Tiba tiba seorang laki laki datang meminta Arumi Bunga Cantika menjadi istrinya. Sebagai balas budi karena Arumi sudah mendapatkan kornea mata dari mendiang adiknya.
Arumi menolak karena sudah memiliki kekasih hati yang bernama Michael. Akan tetapi masalah timbul saat Armellya teman Arumi mengirim foto pengkhianatan Michael.
Orang tua Arumi pun menerima lamaran Ernastan Alfred Warren, kakak dari pendonor kornea mata Arumi.
Apakah Ernastan tulus mencintai Arumi atau ada motivasi lainnya? Apakah Arumi akan mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahannya? Jika tidak bagaimana cara Arumi untuk meraih kebahagiaannya?
Yukkk guys kita ikuti kisah Arumi..🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 3.
Akan tetapi belum juga Michael melanjutkan kalimatnya, dua orang petugas keamanan hotel dan dua orang panitia acara resepsi sudah menarik tubuh Michael agar segera turun dari panggung pelaminan.
“Tidak usah kalian tarik tarik tanganku. Aku akan segera pergi dari tempat ini tanpa membuat kekacauan!” ucap Michael sambil mengibaskan tangan tangan petugas yang menarik tangannya.
Michael tanpa banyak bicara terus melangkah ke luar ball room. Semua pandangan mata tamu tamu undangan tertuju ke arahnya. Public sudah tahu jika Michael adalah kekasih Arumi.
Para awak media yang berada di tempat itu pun langsung mengabadikan moment itu dan terus mengikuti langkah Michael.
Tanpa membuat keributan Michael meninggalkan hotel itu dengan perasaan hatinya yang hancur. Cinta pertama nya telah menikah dengan laki laki lain dengan begitu mendadak.
Acara resepsi pernikahan pun kembali berlangsung hingga selesai, tanpa ada gangguan.
Arumi dan Ernestan sudah berada di Kamar pengantin yang sudah disiapkan panitia resepsi di salah satu kamar hotel Diamond.
Tempat tidur yang luas, empuk dan mewah, bersprai kain putih nan lembut bertabur ribuan helai bunga mawar. Siap menjadi saksi malam pertama sang mempelai.
Aroma harum lembut bunga bunga segar penghias kamar pengantin tercium di hidung Ernestan.
Ernastan yang sudah selesai mandi memakai bath robe duduk di sofa. Dia menunggu Arumi yang masih di kamar mandi.
“Kenapa lama sekali Arumi.” Gumam Ernestan sambil mengusap usap layar hand phone nya. Tampak dia sedang melakukan komunikasi lewat chatting dengan seseorang.
Beberapa menit kemudian terdengar suara pintu kamar mandi terbuka.. Ernestan pun menoleh ke arah sumber suara. Tampak Arumi melangkah ke luar dari kamar mandi. Tubuh Arumi terbalut oleh baju piyama panjang.
Ernestan tersenyum meskipun sebagian hatinya agak kecewa karena berharap Arumi memakai baju lingerie nan sexxie macam di drama drama.
Sedangkan Arumi yang jantung nya berdebar debar, karena akan melalui malam pertamanya cepat cepat langkah menuju ke meja rias.
Ernestan masih tersenyum menatap Arumi yang duduk di kursi rIas membersihkan wajah cantik nya yang sebenarnya sudah bersih dari make up.
“Akhirnya aku bisa memiliki dirinya.” Gumam Ernestan di dalam hati sambil tersenyum penuh kemenangan.
Hati Ernestan sangat senang dan lega akhirnya bisa mempersunting Arumi, artis cantik baik hati yang memiliki banyak penggemar dan jam terbang tinggi.
“Aku sudah tidak sabar untuk memiliki dirinya seutuhnya.” Gumam Ernestan di dalam hati lagi.
Ernastan menaruh hand phone di atas meja, dan berjalan pelan pelan mendekati Arumi.
Arumi yang duduk di kursi ruas, masih berdebar debar jantungnya melihat Ernastan dari pantulan cermin rias yang lebar. Apalagi saat melihat dada bidang Ernastan yang mengintip di balik bath robe.
“Sayang wajah kamu sudah bersih. Bukannya Ibu MUA sudah membersihkan wajahmu.” Ucap Ernestan dengan lembut dan bibir tersenyum sambil terus melangkah.
“Iya Kak tapi biar benar benar bersih.” Ucap Arumi tanpa menoleh. Jantungnya semakin berdebar debar saat Ernastan semakin dekat dengannya.
Ernastan terus mendekat. Saat sudah berdiri di belakang Arumi, dia pegang dengan lembut kedua pundak Arumi.. dia tatap wajah cantik Arumi di cermin.
