NovelToon NovelToon
AQILA

AQILA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Iblis / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yuniar Febriyanti

Semenjak kematian 'DIA' Aqila makin brutal dan makin bringas. Ia tak segan-segan untuk membunuh mereka yang sudah mengusik ketenangannya. Dia tak akan pernah menyerah dan berhenti untuk mencari seseorang yang sudah membunuh 'DIA.

"Darah dibalas dengan darah."

"nyawa dibalas dengan nyawa."

"penghianat tetaplah penghianat, mereka hanya sampah masyarakat yang hanya bisa membuat meresahkan. Jika hidupnya tak guna kenapa tidak mati saja?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 20

"Baiklah anak-anak kita akan membuat tenda di sini," ucap BuRik saat mereka sudah sampai tempat di mana mereka akan membuat tenda.

BuRik lah yang mengawasi para siswi perempuan, dan para siswa laki-laki diawasi atau dibimbing oleh PakBo dengan para guru yang lainnya.

"Anggotanya sama siapa aja Bu?" tanya Aqila kepada BuRik.

"Anggotanya campuran, Ibu bacain aja ya," ucap BuRik dan yang lainnya pun mulai mendengarkan siapa saja yang satu kelompok.

Sampai di mana Aqila and the genk protes dengan anggota yang mereka terima.

"Lah kok kita sama Putri, Tika, dan Lisa sih Bu?" protes Alea yang tak terima dengan anggota itu.

Karena mereka tak mau satu tenda dengan trio cabe itu, oh ayolah siapa juga yang mau satu tampat dengan wanita yang ingin merebut pasangannya.

"Kalian jangan ada yang protes! sudah kalian lakukan saja sekarang untuk membuat tenda," ucap BuRik yang tak bisa diganggu gugat.

"Kok nyebelin banget sih ah, masa kita sekelompok sama tante-tante," ucap Alea dan dia pun mengerucutkan bibirnya.

"Udah ikuti aja alurnya, nikmati prosesnya. Mau lo bantah pun tetep aja gak bakalan bisa," ucap Jesika bijak.

"Tapikan ya gua tetap aja gak mau ish, masa sama tante-tante ah," ucap Alea yang masih merajuk.

"Udah lah Le, sekarang kita ke tempat tenda aja," ucap Aqila kepada Alea.

"Tapi Qila, Lea gak mau sama trio cabe-cabean itu," ucap Alea sambil mengerucutkan bibirnya.

"Jangan sedih gitu lah Le, payah banget lo. Cuman gara-gara ketendang sama mereka lo sampe mewek gitu, dari pada lo mewek gak jelas mendingan kita nanti kerjain dia gimana?" tanya Aqila dan yang lain pun tersenyum dengan senyuman yang sulit di artikan.

"Kok gua gak kepikiran ke situ ya, eh tapi gimana caranya kita kerjain mereka? kan pastinya kita bakalan sibuk sama kegiatan kita," ucap Alea yang memang benar adanya.

"Udah kalem aja urusan itu mah, sekarang kalian ke tempat tenda gih," ucap Aqila dan yang lainnya pun menganggukan kepalanya.

"Lo gak bareng kita?" tanya Wilona kepada Aqila.

"Enggak, gua ntar nyusul kalian gua ada urusan bentar," ucap Aqila dan Wilona pun menganggukan kepalanya.

"Ya udah kita duluan ya Qil, awas lo jangan sampe nyasar entar kita ribet nyarinya," ucap Jesika terkekeh pelan.

"Gak akan ilang kok, kalo gua ilang ntar kalian pada kangen sama gua," ucap Aqila tertawa pelan.

"Nah tuh lo tau, bye Aqila," ucap Alea.

"Bye," ucap Aqila.

Akhirnya Jesika, Alea, dan Wilona pergi menuju tempat di mana mereka harus membuat tenda.

Setelah mereka pergi, Aqila peegi menuju danau yang ada di sekitaran sana dengan muka datarnya.

"Gimana menurut lo? apa mereka bakalan bikin ulah di camping kali ini?" tanya Aqila kepada seseorang yang berjubah hitam yang ada di hadapannya.

