NovelToon NovelToon
Cinta Yang Kau Sakiti

Cinta Yang Kau Sakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Terlarang / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:315
Nilai: 5
Nama Author:

Satu hubungan rumah tangga yang di harapkan oleh istri, menjadi tempat nyaman dan tentran tapi ternyata yang dia rasakan sebaliknya. Akan kah sang istri mendapatkan kebagian dalam rumah tangganya, dari suaminya, atau bahkan di dapatkan dari orang lain.

Bab 3

Melihat itu Bhima menyadari kecanggungan itu.

“ anak baru “ tanya Bhima ke tiga kalinya

“ iya. Kak “ jawab Liora canggung

“ lo liat gue kayak kiat setan. Anjîr “ kekeh Bhima

Liora mendongak menatap Bhima lalu menggeleng dengan lucu dengan mata berkedip cepat.

“ lo… lucu “ ucap bibir dingin itu lagi, sebelah bibirnya terangkat menyunggingkan senyum ke Liora lalu berlalu meninggalkan Liora sendirian disana dengan tatapan bingung dirinya dan orang orang sekitar yang melihatnya.

Liora sampai berbalik menatap punggung itu menjauh, setelah sadar Liora membalik separuh lagi badannya memiringkan badannya.

“ tu orang kenapa ya “ dengan muka bingung ya yang sangat lucu lalu menggeleng gelemg kan kepalanya “ ihhh gak tau akh “ dia melanjutkan lagi langkahnya.

Setelah menyelesaikan beberapa berkas di kampus, Liora pulang ke apartemen suaminya.

Sampai di apartemen saat memasuki area parkiran, Liora sudah melihat mobil suaminya terparkir di sana. Sebuah kebetulan sekali, padahal selama ini suaminya tidak oernah pulang cepat, bahkan sering kali terlambat.

Terkadang Liora sampai tertidur di meja makan, karna menunggu suaminya pulang.

Tidak ada komunikasi, tidak ada kabar. Briel selalu pulang sesukanya, datang dan pergi seperti Liora itu bukan lah tujuannya.

Bahkan kali ini pun begitu, tidak ada pesan atau pemberitahuanjya bahwa dia akan oulanf cepat seperti ini.

Liora buru buru mempercepat langkahnya, takut kepada sang suami yang marah ataupun apa. Karna Liora belum masak untuk hidangan malam.

Iya, Liora bahkan setiap hari tetap memasak walaupun terkadang makanan itu banyak terbuang.

Klik, bunyi pintu apartemen di buka oleh Liora.

Dia melepas alas kakinya, lalu meletak kan ke rak’an sepatu.

Briel sedang duduk menyilangkan kakinya di atas lututnya, jas dan dasi nya sudah di lepas. Dua kancing kemejanya pun sudah di lepas, lengan bajunya di gulung hingga siku. Matanya tajam mengarah ke arah pintu hingga bertemu dengan mata lembut Liora, tapi tatapan tajamnya tidak berubah ke Liora.

glek… Liora menelan ludah dengan kasar, menarik nafas lalu menghembuskan nafasnya pelan.

“ Mas “

“ dari mana? “ tanya nya tajam dan dingin

“ hm…mm… “ Liora gugup menjawabnya, belum sempat Liora meneruskan ucapannya. Suara tinggi Briel yang sudah lama tidak pernah terdengar kembali terdengar.

“ DARI MANA AKU BILANG “

Liora terlonjak kaget mendengarnya, badannya mengkerut gemetar ketakutan.

“ A…a…ku …”

“BAGUS YA KAMU, Sudah berani ruoanya kamu keluar dari sini sebelum minta izin sama aku “ ucapnya lantam

“ maaf, mas “ Liora menunduk

“ apa maksud kamu? “

Liora mencoba memberani kan diri lalu mendekat ke arah sofa di mana di sana ada Briel.

Briel memperhatikan langkah kaki istrinya yang mendekat ke arahnya, membiarkan Liora duduk di sofa sebelahnya.

“ aku… aku daftar kuliah mas “ jawabnya menunduk sambil meremas kedua tangannya yang gugup bertumpu di atas pahanya.

“ siapa yang izinin kamu “ tanya suaminya tajam

“ maaf mas,“

“ apa aku kasih kamu izin, sampai berani braninya kamu ambil tindakan sejauh itu “

Liora hanya diam menunduk sambil menggigit bibir dalam bagian bawahnya saking gugupnya. Perasaan takutnya sudah seperti berhadapan dengan malaikat pencabut nyawa.

“ JAWAB “ bentak Briel lagi

Liora kembali terlonjak kaget.

