Ratih Tidak Percaya Kalau Pernikahannya Dan Akmal Akan Berakhir Hancur, Lima Tahun Bukanlah Waktu Yang Singkat, Namun Saat Ratih Telah Melahirkan Putri Pertama Mereka Yang Sudah Lama Mereka Dambakan, Namun kenyataan Pahit Menimpa Ratih, Akmal Berselingkuh Dengan Teman Dekat Ratih Seorang Janda Beranak Dua.
"Lihat Saja Mas, Akan Ku Balas Pengkhianatanmu." Ratih Gelapa Mata, Ia Bersekutu Dengan Seorang Dukun, Dan Merencanakan Pembalasan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SANTET 30
Ratih mengebrak Meja, Salaf Dan Nanda langsung Berdiri, mereka di usir Ratih, Nanda dan Salaf langsung pamit undur diri, karena takut jika Tetangga akan salah Faham, Pagi-Pagi mereka sudah bertamu, ditambah Tuan Rumahnya mengusir mereka dengan suara yang meninggi dan berteriak kasar
"Ratih Ada Apa?" Sekepergian nya Salaf dan Nanda, Bu Mirah keluar Rumah sambil menimang sang Cucu.
"Mereka bertamu tapi sangat Tidak sopan ibu!" Ratih bercakak pinggang, wajahnya merah padam menahan Amarah.
"Sudah Ratih... beliau para Satrinya kiyai Hasyim, kamu kenapa begitu kasar pada mereka, kan mereka datang Baik-Baik."
Ratih kembali Mendengus kesal, namun ia tidak bisa marah dihadapan sang ibu. "Sudah lah bu, aku capek mau Istrahat." Ratih berjalan melewati Bu Mirah.
Bu Mirah tergagap, ingin berbicara dan bertanya semua hal pada Ratih, namun Ratih lebih Dulu Masuk dan Meningalkan nya begitu Saja, "Sabar yah sayang ... Mungkin Ibu kamu memang lagi Capek." Bu Mirah mengusap lembut pipi Sati, sekarang usianya genap dua bulan.
Namun di depan Rumah terdengar Suara deru mesin Mobil berhenti, Bu Mirah Menatap dari kejauhan, tiga Orang turun dari Mobil, "Tuan Zacky... Beliau datang dengan Siapa?" Bu Mirah bertanya Tanya, melihat Dua orang Paruh Baya, Laki-Laki nya memakai jas Rapih, rambut putih yang tersisir Rapih, dan perempuannya memakai Baju gamis Serta Kerudung yang ia kenakan hanya di jadikan penutup kepala tampa peniti.
Dilihat Dari bentuk wajah mereka khas timur tengah, memiliki Rahang tegap, dan hidung mancung Bu Mirah sudah bisa menebak, namun masih belum tahu pasti tujuan mereka datang.
"Assalamualaikum, Maaf Pagi-Pagi sudah datang bertamu." Ucap Nyonya Anita. sambil mengetuk pintu sopan.
"Waalaikumsalam, Mari silahkan masuk... " Bu Mirah menyambut kedatangan mereka, dan mempersilahkan mereka duduk.
Tuan Besar Abraham Dan Nyonya Anita, Duduk Lebih awal, Sementara Tuan Zacky nampak Terseyum simpul, matanya terus mencari pujaan hatinya.
"Narsih, Tolong bawakan tiga kopi, dan juga jajanan pasar yang kau beli." Ujar Bu Mirah, Berbisik pada Art nya.
"Baik Bu..." Narsih Kembali Kedapur, dan keluar membawa tiga kopi, serta kue jajanan pasar yang tersusun Rapih didalam piring.
Setelah menaruh Sati di ayunan, bu Mirah kembali Menemui Tamu nya.
"silahkan Di minum." Ujar Bu Mirah sembari mempersilahkan mereka mencicipi kue Tradisonal.
Nyonya Anita langsung Menggambil sepotong Lapis tampa Canggung, Tuan Zacky Terseyum getir ke Arah mamanya. "Maaf Pagi-Pagi sekali kami sudah datang bu, sebenarnya kami ingin datang kemarin, namun Tiba-Tiba ada Urusan mendadak di kota." Tuan Zacky Nampak kikuk, karena baru pertama kali ia mengajak kedua orang tuanya ke Rumah seorang wanita yang di cintai nya. "Bagimana kabar Ratih Bu?... Apa dia sudah lebih baik?"
"Oh-Iya Sudah Baik." Ujar Bu Mirah di Sertai anggukan.
"Maksud kedatangan kami kesini, kami hanya ingin mencari tangal baik untuk pernikahan anak Kami dan anak ibu, dan sekalian kami ingin mengenal lebih dekat Calon menantu kami." Ucap Tuan besar Tersenyum Simpul menatap Bu Mirah kemudian berbalik menatap istrinya.
Bu Mirah Nampak gugup, karena sama sekali ia Juga belum di ajak Musyawarah oleh Ratih tentang pernikahan nya dengan Tuan Zacky.
