NovelToon NovelToon
Suamiku, Musuhku...

Suamiku, Musuhku...

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Idola sekolah
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: ella ayu aprillia

Seorang gadis yang di paksa orang tuanya untuk menikah muda untuk melindunginya dari masa lalu yang terus menganggunya. Namun siapa sangka jika gadis itu di jodohkan dengan seorang pemuda yang menjadi musuh bebuyutannya. Lalu bagaimana pernikahan mereka akan berjalan jika mereka saling membenci?mungkin kah cinta akan tumbuh dalam diri mereka setelah kebersamaan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3

Revan berjalan dengan gaya cool bak model. Gisel memutar bola matanya malas tapi berbeda dengan kedua sahabatnya yang menatap mereka tanpa berkedip sedikitpun. Tak lama Andi datang dengan nampan di tangannya. "Nih untuk cemilan setelah makan,"ucapnya seraya menyerahkan buah - buahan di depan Gisella.

"Terima kasih kak."

Revan melihat semua itu, namun ia berusaha acuh.

Seorang siswa dengan kaca mata besar bertengger dimatanya. Ia membawa nampan berisi es teh dan juga bakso di tangannya sembari matanya clingak clinguk mencari bangku kosong. Saat ia melihat di ujung ada meja kosong lalu ia melangkahkan kakinya menuju kesana namun saat akan melewati meja Revan cs ia pun menunduk dan tubuhnya sedikit gemetar. Ia melanjutkan langkahnya pelan - pelan namun ternyata usaha itu tetap sia - sia karena ia terjatuh di lantai saat merasa kakinya di jegal oleh seseorang. Tubuhnya gemetar ketakutan di tambah tanganya yang panas karena terkena kuah bakso yang sangat panas. Sontak kantin mendadak menjadi ricuh. Rio dan Rendi tertawa puas dan tak merasa bersalah sedikit pun sedangkan Revan hanya menikmati pemandangan di depan matanya itu. Sedangkan Gisella menatap geram ke arah gerombolan anak itu.

Gisella membantu siswa tersebut untuk berdiri dan menyuruh kedua sahabatnya membawa dia ke ruang UKS agar segera mendapat pertolongan.

Dengan gerakan cepat ia mendekati meja mereka dan tak menunggu lama Gisel menarik kerah baju Rio lalu melayangkan pukulan di wajah Rio.

"Elo pikir ini lucu?elo pikir enak jatuh dan kena air panas hah?" Teriak Gisella geram.

Rio memegangi wajah yang telah di bogem oleh Gisella. " mau lo apa sih hah? Jangan pikir elo cewek trus gue nggak berani ya kelakukan lo ini."

Rio merasa dipermalukan di depan teman - temannya. "Jangan lo pikir gue takut sama lo mentang - mentang lo cowok dan berada di bawah ketiak anak pemilik sekolah ini. gue nggak takut ya sama kalian. Gue paling nggak suka sama orang yang suka melakukan bullying sama siswa yang lemah." Gisella berapi - api jelas ia sangat emosi.

Revan yang tadinya hanya diam kini bangkit dan membuka suaranya. " dia yang jatuh dia yang kena air panas terus kenapa elo yang ribet hah?"

Gisel menatap penuh kebencian kepada Revan.

"Elo sebagai anak pemilik sekolah kenapa diem aja melihat siswa siswi disini di bully sama temen - temen lo? Elo nggak takut sekolah elo tercemar karena beredar kasus bullying.oh atau perlu gue video saat kalian melakukan bullying setelah itu gue upload video itu di media sosial dan grup bass SMA.

Biar semua orang tau dan orang tua lo juga tahu kalau putra semata wayangnya membuat nama baik sekolah tercemar dengan kelakuannya sendiri."

"Elo bener - bener nantang gue ya.." Revan menatap tajam ke arah Gisella. Sedangkan tanpa rasa takut sedikitpun Gisella menatap tajam pula ke arah Revan. Ia sama sekali tidak pernah takut selama ia berada di posisi yang benar. Andi sebagai ketua OSIS yang sedari hanya diam kini ikut bergabung dalam pertengkaran mereka.

"Kalian mau sampai kapan adu mulut seperti ini hah? Dan elo Rio, sampai kapan elo berbuat hal buruk pada siswa lain? Elo nggak pernah capek buat onar sedangkan gue udah terlalu capek ngasih hukuman tiap hari ke elo. Hari ini kalian benar - benar sudah melebihi batas jadi gue putuskan gue skors kalian selama 3 hari."putus Andi tak bisa di bantah. Tak lama bel suara masuk pun berbunyi.

