NovelToon NovelToon
Terjebak Perjodohan Sang CEO

Terjebak Perjodohan Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Tamat
Popularitas:18.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Kisah cinta dua insan dengan karakter bertolak belakang yang diawali dengan keterpaksaan demi bakti kepada kedua orang tua. Jelita Khairani, gadis cantik 21 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikannya tak dapat mengelak kala kedua orang tuanya menjodohkannya.

Namun siapa sangka yang di maksudkan sebagai calon suaminya adalah pria yang sama dengan seseorang yang ia juluki "ALIEN, MANUSIA KAYU, dan PRIA KAKU" seusai pertemuan pertama mereka.

Dialah Abima Raka Wijaya, pria dengan segala keangkuhan dengan masa lalu menyakitkan yang membuatnya tak mampu berdamai dengan diri tidak mungkin menerima begitu saja keputusan orang tuanya. Kehadiran Kinan di lubuk hatinya menjadi alasan utama ia tak dapat membuka diri pada sembarang wanita.

Akankah Raka melupakan Kinan dan menerima kehadiran Jelita? Bagaimana jika suatu saat sang mantan kekasih berniat kembali padanya?

Ig: desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Akan.

Perjalanan selama 30 menit yang mereka tempuh terasa begitu lama bagi Jelita. Menatap jauh keluar seraya mengingat kebersanaan dengan keluarganya meskipun peperangan dengan adiknya tak dapat ia hindari.

Jelita tersadar ketika mobil yang ia tumpangi berhenti tepat di depan sebuah rumah mewah kediaman keluarga Wijaya. Jelita sesaat terkagum dengan apa yang ia lihat.

Diteras terlihat Mama Mertuanya tengah menunggu kedatangannya. Senyum hangat menghiasi wajah cantiknya yang tetap terawat meski tidak muda lagi.

"Eh sayang, gimana capek?" Tanya Bu Rena ketika melihat wajah Jelita tidak begitu semangat.

"Enggak Ma," Jelita menggelengkan kepala seraya tersenyum.

"Ayo masuk, Mama anter ke kamar yah biar kamu bisa istirahat," ucapnya menarik tangan Menantunya dengan lembut.

"Koper aku gimana Ma," ucap Jelita yang mengingat barangnya.

"Nanti di anter sama Pak Joko." Bu Rena membuka pintu kamar Raka dan mempersilahkan Menantunya untuk masuk.

"Kamu langsung rapikan baju-baju kamu di lemari itu ya Sayang." Ucap Bu Rena menunjukkan satu buah lemari besar di ruang ganti.

Jelita tak henti-hentinya menatap kagum. Kamar Raka begitu berbeda dengan kamarnya pikirnya. Kamar dengan desian mewah dan terlihat begitu rapi benar-benar berkebalikan dengan kamarnya. 'memang beda kamar orang kaya' batin Jelita.

Raka yang ikut masuk mendaratkan dirinya di sofa sambil membaca majalah yang terletak di meja yang tak jauh darinya.

"Raka, kamu nggak usah ke kantor dulu yah. Temenin Jelita Mama arisan hari ini." Raka hanya meanggukan kepala sebagai jawaban.

Bu Rena selalu saja sibuk. Ada saja hal yang membuatnya harus keluar rumah. menjadi wanita karir sejak dulu membuatnya begitu aktif pergi kesana sini.

Jelita menyusun pakaiannya dengan begitu telaten. Ia tidak ingin menyia-nyiakan tempat yang telah disediakan. Raka pasti akan mengutuknya jika kebiasaannya di rumah ia bawa pikirnya. Usai dengan lemari Jelita menyusun beberapa buku bacaan yang ia bawa dan juga beberapa foto seperti yang ada di kamarnya ikut ia bawa beberapa.

"Jangan pernah berpikir untuk menempelkan benda sialan itu di tembok kamarku." Raka menekankan kata-katanya.

"Satu saja, Pak." Jelita menunjukkan jarinya.

"Aku tidak suka mengulangi perkataanku." Ucapnya dengan tangan yang fokus membuka halaman majalah

"Dasar pelit. Nggak sampe dua meter juga," gumam Jelita.

