NovelToon NovelToon
Jangan Salahkan Aku Merebut Suamimu

Jangan Salahkan Aku Merebut Suamimu

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Poligami / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Windii Riya FinoLa

Nasyama Khadijah Putri harus menelan pil pahit saat 7 hari sebelum hari Pernikahan nya harus berakhir kandas karena ia mendapati calon suaminya sedang bercinta dengan Noni, sahabatnya di kamar utama yang akan menjadi kamar pengantinnya.

Dan semakin membuat Nasya semakin hancur setelah mengetahui mereka adalah pasangan kekasih sebelum Noni memutuskan menikah dengan Gadhing, lelaki yang masih dicintai Nasya dalam diam.

Hingga akhirnya Nasya memutuskan untuk membalas dendam dan melakukan berbagai cara untuk menjadi istri kedua dari seorang Ahmad Gadhing Athafariz.

Setelah berhasil menjadi istri kedua Gadhing dan hubungan mereka mulai dekat, Cinta mereka di uji karena Noni mengidap kanker serviks.

Noni meminta sesuatu yang sulit untuk dikabulkan Gadhing.

Lalu bagaimana kisah rumah tangga mereka? Sedangkan Gadhing sangat membenci Nasya sebelum menjadi suaminya.

Apakah permintaan Noni?

Lalu bagaimana Jimmy, duda beranak satu yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Nasya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. JSAMS

Siang hari setelah Gadhing pergi bekerja, Noni sudah tampak rapi hendak pergi. Karena di rumah ada bunda Fadia dan Nasya, Noni memilih berjalan kaki hingga depan komplek dan menunggu Dimas disana.

Noni tersenyum melihat mobil Avanza hitam milik Dimas telah menunggunya. Dibuka pintu mobil itu lalu ia duduk di kursi penumpang sebelah kursi kemudi.

Sebelum memasang seat belt, Noni mengecup pipi Dimas. "Aku kangen," rengek Noni.

Dimas tak menyia-nyiakan kesempatan, di tahan tengkuk Noni kemudian langsung menyesap bibir wanita pujaan hatinya. Untuk beberapa saat keduanya saling pagut dan membelit lidah.

Ketika ciuman itu berubah menuntut, Dimas segera menyudahi pagutan dan langsung melajukan mobil menuju hotel terdekat.

Begitu sampai di hotel dan melakukan check in, keduanya dengan langkah lebar menyusuri koridor menuju kamar mereka.

Dengan cepat Dimas membuka pintu kemudian menarik Noni seraya menyambar bibir wanita yang dipujanya. Tanpa melepas pagutan, keduanya saling membuka pakaian hingga menjadi polos tanpa sehelai benang yang melekat pada tubuh mereka.

Siang itu, sekali lagi mereka melakukan pergumulan panas tanpa memikirkan akibat kedepan nya bagaimana.

"Maaf. Aku sangat kelelahan beberapa hari ini. Kerjaanku menumpuk," kata Dimas ketika menyudahi permainan nya.

Noni melengos. "Aku sudah kurang belaian dari Gadhing dan sekarang kamu juga," sungutnya sembari memungut pakaian nya yang berserak kemudian memakainya kembali.

Noni keluar dari kamar hotel meninggalkan Dimas masih dalam keadaan polos.

Ia pulang ketika menjelang petang. Setelah membersihkan diri, Noni hanya di kamar karena tubuhnya begitu lelah.

Ketika ia terbangun, bertepatan saat Gadhing sedang menyelimutinya. Kebetulan, selepas mandi Noni memakai baju tidur tipis.

"Mas," kata Noni dengan suara sensual.

"Tunggulah sampai giliran kamu, Noni."

Noni bangkit kemudian menarik Gadhing agar duduk di tepi ranjang. Menjadi istri Gadhing selama tiga tahun terakhir tentu tahu Titi sensitif pada diri pria tersebut.

Gadhing sebagai pria normal tentu saja tersulut gelora hasrat membara. Ia mengikuti permainan Noni yang setiap kali bercinta ingin menguasai permainan.

Suara desah dan erangan terdengar bersahutan di kamar utama rumah Gadhing. Seakan ingatan tak lagi terpikir jika di rumah itu ada istri lain yang sedang menanti kedatangan suaminya.

*

*

Nasya menangkup wajah dengan kedua telapak tangan. Sudah berulang kali berusaha berbagai cara agar tangis nya tak lagi ada, tetapi agaknya air mata itu tahu bila sang empu hati sedang tak baik-baik saja.

