bangkit dari tempat tidur, menuju kamar mandi.

Selang beberapa menit, Nicholas keluar dari kamar mandi. Dia melihat wanita itu masih terlelap dalam balutan selimut. Bibirnya kembali tersenyum sebelum dia bergegas untuk memakai baju.

Namun, ponsel Serena yang menyala tanpa suara menarik perhatiannya. Nicholas penasaran dan mendekat untuk melihat siapa yang menghubungi wanita itu. Dia segera mengetahui bahwa kekasihnya yang menghubungi Serena.

“Oh fv** dia sudah memiliki kekasih?!” umpat Nicholas kesal ketika melihat Serena menamai Gabriel dengan sebutan ‘My Lovely Boyfriend’.

Tangan kekarnya dengan cepat menolak panggilan dari Gabriel dan meletakkan ponsel itu kembali ke tempatnya. Nicholas bergegas menyelesaikan pakaiannya dan keluar sebentar tanpa membangunkan Serena. Nicholas tahu bahwa wanita itu pasti lemas dan kesulitan berjalan, sehingga dia membiarkannya begitu saja, masih terlelap di atas tempat tidurnya.

Setelah Nicholas keluar dari apartemen, wanita yang tadinya tertidur lelap di atas tempat tidur berukuran besar itu mulai mengerjapkan matanya.

Ya, dia adalah Serena Salvatierra—seorang anak tunggal dari keluarga sederhana. Kedua orang tuanya sudah meninggal karena kecelakaan, dan dia tinggal bersama Paman dan Bibinya yang menyayanginya seperti orang tua kandung karena mereka memang belum memiliki anak.

Serena pun terbangun dan segera merasakan tubuhnya remuk, disertai sakit kepala yang hebat. Dia mulai menggerakkan tubuhnya perlahan-lahan sambil memegangi kepalanya.

Pandangan mata indra penglihatannya mulai melihat ke langit-langit kamar yang berwarna putih. Serena merasakan sebuah kesadaran bahwa dia tidak berada di dalam kamarnya.

Serena langsung bangun seketika ke posisi duduk. Dia membuka selimut dan melihat sesuatu yang membuatnya terkejut: tubuhnya polos tanpa busana, sedangkan di bagian dadanya begitu banyak tanda merah.

“Aaaakkkk!” teriak Serena dengan histeris, akibat terkejut saat menebak apa yang sudah terjadi pada dirinya.

Mata Serena langsung mengedar ke seluruh penjuru kamar yang terasa sangat asing. Kamar itu didominasi warna perak, hitam, dan putih, dengan desain modern dan fasilitas canggih, tanpa ada barang berupa foto pribadi.

Hal ini membuat Serena menyadari bahwa ini bukanlah kamarnya, bukan pula kamar hotel, melainkan kamar seorang pria. Namun, ini jelas bukan kamar Gabriel—kekasihnya. Dia sendiri tidak mengingat apa pun tentang bagaimana dirinya bisa berada di atas tempat tidur dengan kondisi yang sangat memalukan ini.

Serena menangis seorang diri di atas kasur. Tubuhnya bergetar hebat saat melihat noda merah tepat di sampingnya. Dia mencoba keras mengingat apa yang telah terjadi semalam.

Akan tetapi, Serena sama sekali tidak mengingatnya. Hanya sepotong kecil ingatan saat dia berada di sebuah tempat karaoke bersama sahabatnya bernama Gaby. Dia ingat banyak minum, meskipun sahabatnya sudah mengingatkannya agar berhenti. Setelah itu, Serena pamit pada Gaby untuk pergi ke toilet. Namun, setelah selesai, dia samar-samar teringat dibawa oleh dua pria asing yang wajahnya sendiri sudah dia lupakan.

“Akhh!” teriak Serena kembali dalam isak tangisnya. Rasa kesal menyelimutinya. Dia menggerutuki kebodohannya sendiri

To be continued

1
Haris Saputra
Keren banget thor, semangat terus ya!
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Nana Mina 26
Terima kasih telah menulis cerita yang menghibur, author.
riez onetwo
Ga nyangka sebagus ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!