Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
"Kau sangat kuat, Yuan Chen!" seru Wu Yu dengan nafasnya yang tersengal-sengal, tetapi ekspresi wajahnya menunjukkan suatu kepuasan.
"Kau juga sangat kuat, Senior Wu!" sahut Yuan Chen, ia pun segera menggambar segaris senyuman disudut bibirnya. Tetapi darah itu masih basah disudut birbi Yuan Chen.
Wu Yu pun mencabut pedangnya yang tertancap di atas lantai arena yang berantakan, dan segera menggenggam nya dengan kuat, dan tatapan terhadap Yuan Chen menjadi semakin serius. Pada awalnya, Wu Yu selalu bersikap dingin, tetapi saat ini ia terlah terhanyut dalam kerasnya pertarungan yang seolah-olah membangunkan jiwanya yang tertidur, membakar semangatnya hingga membara.
"Setelah semua pertarungan yang aku lalui, kau adalah orang kedua yang mampu memaksaku hingga seperti ini, Yuan Chen!" ujar Wu Yu.
"Ho hoo... sepertinya ada orang yang lebih kuat lagi darimu, Senior Wu!" sahut Yuan Chen sembari mengelap darah di sudut bibirnya menggunakan punggung tangannya.
Wu Yu pun menoleh ke arah lorong jalan, melihat kepada Qin Feng, tetapi segera memusatkan kembali pandangannya terhadap Yuan Chen. Membuat Yuan Chen pun menyadari, bahwa orang pertama yang dimaksud Wu Yu adalah Qin Feng.
Yuan Chen pun mendecih pelan, 'Aku pasti akan mengalahkan mu, Qin Feng!' gumam Yuan Chen di dalam hatinya.
Wu Yu pun mengangkat pedangnya, menunjuk Yuan Chen menggunakan pedangnya. Lalu ia pun berbicara, "Yuan Chen! Bagaimana kalau kita akhiri pertarungan ini sekarang juga?" kata Wu Yu, menantang Yuan Chen dengan nada yang serius.
"Aku terima tantangan mu, Senior Wu!" sahut Yuan Chen dengan tegas dan penuh semangat.
Suasana di tribun menjadi sangat tegang, penonton menahan napas mereka sambil memandang pertarungan antara Yuan Chen dan Wu Yu dengan mata yang terbelalak dan wajah yang pucat. Angin kencang yang berhembus seperti tidak berani mengganggu keheningan yang mencekam, seolah-akan setiap hembusan angin dapat mempengaruhi hasil pertarungan.
Yuan Chen dan Wu Yu berdiri saling berhadapan, kedua petarung itu memancarkan aura yang sangat kuat dan penuh dengan kekuatan yang mengancam. Dari tubuh Yuan Chen, energi keemasan membara membakar tubuhnya, seperti api yang ditiup angin kencang, bahkan rambut panjang hitam Yuan Chen kini nampak berwarna keemasan dan terangkat ke atas, berdiri berkibar dan berkibar seperti sutra emas.
"Kekuatan yang sangat kuat!" takjub Wu Yu, melihat fluktuasi energi yang dikeluarkan oleh Yuan Chen. tapi ia juga tak tinggal diam, dengan sisa energi spiritual yang dimilikinya, Wu Yu pun mengerahkan segala kemampuannya, sehingga fluktuasi energi itu berwarna hijau, membakar tubuh Wu Yu.
"Senior Wu, bersiaplah!" kata Yuan Chen dengan tegas. Tiba-tiba Yuan Chen pun bergerak cepat dengan sekelebat cahaya keemasan disetiap pergerakannya. Setiap ia mendarat, menghancurkan apapun yang menjadi pijakannya, seolah-olah tubuhnya itu adalah petir emas yang menggelegar .
"Cepat sekali!" kata Wu Yu, kaget. Ia pun segera bereaksi untuk mengimbangi kecepatan Yuan Chen.
Setiap gerakan yang dilakukan oleh kedua petarung itu membuat penonton merasa jantung mereka berdegup kencang. Apakah Yuan Chen dengan api emasnya akan berhasil mengalahkan Wu Yu, atau apakah Wu Yu dengan energi kehijaunnya akan menjadi yang terkuat? Pertarungan ini telah mencapai titik klimaks, dan penonton tidak sabar untuk melihat siapa yang akan keluar sebagai pemenang. Siapa yang akan menjadi yang terakhir berdiri? Siapa yang akan menjadi juara? Pertarungan ini akan menentukan segalanya!
Dalam sekejap, Yuan Chen lenyap dari pandangan, hanya meninggalkan jejak kilat pedang yang menghantam arena dengan kekuatan yang luar biasa. Tebasan pedangnya begitu cepat dan kuat sehingga arena pertarungan terbelah menjadi dua, seperti garis retakan yang menyebar dengan cepat.
Debu dan kerikil berhamburan ke udara, membuat penonton terbatuk-batuk karena debu yang mengepul. Ketika debu mulai mengendap, terlihat Wu Yu berdiri dengan pedangnya terangkat, melindungi dirinya dari serangan maut Yuan Chen.