"Tapi apakah Tuan Dan Nyonya mau menerima status anak saya?... ia Adalah janda beranak Satu, dua bulan yang lalu suaminya Meningal Dunia." Bu Mirah berusaha tenang menatap lawan bicaranya agar kalimat ucapannya tidak salah.
Takut sudah pastikan. karena biasanya seorang orang Tua, jarang ada yang setuju jika anak semata wayang nya menikah dengan seorang janda, di tambah Tuan Zacky adalah anak Tunggal Pemilik perusahaan Abrar, meskipun bulan lalu perusahan nya mengalami penurunan penjulan, namun Tuan Zacky percaya setelah mengenal Ratih, ia lebih banyak mendapatkan keberuntungan, bahkan beberapa perusahaan meminta kerja sama.
"Tidak masalah Bu Mirah ... Anak saya Begitu mencintai Ratih, kami sebagai orang tua tidak pernah memandang atau menatap sebelah Wanita yang akan menjadi menantu kami, selagi anak kami Zacky Bahagia kami sebagai orang tua juga akan ikut bahagian."
Ucapan Tuan Abraham membuat Hati Bu Mirah tersentuh, namun. entah Menggapa perasaanya tidak enak dan berfirasat buruk Soal ucapan Ratih semalam, "Baik kalau Begitu, saya Pangilkan Ratih yah..." Bu Mirah beranjak dari duduk nya ia Langsung menuju kamar Ratih.
"Ratih di depan ada Tuan Zacky Sama kedua orang tuanya." Bu Mirah Menepuk lembu pundak Ratih, namun matanya melihat tangan Ratih yang nampak berdarah di tepi siku, seperti habis tergores sesuatu.
"Ratih tangan mu kenapa?" sebagai seorang ibu, bu Mirah tetap saja khawatir.
"Ngak Papa Bu, ibu kenapa?... Sati Tidur Lagi?" setelah bangun tidur Ratih nampak lebih tenang.
"Itu, di depan ada Tuan Zacky Sama kedua orang tuanya, mereka bilang mau menetapkan tangal pernikahan nya sama kamu." Bu Mirah mengerutkan kening, menatap Wajah Ratih yang masih nampak ngantuk.
"Tanggal pernikahan?... yah sudah Bu, tunggu sebentar Ratih Siap-Siap dulu." Ratih Mengusap Wajahnya Gusar, Bu Mirah keluar Kamar kembali Menemui tamunya.
"tunggu sebentar yah Tuan, Nyonya, Ratihnya sedang Siap-Siap" Bu Mirah kembali duduk.
"Iya..."
Tidak berselang lama, Ratih berjalan keluar, Pakian yang ia kenakan nampak Rapih, rambutnya Di sanggul anggun. Hanya butuh waktu lima menit Ratih keluar menemui Tamu sudah nampak Cantik, padahal ia hanya mengunakan Make-up tipis namun kecantikannya begitu pari Purna.
"Maaf menunggu Lama tuan, Nyonya." Ratih menunduk anggun, ia ikut duduk di sebelah ibunya.
Sementara mata tuan Zacky sampai tidak bisa berkedip melihat ke Arah Wanita pujaan nya. "Cantik sekali Zacky calon istri mu." Nyonya Anita menatap kagum ke Arah Tuan Zacky, memuji nya karena pandai memilih Calon istri.
Ratih Nampak Sangat lembut Bahkan ia sama sekali tidak menunjukan Sifat agresif dan liar main mata di depan Pemuda yang sudah sering menghabiskan malam bersama, Di depan kedua orang tuanya Tuan Zacky Ratih Nampak lembut dan anggun seperti Gadis Baik-Baik.
"Aahhh... Nyonya terlalu memuji Saya berlebihan." Ratih Terseyum Hangat Ke Arah nyonya Anita.
"Bagimana bisa Kita Mulai membicarakan dari mana?" Ratih memecahkan Suasana.
Sementara Di Samping nya, Bu Mirah Hanya menjadi pendengar Saja, karena ingin mengusulkan sesuatu Takut Salah bicara,
"Bagimana Jika tanggal pernikahan kalian di percepat Saja, satu minggu kedepan Atau Lima hari kedepan ini?... karena sodara-Sodara kami kebetulan ada di indo, agar mereka bisa menyaksikan pernikahan kalian." ujar Tuan Abraham memulai pembicaraan.
Ratih Menelan Ludah, tidak menyangka keluarganya Tuan Zacky Akan meminta hari pernikahan secepat ini. "Jika dua Minggu lagi bagaimana?" Ratih mengigit bibir Ia nampak bimbang. sedangkan Tugasnya dengan Ki'Jambu Arsa, Sama Sekali belum selesai, jika Menggambil keputusan menikah begitu cepat yang ada nantinya akan berantakan, karena ia Tidak ingin siapa pun tahu kalau dirinya memiliki ilmu hitam.
