NovelToon NovelToon
Soulverse Beast

Soulverse Beast

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Epik Petualangan / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: MoonShape

Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik,tapi juga game ini memberikan akses kesempatan bagi para player untuk bermain secara realtime!


Soul-verse Beast,game yg berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali,mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz,mendapatkan keberuntungan itu!


perjalanan dimulai apa saja yang akan mereka lakukan disana? dan apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perburuan Pertama (?)

 

...----------------...

...(Langit masih gelap kebiruan. Embun turun pelan. Suara api unggun yang nyaris padam jadi satu-satunya pengisi sunyi.)...

(Wazeng terbangun lebih dulu. Matanya terbuka perlahan, dan yang pertama dia lihat... adalah langit gelap yang sebentar lagi akan berubah menjadi pagi)

(Vogaz sudah duduk bersila tak jauh, belati di tangannya diputar pelan. Matanya tidak menatap Wazeng, tapi Wazeng tahu… dia juga belum tidur nyenyak)

“Lu kebangun juga ya.”

(Wazeng mengangguk pelan): “Lu juga.”

(Sunyi sebentar. Lalu Eimi menggeliat kecil dari dalam jubahnya, rambutnya berantakan, tapi wajahnya tetap menggemaskan. Dia menguap manis.)

“Mmmhhh... udah pagi ya...? Gak bisa... 5 jam lagi…”

(Terus turun ke bawah jubah dan nyender ke pangkuan Wazeng tanpa sadar)

(Wazeng membelai rambut Eimi sambil membangunkannya dengan lembut): "Eimi, bangunlah..."

(Vogaz menatap Wazeng dengan ekpresi jijik): "hah? Lu ngesimp? Gimana kalo sebenarnya itu cuma karakter dia,dan player aslinya om om ugly bastard..."

(Wazeng menggelengkan kepala pelan masih mengelus rambut Eimi) "hoho,kau tak baca panduan dengan benar ya,dek Vogaz..." (Wazeng mengsarkas)

"Disitu tertulis,player akan dikirim sesuai dengan gender dan tinggi badan dari dunia nyata,apabila player memilih gender yg berlawanan saat bermain online maka,item item yg bersangkutan akan di ubah sesuai gender" (kata Wazeng pelan agar Eimi tak terbangun)

"Tch, Terserahlah, yg penting jangan nge simp dalam party itu terlihat aneh...apalagi dia baru." (Vogaz jongkok di depan mereka, membelakangi api unggun)

....

(Wazeng hanya tertawa kecil dan Vogaz mencoba membangunkan Eimi dengan menggoyangkan bahunya): "kita akan melakukan perburuan dungeon utk leveling di dungeon Level 35 jadi kau harus bersiap, karena level dungeon ini lebih tinggi daripada levelmu"

(Eimi masih setengah sadar, tapi mulai duduk dan buka matanya)

Eimi senyum setengah sadar ke arah Wazeng): “Kalau kamu kenapa-kenapa di dungeon nanti… aku ciumin sampe sadar lagi ya~?, hehee~" (Dia perlahan jatuh lagi ke pangkuannya dan lanjut tidur sebentar)

(Vogaz menatap Wazeng yg cengar cengir)

"Apalah..."

(Vogaz berdiri mengambil belatinya,melupakan pengakuan kecil Eimi): “Zeng... lu tau kan? Level boss kali ini emang cuma level 35. Tapi kita harus tetap serius,..ini juga adalah pertama kalinya kita bertarung secara realtime"

(Wazeng masih membelai rambut Eimi dengan lembut) : “Kalau kita kerja sama kayak main game online,kita pasti bisa.”

"Ya,tapi utk sekarang...bangunkan dulu si kebo itu."

 

 

...----------------...

 

 

(Wazeng berbisik): “Biarkan dia... tidur sedikit lebih lama"

“Kita seharusnya jalan satu jam lalu. Dungeon akan dihabisi oleh player lain”

“Dungeon bisa nanti. Tapi ini…”

(dia membelai rambut Eimi sekali lagi)

“…tak selalu datang dua kali"

(Kepala Eimi sedikit bergerak. Alisnya berkerut pelan. Matanya mulai terbuka perlahan, refleks menahan cahaya pagi.)

(Eimi membeku sejenak):“…kau…”

(Wazeng tersenyum hangat): “Selamat pagi.”

(Wajah Eimi memerah, ia pun terduduk cepat): “aku ketiduran!? Kenapa nggak bangunin aku!?”

(Wazeng hanya tertawa kecil, lalu Vogaz berdiri dan menepuk tangan sekali utk mengalihkan perhatian mereka): "Baiklah,saatnya melakukan perburuan pertama..."

(Eimi perlahan berdiri,merentangkan badan dan menuju tenda kecil mereka utk mengambil gear nya,di ikuti oleh Wazeng)

 

...----------------...

 

...(mereka berjalan keluar hutan menuju Utara Ravathen,mencari Dungeon kosong yg belum di taklukan player lain.)...

(Langkah kaki menyusuri tanah lembap. Suara ranting kecil patah, daun basah tergeser. Kabut sudah mulai meredah, menyisakan cahaya matahari yang menari di sela pepohonan.)

(Eimi berjalan setengah langkah di belakang Wazeng. Wajahnya masih merah muda sejak insiden "pangkuan pagi" tadi, dia belum bicara banyak. Tangannya sibuk dengan tongkat sihirnya, seperti ingin mengalihkan pikiran.)

 

...----------------...

(Akhirnya mereka tiba pada satu dungeon dengan ukiran level 35 pada tembok batu gerbang dungeon tersebut)

(Tak ada kata,tak ada suara...Mereka hanya menatap satu sama lain dan mengangguk tanda bahwa mereka siap.)

