NovelToon NovelToon
Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Saat Aku Mampu Berkata Tidak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Matabatin / Single Mom / Obsesi / Mengubah Takdir / Mengubah sejarah
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Enigma Pena

Impian memiliki rumah tangga harmonis ternyata harus berakhir di usia pernikahan yang ke 24 tahun. Handi sosok suami yang di harapkan bisa melindungi dan membahagiakannya, ternyata malah ikut menyakiti mental dan menghabiskan semua harta mereka sampai tak tersisa. Sampai pada akhirnya semua rahasia terungkap di hadapan keluarga besar ayah dan ibu Erina juga kedua anak mereka yang beranjak dewasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Enigma Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Uang pertama untuk ibu

"Bu...ibu..." aku berteriak memanggil ibuku. Ku kelilingi tiap ruangan yang ada di rumah ini. Rumah yang terbuat dari setengah bata dan triplek memudahkan kami untuk mendengar suara dari luar rumah

"Apa sih mas? Nyari ibu?" tanya Tina adik bungsuku yang sedang menyusun kayu bakar untuk memasak nasi

"Iya dek. Ibu di mana?"

"Ibu lagi ke rumah bule Parti di antar mas Yono tadi."

"Tumben ibu ke sana. Ada apa."

"Itu loh, bule mau mantuan. Minggu depan Surti mau di lamar. Nikahnya mungkin sebulan setelah lamaran. Makanya semua keluarga di panggil ke sana."

"Ooo... Ya sudah."

Aku masuk ke kamarku. Kamar tanpa pintu. Hanya gorden sebagai pembatas untuk keluar masuk kamar. Aku tidur berdua adikku Yono. Dengan alas tikar yang sudah mulai usang kami merebahkan badan di atasnya. Semua bagian lantai rumah belum di keramik seperti rumah-rumah orang kaya yang ada di kota. Lantai rumah tempat tinggal kami masih tanah yang di plester semen tebal agar tidak terlalu dingin

"Mas, itu ibu sudah datang. Lagi di kamar, capek katanya,"

"Ooo, iya. Nanti aku ke kamar ibu. Makasih ya dek."

Uang hasil membantu angkat barang tadi segera ku selipkan di saku baju kaosku.

"Bu..." ku sapa ibu dengan suara pelan.

"Iya Radi... Ada apa? Tina bilang kamu cari ibu?" Ibu duduk di pinggir bale kayu beralas tikar untuk tidur.

"Gimana tadi acaranya bu. Banyak saudara yang datang?" aku duduk bersila di bawah bale dekat kaki ibu. "Sini bu, tak pijitin. Ibu pasti capek di sana tadi."sambil mengangkat sedikit jarit yang ibu pakai untuk memijat dari telapak kaki sampai lututnya.

Ibu adalah wanita daerah yang masih sangat menghargai tradisi. Di jaman yang sudah agak modern ini ibu masih memakai kebaya walaupun sudah di belikan daster oleh anak pertamanya

"Hehehehe...ngerti aja kamu kalau ibu capek. Tadi ibu sibuk wara wiri di dapur. Bantu-bantu masak air, nasi sama bikin wedang teh. Saudara yang datang banyak sekali tadi. Senang ibu, bisa ketemu semua pada sehat-sehat juga," jawab ibu sembari tersenyum.

"Ada banyak saudara kenapa ibu malah cuma di dapur. Seharusnya ibu juga duduk di ruang tengah ngobrol sama saudara-saudara juga,"

"Ah, malu ibu. Yang datang orang-orang kaya Di... Kalau ibu ikut duduk di sana nanti mereka bersin-bersin. Wong ibu bau bawang. Hehehe..."masih sempat-sempatnya ibu mentertawakan dirinya sendiri.

"Malah bagus toh bu. Bersin-bersin tandanya sehat," timpalku sambil ikut tertawa walaupun aku tahu ibu merasakan luka yang mendalam atas hinaan saudara-saudaranya sendiri.

Ku keluarkan uang 20ribu pemberian ibu yang baik hati tadi pagi.

"Bu, ini buat ibu," ku berikan uang itu pada ibu

"Apa ini Radi? Darimana kamu punya uang sebanyak ini. Uang siapa ini?"

"Itu uang pemberian seorang ibu yang belanja di toko kelontong Sumber Jaya bu," ku letakkan uang itu di pangkuan ibu sambil menjelaskan kejadian tadi pagi.

"Berarti ini uang hasil kerjamu. Simpan atau kamu pakai saja buat beli keperluanmu. Jangan di kasihkan ke ibu," ibu menyerahkan kembali uang yang ku berikan.

"Uang ini untuk ibu. Ibu simpan ya...Radi sudah ada uang sendiri. Tadi Radi malah beli sendal baru di toko Sumber Jaya," aku terpaksa berbohong agar ibu mau menerima uang yang ku berikan.

"Ini sendalnya bu. Bagus kan?" aku menunjukkan sendal baru di hadapan ibu.

Ibu mengangguk sambil tersenyum merasa bahagia melihat anaknya senang memiliki sandal baru yang tidak mungkin bisa di belikannya.

1
Bông xinh
Gak bisa berhenti!
iza
Aku merasa terhubung dengan setiap adegannya.
Suzy❤️Koko
Keren! Bagus banget ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!