NovelToon NovelToon
IBUKU PERANTARA JODOHKU

IBUKU PERANTARA JODOHKU

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: A-yen94

Awalnya Daniel tidak ingin dijodohkan dengan Hannah wanita pilihan ibunya. Karena, dia sangat mencintai Shofia, kekasih sekaligus tunangannya. Daniel merasa kesal karena Isabella menuduh Shofia berselingkuh dengan klien bisnisnya. Sehingga, dia menolak permintaan ibunya, akan tetapi, saat keduanya bertemu Daniel berubah pikiran dan mau menikahi gadis itu. Sebab, Hannah adalah penolongnya pada saat dia kecelakaan dua tahun yang lalu. Meskipun dia telah memiliki seorang tunangan, tapi dia bertekad untuk menikahi gadis pilihan ibunya. Lalu, bagaimanakah kelanjutan hubungan keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A-yen94, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IPJ- 20

"Kak Daniel mau makan apa?"

"Tetap mau bubur, aku masih mual."

Hannah membuka bekal makan siang untuk Daniel, ia membuatkan bubur udang kesukaan Daniel. Karena meskipun ia hamil, tapi dirinya sama sekali tidak merasakan mual dan mengidam. Justru Suaminya lah yang mengidam, sehingga ia harus selalu menuruti keinginan Daniel. Begitupun dengan saat ini, Daniel begitu gigih ingin di suapi oleh istrinya.

"Sejak menikah dengan Hannah, aku merasa nyaman sekali dengannya. Aku takut, kalau aku terburu-buru menikah dengan Sofia dan menceraikan Hannah, semua ini akan berubah. Tuhan, biarkanlah ini mengalir seperti air sungai yang mengalir. Entah siapa yang akan aku pilih nantinya, meskipun Sofia selingkuh tapi hati ini masih belum bisa merelakannya!" batin Daniel.

"Kakak melamun lagi? Apakah Kakak sedang memikirkan nona Shofia?"

Daniel menatap lekat wajah sang istri, ia menggelengkan kepalanya, "Tidak sayang, aku mungkin kelelahan saja."

Hannah mengangguk,"Kalau begitu aku suapi saja. Supaya Kakak tidak usah repot. Kalau sudah selesai, baru kita jalan-jalan oke?"

"Oke Sayang!" kata Daniel manja.

"Aku cuci tangan dulu, setelah itu aku siapkan semuanya."

Hannah dengan cekatan menyiapkan peralatan untuk suaminya makan. Ia hendak mengambil kursi di depan meja kerja suaminya, tapi Daniel mencegahnya,"Jangan sayang, kamu duduk saja di pangkuanku. Kenapa harus mengambil kursi segala?"

"Hah? Enggak salah dengar, Kak? Nanti takutnya gak nyaman lagi."

"Menurutlah, Hannah!"

Daniel menekan kata-katanya, seolah memperingatkan sang istri agar menuruti perkataannya. Hannah dengan perasaan tegang, ia menghampiri Daniel lalu mengambil kotak bekal yang ia bawa dari rumah. Dan duduk di pangkuan sang suami. Ia dengan cakap menyuapi suaminya, pria itu terlihat begitu bahagia sekali dengan apa yang saat ini di rasakannya.

"Enaknya, memang ya istriku ini serba bisa. Tapi, Sayang kamu enggak boleh kecapean ya. Aku enggak mau kamu kenapa-napa!"

"Iya, Kak tenang saja," kata sembari membelai wajah tampan suaminya tersebut, ia juga mengecup pipinya. Entah mengapa selama satu bulan menikah ini Hannah begitu manja pada Daniel, begitupun sebaliknya.

Terkadang Daniel akan duduk di samping istrinya, lalu ia merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha sang istri sebagai bantalannya. Pun Hannah ia akan berlari memeluk tubuh suaminya jika Daniel baru saja pulang bekerja.

"Sayang kamu juga makan gih, aku suapi ya?"

Hannah menganggukkan kepalanya, ia kemudian memakan bubur yang di suapi Daniel padanya.

"Besok kita ada kunjungan bisnis ke luar kota. Sepertinya kamu takut? Kok keningmu berkerut begitu?"

"Loh, tapi kan aku tidak terbiasa berjalan bersama Kakak. Aku takut, akan mengecewakan Kakak."

Daniel tampak menghela napasnya, ia benar-benar kesal mendengar jawaban sang istri,"Sudah aku katakan sebelumnya, kamu akan belajar untuk menjadi Nyonya Muda di keluarga William. Kenapa harus mengecewakan? Aku yakin, kamu pasti bisa Hannah. Belajarlah, sedikit-demi sedikit sampai kamu pantas menjadi pendamping!" kata Daniel sembari kenaikan nada bicaranya.

"Kakak marah ya? Maafkan, Kak," kata Hannah memeluk leher suaminya, ia menyandarkan kepalanya pada ceruk leher sang suami.

Daniel kemudian menggendong tubuh istrinya, ia kemudian mendudukannya di sofa panjang, lalu duduk di samping sang istri. "Iya, tidak apa-apa, aku hanya sedikit kesal. Kamu ini terlalu banyak takutnya, sebenarnya apa yang terjadi dalam diri kamu mengapa seperti ini? Tidak hanya itu kamu juga tidak percaya diri Hannah, padahal kamu cantik. Apa yang kurang dari dirimu?"

Hannah sedikit gemetar mendengar nada bicara suaminya yang meninggi. Ia menggigit bibirnya, "S-sebenarnya, bukan hanya trauma dengan kematian Ibuku, tapi aku juga trauma laki-laki. Jimmy dulu memperlakukan aku seperti sampah, ia bahkan membuatku malu, dengan ejekannya. Dia bilang, kalau aku tidak pantas untuknya, aku hanyalah orang miskin yang tidak layak mendapatkan dia ya kaya. Dia hanya pantas bersanding dengan Irene si bunga sekolah."

