NovelToon NovelToon
Pewaris Terhebat 2

Pewaris Terhebat 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Setelah kemenangannya melawan keluarga Ashcroft, Xander menyadari bahwa kejayaan hanyalah gerbang menuju badai yang lebih besar.

Musuh-musuh lama bangkit dengan kekuatan baru, sekutu berpotensi menjadi pengkhianat, dan ancaman dari masa lalu muncul lewat nama misterius: Evan Krest, prajurit rahasia dari negara Vistoria yang memegang kunci pelatihan paling mematikan.

Di saat Xander berlomba dengan waktu untuk memperkuat diri demi melindungi keluarganya, para musuh juga membentuk aliansi gelap. Caesar, pemimpin keluarga Graham, turun langsung ke medan pertempuran demi membalas kehinaan anaknya, Edward.

Di sisi lain, Ruby membawa rahasia yang bisa mengguncang keseimbangan dua dinasti.

Antara dendam, cinta, dan takdir pewaris… siapa yang benar-benar akan bertahan di puncak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

"Kakek, tunggulah sebentar. Aku akan berbicara dengan Evan Krest." Xander terdiam sesaat. "Aku bisa melakukan sambungan video call untuk membuktikannya. Kau bersedia?"

"Lakukan dengan cepat."

"Kakek, Evan Krest ingin berbicara langsung denganmu melalui sambungan video." Xander mengutak-atik jam tangan sesaat, memberi tanda pada Govin, lalu melemparkan jam tangannya pada Evan Krest.

Evan Krest melirik Xander sekilas, menekan tombol yang ditampilkan layar. Dalam sekejap, layar hologram dengan wajah Marcus mendadak muncul. Evan Krest terkejut sesaat.

"Evan, sudah lama kita tidak bertemu. Bagaimana keadaanmu sekarang?"

"Tuan Marcus," ujar Evan Krest dengan ekspresi wajah yang mulai berubah.

"Panggilan ini berada dalam pengamanan yang sangat ketat," kata Xander.

"Kau sudah terlihat sangat tua sekarang, tapi aku masih bisa mengenal garis-garis wajahnya yang kaku. Kau sepertinya tidak terlalu banyak berubah selain wajahmu yang menjadi lebih tua. Aku benar-benar bersyukur karena masih bisa melihatmu. Aku sempat mengira jika kau sudah meninggal."

Evan Krest terdiam saat melihat Marcus menyeka air mata. Ingatan masa lalunya bersama Marcus seketika bermunculan. "Kabarku baik, Tuan Marcus. Bagaimana dengan kabarmu?"

"Seperti yang kau lihat, aku sudah sangat setua ini. Aku lebih banyak menghabiskan waktu di kamar dan berbaring di ranjang. Aku yang menyuruh cucuku Alexander untuk menemui mu. Aku terkejut karena dia berhasil menemukan keberadaan mu secepat ini. Aku memberikan pisau pemberianmu pada Alexander sebagai petunjuk baginya."

"Cucumu membuatku terkejut dan sedikit membuatku kerepotan. Apa tujuanmu mengirim cucumu padaku, Tuan Marcus?" Evan Krest menoleh pada Xander sekilas.

Bernard dan Kelly mendengarkan saksama.

"Aku mengirimkan cucuku agar dia bisa berlatih di bawah bimbinganmu. Alexander adalah calon pewaris utama keluarga Ashcroft saat ini dan aku menginginkan dia menjadi lebih kuat karena banyak musuh yang sudah mengincarnya. Kau adalah orang paling tepat untuk melatihnya."

"Berlatih di bawah bimbinganku?" Evan Krest memastikan.

"Ini permintaanku sebelum aku mati, Evan." Marcus terbatuk beberapa kali. "Keberadaan mu akan aman di tanganku dan Alexander. Selain itu, kau akan mendapat persenjatan lengkap dan teknologi canggih terbaru yang bisa membantumu."

"Aku tidak yakin dengan kemampuanku sekarang, Tuan Marcus. Aku sudah sangat tua dan seringkali sakit-sakitan. Kau bisa mencari pelatih hebat yang lebih baik dariku untuk melatih cucumu."

"Kau adalah orang yang tepat dan paling ku percaya untuk melatihnya, Evan. Jangan sia-siakan kepercayaanku dengan alasan kau sudah tua. Fisikmu memang berubah, tetapi tidak dengan yang ada dalam dirimu."

