NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Kebangkitan pecundang / Diam-Diam Cinta / Bepergian untuk menjadi kaya / Bullying dan Balas Dendam / CEO Amnesia / Persaingan Mafia
Popularitas:59.1k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Zidane Alvaro Mahesa adalah pewaris ketiga dari kelurga terkaya di Asia Tenggara Reno Mahesa, yang menempuh pendidikan di Inggris. Pria tampan dan cerdas ini telah salah pergaulan hingga berakhir menyedihkan. Demi mendapatkan hukuman dari sang Daddy, Zidane di asingkan untuk mendapatkan pelajaran.

Hidup tanpa keluarga dan tidak memiliki aset apapun membuat Zidane merasa sendiri. Hingga ia bertemu dengan sekelompok genk yang menjerumuskan dirinya semakin dalam dan menuju jalan kematian.

Zidane harus menjalani hidupnya penuh kesialan, tuduhan atas pembunuhan dan pemerkosaan seorang gadis telah membuatnya masuk kedalam jeruji besi. Berbagai siksaan dan intimidasi ia peroleh. Hukuman mati telah menanti, Namun Zidane tidak tinggal diam.

Berhasilkah sang pewaris membalas dendam pada orang-orang yang telah membuatnya menderita?

Yuk ikuti kisah selanjutnya, ada juga kisah-kisah romantis anak-anak Reno yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketegasan Reno pada Zidane

Sementara di mansion.

Setelah mendapatkan telepon dari anak bungsunya, Reno keluar dari ruangan kerja. Ia masuk kedalam kamar, namun tidak menemukan sosok sang istri. Reno mencari keberadaan Delena di dalam kamar dan melihat sang istri berada di balkon, berdiri sambil menatap bintang-bintang di langit.

"Sayang.. Sudah malam. Ayo masuk, di luar sangat dingin."

Delena tak bergeming, ia tidak mengindahkan panggilan suaminya. Reno berjalan mendekat dan memeluk pinggang sang istri dari belakang sambil menciumi bahu sang istri.

"Kenapa diam? Tanya Reno, dia sudah paham dengan diamnya Delena "Apa kamu masih marah?" tanya Reno datar, ia tidak ingin melepas pelukannya, tubuh sang istri sangat candu baginya. Aroma wangi vanila menguar di indra penciuman Reno.

"Sayang, aku lakukan itu demi kebaikan anak kita. Kamu terlalu memanjakan Zidane, hingga ia hilang kendali. Dulu pun aku pernah nakal, bermain judi dan minum-minum. Tetapi aku tidak sebodoh Zidane. Kakek sangat keras mendidik ku hingga aku selalu menang tak terkalahkan."

Delena menghela nafas pelan. "Zidane mengikuti jejak mu dulu mas, karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya."

Reno merapikan rambut sang istri, menyelipkan anak rambut di belakang telinga. "Kan sudah aku katakan, aku tidak pernah kalah dan bisa membalikkan keadaan. Semua pembisnis di kalangan elit, dari berbagai negara sudah tahu kalau aku raja judi dan peminum handal."

"Lalu kenapa kamu harus menghentikan uang untuk Zidan. Pasti dia sangat menderita di London."

Reno tidak suka dengan pemikiran istrinya yang selalu membela anak bungsunya. Meskipun salah dia tetap membela.

"Aku hanya memberinya sedikit pelajaran."

"Bukan begitu cara mas memberikan pelajaran pada Zidane." sahut Delena

"Lalu dengan cara apa? Membiarkan anak kita hidup dalam kesenangan dan menghabiskan berapa pun uang yang kita berikan. Aku tidak pernah perhitungan dengan anak-anak ku. Tapi aku harus mendidik mereka agar mereka tidak salah jalan kedepannya." tukas Reno, tetap pada pendiriannya.

"Kalau kita biarkan Zidane seperti itu terus, yang ada seluruh perusahaan bangkrut di jual olehnya demi kesenangan sendiri." Reno menarik nafas dalam "Cobalah berpikir realistis Delena, aku membangun kerajaan bisnis Mahesa grup bukan waktu sebentar, tetapi puluhan tahun untuk membangun hingga jadi besar dan kuat. Sudah banyak para pembisnis yang haus akan kekuasaan, mereka ingin menghancurkan bisnis keluarga Mahesa. Tetapi kedua anak kembar ku sangat konsisten dan bekerja keras. Mereka berdua berperan penting dalam memajukan perusahaan." ucap Reno panjang lebar dan berharap istrinya terbuka mata hatinya.