"Sudahlah, itu sudah berlalu Hannah. Sekarang kamu memiliki aku, suamimu Sayang. Aku janji tidak akan membuat kamu kecewa, terluka karenaku selama pernikahan kita."

"Baiklah, aku percaya," Hannah menghambur ke pelukan suaminya membuat Daniel bergeming sejenak. Tapi, begitu sadar ia membalas pelukan sang istri.

"Kamu sudah sembuh belum?"

Hannah menganggukkan kepalanya, "Sudah, Kak. Tenang saja."

"Baiklah, kita jalan-jalan yuk!"

Daniel menggenggam erat tangan sang istri, ia mengajaknya keluar kantor sebentar. Jika dulu pegawai ini memandang Hannah sebelah mata, kini justru sebaliknya. Mereka menunduk hormat pada Hannah yang merupakan istri dari atasan mereka.

"Sudah tidak ada yang meremehkan kamu lagi, Sayang. Kamu tenang saja, karena Kakak sudah memperingati mereka. Kakak tidak ingin istri Kakak ini justru dipandang sebelah mata oleh orang."

Hannah menggeleng,"Aku bersyukur bisa dihargai, dan di hormati. Terima kasih, Kak!" ujarnya sambil memeluk lengan sang suami.

"Tidak perlu, Sayang. Kita kan suami istri," kata Daniel sembari mengusap lembut puncak kepala sang istri.

"Memang benar kita suami istri, tapi hanya sementara."

Entah mengapa hati Daniel merasa tidak nyaman, saat mendengar perkataan dari istrinya. Ia tidak mengerti dan tidak tahu harus bagaimana lagi. Yang jelas, ia masih belum bisa mengatakan perasaan yang sebenarnya pada istrinya tersebut. Hatinya masih dimiliki oleh Sofia meskipun wanita itu telah menyakiti perasaannya. Memang bodoh, pikirnya. Tapi, entah mengapa Sofia itu seolah-olah sudah setengah bagian dari hidupnya. Mungkin karena mereka sudah lama berhubungan sehingga terciptalah perasaan yang sulit diartikan ini.

Namun, di sisi lain ia juga menaruh harapan dan masa depan dengan Hannah. Apalagi sudah ada benihnya di rahim sang istri, ia jadi takut kehilangan Hannah. Tapi, ia benar-benar bimbang, maka dari itu ia memilih hubungan ini ia biarkan mengalir seperti air sungai saja. Entah bagaimana masa depan ketiganya, ia pasrahkan semuanya pada Tuhan, agar ia tidak merasakan kekecewaan yang besar.

"Hannah!" Panggil seseorang, membuat wanita cantik itu menoleh.

"Hah? Siapa ya?" Hannah mengernyit heran, ia benar-benar tidak tahu siapa yang memanggilnya barusan.

Sementara itu, wajah Daniel terlihat berubah. Ia memicingkan matanya, saat melihat pria itu menghampiri istrinya, dan memeluk tubuh sang istri.

"Kamu benar-benar lupa? Ini aku, Mike. Kamu tidak ingat?"

Pikiran Hannah seperti melayang, ia tidak sadar saat pria lain memeluk tubuhnya. Sementara itu, tangan Daniel masih dengan erat menggenggam tangannya. Hannah kemudian tersadar dan segera mendorong tubuh pria yang tidak dikenalnya tersebut.

"Maaf, Mike... Mike yang mana? Saya tidak kenal!" jawabnya jutek.

"Hannah jangan bercanda. Oh aku tahu, pasti karena kecelakaan itu kan? Jawab Sayang," ujar Mike seraya menggoyangkan tubuh Hannah.

"Sayang? Siapa sayangmu? Maaf saya sudah punya suami. Jangan bicara omong kosong, Tuan."

Hannah meninggalkan pria itu dengan tergesa-gesa, ia juga melepaskan genggaman tangan Daniel. Membuat Daniel menatap nanar punggungnya. Sedetik kemudian ia menoleh ke arah Mike, dan mendapati Mike memandangi punggung istrinya dengan tatapan yang sulit diartikan, "Oh, Tuan Mike. Ada keperluan apa ya, mengapa tidak memberitahu saya terlebih dahulu?" tanyanya.

Mike menatapnya, "Oh itu, saya ingin membicarakan sesuatu."

Daniel mengernyit, "Apa itu?" tanyanya.

Bersambung...

1
Eka
yaaa thor lanjut
Eka
wsh bentar lagi pasti ada badsi besar nee sofia akam kebakaran hatinya lanjuttt👍👍👍🤣🤣🤣
Eka
jujur saja hannah sams mamznya daniel
Eka
jemy mau cari mayi ini syooo daniel ceost bertindak csri liontinnya hannah yg fucuri jiny
Eka
lasih pelajaran orang2 yg telah menyakiti hannah diam2 buar tau rasa
Eka
biki. bucin tjor daniel sama hannah kasihan dong hannah kalu cuman dibikin istri kontrak,bikin tergila2 daniel sama hannah lanjuuuiuit💪👍👍👍
A-yen94 (Ig: a_yen94): Baik, siap otw update dear 🙏
total 1 replies
Eka
jamgan2 yg menolong daniel malah hannah ayoo slidikin papi weilliam
Eka
makanya sekarang tingalin shofi,thor bikin bucin daniel
Eka
semoga saja memang jodoh nya haana
Ayumarhumah
Wah kelihatannya seru ya Kak ....
A-yen94 (Ig: a_yen94): Masyaallah, terima kasih Kak. 😉🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!