NovelToon NovelToon
Lonely Wife

Lonely Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Poligami / Keluarga / Penyesalan Suami / Selingkuh / Romansa
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Arumi menikah dengan pria yang tidak pernah memberikan cinta dan kasih sayang padanya, pria yang selalu merasa tak pernah cukup memiliki dirinya. Kesepian dan kesunyian adalah hal biasa bagi Arumi selama satu tahun pernikahannya.

Raka— suami Arumi itu hanya menganggap pernikahan mereka hanya sekedar formalitas semata dan bersifat sementara. Hal ini semakin membuat Arumi menjadi seorang istri yang kesepian dan tidak pernah bahagia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : Terinjaknya Harga Diri

Raka seketika naik pitam mendengar perkataan Arumi barusan, perempuan itu sudah bertindak di luar batas terhadap dirinya.

“Kau memang istri yang tidak tau diri, Arum. Kau lupa siapa yang sudah memungutmu dari kesusahan hah? Kau lupa juga siapa yang sudah membuat kau bisa sekaya ini? Kau mau menghilangkan budi seseorang? Apa semua anak yang tidak memiliki orang tua sepertimu memang sangat kurang ajar dan tidak tau berterima kasih?” Raka kali ini memberikan sebuah hardikan dengan nada meninggi.

“Aku tidak pernah lupa dengan semua kebaikanmu, aku juga tidak pernah lupa karena siapa aku bisa di titik ini. Aku ingat semuanya dan hal yang terpenting yang aku ingat adalah bagaimana aku memberikan segalanya padamu tapi tidak pernah dianggap ada. Jangankan yang aku beri, bahkan diriku saja tidak pernah kau anggap ada, Raka.”

“Oh jadi kau sekarang balas dendam? Begitu?”

“Kalau kau merasa begitu ya tidak masalah. Kau bilang saat itu kau butuh kebahagiaan dan hal itu kau dapatkan dari Nadira. Aku juga butuh kebahagiaan itu, Raka dan aku mendapatkannya dengan semua fasilitas ini. Kita impas bukan?”

“Impas katamu? Kau menghabiskan banyak sekali uangku untuk hal yang tidak berguna.”

“Semua aku habiskan untuk dirimu. Aku masih istrimu dan kau masih suamiku, uangmu juga uangku, kau memiliki kewajiban untuk menafkahi dan memenuhi kebutuhanku.”

“Selama ini aku selalu memenuhinya.”

“Memenuhi apa? Kau hanya memberiku uang untuk keperluan rumah tangga kita saja, tak pernah kau berikan aku uang untuk kebahagiaanku sendiri. Kau selalu mengungkit bahwa aku hidup karena hartamu, aku mewujudkan semua perkataanmu itu, apa salah?”

“Berhenti bersikap seolah-olah kau itu istri yang teraniaya, Arum.”

“Aku tidak bersikap dalam kepura-puraan. Aku bersikap sewajarnya sebagai istri yang kesepian. Apa kau bilang dulu? Aku ini pemalas, aku ini tidak bisa memasak, tidak bisa memuaskanmu, tidak bisa memberikan perhatian padamu. Sekarang lihatlah, saat aku yang bodoh ini tak pandai memasak, aku menyewa jasa Bu Mardiana untuk mengurus dapur dan aku menyewa jasa Bu Idani untuk mengurus kebersihan rumah ini. Aku juga mempekerjakan tukang kebun agar halaman rumah ini terjaga lalu aku sewa jasa satpam agar rumah ini aman. Apa aku salah? Aku hanya bersikap layaknya seorang istri dari pengusaha terbaik di kota ini. Aku tidak mau dibilang tak pantas ketika berjalan denganmu.” Arumi mengeluarkan semua uneg-unegnya.

“Tapi kau telah melewati batas dengan semua ini. Kau sudah menginjak harga diriku dan juga keluargaku. Kau membatasi aku atas semua ini, kau sudah melukai hati orang tuaku.”

