Seorang Pelacur bernama Ayuna yang secara tak sengaja jatuh cinta kepada Dokter tampan sang pemilik dari rumah sakit ternama.
Ia terus mengejar cinta nya Dokter tampan itu meskipun sang dokter terus menolak nya bukan lah mustahil jika ada dokter yang mau sama pelacur?
“Dok mau tidak beri saya anak,gratis juga tidak apa-apa asal jika tak bisa memiliki dokter saya bisa memiliki anak dari Dokter”-Ayuna-
“Dasar wanita gila! pelacur bahkan membayar mu saja saya tidak sudi untuk tidur dengan wanita banyak penyakit seperti kamu!”_Kiano_
Tapi suatu hari entah keberuntungan dari mana Ayuna berhasil tidur bersama Kiano dan setelah malam yang panjang itu Ayuna memutuskan untuk tak lagi menganggu Kiano dan pergi dari kota ini.
beberapa tahun kemudian Alina melahirkan seorang putra yang ia beri Revano
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.d, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi
Alina seperti biasa jika di malam hari ia akan tidur di samping Revano mengelus pucuk kening bocah tampan itu sembari membaca dongeng anak-anak.
Setelah Revano benar-benar tertidur Alina pun menyelimuti tubuh mungil Revano serta mencium keningnya.
“Selamat tidur anak mommy”
Setelah mengucapkan selamat malam untuk Revano pelan-pelan Alina beranjak dari ranjang membuka pintu kamar bewarna putih itu lantas melanjutkan langkah kakinya ke arah dapur.
wangi aroma mie instan menyeruak masuk ke rongga hidung dan seketika Alina menjadi lapar bahkan tujuan nya ke dapur bukan untuk makan tapi untuk mengambil air.
“Mbak ayo makan mie instan mbak, kebetulan aku masak banyak”
“Wah boleh tu Lan kebetulan mbak juga laper belum makan”Kata Alina yang kini sudah mulai duduk di kursi makan sementara Wulan menuangkan mie dua mangkuk masing-masing.
“Ini pedas Lan,?” Tanya Alina yang mulai menjajalkan sesendok kuah mie ke dalam mulutnya.
“Tenang aja mbak pedesnya pas sesuai selera mbak Alina”
“Hmm kamu ini tau aja selera nya mbak”
“Tapi mbak makan kayak gini jangan terlalu sering berbahaya apalagi mbak seorang perawat”
“Tapi kan perawat juga manusia Lan jadi boleh boleh aja makan mie instan dan benar kata kamu jangan terlalu sering nanti berbahaya”
“Mbak gimana kerja di tempat baru enak gak?”
Alina terdiam ketika Wulan bertanya tentang pekerjaan nya hari ini.apalagi besok adalah moment yang paling bikin senam jantung bagaimana tidak besok adalah hari di mana Alina akan menjadi asisten dokter Kiano.
“Yah lumayan enak sih lan”
“Oh syukurlah kalau pekerjaan baru nya mbak Alina bikin mbak Alina betah aku pun jadi seneng dengernya"
“Yauda yuk lanjut makan nanti mie instan nya keburu dingin”
“Heheh iya mbak”
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tap....
Tap....
Tap.....
Bunyi langkah sepatu seseorang berbunyi tepat di belakang Alina yang tengah berjalan menuju koridor yang sepi tak ada orang satu pun.
Dengan jantung yang berdebar kencang Alina kembali melanjutkan perjalanan menuju suatu ruangan.
Namun langkah kaki itu pun terdengar kembali, Alina berhenti di tempat dengan cepat menolehkan kepalanya ke belakang melihat situasi di dekatkan yang terasa mencengkam.
Karena tak ingin berlama-lama di sini Alina kembali mempercepat langkahnya menjadi setengah berlari namun semakin cepat ia berlari langkah kaki yang ada di belakangnya semakin mengejar nya.
“Toloong....!!” Teriak Alina sekencang mungkin sambil berlarian.
Kini masuk lah Alina ke dalam ruangan yang kosong bersembunyi di sana serta mengunci ruangan itu agar orang itu tak menemukan keberadaan nya.
Namun ketika Alina menghadap kebelakang Alina melihat seorang pria tampan berseragam dokter tepat berada di depannya tenga tersenyum menakutkan.
“Aaaargghh..........”
Dengan nafas terengah-engah Alina tiba-tiba terbangun dari tidurnya setelah bermimpi bertemu Kiano yang tengah mengejar nya dengan senyum yang menakutkan.
“Ya tuhan untung saja hanya mimpi”
...----------------...
“Selamat pagi Alina kita bertemu kembali”sapa Nindy yang baru saja datang.
“Hay juga Nindy”
“Oh iya Alina kamu udah sarapan belum jika belum mau tidak kita sarapan di kantin rumah sakit ini?”
“sebenarnya aku gak biasa makan pagi Nindy tapi kalau kamu mau sarapan yaudah nanti aku temeni"
“Yah gak enak dong Al aku nya makan terus kamu nya enggak"
“Yah gimana dong Nin aku nya belum laper nanti aku bisa laper di jam 11 siang”
“Ha itu kan bukan sarapan lagi Al tapi makan siang”
“Tapi kalau kamu mau sarapan yaudah aku temenin saja mau tidak?”
“Yaudah sembari kamu makan aku juga mau pesan teh susu saja”
“Oke fix deal ayo kita ke kantin”Dengan semangat 45 Nindy menarik tangan Alina menuju kantin.
Setelah berada di kantin Alina tak sengaja berpapasan dengan dokter Kiano akan tetapi Dokter Kiano tak sendirian melainkan bersama seorang dokter cantik dan mereka saling bergandengan tangan namun sih wanita nampaknya tak melihat kehadiran Alina,hanya saja hanya Kiano yang melihat Alina namun mengabaikan nya.
Alina melihat hal itu dengan perasaan aneh bisa jadi ini rasa iri atau cemburu.
getir ketar ketirr dong secara kiano... 🤣🤣🤣
layak di tunggu lanjutan ceritanya
sangat tidak sabar menunggu kelanjutannya