NovelToon NovelToon
Ayah Untuk Ayasya

Ayah Untuk Ayasya

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:129.5k
Nilai: 5
Nama Author: ShasaVinta

Tak pernah terpikirkan bagi Owen jika dirinya akan menikah dengan selebgram bar-bar semacam Tessa. Bahkan di sini dialah yang memaksa Tessa agar mau menikahinya. Semua ia lakukan hanya agar Tessa membatalkan niatnya untuk menggugurkan kandungannya.

Setelah keduanya menikah, Tessa akhirnya melahirkan seorang putri yang mereka beri nama Ayasya. Kehadiran Ayasya, perlahan-lahan menghilangkan percekcokan yang awalnya sering terjadi di antara Tessa dan Owen. Kemudian menumbuhkan benih-benih cinta di antara keduanya.

Empat tahun telah berlalu, satu rahasia besar akhirnya terungkap. Seorang pria tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ayah biologis Ayasya.

Bagaimana kelanjutan rumah tangga Owen dan Tessa?

Apakah Ayasya akan lebih memilih pria yang mengaku sebagai ayah biologisnya dibanding Owen, ayah yang merawatnya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShasaVinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Kejutan pagi hari

“Kamu … Owen, kan?” Sekali lagi wanita berparas cantik itu mengulang pertanyaannya.

Owen, pria yang disebutkan namanya itu, bungkam seribu bahasa. Ia hanya menatap lurus pada wajah wanita di hadapannya. Tessa menggerakkan lengan suaminya yang masih ia gandeng.

“Bang! Kok malah diam sih,” tegur Tessa.

“Maaf ya, Mbak.” Tessa tak enak hati pada wanita yang sejak tadi menatap suaminya dengan sorot mata yang berbinar.

“Bang Owen, memang suka begitu. Kok, Mbak bisa tahu nama suami saya?” tanya Tessa.

Suami?

Mendengar kata suami, wanita itu akhirnya menyadari kehadiran sosok wanita lain di sisi Owen. Wanita cantik dengan senyuman yang sangat menawan, kini sedang bergelayut di lengang pria yang telah lama tak ia temui.

“Eh, iya … kenalin aku Nawra,” ucapnya seraya mengulurkan tangannya.

Tessa menyambut uluran tangan Nawra. “Aku Tessa,” ucapnya.

Keduanya wanita cantik itu masih bersalaman, saat Tessa memperkenalkan anggota keluarganya. “Ini putri kami, Ayasya dan ini suamiku, Owen. Tapi sepertinya kamu sudah mengenalnya.”

Jabatan tangan keduanya terlepas, saat Tessa lebih dulu menarik tangannya untuk kembali menggoyang lengan Owen. Dalam hati ia merasa tak enak pada Nawra. Jelas sekali jika Owen mengabaikan kehadirannya.

“Iya, kami dulu sekolah di SMA yang sama. Benar kan, Owen?” tanya Nawra. Ia masih terus mencoba membuka pembicaraan pada Owen.

“Apa kamu sudah melupakan aku? Aku, Nawra Pahlevi. Dulu kita bahkan-“ ucapan Nawra segera disela Owen.

“Ya, ya, aku mengingatmu.” Yang tadinya tak acuh, kini Owen tiba-tiba saja gugup.

Perubahan sikap Owen yang tiba-tiba seperti itu, menimbulkan kecurigaan dalam benak Tessa. Terlebih, kini Owen merangkul pinggangnya posesif. Ada apa ini? Apa dia sengaja ingin menunjukkan statusnya pada Nawra? Batin Tessa.

“Syukurlah jika kamu mengingatku. Aku sempat khawatir seandainya kamu benar-benar telah melupakan semua kenangan kita,” ungkap Nawra.

“Kenangan? Apa dulu kalian dekat?” selidik Tessa.

Nawra sepertinya hendak menjawab, namun segera disela oleh Owen. “Ya sudah, kami pergi dulu. Permisi,” pamitnya.