...----------------...

...----------------...

(Eimi memegang tongkat sihirnya dengan gemetar dan mereka berjalan masuk... Eimi di tengah,Wazeng di kiri dan Vogaz di kanan Mereka berjalan makin dalam, makin gelap... dan semakin terasa aura tak wajar…)

 

...----------------...

(Dungeon itu sunyi… terlalu sunyi. Di dinding batu, goresan cakar monster terlihat jelas. Terdapar banyak bangkai monster yang terbunuh dengan brutal. Tidak ada drop item, tidak ada player lain.)

Vogaz: “Monster segini... dibantai. Pasti sudah ada yang masuk duluan...”

(Eimi berdiri di tengah lorong, merasa takut dengan hawa mengerikan): “kalau sudah ada yg masuk,kenapa kita juga ikut MASUK!? Harusnya kita mencari dungeon lain...Bukankah reward dan lootingan nya sudah diambil duluan?!"

Vogaz: "Itu karena kau bangun kesiangan...jadinya kita tel---!!"

(Tiba-tiba, terdengar suara teriakan dari kedalaman dungeon...dan itu suara perempuan)

“A—AAAAHHHHHH!!!”

(Tanpa aba-aba, Wazeng langsung lari duluan. Vogaz menyusul di kanan, Eimi di menyusul dari belakang sambil menyiapkan sihir pelindung. Lorong semakin sempit. Aura musuh terasa berat—dan saat mereka sampai di ujung ruangan itu…)

(Seorang gadis duduk bersimpuh lemah. Armor-nya sobek sebagian. Di sekelilingnya, tiga tubuh player lain membeku oleh kekuatan sihir yg luar biasa)

(Gadis itu berbisik, suaranya nyaris hilang): “…aku bilang jangan masuk... aku bilang jangan nyerang dulu...”

(Ia perlahan menoleh pada mereka, sebagian helai rambutnya menempel wajahnya, matanya kosong, nafasnya terengah engah,ekspresinya hancur. Tangannya berdarah, tapi dia tidak menangis, dia bukannya tidak menangis tapi air mata tak keluar lagi dari matanya)

(Wazeng mendekat perlahan. Matanya mengamati gadis itu dan 3 player disampingnya...Tab hologram ketiga player di samping gadis itu di sensor.)

(Mata Wazeng melihat ruangan boss yg luas menyadari boss itu belum muncul kembali. Tapi ruangan ini… adalah neraka)

(Eimi berlari dan berlutut dekat gadis itu sambil memberikan efek healing): “Hey, kami akan membantumu. Tenanglah.”

(Vogaz menatap tubuh-tubuh di sekitar dengan ekpresi terkejut utk pertama kalinya): “mereka kena AoE serangan si boss, ya?”

(Gadis itu tidak menjawab. Tapi matanya naik, dan menatap langsung ke Wazeng. Wajahnya tak sanggup lagi berekspresi. Tapi dalam matanya, ada rasa hancur) “Kalian bukan mereka. Jangan ikut-ikut aku. Pergi.”

(Wazeng berdiri tegak, membelakangi gadis itu utk melindunginya): “…Nggak.”

(dia menoleh ke belakang, tatapannya tajam. Tapi tidak menghakimi): “Kamu masih hidup. Itu sudah cukup bagi kami utk bertarung.”

(gadis itu terdiam lalu perlahan berdiri, meski tubuhnya gemetar. Namun,Eimi menahannya utk tetap duduk.Suaranya mulai meninggi): “Aku... aku bisa lawan boss itu kalau mereka dengerin aku!! Aku bilang tunggu sinyal! Tapi mereka... mereka—!”

(dia menarik napas panjang, lalu menunduk)

“…jadi,jangan bilang kalian akan selamat. Karena aku... gak bisa jamin.”

(Eimi perlahan menggeser rambut gadis itu dari wajahnya): “Kami gak butuh jaminan. Kami cuma perlu partner yang mau bertarung bareng.”

(Vogaz berjalan di sebelah Wazeng,membelakangi Eimi dan gadis ketakutan itu): “Kalau kamu masih bisa bernafas itu berarti kita bisa keluar dari tempat ini bareng.”

(gadis itu menatap ketiganya… diam… lalu akhirnya menerima tawaran. Suaranya pelan.)

"Nama ku... Hazuki.”

(dia menatap langsung ke punggung Wazeng.) “Kalau kalian mati, itu bukan salahku. Tapi kalau kalian selamat... aku akan bertahan di samping kalian.”

(Wazeng menoleh pada gadis itu utk melihat tab hologramnya)

...[TAB HOLOGRAM]...

...Hazuki (Fighter)...

...Level 38...

...HP 15%...

...MP 9%...

...Member party Enryu...

(Dan di saat itulah... boss dungeon muncul kembali dari balik kegelapan. Suaranya menggetarkan lantai, aura dingin mengalir dari celah-celah dinding.)

(Wazeng menyiapkan belatinya, posisi siap tempur): “Kalau begitu… bertarunglah di belakangku!”

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

1
Harman Dansyah
bagus lanjutkan cerita author di tunggu kelanjutan nya
Melinda Falencia
lanjutin bangg aku penasarann
MoonShape: SIAPP
Terima kasih ratingnya 🥰
total 1 replies
Melinda Falencia
yah kasian banget hazuki bang, merengek aku😭😭
MoonShape: /Sob//Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Melinda Falencia
bang typonya benerin bang
MoonShape: okee.../Sweat/
total 1 replies
Ayam Bakar
Mantap bang!! Lanjutannya mana 😆
Melinda Falencia
lanjut banggg
Donutt
bagus banget bangg, smngt bikin lagii yaa /Smile//Smile//Smile/
MoonShape: makasihh yaa😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!