NovelToon NovelToon
Tunangan Kesayangan Nadilla

Tunangan Kesayangan Nadilla

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:675
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.

Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.

Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 03.

Hari pun sudah malam.

Bu Karina menghampiri Bu Gita dengan penuh senyum setelah membersihkan tubuh sehabis pulang lembur.

Membahas perkerjaan yang berujung membahas pertunangan dari masing-masing anak nya.

Namun saat para orang tua membahas itu, kedua anaknya entah melakukan hal yang random. Baik laki-laki sedang bermain gitar sambil bernyanyi, yang perempuan bermain dengan kucing anabul peliharaan Bu Karina.

"Bu, kamu lihat tuh anak-anak kita" Bu Gita memerintah Bu Karina memandang Nadilla dan Disky.

"Iya saya paham, mempersatukan chemistry dua orang tidak mudah git, kita hanya butuh waktu untuk itu" Jawab Bu Karina.

"Iya bu, tapi maaf banget kalau anak saya sifat nya agak acuh"

"tidak apa-apa, justru saya suka kalau samaan dengan sifat anak saya"

Hingga pembahasan para ibu-ibu berakhir sesaat Bu Karina berkata "Hem.. Oh iya, untuk malam ini ibu dengan Nadilla tidur di rumah saya dulu aja ya, kontrakan nya masih belum siap dipakai"

"iya Bu, maaf kalau kita kesini banyak ngerepotin"

Bu Karina tersenyum "Tidak apa-apa, toh saya yang nyuruh untuk ibu kerja di jaksel"

Disky menoleh, ia tidak berkomentar. Namun, tidak untuk Nadilla yang kini ikut berbicara sehabis menelan saliva.

"Pokoknya Nadilla tidur sama mamah, jangan biarkan Nadilla tidur sama Disky"

"Bu Gita Maaf" Disky langsung berbicara, Bu Gita pun menoleh "Kenapa den?"

"Ibu punya anak kok ngeselin ya dari tadi? padahal saya diem aja loh" Protes Disky.

"Karena muka kamu yang ngeselin dari pertama ketemu"

"Apa hubungannya!!" Disky terbangun terpancing emosi.

Untungnya Bu Karina langsung melerai "Pssst kalian jangan berisik, ga enak sama tetangga ribut malam-malam"

"Dia dulu mah" Disky nunjuk Nadilla.

"Bu Karina udah biarin aja, selagi itu buat mereka akur tidak masalah" Kata Bu Gita.

"Akur?" Satu kata yang sama di antara Disky dan Nadilla.

Membuat kedua mata mereka saling bertatapan. lalu, Nadilla mengalihkan pandangan seraya bergidik merinding.

"Mah kalau kamar Nadilla dimana?, Dilla mau istirahat" Kata Nadilla.

Bu Karina langsung merespon dengan membawa Nadilla menemui kamarnya.

Kemudian, Disky menyusulnya. Ia ingin cepat istirahat karena ada agenda kerja kelompok pembuatan baju tujuh belasan per kelas esok hari.

Belum lama Disky melangkah masuk kamar, langkah kakinya pun terhenti karena mendengar ibunya berkata "Mamah kamu tidur di kamar ibu, jadi nanti Dilla tidur nya sendirian disini, ini kamar novia, kebetulan Novia lagi nginep di rumah teman nya"

"Hari yang menyebalkan" Keluh Nadilla pada diri sendiri, kemudian ia berkata kembali "Oke, makasih ya bu"

Dengan senyum, Nadilla masuk kamar dan membereskan semua barang bawaannya.

Semenjak itu Disky hanya terdiam, ia pun masuk ke dalam kamar dan berkata dalam hati 'Bawel banget tu orang'

**

Tengah malam

Nadilla keluar kamar, dengan pedenya ia memakai kaos kucel dari kampung yang tak sengaja tertangkap penglihatan dari mata Disky.