"Maaf, aku tidak pernah membeda-bedakan Zidane dengan Vano dan Vana. Tapi kenyataannya mereka sangat berbeda. Aku telah salah mendidik Zidane, sebab aku banyak menyita waktu untuk urusan perusahaan. Urusan Zidane aku serahkan semua pada mu. Tapi nyatanya, kau lihat sendiri hasilnya." kata Reno, sambil menerawang jauh ke depan.

Delena menundukkan kepalanya, ada perasaan bersalah pada sikapnya selama ini. Memanjakan anak bungsunya dan memberikan semua keinginannya justru menjerumuskan Zidane lebih dalam lagi. Ternyata ia telah salah mendidik dan mencurahkan kasih sayang pada Zidane.

"Maafkan aku mas, aku berlalu memanjakan Zidane, tanpa melihat situasi sebenarnya. Dulu Zidane anak yang baik dan penurut. Tapi kenapa dia terjerumus dalam kehidupan yang menyesatkan?"

"Karena kita terlalu percaya dengan nya."

"Aku akan menyerahkan warisan padanya setelah Zidane sudah benar-benar berubah dan menggunakan akal sehatnya. Dia juga belum lulus S2, biarkan dia berpikir keras dan harus mandiri mulai dari sekarang."

"Tapi bagaimana dengan nasib Zidane di sana mas? Pasti dia sangat kesulitan dan hidup terlunta-lunta. Apartemen nya sudah dia jual dan mobil pemberian ku buat taruhan judi."

"Lebih baik kita bawa pulang ke jakarta dan lanjut kuliah S2 di sini?" kata Delena seperti memohon

Reno menggelengkan kepala "Tidak! Itu akan membuat Zidane besar kepala, Aku sengaja mendidik anak Kita. Biarkan dia hidup susah disana, biarkan dia cari pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri. Dengan begitu dia akan berpikir dan berubah. Kita hanya bisa melihatnya dari jarak yang tak terlihat olehnya.

Zidane perlu di didik keras, agar dia tidak salah jalan dan merugikan dirinya sendiri!" ucap Reno tegas. "Aku sudah menegaskan pada semua anak-anak ku, saat sekolah di luar negeri tidak boleh memakai nama besar ku. Aku tidak ingin mereka jadi incaran sekelompok orang-orang jahat."

Akhirnya Delena setuju dan mengangguk patuh. "Baiklah mas, aku akan menuruti semua perintah mu walaupun aku tidak tega."

Reno kembali memeluk erat sang istri "Kita harus tega sayang , semua itu demi kebaikan Zidane."

"Iya mas, aku tahu."

"Ayi kita tidur, sudah malam."

Delena dan Reno kembali masuk kedalam kamar.

Sementara di kamar pengantin. Usai merayakan pernikahan yang megah di hotel milik keluarga Mahesa. Vano dan Savira belum sempat melakukan malam pertama, sebab masih banyak tamu yang datang ke mansion hingga merayakan pesta di rumah. Arabella juga sempat rewel ingin tidur bertiga bareng dan terpaksa mereka menunda malam pertama selama dua hari.

Malam ini Arabella tidur bersama Delena dan Reno di kamarnya, yang sudah tertidur lelap sejak tadi.

Savira memakai baju lingerie merah marun, ia meluluri kaki dan tangannya dengan handbody. Vano menghentikan aktivitasnya yang sedari tadi berkutat di depan laptop. Ia berjalan kearah sang istri yang duduk di depan cermin.

Vano merangkul tubuh Savira dan menciumi pipinya. "Istri ku wangi banget." godanya sambil tersenyum minat.

"Kamu sudah siap sayang?" Tanya Vano sudah tak sabar.

Savira tersenyum dan mengangguk "Iya kak, tapi pelan-pelan ya, pasti sangat sakit."

Dahi Vano mengernyit. "Bukankah kamu sudah merasakan sebelum bersama ku Vir? Pasti milik mantan mu tidak sebesar punya ku." sahut Vano yang akhirnya terkekeh.

"Aku belum pernah melihat dan merasakannya kak." jawab Savira jujur.

Vano membulatkan bola matanya "Kamu serius?" tanya Vano tak percaya.

Savira mengangguk "Iya kak, aku nggak bohong."

"Tiga tahun kamu hidup satu atap dengan Kelvin tidak pernah melakukan hubungan intim?!

Savira menggeleng lemah "Aku selalu menjaga jarak dengan Kelvin dan kami tidak pernah tidur satu ranjang."