"Bagus!" seru Wu Yu, matanya berkilau dengan kekaguman. "Tapi hanya mengandalkan itu... tidak cukup untuk mengalahkan ku!" dengan gerakan yang cepat, Wu Yu membalas serangan Yuan Chen.
Wu Yu melesat dengan kecepatan yang luar biasa, tubuhnya seolah-olah menjadi satu dengan udara. Setiap langkahnya menumbuhkan akar-akar merambat yang muncul dari bawah tanah, seperti tentakel raksasa yang berusaha menangkap Yuan Chen.
Yuan Chen terkejut dan kagum, matanya terbuka lebar melihat kekuatan Wu Yu yang tidak terduga. "Elemen kayu!" serunya, suaranya penuh dengan kekaguman. "Kau benar-benar menyembunyikan kemampuanmu!"
Akar-akar merambat itu melilit dan mengikat, berusaha untuk menjerat Yuan Chen. Tapi Yuan Chen tidak menunjukkan tanda-tanda takut, malah tersenyum dan mengangkat pedangnya. "Hancurkan!" teriaknya, dan pedangnya menebas seketika akar pohon milik Wu Yu, dan dengan penuh semangat, Yuan Chen pun kembali melesat secepat kilat, meninggalkan jejak petir emas yang membayang di udara.
Dengan suara yang menggelegar, Yuan Chen menyerukan nama jurusnya, "Teknik pedang, gaya pertama! Tebasan Pedang Pembantaian!" Pedangnya melesat ke depan dengan kecepatan yang luar biasa, mengeluarkan cahaya keemasan yang menyilaukan dan menghancurkan segala sesuatu yang ada di depannya.
Gelombang kejut yang dihasilkan oleh tebasan pedang itu membuat tanah bergetar, dan suara yang dihasilkan seperti petir yang menghantam bumi. Akar-akar merambat yang berusaha menjerat Yuan Chen putus dan berhamburan ke udara, seperti tanaman yang dihancurkan oleh badai ganas.
Wu Yu terkejut dan terkesan oleh kekuatan jurus Yuan Chen, matanya terbuka lebar melihat cahaya keemasan yang menghampirinya. Ia mengangkat pedangnya untuk membalas, tapi Yuan Chen sudah tiba-tiba telah berada didepannya. Dengan gerakan yang cepat, Yuan Chen kembali menyerang Wu Yu dengan serangkaian tebasan pedang yang mematikan, membuat Wu Yu harus berjuang keras untuk menghadapinya.
Wu Yu melompat mundur dengan gerakan yang cepat, menghindari serangkaian tebasan pedang Yuan Chen yang mematikan. Ketika kakinya menyentuh tanah, kedua tangannya menghantam bumi dengan keras, dan tiba-tiba tanah mulai bergetar dan retak.
Sebuah sosok besar dan kokoh muncul dari dalam tanah, manusia pohon yang terbentuk dari kayu dan tanah liat. Matanya yang terbuat dari akar-akar yang hidup memancarkan cahaya hijau yang tajam, dan suaranya yang seperti guntur membuat udara seolah-olah tercerai berai.
Manusia pohon itu meraung dengan keras, membuat tanah bergetar dan bangunan-bangunan di sekitar area pertarungan bergoyang-goyang. Yuan Chen terkejut melihat kekuatan Wu Yu yang luar biasa, dan ia tahu bahwa pertarungan ini akan semakin berat. Dengan pedangnya yang masih bergetar dari serangan sebelumnya, Yuan Chen bersiap untuk menghadapi manusia pohon itu. "Ternyata, kau tidak hanya memiliki Elemen kayu, tetapi kau juga memiliki elemen tanah, senior Wu!" seru Yuan Chen, matanya terpaku pada manusia pohon itu.
Wu Yu tersenyum percaya diri, ia berteriak dengan keras, "Yuan Chen! Ini sudah berakhir!" Manusia pohon yang besar dan kuat berlari lamban menuju Yuan Chen, tapi setiap langkah kakinya membuat tanah berguncang dan gempa bumi terjadi. Yuan Chen terkejut melihat kekuatan manusia pohon itu dan tahu bahwa ia tidak akan mampu melawan serangan itu hanya dengan pengalaman satu tahunnya.
Tapi, tepat ketika kaki raksasa manusia pohon itu hampir menindih Yuan Chen, tiba-tiba sosok raksasa itu menghilang begitu saja. Wu Yu terjatuh ke tanah, terkapar tak berdaya di tengah arena yang hancur berantakan.
Yuan Chen terkejut, ia melihat Wu Yu yang terkapar di tanah dan bertanya, "A— apa yang terjadi?" Ia tidak mengerti apa yang baru saja terjadi. Mengapa manusia pohon itu menghilang dan Wu Yu terjatuh? Yuan Chen berjalan mendekati Wu Yu, pedangnya masih tergenggam erat di tangannya yang masih bergetar.