"Sudah kukatakan jangan pernah mengumpatku." Raka berucap dingin dengan tangannya fokus membalik halaman majalah.

Raka yang tidak terbiasa dengan keberadaan orang lain dikamarnya memilih pergi ke kantor. Bersama Jelita disatu ruangan membuatnya merasa tidak waras.

"Wah penganten udah kerja aja nih. Nggak libur dulu Pak," goda Andra ketika masuk keruangan Raka.

"Kau ingin mati?" Raka menatap tajam Andra yang terlihat tak mampu menahan tawanya.

"Apa ada pertemuan yang harus ku hadiri?" tanya Raka serius kepada Andra.

"Hanya undangan makan siang bersama Tuan Leon Pak." Andra memberi tahu jadwal Raka.

"Baiklah, lebih cepat lebih baik." Raka beranjak dari kursinya yang memang sudah hampir waktu makan siang.

Diperjalanan Andra memperhatikan raut wajah Raka yang terlihat berbeda. Bukankah seseorang yang baru menikah akan terlihat bahagia. Lantas apa yang dia pikirkan.

"Lo kenapa, Ka?" tanya Andra melirik Raka sekilas.

"Gue bener-bener nggak habis pikir Ndra. Bisa-bisanya Papa milihin gue istri kayak dia." Raka kembali mengingat pertengkaran Jelita tadi pagi dan foto-foto yang bertebaran di kamarnya, belum lagi Jelita sampai membawanya ikut pindah.

"Lah, emang kenapa. Jelita itu menurut gue cantik banget malah, sopan juga. Apa kurangnya?" Andra tidak habis pikir dengan jalan pikiran Raka.

"Lo nggak tahu sintingnya dia gimana Ndra. Lo liat luarnya doang." Raka mendengus kesal.

"Woah. Berarti lo udah liat daleman Jelita dong." Andra terbahak dan mendapat pukulan singkat di bahunya.

"Bukan itu maksud gue, tapi kelakuannya Andra." Raka menekan kata-katanya menahan kesal.

"Halah, ntar juga lo yang bakal kangen sama dia." Ujar Andra tersenyum usil.

"Tidak mungkin dan tidak akan." Raka begitu percaya diri mengungkapkannya.

"Lo liat aja ntar. Gue orang pertama yang bakal ngetawain lo kalo sampe omongan gue bener," ucap Andra.

Andra begitu yakin Jelita akan dapat menjadi kebahagiaan Raka suatu saat nanti. Ia yakin Jelita akan mampu menghapus jejak wanita lain dalam hati Raka. Perlahan namun pasti ia akan terus membantu Jelita agar tetap berada disisi Raka.

******

Jelita yang merasa bosan berdiam diri dikamar memutuskan untuk berkeliling Rumah Mertuanya ini. Jelita berdecak kagum dengan semua yang ada di rumah itu. Terlihat begitu mewah namun Jelita merasa sepi.

Belum lama berpisah Jelita sudah merindukan suasana rumahnya yang begitu hangat menurutnya. Meski tidak semewah rumah Mertuanya namun Jelita menemukan berjuta kebahagiaan dari rumah itu.

Suasana rumah yang begitu hening membuat Jelita merindukan Randy. Padahal baru beberapa saat yang lalu mereka saling menyakiti, dan kini Jelita merasa merindukannya.

Jelita berjalan menuju ruang makan. Terlihat Bi Inah tengah sibuk menyiapkan makan siang. Beberapa makanan sudah tersaji di meja membuat Jelita menjadi lapar seketika.

"Nona, maaf Bibi tidak sadar nona datang," ucap Bi Inah merasa tidak enak.

"Nggak masalah, Bi. Oh iya Mama sama Papa nggak pulang ya?" Jelita memandang sekeliling ruangan.

"Tuan dan Nyonya tidak pernah makan siang di rumah, Non. Kecuali hari Minggu." Bi Inah menjelaskan.

"Oh iya juga, yaudah Bibi makan sama aku ya. Aku nggak bisa makan sendirian." Jelita meminta penuh harap.