“ Maaf mas, aku cuman pingin cari kesibukan”

“ kesibukan? “ senyum menyeringai Bhima meremehkan, mengejeknya.

Liora hanya mengangguk pelan takut takut.

“ kesibukan atau…. Ingin menjual diri? “ tajam ucapannya seperti belati yang langsung mengunus di tancapkan ke jantung Liora.

Liora mengangkat wajahnya, tatapan tajam dan penuh amarah menatap suaminya. Tatapan yang belum pernah suaminya lihat.

Briel yang menyadari tatapan itu pun memelototkan matanya “ BERANI SUDAH MATAMU YANG KOTOR ITU MENATAP KU DENGAN TAJAM “ bentak nya lagi

Liora mengepalkan kedua tangannya berdiri marah menghentakan kaki lalu berlari kekamarnya dengan menanggis terisak.

“ MAU KEMANA KAMU, AKU BELUM SELESAI BICARA “ bentak suami nya tapi tidak di dengarkan oleh Liora, dia menutup pintunya dengan kasar dan menguncinya, sampai berbunyi keras.

BRUAKKK

“ Bajingán “ ucap Briel terdiam sedikit kaget juga dengan respon istrinya, yang tidak pernah dia lihat selama hampir lebih dua setengah tahun ini mengenal istrinya.

Liora membanting tubuhnya ke atas kasur dengan keadaan tengkurap, menanggis mengggugu menenggelamkan wajahnya di bantal.

Apakah sehina itu dirinya di mata suaminya, alasan apa suaminya sampai bisa berbicara seperti itu. Bahkan bibirnya saja belum pernah bersentuhan dengan lawan jenis, bahkan suaminya sendiri saja belum pernah menyentuhnya. Kenapa dia bisa berfikir bahwa dirinya menjual diri.

Dulu sewaktu Liora berpacaran dengan Briel, Liora tidak pernah melewati batas. Saat mereka kencan paling paling hanya bergandengan tangan. Tidak pernah lebih. Bahkan setelah menikah malah jangan kan bergandengan tangan. Berjalan bersama pun mereka tidak pernah, meski itu hanya keluar ke supermarket.

Setiap kebutuhan bulanan Liora selalu belanja sendiri, bahkan terkadang suaminya sudah menyiapkan itu semua. Tugas Liora hanya memasak, beres beres rumah dan lainnya. Seperti pada umum umumnya ibu rumah tangga lainnya.

Bahkan terkadang Liora berfikir bahwa suaminya ini bukan lah mencari seorang istri, tapi hanya lah seorang pembantu. Bahkan untuk kebutuhannya pun, itu di jatah dari uang bulanan yang suaminya beri. Cukup tidak cukup itu lah yang Liora dapatkan, jadi sebisa mungkin Liora mengirit. Padahal suaminya seorang manager bahkan di perusahaan besar. Yang gajinya bahkan sudah mencapai dua digit , tapi Liora tidak merasakan kenikmatan itu semua.

Liora adalah perempuan penurut selama ini, meskipun suaminya tidak pernah bersikap baik kepadanya. Dia selalu diam di apartemen suaminya itu. Dia perempuan yang tidak pernah menuntut apapun, bahkan dia selalu sebisa mungkin memberi kan sambutan yang terbaik untuk suaminya, meskipun suaminya tidak pernah membalasnya.

Dia selalu bersandiwara di depan keluarganya ataupun keluarga suaminya. Selalu menjunjung tinggi suaminya di hadapan mereka. Tidak pernah sedikitpun dia menjelek jelekan suaminya ataupun bercerita buruk tentang suaminya kepada siapa pun.

Tapi, ini apa. Dari mulut suamihya sendiri dia mendengar bahwa dia di sebut menjual diri.

“ apa sebenarnya salahku padamu mas, kenapa kamu kayak gini sama aku “ tanggus nya pilu

“ kalo memang kamu gak suka sama aku, kenapa kamu ajak nikah aku dulu mas. Harus dengan apa lagi aku sabar menghadapi ini semua, menghadapi kamu. “

“ aku udah gak tahan mas, bener bener gak tahan degan semua sikap kamu yang kayak hini ke aku “ isak tanggisnya semakin menjadi jadi

Waktu sudah semakin larut tanpa sengaja dia tadi menanggis sampai tidak sengaja tertidur.

Terbangun karna merasa dada nya yang sesak karna posisi tidur nya tadi belum berubah masih sama tengkurap. Matanya mengerjap pelan, ruangan itu sudah gelap, hanya ada penerangan samar dari arah balkon kamarnya kaena tira nya terbuka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!