"Nanti sehabis saya pulang kerja kelompok kita beli baju tidur" Kata Disky yang membuat kelopak mata Nadilla langsung menaik.

"Gausah, saya selalu nyaman pakai kaos-kaos pemberian mendiang ayah saya"

"..."

"Tidur sono" Nadilla memberi perintah.

"Gak bisa tidur"

"Kenapa?"

"Situ nyanyi-nyanyi gak jelas, mana cempreng"

"Dih biarin sih, sirik aja"

"Bukan sirik, tapi inget waktu oon, orang gila mana yang nyanyi tengah malam"

Nadilla terpancing emosi "Ini hobi ya, keciri banget gapunya hobi bisanya ngejulid"

Disky tersenyum tidak menjawabnya lagi, Nadilla pun melanjutkan langkah kakinya untuk meminum air.

Disky terus memperhatikan Nadilla, semakin lama pria itu kembali tersenyum untuk yang kedua kali nya.

Nadilla yang sadar diperhatikan, menoleh ke arah disky yang sigap memalingkan pandangan "Saya getok kamu kalau lihat-lihat lagi, dasar mesum"

"Gak birahi saya lihat tubuh kamu yang agak gendutan itu"

Tanpa segan dan tanpa berpikir panjang, Nadilla menarik rambut Disky tanpa aba-aba "Jujur itu saya paling benci kalau ada yang bilang kalau saya gendut"

"Lemakmu numpuk gitu mau dibilang kurus, aneh emang"

"IH APASIH GAK LUCU!" Nadilla balik badan dan kembali ke kamar dengan gerakan sebal.

Tak lama dari itu, Disky pergi ke kamar setelah sebelumnya pria itu turun dari kamar hanya untuk menelpon pacarnya yang sedang kangen.

**

Pagi harinnya.

Perkumpulan dua keluarga terjadi di kediaman rumah disky.

Nadilla tampak terdiam ditengah keluarga besarnya disky. Banyak yang berkunjung ke rumahnya.

Termasuk pak handoyo yang ambil cuti hanya untuk acara pertunangan putra sulung nya.

Dilla masih tak bisa berkata-kata, ia terfokus pada situasi yang membuatnya tertekan.

"Dil" Panggil Pak Handoyo.

"Iya pak?" Kali pertama Dilla mengeluarkan suara ditengah riuhnya suasana.

"Jangan malu-malu, anggap saja ini rumah sendiri, toh kamu juga calon keluarga disini"

"Iya benar kak dilla" Timpal Novia, dia adalah adik kandung disky yang terpaut satu tahun di bawahnya.

"Kalau ada apa-apa, tante bisa bantu dilla" Timpal Bu Clara, beliau adalah tantenya disky, kakak dari Bu Karina.

"Iya Novi, iya bu Clara" Jawab Nadilla.

"Sheva juga bisa bantu Dilla kok" Timpal Sheva yang ikut memeriahkan suasana.

"Iya Shev, makasih" Dilla tersenyum.

Kemudian suasana itu semakin ramai saat Sheva membicarakan tentang sekolah baru nya Nadilla.

Kebetulan Sheva juga kelas dua belas. Ia sangat berharap jika Nadila satu sekolah dengan nya

"Rencana dari Bu Gita, Dilla mau satu sekolah sama bang Disky" Timpal Novia.

"Berarti nanti Dilla bakal ketemu Maurel dong?" Kata Sheva.

"Iya shev" Kata Novia.

"Bentar, Maurel siapa?" Tanya Nadilla.

"Itu pacarnya disky" Jawab Sheva.

"Oh gitu"

"Iya, kenapa gitu kalau saya ada pacar?" Disky menimpal obrolan.

"Minimal putusin kek, kan kamu mau sama Nadila" Kata Sheva. Disky hanya melirik dingin, tak menjawab lagi.