Bi Inah merasa tidak enak jika harus makan di meja yang sama dengan majikannya. Ia hendak menolak. Namun, Jelita begitu memaksa agar Bi Inah mau menemaninya makan.

******

Malam hari Raka belum juga kembali, ntah kemana laki-laki itu pergi. Jelita tidak terlalu memusingkannya. Usai makan malam bersama Mertuanya Jelita memilih membaca buku dengan santai di atas tempat tidurnya.

Hingga menghabiskan beberapa halaman dan beberapa kali menguap, matanya telah sedikit berat dan berair. Beberapa kali ia mengusapnya lembut. Raka yang baru saja pulang membuka kamarnya. Terlihat lampu kamar masih menyala. Ia yakin Jelita belum tidur.

Raka menatap sekeliling kamar, terlihat Jelita telah tertidur dengan buku yang bertengger di atas wajahnya. Jelas saja ia ketiduran karena terlalu lama membaca. Raka menghampiri Jelita dan memindahkan buku tersebut ketempatnya.

Raka segera berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah mengenakan piyama ternyamannya Raka naik keatas tempat tidur merebahkan tubuhnya di samping Jelita. Wanita itu terlihat begitu tenang dalam tidurnya.

Raka memandang wajah teduh itu beberapa saat. Tak lama bayangan Jelita perang bersama Randy berputar dikepalanya membuat Raka menggeleng cepat. Tak butuh waktu lama Raka ikut menyelami dunia mimpinya.

TBC 🌻

.

.

.

Semoga kalian suka, salam hangat dari Author semoga kalian sehat selalu💕💕🌧

1
Sri Nengsih Momo
Luar biasa
Anonymous
Aku idh baca keluarga mikail dulu loh padahal maaih ada yg lbih leluhur dr mereka

Seru bnget
Mari Anah
aku kira bakalan ada pelakor yg nma y marisa🤔dri judul y udh ketar-ketir bkln ada konflik neeeyy,g tau y cmn nma dri hp🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Mari Anah
lagian si raka y jg oneng🙄masa istri y d bilang jalang jiem2 bae,g ngenalin k suci klo jelita itu bini y,hadeeeehh bagus jelita klo aku jdi jelita jg pasti bkln aku jambak cwe ky gtu🙄🙄😏
Mari Anah
aku susah mau berkata2 apa thor klo jdi jelita🤭🤭🤭
Desy Puspita: Dia sangat agak lain
total 1 replies
Suky Sukeni
aq baca novelmu di ulang lagi dari awal sampai karya terakhir sampai 3 x😆😆
Desy Puspita: Ya Allah makasih banyak, Kak, ini novel pertama masih banyak salahnya
total 1 replies
Mari Anah
suka bgt thor
Fiqa Dwi
that “marina” 😭😭😭😭
Fiqa Dwi
LUCUU BGTT SIHHHH KAMUUU😭💓💓
novel destiny
baru baca novel ini di tgl 20-06-2025 😁
btw tgl yg author sematkan itu tgl kelahiran anak aku 🥰
Desy Puspita: Hai Kakak, maacih ya. ini karya petamaku, mohon dimaklumi kalau ada salah"
total 1 replies
novel destiny
dion - Andra perpaduan yg sempurna 🤣
Virgo 08
ternyata masa lalu Afkhar ada di kisah Jelita... om nya mati di tangan Afkhar dewasa.. dia balas dendam ama om Herman yg sdh membunuh ke2 ortu nya.
Virgo 08
Afkhar nanti dewasa menjadi suami Iqlima, anak Sean ... walau caranya salah mendapatkan Iqlima, tapi happy ending
Virgo 08
aku suka
Putri Cawi
terserah ente....rencana Lo hanya tinggal angan...karena nasib jelita ada di tangan author wkwkwk
my_dear_Budiarti
mulai tumbuh benih-benih bucin/Joyful/
mboll
Luar biasa
diara
terimakasih kak author atas karya nya
Juan Sastra
pasti mirif dong merekan
Juan Sastra
curiga deh sama wijaya,, biasanya laki laki tuh jika ggak romantis lagi kadar cintanya tinggal kurang dari setengah 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!