“Ayo, Bun. Aku sudah sangat lapar,” ajak Owen.

Mau tak mau Tessa mengikuti suaminya yang sudah berbalik dan melanjutkan langkahnya lebih dulu. “Kami permisi, ya. Senang bertemu denganmu, Nawra,” pamitnya.

Senyum mengembang di wajah cantik Nawra, saat menatap punggung Owen yang berjalan menjauh. Tak pernah ia duga jika kini ia kembali dipertemukan dengan pria yang dulu selalu ia gantungkan cintanya.

“Sepertinya keberuntungan masih terus berpihak padaku. Setelah usahaku sukses, kini saatnya aku mengurus cintaku. Aku yakin, Tuhan menuntun jalanku ke mari untuk bertemu deganmu, Owen.”

...…....

Nawra Pahlevi, seorang pemilik toko kue yang belokasi di depan kompleks perumahan Tessa dan Owen. Sebelum pindah ke Kota X, Nawra berdomisili di salah satu kampung yang jaraknya cukup jauh dari Kota X. Di sana, ia juga memiliki sebuah Toko Kue. Tetapi karena suatu masalah, dirinya dipaksa untuk meninggalkan kampung tersebut.

Namun bagi Nawra, masalah itu mendatangkan keuntungan baginya. Seandainya ia tak terlibat dalam masalah itu, mungkin saja dirinya masih harus betah tinggal di rumah petak dan toko kue kecil berukuran 3X3 di pasar.

Setelah menata semua perabotan yang baru ia beli, Nawra menatap ke sekelilingnya. Tawanya yang nyaring menggema ke seluruh penjuru ruangan.

“Lihatlah! Ini bukti jika masalah tidak selalu buruk dan membawa kesi*lan,” pekiknya diiringi tawa.

Sudah dua hari sejak kepindahannya, namun baru hari ini akhirnya ia akan bergerak menjalankan rencananya. Sengaja ia bangun subuh, berkutat dengan semua peralatan dan bahan untuk membuat kue. Hari ini ia berencana mencari tahu di mana rumah Owen.

“Pasti karena ada istrinya, makanya Owen bersikap tak acuh padaku,” gumamnya penuh percaya diri.

Nawra kembali membayangkan wajah Owen yang semakin tampan saja. Tubuh tinggi, tegap, dan dada bidangnya, membuat pikiran Nawra mengembara hingga terbang ke awan. Ia terbayang bagaimana Owen yang tiba-tiba saja berubah gugup saat dirinya mulai menyinggung masa lalu.

“Akh … Owen pasti belum melupakan kenangan-kenangan kami dulu.” Nawra tersipu-sipu saat mengingat bagaimana dulu Owen selalu memuja kecantikannya.

Sembari membayangkan kenangan masa putih abu-abunya, Nawra menata kue ke piring. Sengaja ia menyiapakan banyak kue, rencananya ia akan menyambangi setiap rumah di kompleks tersebut. Dirinya akan memperkenalkan diri sebagai warga baru di kompleks itu. Juga akan memperkenalkan Toko Kuenya di depan kompleks, yang akan ia buka dua hari lagi.

“Dan yang paling penting, aku harus menemukan di mana rumah Owen. Aku terlalu terpesona dengan dirinya yang sekarang, sampai-sampai lupa menanyakan hal yang begitu penting.” Nawra menggerutu di depan cermin.

Sebelum memulai aksinya, kembali ia merapikan riasannya. Bibir dengan polesan lipstik berwarna merah, semakin menambah kepercayaan dirinya. Ia berputar-putar di depan cemin, berpose dan mengerling nakal pada bayangannya.

“Owen pasti akan kutaklukkan dengan mudah. Istrinya bukan tandinganku, heh.”

...…....

Sudah tiga rumah disambangi Nawra, namun ia belum menemukan apa yang dicarinya. Tak ingin riasan wajahnya luntur sebelum bertemu dengan targetnya, Nawra akhirnya memberanikan diri bertanya pada Ibu pemilik rumah yang kini ia datangi.