"Savira..." Vano sudah tidak dapat mengucapkan kata-katanya. Ia membalikkan tubuh Savira dan di peluknya penuh kasih sayang.

"Aku tidak menyangka kamu bisa menjaga kesucian mu meskipun satu atap dengan Kelvin."

"Karena aku tidak pernah mencintai Kelvin kak, pernikahan kami hanyalah sebuah bisnis yang di setting oleh Om Rony."

Bagaimana mungkin Kelvin bisa bertahan tanpa hubungan intim? Pantas saja dia mencari kepuasan dari kekasihnya bernama Wulan dan kini wanita itu berada di dalam penjara. gumam Vano dalam hati.

Bola mata Vano berembun "Terima kasih my wife, kamu sudah menjaga kesucian mu untuk ku. Maafkan Kakak ya dulu pernah menyakiti dan meninggalkan mu."

Savira mengurai pelukannya dan tersenyum sambil menatap lembut wajah suaminya. "Kak, jangan pernah menyesali yang sudah terjadi. Kakak menikah dengan kak Bella adalah takdir. Ada Arabella diantara kalian. Aku kembali berjodoh dengan kak Vano juga takdir para Readers bunda, karena mereka menginginkan kita bersatu." ucap Savira tulus.

"Aku tidak pernah menyesal di takdirkan jadi suami mu sayang, aku juga ingin berterima kasih pada Readers kesayangan bunda, yang telah menyatukan kita berdua." ucap Vano bahagia 😍

Malam pertama lanjut besok All..🏃🏃🏃

TOLONG BANTU RATE BINTANG 🌟 5 GUYSS BIAR BUNDA MAKIN SEMANGAT NULIS NYA 🙏. JANGAN LUPA VOTE/ GIFT DI KARYA TERBARU BUNDA 😍😍

1
Dew666
🌼
Foeah
Awas aja kl tau kebenarannya ttg alvaro jangan muntah darah kau fellicia
Akankah Marissa pilihan terakhir alvaro nantinya
Lanjut bunda author
Masih slalu menunggu upnya yg slalu bikin penasaran🙏🏻🥰
Call me Vi
Felly nanti ketika Zidane SDH kembali menjadi org sukses kamu pasti mengemis ingin balikkan lagi...tunggu saja saat² penyesalanmu akan tiba😄semangat up bunda ...sehat² trs💪
Sri Rahayu
Felly...Felly....kamu blm tau siapa Varo gimana keluarganya....Zidane uda kaya raya dari lahir, salah besar kamu bilang Zidane uda miskin 🤪🤪🤪...lanjut Thorr
Dartihuti
Belum tahu aja lo ya klrg Zidane sebenarnya...beli pabriknya ja sanggup tu tunggu ja penyesalanmu,dasar cewek gk tahu diri...
Zainab Ddi
ya belum tahu aja Alvaro tuh lg dihukum Daddy nya Krn boros semoga jodoh dengan Marissa zidan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
belum tau aja siapa Alvaro yg sesungguhnya 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Tapi kenapa
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
untuk skrg memang miskin tapi nanti kalau dia bnr² udh kaya pasti kau akan menyesal feli
Rhodhiyatul Umazza
gemes aku dengan yang namanya benalu 🤭sabar risa kelak kamu akan bahagia dengan alvaro ,jodohkan risa dan varo bun
Rahma Utami
bagus
༄༅⃟𝐐Vita Shafira𝆯⃟ ଓε💞🌏
kamu belum tau aja Felly,siapa Alvaro sebenarnya
Irma Juniarti
siapa bilang Zidane miskin,tapi memang untuk sekarang dia lagi miskin itu pun karena orang tuanya ingin Zidane bisa menghargai harta dan tak berpoya2 dan menghamburkan yg tidak jelas dan bermanfaat.
Irma Juniarti
gayamu sok perhatian.
Irma Juniarti
dasar saudara tiri tak tau di untung.
Irma Juniarti
paling si saudara dan ibu tiri Marissa yg ambil.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Pk topeng tuh 😏
Sugiharti Rusli
memang ada kontradikrif sih diantara kedua saudara tiri ini, si Felly sepertinya terbiasa mendapatkan segalanya dengan mudah, Marissa kebalikannya
Sugiharti Rusli
apa karena Rissa ga mau terlihat menonjol kalo dia anak seorang walikota tuh
Sugiharti Rusli
padahal si Marissa bisa memakai fasilitas dari ayahnya, tapi dia menolak keras, apa yqh alasannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!