Nasya merasa dikhianati oleh Gadhing.

Walau sebenarnya Gadhing belum siap memberi hak nya sebagai istri, setidaknya berlaku adil sampai waktu itu telah siap.

Pintu terbuka menampakkan Gadhing telah berganti pakaian berbeda dari yang ia siapkan tadi.

Di usap pipinya dengan kasar. Menatap Gadhing dengan tajam. "Ngapain kamu masuk ke kamar, ku?" tanya Nasya dingin.

Gadhing menautkan alis melihat penampilan Nasya yang berantakan, bahkan istri mudanya itu sudah melepas hijab nya.

"Setelah puas kalian bercumbu, kamu datang ke kamarku?" sentak Nasya membuat Gadhing terkejut karena istri mudanya baru pertama kali berbicara dengan suara meninggi.

"Turunkan suaramu, Nasyama!" tekan Gadhing merasa sesuatu yang aneh di rasa karena suara Nasya meninggi.

Di usap kembali pipinya karena air mata itu tak ingin berhenti. Nasya beringsut turun dari ranjang, menahan sakit kaki kiri yang terdapat luka paling lebar diantara luka lain nya.

Ia sudah berdiri tepat di hadapan Gadhing. Sejenak Nasya memejamkan mata kemudian mendongak menatap pria yang sudah membuatnya jatuh cinta enam tahun yang lalu.

Pria yang sudah membuatnya bahagia sekaligus menderita dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan.

Dengan mata berkaca-kaca, Nasya membuka seluruh pakaian dan menyisakan pelindung inti tubuh nya.

"NASYAMA!!" bentak Gadhing.

Nasya memejamkan mata saat dibentak oleh Gadhing kemudian kembali menatap mata pria itu lagi.

"Kenapa, mas? ada apa dengan tubuhku ini? ada apa dengan diriku sampai kamu membenci begitu dalam? ada apa dengan tubuh ku hingga kamu jijik dan pergi ke kamar istri pertama mu sedangkan malam ini adalah giliran ku?" cecar Nasya kemudian mengusap air matanya dengan kasar.

Ia maju satu langkah dan membuat Gadhing mundur satu langkah. "Enam tahun, mas. Selama setahun aku mengejar cintamu, setelah itu kamu menolak ku mentah-mentah dan mengatakan kamu membenciku karena aku membunuh adikmu. Lima tahun aku mencintaimu dalam diam sampai kamu memutuskan menikahi Noni, sahabatku sendiri. Aku tahu kalau kamu gak pernah punya hubungan khusus dengan dia."

Gadhing terdiam dan masih menatap Nasya dengan wajah datar.

"Lakukan malam ini, Mas. Aku menuntut hak ku sekarang," sentak Nasya lagi.

Ternyata, perdebatan Nasya dan Gadhing membangunkan bunda Fadia. Wanita paruh baya itu sudah berdiri di depan pintu kamar mereka.

Dapat terdengar jelas apa yang dikatakan Nasya pada Gadhing. Dan sudah yakin pergumulan panas Gadhing dan Noni menjadi masalah bagi keponakan sekaligus menantunya itu.

Ya, Bunda Fadia mendengar suara pergumulan Gadhing dan Noni tadi karena kamar mereka bersebelahan.

"Nak. Apa kalian baik-baik saja?" tanya Bunda Fadia dari balik pintu.

Dari dalam kamar, Gadhing dan Nasya terkejut dan mereka lupa jika sang ibunda berada di rumah mereka.

Gadhing mendekati pintu tanpa membuka. "Kami baik-baik saja, Bun. Jangan khawatir, Gadhing bisa mengatasinya."

"Baiklah. Bunda masuk ke kamar lagi, ya."

Gadhing tak menjawab. Netra matanya mengarah pada Nasya yang masih menangis dan tak memakai pakaian.

Helaan nafas terdengar panjang. Di dekati Nasya kembali kemudian ia memungut pakaian Nasya dan memakaikannya.

"Jadilah wanita terhormat, Nasyama. Jangan seperti wanita kehausan belaian," ucap Gadhing lirih tetapi menusuk hati.

Nasya meradang kembali. Di tepis tangan Gadhing kemudian memakai pakaiannya sendiri. Dengan langkah yang sedikit pincang, ia mendekat ke lemari dan membukanya.

Di masukkan pakaian nya ke dalam tas pakaian. Terlalu sakit mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan Gadhing untuknya.

