NovelToon NovelToon
Nikah Dulu Saja Ya Kan?

Nikah Dulu Saja Ya Kan?

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:485
Nilai: 5
Nama Author: Vismimood_

Pertemuan singkat yang tak disengaja itu yang akhirnya menyatukan Nabilla dan Erik, tanpa rencana apa pun dalam pikiran Nabilla tentang pernikahan namun tiba-tiba saja lelaki asing itu mengajaknya menikah.
Lamaran yang tak pernah dibayangkan, tanpa keramaian apapun, semua serba tiba-tiba namun membawa kebahagiaan.
Pertemuan menyebalkan itu telah membuat Nabilla dan Erik terikat seumur hidup, bahagia hanya itulah yang mereka rasakan.
Merangkai kisah rumah tangga yang bahagia meski selalu ada saja masalah, Erik dan Nabilla menciptakan kisah bahagianya sendiri di tengah gangguan menyebalkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vismimood_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Main-main!

Pagi hari Nabilla keluar dari kamarnya setelah rapi, ini memang aneh karena ternyata Nabilla dan Erik pulang ke rumah masing-masing. Hal itu adalah kesepakatan keduanya sewaktu di perjalanan, Nabilla mengaku tidak bisa pulang ke rumah Erik karena tidak ada baju ganti, sedangkan Erik tidak pulang ke rumah Nabilla karena ada yang harus diurusnya di rumah.

"Nabilla." Panggil Salsa.

"Hem?"

"Suami kamu mana?"

"Belum datang memangnya?"

Salsa mengernyit, datang gimana maksudnya, apa kemarin mereka tidak pulang bersama. Nabilla meraih roti dan mengolesnya dengan selai kacang, Nabilla sadar dengan tetapan aneh dari Salsa saat ini.

Tak berselang lama Rosi dan Arya menyusul dan ikut menikmati roti di pagi harinya, mereka sarapan dengan tenang meski tanpa ada Erik. Rosi dan Arya sudah tahu jika mereka pulang masing-masing, tapi sama sekali tidak mempermasalahkan itu karena Nabilla berkata jika itu sudah kesepakatan.

"Kakak kemarin kenapa bisa sama Revan sedekat itu, gandengan segala?"

"Kenapa, keberatan?"

"Dia sudah punya pacar, jangan sampai masuk ke lubang yang sama. Aku sudah bertemu pacaranya waktu itu, jadi sebaiknya jangan melewati batas."

"Pacarnya sudah menikah dengan lelaki lain."

Nabilla mengernyit, benarkah seperti itu, tapi tetap saja bagaimana bisa Revan secepat itu berganti ke lain hati. Nabilla menggeleng itu tetap kesalahan, Revan pasti tidak memakai hatinya ketika bersama perempuan.

Salsa sepertinya mengerti dengan apa yang ada dipikiran Nabilla saat ini, tapi bukankah apa yang dikatakannya juga kebenaran. Mala sudah menikah dengan Firman, jelas sudah Mala adalah tunangan Revan.

"Kakak tahu siapa kekasihnya?"

"Tahu."

Nabilla mengangguk dan mengeluarkan ponselnya, Nabilla sempat mengambil gambar di story Tyas waktu malam itu. Tanpa ragu Nabilla menunjukan photo itu pada Salsa, bagaimana pun Nabilla tidak mau Salsa terluka lagi karena salah memilih pasangan.

"Itu wanita yang Kakak tahu?"

Salsa diam, digambar itu memang jelas menunjukan betapa mesra Revan dengan wanitanya. Tapi lihatlah dengan benar, wanita itu memang bukan Mala, bukan tunangan Revan yang sempat diungkapkan lelaki itu.

"Kakak tidak tahu kan, jadi jangan sampai tertipu lagi. Aku pernah kumpul sama mereka, teman-teman Erik sudah punya pasangan masing-masing dan termasuk juga Revan."

