Reina, seorang gadis cantik yang sangat mencintai seorang abdi negara dari usia belia hingga sekarang usianya 22 tahun. Reina tetap setia pada cintanya, setia pada sang kekasih yang berhasil menjinakan hatinya.
Akankah kesetian serta cinta yang begitu besar Reina berikan akan terbalas, akan berakhir indah setelah perpisahan mereka selama tiga tahun itu.
Kau bagaikan Sang Elang dan Aku hanya seekor Puyuh
Kau terbang melanglang buana di atas langit sedangkan aku hanya bisa menatap mu dari bawah langit
Siap memiliki,maka harus siap kehilangan!
Kenapa begitu?
Karena begitu cara mainnya
SEBELUM MEMBACA CERITA INI YUK AKU SARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA "DUREN SAWIT" DULU YA
KLIK AJA PROFILKU OKE, INI BUKAN SEQUEL TAPI INI CERITA BARU REINA DAN ILHAM
SELAMAT MEMBACA....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kencan Pertama IREN 1
Reina merogoh ponsel yang ada didalam kantung celananya. Saat layar benda pipih itu sudah ada didepan wajahnya, kedua mata hitam Reina berbinar seketika saat melihat nama kontak yang tertera dilayar ponselnya,'Sikaku Tercinta😘😘😘'. Tapi ada apa sikanebo keringnya itu menelpon. Tidak biasanya kan Ilham menelpon dia dijam kerja seperti sekarang ini.
Waktu saja baru menunjukan pukul 11.30 siang, berarti masih ada jam kerja 30menit lagi menuju istirahat dan makan siang. Tapi masa bodohlah kenapa Ilham menelponnya.
Dengan semangat 45,Reina segera menekan tombol hijau untuk menerima panggilan telpon itu.
"Iya Kak,"
📲:"Kita ketemu ditaman Rose, Kakak tunggu disana saat ini. Ada yang harus kita bicarakan,Kakak tunggu dan jangan banyak bertanya dulu!"
"Tapi ad...,"
Belum saja Reina membalas ucapan Ilham,laki laki itu sudah terlebih dahulu mematikan panggilannya.
"Wah gak sopan anda ya pak,make dimatiin aja nih telpon."
Reina menatap kesal kearah layar ponselnya yang masih menyala itu dengan tulisan 'Satu panggilan berakhir'. Namun Reina juga tengah berfikir apa yang ingin dibicarakan oleh Ilham padanya.Apa jangan jangan Ilham mau melamarnya, atau langsung menikahinya malahan.
Mata Reina berbinar saat membayangkan dimana dia tengah dilamar romantis oleh Ilham walaupun hanya ditaman bunga Rose itu.
"Oke,jangan mengkhayal dulu. Mendingan kita buktikan dulu sebelum bermimpi biar gak kecewa."
Reina terus saja bermonolog sendiri, gadis itu mengoceh tanpa memperhatikan sekitarnya.Reina tidak menyadari kalau saat ini kelakuannya tengah ditatap aneh oleh Irina dan Rinda yang masih ada didekatnya.
"Mau dilamar ya Ren?"
Reina yang sedari tadi terus berkomat kamit tanpa melihat kanan kiri depan belakang saat berbicara bersama Ilham, kini gadis itu terlihat mengulum semyumnya antara menahan geli dan malu pada kedua wanita yang tengah tersenyum geli padanya.
"Aamiin, semoga ya Kak. Biar aku gak digantung terus kayak daleman basah, kelamaan digantung bisa bisa ketiup angin, terus dipungut deh sama orang lain."
Setelah mengatakan itu,Reina segera melangkahkan kaki nya menuju meja kasir, lalu mengambil tas selempang yang ada disana.
"Tante Merry,aku pergi dulu ya. Kalau mau istirahat,istirahat aja."
Dengan langkah terburu buru,Reina segera keluar dari area butik menuju halaman dimana mobil Alphad berwarna putihnya berada.
Setelah menempuh waktu sekitar lima belas menit, akhirnya Rein sampai juga ditaman bunga itu. Reina kesana kemari mencari sosok yang sedari tadi mengganggu pikiranya.
"Mana sih Kak Ilham,katanya udah nunggu?"
Kedua netra Reina terus saja memperhatikan setiap sudut taman bunga Rose yang tengah berkembang dengan indah itu.
"Rein,"
Telinga Reina menajam saat dia mendengar seseorang memanggilnya dari arah belakang. Reina segera memutar tubuhnya 180' kearah belakang. Matanya berbinar cerah saat melihat sosok yang sedari tadi dia cari tengah melambaikan tangan kearahnya.
Reina segera menghampiri Ilham yang tengah duduk diantara bunga bunga Rose merah serta putih yang ada disisinya. Ilham saat ini terlihat tengah menggunakan pakaian santai, Reina jadi bertanya tanya apakah kekasihnya itu tidak punya seragam. Karena setiap Reina bertemu Ilham saat dijam kerja, dulu hingga sekarang. Laki laki itu selalu memakai pakaian santai, jarang sekali memakai seragam hitam kebanggaannya. Kecuali saat malam dimana,Ilham datang kekediamannya tepat disaat Reina berulang tahun yang ke 18 sekitar beberapa tahun yang lalu.
POKOKNYA JANGAN LUPA BUAT LIKE VOTE DAN KOMENNYA
MAKASIH YANG UDAH BACA...