"Sudah kalian semua bubar masuk ke kelas kalian masing - masing."perintahnya lagi.

Semua siswa yang berada di kantin pun akhirnya bubar dan kembali ke kelas karena bel sudah berbunyi menandakan waktu istirahat telah habis.

Gisel dan Revan masih saling pandang dengan sorot penuh kebencian bukan sorot yang penuh cinta.

Tidak ada kata - kata yang keluar dari bibir mereka. Hanya tatapan yang saling menyampaikan pesan satu sama lain yang tak bisa diucapkan dengan kata.

"Gisella elo juga masuk kelas sekarang,"pinta Andi.

"Iya kak,gue permisi." Ia menatap sekali lagi wajah tampan itu sebelum benar - benar keluar dari kantin. "Dan elo bertiga meskipun kalian di  tapi kalian wajib melakukan pembelajaran daring di rumah. Gue akan suruh ketua kelas kalian melakukan zoom saat pelajaran berlangsung." Setelah mengatakan itu ia berlalu pergi.

"Brengs*k, cewek itu selalu saja buat gue naik darah. Kita lihat saja gue akan buat dia menyesal telah berani cari masalah sama gue." Revan mengepalkan kedua tangannya disisi kanan dan kiri tubuhnya.

***

Waktu pulang sekolah pun tiba, Gisella berjalan menuju gerbang bersama kedua sahabatnya.

Mereka berjalan sambil bercanda dan bercerita.

Saat tiba di parkiran tiba - tiba Andi memanggil Gisella. "Gisel.."teriak Andi dari arah belakang Gisel.

Sontak gadis cantik itu berhenti sejenak sedangkan kedua sahabatnya berjalan lebih dulu karena Kania akan nebeng di mobil Selly.

"Kenapa kak?"tanya nya saat Andi sudah sampai di depannya. "Elo pulang sama siapa boleh nggak kalau gue anter?" Tanya nya penuh harap pasalnya setiap akan mengantarkan Gisel pulang ia selalu menolaknya. "Maaf kak gue udah di jemput sama kakak gue." Lagi - lagi Andi harus menelan penolakan yang selalu diberikan oleh Gisella.

"Hmm..kalau misalnya gue ajak elo jalan bisa nggak?"pintanya berharap masih ada kesempatan.

"Nanti gue coba tanya sama mama gue dulu ya kak."

Andi memasang wajah cemberut, ia menganggukkan kepalanya pelan frustasi.

Tinn...tinnn..

Terdengar suara klakson mobil dari arah gerbang dan Gisel tahu jika itu sang kakak yang datang menjemputnya. "Gue duluan ya kak,"pamitnya lalu berlalu pergi meninggalkan Andi yang masih mematung di tempatnya.

"Kenapa susah sekali sih Sel deketin elo. Padahal gue udah suka sama elo saat pertama lihat elo masuk sekolah ini."batin Andi menatap teduh.

Gisella masuk ke dalam mobil lalu memasang sabuk pengamannya. "Cowok tadi siapa?"ulik Marcel.

"Kakak kelas aku kak,ketua OSIS juga namanya Andi.

"Kamu deket sama dia?"tanya nya lagi.

"Enggak kakak,kita cuma temen aja nggak lebih.

"Terus kenapa tadi ngobrolnya deket banget dan cara dia lihat kamu kaya..."

"Ck kakak...aku nggak ada apa - apa sama kak Andi. Kita cuma temen aja ya walaupun kak Andi selalu berusaha deketin aku tapi aku nggak tanggapi hal itu. Aku juga selalu bersikap sewajarnya aja. Dan oya kak tadi dia mau ajak aki jalan - jalan katanya boleh nggak?" Gisel berharap Marcel akan mengizinkannya karena ia juga ingin bebas pergi dengan teman walaupun hal itu tidak akan pernah mungkin terjadi.

"Nggak boleh.." emang kamu ngga cukup dekat dengan kakak atau papa aja. Mobil pun kini membela jalanan yang tampak macet.

Gisella hanya mampu mendesah kesal.

1
HitNRUN
Meresap dalam hati
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Ryner
Kayanya aku gak bisa tidur lagi kalo gak baca kelanjutannya sekarang juga 😩
ella ayu aprillia: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!