Tak ada jawaban, Salsa memilih fokus menikmati rotinya saja meski pikiran dan hatinya terusik oleh apa yang ditunjukkan Nabilla. Apa Revan sedang bersandiwara sekarang, bukankah jelas di kalimat pertamanya jika dulu Revan sempat berniat menyakiti Salsa demi balas dendamnya pada Firman.

"Kak."

"Aku tahu harus bagaimana, jadi jangan khawatir!" Tegas Salsa dengan senyuman penuh.

"Aku cuma gak mau Kakak sakit hati lagi, sebaiknya jangan percaya begitu saja."

Salsa mengangguk saja, Nabilla juga akan pertanyakan langsung semuanya pada Revan, lelaki itu tidak boleh sedikit pun menyakiti kakaknya. Ketenangan mereka terusik oleh kedatangan Erik, lelaki itu langsung salam pada orang tua yang kini sudah menjadi mertuanya itu.

Nabilla juga menyalami Erik seperti seharusnya, untuk hal kecil seperti itu Nabilla sudah bisa mengerti dengan sendirinya. Sebelum duduk Erik sempat melihat ke belakangnya, dan memanggil Revan agar masuk juga, sontak saja itu membuat Salsa dan Nabilla saling lirik.

"Permisi." Ucap Revan.

Rosi dan Arya menyambut hangat Revan, tapi Nabilla sepertinya tidak berminat untuk itu. Salsa mempersilahkan Revan untuk duduk bergabung, tak masalah karena rotinya juga masih banyak.

"Kok bisa barengan?" Tanya Nabilla.

"Gak barengan, tadi Revan sampai duluan."

"Ada apa pagi-pagi ke sini, penting banget kayaknya."

Salsa sempat melirik Nabilla, mendengar nada bicara Nabilla sepertinya adiknya itu sedang curiga. Salsa tak mau ambil pusing, ia lebih memilih meraih gelas susu dan menikmatinya selagi hangat.

"Aku ke sini juga mau melamar Salsa."

Uhuk.... Uhuk... Uhuk....

Susu yang memenuhi mulut Salsa begitu saja menyembur mengenai Erik yang duduk di depannya, mereka semua terkejut dengan apa yang dikatakan Revan ditambah dengan semburan susu dari mulut Salsa.

"Maaf, uhuk... Maaf!" Ucap Salsa susah payah.

"Kalau ngomong pake otak!" Ucap Erik mengingatkan.

"Ini serius, di depan Bapak dan Ibu sekarang saya mau mengatakan niat saya terhadap putri kedua Bapak dan Ibu. Saya ingin memperistri Salsa dalam waktu dekat, jika memang restu kalian ada untuk saya."

Rosi dan Arya masih mematung entah harus mengatakan apa, ini masih pagi dan apa yang didengarnya sangatlah mengejutkan. Setelah Erik yang datang dengan segala keberaniannya bahkan meski sudah ditolak Nabilla, sekarang datang lagi Revan yang menginginkan Salsa.

"Jangan berani mempermainkan Kakak ku, apa kamu lupa kalau aku pernah berkenalan dengan pacar mu malam itu?" Tegas Nabilla.

Erik hanya menatap Nabilla tanpa berkata apa pun, adik kakak itu pasti akan saling melindungi sama seperti yang dilakukan Salsa waktu musibah menimpanya karena Kia.

"Kenapa, apa aku salah ingat. Aku ingat betapa mesranya kamu sama wanita itu, kalau dia bukan kekasih mu bagaimana bisa seperti itu. Lagi pula kalau pun memang kalian putus, apa bisa secepat itu kamu lupakan dia dan mengejar Kak Salsa?"

"Nabilla." Seka Salsa.

"Biarkan saja Kak, biar dia paham kalau tidak semua wanita itu bisa diperlakukan sesuka dia. Nanti kalau dia bosan sama Kakak pasti diputusin juga, terus ganti pasangan lagi!"

"Nabilla." Panggil Rosi.