Evan Krest menoleh pada Xander. "Aku sepertinya tidak memiliki alasan kuat untuk menolak permintaanmu, Tuan Marcus. Baiklah, aku akan melatih cucumu dengan syarat kau dan cucumu harus menerima pelatihan yang aku berikan."

"Lakukan apapun selama itu bisa membuatnya menjadi lebih kuat."

Evan Krest melemparkan jam tangan pada Xander ketika panggilan berakhir. "Kau benar-benar berhasil membuatku berada di posisi yang sulit, Nak. Di usiaku sekarang, aku seharusnya lebih banyak beristirahat dibanding harus melatih mu. Kau sepertinya tahu kalau aku tidak bisa menolak permintaan kakekmu karena kebaikannya di masa lalu padaku."

Xander tersenyum, menangkap jam. "Maaf jika aku merepotkan mu di usia tuamu, Tuan Evan.

Bagaimanapun juga perintah kakekku adalah mutlak, baik untukku maupun untukmu."

Evan Krest tertawa. "Seharusnya kau mengatakan sejak awal jika kau adalah cucu dari Tuan Marcus. Dengan begitu, tidak akan ada perkelahian di kedua belah pihak."

"Kakekku mengatakan jika aku harus membuatmu terkesan di pertemuan pertama."

Evan Krest menghembus napas panjang. "Kita bisa bicara di tempat yang lebih baik sekarang.

Sayangnya, aku tidak bisa menjamu banyak orang sekaligus."

Xander memberi tanda pada para pengawal. Miguel mulai melepaskan kuncian pada Bernard, begitupun dengan Mikael pada Kelly.

"Kelly," panggil Evan Krest.

Kelly bergegas bangkit, berjalan menuju pinggiran ruangan, menekan sebuah tombol. Secara tiba-tiba, Xander dan semua orang yang di ruangan naik ke permukaan dan kembali berada di ruangan awal.

"Aku tidak akan meminta maaf dan bertanggung jawab atas apa yang aku dan anak cucuku lakukan padamu dan pasukanmu, Alexander." Evan Krest duduk di kursi.

"Pasukanku baik-baik saja, begitupun denganku. Hanya ada sedikit dari mereka yang terluka, dan mereka sudah ditangani oleh dokter sekarang. Tembakan yang mendarat di lehermu hanya obat bius biasa. Setelah mendapatkan penawarnya, keadaanmu akan kembali sepenuhnya."

Bernard dan Kelly mendekat pada Evan Krest.

"Di mana Darren sekarang?" tanya Bernard.

"Dia berada di tempat yang aman dan sekarang dalam perjalanan menuju tempat ini."

Xander memberi tanda pada para pengawal yang lain untuk keluar, kecuali Govin dan Miguel.

"Duduklah." Evan Krest menghembus nafas panjang.

Xander duduk di kursi, sedang Govin dan Miguel berdiri di samping kiri dan kanannya.

Kelly dengan cepat mengambil kotak P3K dan obat penawar yang dilemparkan Govin, mengobati luka Evan Krest, luka Bernard, lalu lukanya sendiri. Ia melirik Xander dan terkejut karena menyadari tampannya pria itu. Pipinya tiba-tiba merona merah.

"Sebelum aku memberikan rincian pelatihan mu, aku ingin mendengar penjelasanmu tentang caramu menemukan keberadaan ku disini," ujar Evan Krest.

"Seperti yang sudah ku jelaskan di awal, kakekku memerintahkan ku untuk mencari mu. Kakekku mengatakan jika kau pergi ke kota Petalland saat terakhir kali bertemu dan memberikannya pisau harimau berukiran emas sekitar empat puluh tahun lalu. Dalam pencarian yang aku lakukan, aku bertemu dengan Noah Blair di kediaman pamanku dalam acara pernikahan cucu Noah Blair dengan sepupuku. Dari obrolanku dengan cucu Noah Blair, aku mendengar jika Noah Blair adalah mantan prajurit negara Vistoria."

"Aku pergi menjenguknya ketika dia dirawat di rumah sakit. Aku berpura-pura menjatuhkan tiruan pisau harimau emas di ranjangnya. Tanpa aku duga, Noah Blair berbicara padaku, padahal dia dikabarkan lumpuh dan bisu selama bertahun-tahun. Dia mengetahui hubungan kakekku denganmu dan memberikan sebuah petunjuk untuk menemukan keberadaan mu."