“Kamu sangat cantik Sayang..” ucap lirih Ernestan sambil tersenyum penuh kagum pada kecantikan Arumi yang alami tanpa make up.
Ernestan pun menundukkan kepala , pelan pelan dia cium dengan mesra puncak kepala Arumi.
“Sayang aku sangat mencintai kamu..” ucap lirih Ernestan, satu telapak tangan kanan nya mengusap dengan lembut pipi kiri Arumi nan lembut , lalu menuju ke arah dagu Arumi.
Dan dia arahkan wajah Arumi untuk menghadap wajah nya.. Jantung Arumi semakin berdetak lebih kencang, apa lagi di saat jari jari Ernastan meraba leher jenjangnya.
“Apa yang harus aku lakukan, aku belum siap malam ini.” Gumam Arumi di dalam hati dan karena begitu takut juga gugup malah secara reflek dia menggigit bibir bawah nya sendiri.
“No....” ucap lirih Ernestan dan jari jari Ernestin mengusap dengan lembut bibir Arumi, agar Arumi tidak menggigit bibirnya sendiri.
Ernastan mendekatkan wajahnya ke wajah cantik Arumi yang pucat karena gugup. Nafas Ernastan sudah menyapu wajah mulus Arumi, bibir Ernestan pun semakin dekat dengan bibir Arumi..
Arumi kini hanya bisa pasrah saat menyadari yang ada di hadapan nya adalah suami sahnya, meskipun dia belum mencintai nya.
Akan tetapi di saat Arumi sudah pasrah, tiba tiba terdengar suara dering hand phone milik Ernastan yang ada di atas meja.
“Ada panggilan itu Kak.” Ucap Arumi..
Ernestan pun tidak jadi mencium Arumi. Dia mengusap wajahnya sendiri dengan telapak tangannya..
“Maaf.. “ ucap Ernastan pelan Arumi hanya menganggukkan kepalanya. Dan di dalam lubuk hatinya dia senang karena gagalnya ciuman pertama nya.
Meskipun Arumi sudah beberapa tahun menjadi kekasih Michael, namun dia belum pernah ciuman bibir . Arumi menuruti nasihat dari orang tuanya terutama Eyang Hajjah Khasanah, untuk menjaga tubuhnya dari laki laki.
Arumi pun bertekad akan mempersembahkan ciuman bibir dan mahkota nya untuk suami tercintanya. Namun sayang laki laki yang dia cintai telah berkhianat dengan temannya.
“Tunggu ya..” ucap Ernestan sambil mengacak pelan puncak rambut Arumi, lalu dia melangkah cepat menuju ke hand phone yang masih berdering.
“Hallo, kenapa kamu telepon telepon.” Ucap lirih Ernastan setelah menggeser tombol hijau.
Walaupun Ernastan bersuara lirih, namun Arumi yang masih duduk di kursi rias bisa mendengarnya.
Kini Ernastan tidak lagi bersuara, tampak dia mendekatkan hand phone di telinganya, dia sedang mendengarkan lawan bicaranya. Ernastan terus memegang hand phone dan melangkah menuju ke pintu balkon..
Arumi menoleh ke arah punggung Ernestan yang telah membuka pintu. Ernastan cepat cepat keluar menuju ke balkon.
“Siapa yang menghubungi dia kenapa harus keluar dari kamar takut jika aku mendengar perbincangan mereka.” Gumam Arumi di dalam hati.
Arumi pelan pelan bangkit berdiri dan melangkah ke arah pintu balkon yang kini sudah kembali tertutup rapat .
Arumi begitu penasaran meskipun dia belum ada cinta pada suaminya. Pengalaman dikhianati oleh kekasih dan temanya membuat dirinya melakukan hal itu.
Arumi menempelkan kuping di daun pintu, karena suara lirih Ernestan semakin lirih terdengar karena ada terbatas oleh dinding dan pintu kayu jati yang tebal.
“Aku belum ada rencana bulan madu ke mana.” Suara lirih Ernastan, lalu terdiam.
Dan sesaat kemudian ..
“Aku satu minggu berada di Indonesia setelahnya aku pulang membawa Arumi. Keluarga Arumi akan ikut mengantar. Kamu pergi dulu, selama orang tua Arumi di sana.“ Suara lirih Ernestan kini terdengar sangat serius.
Arumi mengernyitkan keningnya sambil bergumam di dalam hati, “Siapa kenapa tidak boleh bertemu dengan orang tuaku. Dia menyembunyikan sesuatu dari keluargaku?”
Jhon & Armeliya selamat atas di tangkapnya kalian berdua... Nikmatilah hadiah buat kalian menginap di 🏨 prodeo gratis buat kalian