Nabilla mendelik dan menggigit rotinya sedikit kasar, Nabilla hanya mengingatkan saja agar Salsa tidak celaka dua kali. Dulu Salsa hampir menikah tapi kenyataan justru dikhianati, dan sekarang Revan datang juga untuk menikahi Salsa, apa lagi yang akan terjadi nanti pada kakaknya itu.

Revan sempat menatap Erik yang sedang meliriknya juga, lelaki itu tampak mengangguk saja. Sejenak Revan menarik nafasnya tenang, mereka harus percaya jika Revan tidak main-main dengan ucapannya.

"Wanita yang kamu lihat malam itu bukan kekasih ku, dia hanya teman main saja. Dan perihal kegagalan pernikahan Salsa itu aku tahu, karena wanita yang merebut calon suami Salsa adalah tunangan ku." Terang Revan.

Uhuk... Uhuk.... Uhuk..

Kini justru Nabilla dan Rosi yang tersendat oleh susu hangatnya, kenapa rasanya banyak kejutan di pagi ini. Erik dan Arya kompak menenangkan Nabilla dan Rosi, Erik sudah tahu tentang kegagalan pernikahan Revan, tapi Erik tidak tahu jika lelaki yang menikahi Mala adalah calon suami Salsa.

"Jangan main-main kamu!" Tegas Arya yang akhirnya bersuara.

Revan sempat menunduk ketika Arya dengan sengaja memfokuskan dirinya pada Revan, tapi memang itu kenyataanya, Revan sudah mengatakan yang sebenarnya. Revan melanjutkan kalimatnya sempurna seperti apa yang dikatakan pada Salsa hari itu, tentang niat awal Revan dan sampai sekarang niat jahat itu berubah menjadi niat baik untuk menikahi Salsa.

"Kamu pikir semudah itu?" Tanya Arya.

"Meksi tidak mudah tapi saya akan berusaha." Timpal Revan tanpa ragu.

"Revan ini-"

"Kamu mau bela dia?" Sela Nabilla.

"Kamu bela dia karena dia teman mu kan. Kamu mau dukung kemauan dia, seperti itu?"

Erik mengangkat kedua alisnya, apa Nabilla sedang marah padanya kenapa nada bicaranya cukup tidak enak didengar. Nabilla tampak memicing membalas tatapan Erik saat ini, tidak bisa hanya karena mereka berteman jadi bisa saling dukung semaunya.

"Aku membelanya memang karena dia teman ku, tapi di luar itu aku juga tahu seperti apa teman ku. Semua teman-teman ku adalah laki-laki yang bisa dipegang omongannya, iya aku memang tahu perihal Revan yang gagal menikah tapi aku tidak tahu jika kegagalan itu berkaitan dengan Kak Salsa."

"Kamu boleh perduli pada teman mu, tapi aku juga harus perduli dengan Kakak ku."

"Nabilla, Revan ini-"

"Pulang sekarang!" Titah Arya.

Semua mata seketika tertuju pada Arya, entah kenapa perintah Arya justru mengundang senyum kemenangan dari Nabilla. Arya kembali melirik Revan dan mengulang permintaanya agar Revan pulang saja, jelas Revan tidak bisa menuruti itu begitu saja.

"Pak, saya-"

"Pulang, kamu tidak bisa menghargai tuan rumah. Tuan rumah ini tidak mau menerima tamu seperti dirimu, jadi silahkan pergi."

"Bapak." Panggil Salsa.

"Kamu juga sebaiknya masuk kamar!"

Salsa mengernyit dan sempat melirik Revan, apa-apaan ini kenapa seperti ini respon Arya pada Revan, kenapa jauh berbeda ketika merespon kedatangan Erik dulu. Apa orang tuanya mulai tidak adil sekarang, ya Salsa tahu Nabilla memang anak kesayangan mereka tapi selama ini mereka tidak pernah membedakan.

"Masuk kamar!" Tegas Arya.

"Bapak, saya-"

"Kamu pulang saya bilang!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!