"Sepertinya iya, mereka bakalan buat ulah dan itu menyangkut dengan keadaan lo. Tapi lo gak usah risau, kita bakalan selalu mantau dan ngawasin lo," ucap orang yang berjubah hitam itu.

"Oke kalo gitu, lo bisa pergi sekarang," ucap Aqila dan orang berjubah hitam itu pun langsung pergi meninggalkan Aqila sendirian.

"Masalah satu udah ada yang nanganin, aha gimana gua nyuruh si Clara buat manggil temen dedemitnya buat nakut-nakutin si Putri dkk," ucap Aqila dan dia pun mulai memanggil Clara dengan mantranya.

"Apaan sih lo manggil-manggil gua? ganggu orang lagi ngegosip aja," ucap Clara tiba-tiba.

"Lo udah mati jangan kebanyakan ngegosip, ntar dosa lu makin banyak," ucap Aqila dan Clara hanya memutar bola matanya malas.

"Udah ah, to the point aja ngapain lo manggil gua? gak biasanya lo yang manggil gua duluan," tanya Clara yang heran kepada Aqila, tumben-tumbenan sekali dia dipanggil oleh Aqila.

"Gua mau lo ngerjain si Putri sama cecenguknya dengan bantuan temen dedemit lu itu," ucap Aqila.

"Ah gampang masalah itu mah, ya udah gua panggilin dulu kawan-kawan gua. Lo balik lagi ke tempat camping lo, sebelum ada yang curiga sama lo kalo lo ngomong sendiri. Kan kalo ketahuan lo bisa dianggap gila," ucap Clara dan Aqila pun menganggukan kepalanya.

"Oke deh gua balik lagi ke tempat camping gua ya, awas jangan sampe lupa ye," ucap Aqila dan Clara pun mengacungkan jempolnya.

"Iye bawel," ucap Clara dan Aqila pun pergi meninggalkan Clara.

"Nah berarti sekarang gua harus temuin si Mbak Kun sama si Poci nih," gumam Clara dan dia pun mengilang.

Ketempat Mbak Kun dan Poci

"Hai gengs," sapa Clara kepada kedua teman dedemitnya itu.

"Hai, lo ke sini pasti ada perlu apa nih?" tanya Poci.

"Wih cenayang lo sampe tahu gua butuh bantuan kalian pada," ucap Clara.

"Lah kan lo emang ke gitu dari dulu, dateng pas butuhnya doang," cibir Mbak Kun dan Clara hanya cengengesan.

"Ya udah lo mau minta bantuan apa?" tanya Mbak Kun.

"Jadi ginikan, tadi Aqila datang ke gua minta tolong buat ngejailin temen yang kaya cabe gitu terus katanya orang yang harus kalian jailin itu ke pepacor," ucap Clara.

"Pepacor apaan?" tanya Poci dan Clara memutar bola matanya malas.

"Pepacor, perebut pacar orang," ucap Clara, Poci dan Mbak Kun pun hanya ber'oh'ria.

"Kayanya seru ye buat di jailin, mana ke cabe gitu pasti pada penakutkan ya, soalnya udah ketebak mentalnya mental patungan. Fiks kita bakalan bantuin," ucap Mbak Kun dan diangguki oleh Poci.

"Serius kalian mau bantuin gua buat nakut-nakutin orang itu?" tanya Clara.

"Iya kita bakalan bantuin, apalagi mangsanya kaya yang gitu," jawab Poci.

"Ya udah gas aja ke sana, lebih cepat lebih baik. Gua udah gak sabar buat lihat wajah ketakutan mereka, pasti itu bakalan menyenangkan lahir dan batin," ucap Mbak Kun yang tak tahan untuk menganggu trio cabe-cabean itu dan yang lainnya pun menganggukan kepalanya setuju dengan ucapan mbak Kun. 

"Kuy, gas ngeng. Sama gua juga udah gak sabar buat liat wajah penuh make up itu dengan wajah ketakutannya," ucap Poci dan tring jadi babi eh maksudnya ia menghilang diikuti oleh Mbak Kun.

"Masalah sudah selesai, jadi sekarang gua mau godain suami orang aja ah," ucap Clara dan dia pun ikut menghilang

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!