“Bu, apakah Ibu tahu yang mana rumah Owen Nikolas?” tanyanya.

Ibu itu tampak berpikir. “Maksudmu, Dokter Owen?”

“Dokter?” gumam Tessa lirih.

“Aku tak tahu jika dia sekarang seorang dokter. Kami teman lama, tak sengaja kemarin bertemu. Yang ku tahu, dia memiliki seorang anak perempuan. Mungkin usia anak itu sekitar dua tahun,” jelas Nawra.

“Oh, benar kalau begitu. Anak kecil itu namanya Ayasya, putri Dokter Owen dan Bu Tessa.” Ibu itu akhirnya menunjukkan rumah Owen yang lokasinya hanya berjarak tiga rumah dari rumah Nawra.

Tak ingin membuang waktu, Nawra bergegas menyambagi rumah Owen. Dengan sepiring kue buatannya, Nawra sudah berdiri di depan rumah Owen. Menekan bel dua kali hingga terdengar bunyi kunci pintu yang dibuka.

“Eh, Nawra!” Tessa cukup terkejut dengan kehadiran Nawra pagi itu.

Padahal masih pagi, namun Nawra sudah berpenampilan begitu rapi dan seksi, pikir Tessa. Kemeja putih yang cukup tipis hingga bayangan br* kemben berwarna hitam di baliknya, dapat dengan mudah terlihat. Ditambah rok mini bemotif abstrak.

“Hai, Tes!” Balas Nawra dengan senyum riangnya. “Jadi di sini rumah kalian,” imbuhnya.

“I-iya, ini rumah kami. Ada apa?” tanya Tessa yang bingung dengan respon Nawra.

Tak ingin Tessa curiga, Nawra segera memberikan sepiring kue yang ia bawa. “Ini … aku sedang berkeliling ke rumah para tetangga untuk berkenalan.”

“Sekalian aku ingin mengundang kalian untuk datang ke acara pembukaan toko kueku.” Nawra memberikan undangan grand opening tokonya.

Saat Tessa membaca undangan darinya, Nawra mencuri-curi kesempatan untuk melihat ke dalam rumah. Ia sangat berharap bisa melihat Owen pagi itu.

“Aku usahakan untuk datang, ya. Terima kasih telah mengundang kami,” ucap Tessa.

Nawra mengangguk, dalam hati ia merutuki Tessa yang tak mempersilakan dirinya masuk ke dalam rumah. “Hem, Tes … apa Owen ada di rumah?” tanyanya. Tak ada kata menyerah dalam kamus Nawra.

“Owen masih bersiap-siap,” jawab Tessa.

“Boleh aku bertemu dengannya?”

Kening Tessa mengernyit mendengar permintaan Nawra. Bukankah tadi ucapannya sudah menyiratkan jika suaminya kini sedang sibuk, pikir Tessa.

Mengapa Nawra masih belum paham, batin Tessa.

“Bun … Bun … siapa yang da-“ ucapan Owen terjeda saat melihat sosok Nawra di depan pintu rumahnya.

“Ka-kamu? Mau apa kamu ke mari?” tanya Owen.

“Nawra membawakan kue dan undangan untuk pembukaan toko kuenya.” Jawaban ini di dapatkan Owen dari istrinya.

“Aku juga ingin bertemu denganmu,” celetuk Nawra. “Aku ingin memberitahu soal reuni sekolah kita.”

Karena sudah terlanjur, kini Tessa tak enak hati jika tak menawarkan Nawra untuk masuk ke dalam rumahnya. “Silakan masuk, Ra. Ngobrolnya di dalam saja,” ajak Tessa.

Nawra menyambut ajakan Tessa dengan anggukan dan senyuman manisnya. Nawra sudah duduk pada salah satu sofa di ruang tamu, sedangkan Tessa izin ke dapur untuk membuatkan minuman. Rupanya Owen, mengikuti istrinya membuat Tessa terkejut saat menyadari kehadiran Owen di balik punggungnya.