"Dengan kata lain, pria tua menyebalkan itu sudah mengakui mu." Evan Krest menatap tajam Xander, lalu tersenyum. "Petunjuk apa yang dia berikan?"

"Satu kata, 'harimau'. Dengan satu kata itu, aku bisa menemukanmu di pulau Tuzon. Aku sengaja mengirim seorang pengawal terbaikku untuk berpura-pura tertangkap guna memberikanku petunjuk tentangmu. Untuk menemukanmu, aku juga dengan sengaja mengumpankan diri untuk tertangkap, lalu dari sanalah semua hal ini terjadi."

Bernard menatap tajam Xander, merasa kesal sekaligus terkejut.

Pintu tiba-tiba diketuk dari luar. Mikael masuk bersama Darren ke dalam ruangan.

Darren menoleh pada Xander, Govin, dan Miguel, lantas berjalan mendekat pada Evan Krest, Bernard, dan Kelly.

"Bagaimana kau bisa lolos dari racun yang kami gunakan?" tanya Evan Krest kemudian.

"Racun yang kalian gunakan sama dengan racun yang pernah aku dan pasukanku hadapi sehingga kami bisa mengatasinya. Dalam beberapa situasi, aku memerintahkan beberapa orang untuk bisa bertahan dari racun itu dan tidak sadarkan diri karena racun itu. Rencana itu berhasil membuat kalian kebingungan sehingga fokus kalian terganggu. Selain itu, aku juga memerintahkan Miguel muncul untuk membuat fokus kalian semakin terganggu."

"Alasan kenapa aku dan pasukanku dapat mengetahui keberadaan mu adalah aku menempatkan beberapa alat canggih di tubuh Bernard saat dia menyekap ku di bawah rumah. Aku juga melakukan hal serupa pada Darren. Saat Bernard masuk ke salah satu rumah singgah, alat itu mengirimkan rekaman video dan gambarmu dan Kelly. Dari sanalah aku tahu jika Bernard berpura-pura sebagai pria tua yang kami temui di ruangan ini."

"Itu berarti kalian sudah meretas sistem lebih dahulu," kata Kelly terkejut.

"Kau benar. Pasukanku sudah berhasil meretas sistem keamanan kalian sejak aku jatuh ke bawah rumah. Aku dan pasukanku menggunakan sistem kalian untuk kepentingan rencana kami." Xander tersenyum.

Bernard, Darren, dan Kelly tampak kesal, sedang Evan Krest justru tertawa.

"Kau termasuk pria yang nekat, Alexander. Kau juga sepertinya sudah menghadapi beberapa keadaan yang membahayakan nyawamu sehingga cukup tenang. Aku mengakui kecerdasanmu, tapi kecerdasanmu tidak bisa kau gunakan dalam berbagai situasi." Evan Krest berdiri. "Aku menjadi tertarik untuk melatih mu. Persiapkan dirimu untuk berada dalam pelatihan neraka, Alexander Ashcroft. Aku pastikan kau akan menjadi pria yang berbeda dari sebelumnya.”

1
Siti Norina
untuk beberapa hari kedepan kayaknya gw harus ngepet ni thor buat beli kuota demi PT.
#✌️✌️✌️
y@y@
💥👍🏿🌟👍🏿💥
y@y@
⭐👍🏻👍🏼👍🏻⭐
Glastor Roy
up
Ablay Chablak
lamaaa
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
💥👍🏼👍🏻👍🏼💥
y@y@
🌟👍🏾👍🏿👍🏾🌟
Rocky
Kira2 apa ya 'sesuatu' yg di maksud Kakek Evan ?
Ablay Chablak
noh udh gw kasih hadiah thor...rajin2 ya updatenya
Rahmat BK
penderitaan di mulai
y@y@
🌟👍🏻👍🏼👍🏻🌟
y@y@
⭐👍🏿👍🏾👍🏿⭐
y@y@
💥👍🏼👍🏻👍🏼💥
Ablay Chablak
sehari 4bab lah thor
ikhsan
penasaran sama kelanjutannya gimna perjalanan xander
cepat² di up nya min
Glastor Roy
up
Siti Norina
nunggu up nya smp lupa sarapan thor
#makan2
Ablay Chablak
lama nih alur cerita ivan krest nya sampe 3 hari blm kelar
MELBOURNE: Disaksikan terus jangan sampai kelewatan yaa😘😘
total 1 replies
amienda
up byk2 thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!