Andai Nasya memiliki bukti yang cukup intim perselingkuhan antara Noni dan Dimas, apakah Gadhing akan sanggup mengatakan itu untuknya?.

Sial nya lagi, Joko belum mengirim apapun kemana Noni pergi siang tadi.

Gadhing meraup wajah dengan kasar menggunakan kedua telapak tangan. Tentu saja ia merasa bersalah karena tak seharusnya melakukan hubungan badan dengan Noni ketika waktunya untuk Nasya.

Di dekati Nasya agar menghalangi istrinya itu memasukkan pakaian ke dalam tas lagi. "Jangan kekanak-kanakan, Nasyama."

Nasya menoleh menatap Gadhing dengan tajam. "Kenapa? bukankah kamu akan hidup dengan damai kalau aku pergi dari hidupmu, Ahmad Gadhing Athafariz?"

"Bukankah itu yang kamu inginkan? hidup tenang tanpa aku yang terus mengganggu hidupmu?"

"Biarkan aku pergi mencari belaian pria lain, Gadhing."

"NASYAMA!!"

1
Bunda
jaga mata
Nenie Chusniyah
luar biasa
Bunda
nyimak kak🙏
YuWie
demi menyatukan nasya sama gading..ehhh si bucin pak jimmy di hapuskan... end yg menggelikan.
YuWie
heran kenapa malah nasya dan jimmy yg kena bala terus sih thor... itu gading, dimas, malah santui2 aja yg jahat
YuWie
Luar biasa
sukaenah sukaenah
Ada kalimat
Sebenarnya, bayangan malam tadi masih terngiang dan membuat Nasya memalingkan wajah ....

menurut saya
bayangan itu terbayang, kalau terngiang itu bunyi atau suara
kalau terbayang citraan penglihatan .. mata
kalau terngiang citraan penglihatan .. telinga
Whaty Talle Whaty Talle
mengemis cinta kasihan
Whaty Talle Whaty Talle
nasya..nga punya harga diri..
Nie
God nasya jgn lemah dan kamu jg gading dlu karna noni kamu menceraikan nasya skr gr2 dena ngancam langsung aja nyerah,bicarakan ma nasya gmn baiknya,jd laki jgn plin plan dong
Nie
Kayanya mereka kecelakaan dan jimmy meninggal mungkin ya,terus nasya ma gading balik lg ya
Nie
Apa maksd dr mimpi Sya ya 🤔🤔
Nie
Kalo blm baca cerita Rara ma Qenan pasti aku mikirnya Nasya bakal nikahnya ma Jimmy deh
Dwi Setyaningrum
ya gpp km pensiun dini gadhing tp paling tdk bersihkan nama km dl agar pemecatan yg tdk terhormat itu menjd pengunduran diri hingga dpt pesangon yg bisa utk nambah modal usaha..ya ga Thor🤔
Dwi Setyaningrum
Tiara gmn Thor anaknya Jimmy dg istrinya dulu🤔
Dwi Setyaningrum
ya gt lah gadhing sakit kan hatimu km ga inget wkt km sm Noni yg mestinya wktmu utk Nasya km msh sempat bgtuan sm Noni jd anggap aja apa yg km dgr saat ini ya balasanlah ya walau ga sengaja sih😜😜
Dwi Setyaningrum
rispan kalau km cinta sm Nasya knp ga km lakukan wkt Jimmy ngasi mandat utk menggantikan posisinya utk disamping Nasya itu kan kesempatanmu🤔🙂
Dwi Setyaningrum
bentar Thor itu naik kreta SBY malang atau jakarta malang ya kok smpe 6 jam perjalanan kalau SBY malang naik kreta ya 2 jam lah nyampenya🤔
Siti Romlah
maaf thoor, pernah ku baca di bab awal memang begete tulisannya. bahwa Gading pemilik dan kepala rumah sakit.
sempat terpikir. dia pemilik, dia kepala, dia dokter obgin juga.
maaf kalo ada pembaca yg komen begete thoor.
semangat berkarya thoor
semua komen untuk perbaikan kedepannya. saling memaklumi ja
Siti Romlah
mertua gendeng
anaknya meninggal lah malah menantu fi penjarakan. trus putumu siapa yg ngopeni. dia gak pernah open sama anaknya karena gak setuju dengan menantunya. gak tau kalo anaknya yg akting, sehingga Nasya mundur alon alon pas mulai berjuang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!