“Bang! Astaga, kamu ngagetin aku.”

“Maaf, maaf, Bun.” Owen menyengir melihat raut lucu di wajah istrinya saat terkejut.

“Loh, kok malah ikutan ke dapur. Kasihan tamunya malah dibiarkan sendiri di ruang tamu,” ucap Tessa.

“Sana, temenin. Aku buat minumannya dulu,” lanjutnya.

Owen mencebik lalu mengecup bibir istrinya. “Tapi kamu jangan lama, ya. Aku sudah harus berangkat.”

Saat Owen kembali ke ruang tamu, kepalanya menggeleng saat menyadari jika dua kancing teratas kemeja Nawra sudah terbuka. Padahal ia ingat jelas, sebelumnya tak seperti itu.

Owen memilih duduk pada sofa yang berhadapan dengan Nawra. Ia disambut dengan senyuman manis wanita itu. Tak bisa bohong, Owen pun mengagumi sosok Nawra yang semakin cantik.

Owen bungkam, hingga Nawra yang membuka suara lebih dulu. “Wen, apa kabar?” tanyanya.

“Seperti yang kau lihat, aku sangat baik.”

“Wen, aku senang akhirnya kita kembali bertemu,” ungkap Nawra.

“A-aku kangen,” imbuhnya.

“Hah?” Owen dibuat terkejut dengan pengakuan Nawra.

“Ekhem ….” Dan lebih terkejut lagi saat mendengar deheman istrinya.

Kedua netra Owen membelalak saat melihat Tessa menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan dan tangan bergetar memegang baki yang berisi tiga cangkir minuman hangat.

...———————...

1
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
akhirnya setelah melalui beragam.rintangan kebahagian itu datang juga...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
benarkah???
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
keguguran keknya...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
saatnya kamu panen apa yg kamu tanam nawra...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
good job ben.. wis alih profesi jd aktor aja ...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
hhmmm gmn buuuu calon menantunya hamil anak laki lain mboh siapa bapaknya.....
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
iiihh dasar ben sedeng 11 12 sm.nawra
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
mungkiniah owen diauruh danira bertanggung jawab pd nawra? kalo.iya .. angel wis angel....
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
weh dasar nawra stress berat menjurus depresi... dah bawa aja nawra ke rsj...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
kok.melu panas bacanya 🙈🙈
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
sabar owen dengerin penjelasan alfio dl... tp jgn syok ya nanti...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
mereka lg sibuk anu bang alfio 🤭😅😅✌
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
wis waktunya bezuk debay 🤭😅😅✌✌
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
yah danira gampang pisan dihasut nawra... bgtulah kalo di hatinya tertanam kebencian ga punya pendirian ..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
makanya alfio jan krn ambisi/nap su ingin bertemu/ merebut ayasya sembarangan milih patner kan runyam...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
ben ga usah kepo gitu urus aja urusan sendiri gmn caranya tobat dr maksiat...
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
tessa menikah dg owen stelah melahirkan bkn saat hamil.. makanya ben jgn mudah percaya sm omongan nawra
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
ben percaya sama nawra.. syirik 🤭😅😅✌✌
nawra wanita licik, ben..
༄⃞⃟⚡𝙼𝙰𝙼𝙰ᶠᵉⁿᶦ𒈒⃟ʟʙᴄ 🍒⃞⃟🦅
Ye akhirnya happy ending. selamat ya tes doa dan harapan akhirnya tercapai dengan smua kejadian yang sudah kamu lalui akhirnya bisa berakhir bahagia.

wah alfio serius kamu suka ama qanita aunty dari putri mu, takdir cinta seseorang ga ada yang tau sih ya.

kak shasa setelah ini kasih bonchap kak pengen tau momen tessa melahirkan anak kedua nya, pengen tau raut bahagia dari owen, aya dan semua menyambut kelahiran adik nya aya...
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
mewek betulan lah aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!