Hingga perbincangan random itu tersudahi setelah sebagian keluarga yang di undang oleh Bu Karina sudah datang untuk melengkapi acara pertunangan Disky dengan Nadilla.

Nadilla dalam keadaan terdiam, disini ia hanya datang bersama ibunya saja sebagai saksi lamaran.

Acara pertunangan berlangsung aman, hingga kedua keluarga setuju bahwa Disky dengan Nadilla akan di nikahkan setelah mereka lulus sekolah.

Mahar telah diterima, jaminan rumah layak huni pun didapat oleh keluarga Nadilla selama tinggal di jakarta.

"Bu Gita nanti tidak perlu repot bayar uang kontrakan, habis ini kita akan ke lokasi rumah itu"

"..." Bu Gita mengerut kening, "Gak usah Bu Karina, masalah itu biar urusan kami"

"Ini kemauan dari suami saya bu" Kata Bu Karina. "Disky, nanti kamu kawal calon istri kamu di sekolah ya" Lanjut bu Karina bicara mengarah kepada Disky.

"Iya" Jawab singkat disky seraya menapak kaki di lantai.

"Kamu mau kemana? Acara belum selesai"

"Disky mau cari makan diluar mah" Jawab Disky saat Bu Karina sigap menghalangnya pergi.

Tatapan orang-orang sekitar pun semua mengarah kepada Disky.

"Bu Gita maaf ya bu"

"Iya Bu Karina tidak apa-apa"

"Nadilla, sayang maafin kelakuan anak ibu ya"

"Iya bu, Santai aja"

"Disky pamit keluar sebentar doang mah" Timpal Disky.

"Sudah sana kamu keluar, yang lama saja gak apa-apa" Jawab Bu Karina, sepertinya sudah paham dengan kata bentar namun nyatanya lama.

**

Sepuluh menit kemudian..

Disky keluar rumah, sesekali ia menatap situasi dalam rumah bersamaan dengan raut wajah Nadilla. Yang kemudian ia memikirkan perkataan Sheva yang meminta Disky untuk putusin Maurel.

Beberapa menit kemudian...

Disky sampai di rumah Maurel, gadis itu langsung tersenyum saat berada di dekat Disky.

Tidak untuk disky yang berekspresi damai nya.

Tanpa senyum yang mengumbar, berbalik badan dan meminta Maurel untuk cepat menaiki sepeda motornya.

"Kok tumben buru-buru sayang"

"Siang nanti saya lagi ada urusan keluarga, jadi jangan lama-lama"

"Oh begitu... Yaudah kita batalin aja dari sekarang kalau kamu sibuk say"

"Ini perihal janji kita" Kata Disky serius.

"Dih engak apa-apa kok, niatnya hari ini saya mau main sama Rania say"

"Udah ikut aja, saya juga mau belikan kamu sesuatu"

"Mau beli apa sayang?" Tanya Maurel kepo.

"Ada nanti liat aja, untuk hari ini kita main nya sampe jam 1 siang, tapi besok bakal seharian penuh"

"Iya sayang iya, tapi mau kemana besok?"

"Dufan"

Maurel pun berteriak, gadis itu sangat senang jika diajak ke dufan, di tambah yang ngajak adalah pujaan hatinya.

"Tumben banget sih kamu ke tempat yang romantisss" Kata Maurel dengan nada manja nya.

"Iya, yaudah kita berangkat sekarang" Kata Disky

Maurel menurut, motor pun dijalankan oleh disky menuju ke restoran cepat saji.

Mereka berdua menikmati waktu hingga lebih dari waktu yang di tentukan.

"Sayang makasih ya, hati-hati dijalan" Kata Maurel. Disky hanya mengangguk, kemudian langsung menjalankan kembali sepeda motor nya menuju pulang.

Sebelum itu, Disky ingin mampir lebih dulu ke rumah baru Nadilla yang jaraknya hanya 5 kilo meter dari rumah Maurel.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!