“Bukankah mereka yang lebih dulu melukai aku? Saat aku direndahkan oleh kedua orang tuamu waktu makan malam itu, apa ada kau membela aku? Tidak kan.”

“Shit ... kau sudah memojokkan aku sedemikian rupa, Arum.”

“Aku tidak memojokkanmu, aku hanya bersikap sebagai seorang manusia yang ingin membahagiakan diri sendiri saat suamiku tidak bisa membahagiakan aku.”

“Kurang apa lagi aku untuk membahagiakanmu hah?”

“Tidak ada, selama kau terus memenuhi keuanganku, maka kau suami sempurna bagiku.”

“Kau benar-benar memeras aku, Arum.”

“Aku tidak memerasmu, aku hanya menggunakan hakku sebagai istri.”

Raka meremas rambutnya dengan kuat lalu menghempaskan pantatnya ke atas sofa, dia merasa kalah malam ini melawan Arumi. Biasanya Arumi tidak begini, sekali dua kali dia menjawab lalu akan diam, namun sekarang? Semakin ia bersuara, semakin menjadi jawaban Arumi yang jelas terus memojokkan dirinya.

“Kenapa kau tidak datang ke rumah orang tuaku tadi? Harusnya kau menghargai undangan dari orang tuaku?” tanya Raka dengan nada pelan, kali ini dia ingin mencoba menguasai keadaan lagi.

“Aku sedang asyik menonton, jadi tidak tertarik ke rumah orang tuamu.” Raka menatap istrinya itu dengan mata melotot, lalu terdengar Arumi melanjutkan ucapannya. “Aku yakin, undangan dari orang tuamu hanya untuk membuktikan padaku bahwa aku tidak pantas menjadi menantu di rumah itu, pembahasan yang akan dibahas juga pasti akan menyudutkan aku, jadi buat apa aku hadir hanya untuk diremehkan serta direndahkan?”

Raka menarik dalam nafasnya dan memejamkan mata, begitu berat rasanya menghadapi Arumi yang sekarang. Perempuan itu benar-benar menunjukkan sisi dominannya dan sangat sulit untuk dikalahkan dalam bicara.

Cukup panjang mereka saling adu mulut hingga keduanya memilih untuk tidur di kamar terpisah. Raka sendiri cukup lelah jika harus kembali ke rumah Nadira. Dia ingin menghabiskan masa istirahatnya di rumah sendiri.

Arumi memilih tidur di kamar lain karena Raka meminta dia keluar dari kamar itu. Raka berjalan menuju walk in closet untuk mengganti pakaian, dan lagi-lagi dia dikagetkan dengan isi pakaian Arumi yang mahal dan serba baru.

“Dia sangat memanfaatkan aku kali ini, baiklah, tidak masalah. Kita lihat, sejauh mana dia bisa bertindak begini?” gumamnya diiringi dengan seringai.

...***...

Pagi harinya seperti biasa, kediaman Zafran dipenuhi dengan kekesalan Shima atas sikap yang mereka terima dari Arumi semalam. Keangkuhan Arumi menyisakan dendam di hatinya dan juga Zafran.

“Anak panti itu sudah bertindak sangat jauh di atas harta putraku. Jika dibiarkan begini terus, dia akan semakin semena-mena terhadap kita, Pa.” Zafran mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja makan berlapis kaca itu dengan wajah yang juga menegang.

“Kita harus segera mencari cara agar bisa memisahkan Raka dengan Arumi. Dengan perpisahan itu, Arumi tak lagi bisa semena-mena pada kita dan Raka.”

“Bagaimana kalau kita habisi saja Arumi? Kita sabotase pembunuhan itu.” Shima memberikan ide yang jauh lebih gila lagi dari sebelumnya.

“Itu bukan solusi terbaik, kita akan kena masalah jika melakukan itu,” tolak Zafran.

“Kita tidak akan bertindak secara langsung, kita bisa sewa jasa pembunuh bayaran terbaik.” Zafran tampak memikirkan ide dari istrinya. “Kalau perempuan itu masih hidup, dia akan terus mencari cara untuk memoroti anak kita, Mama tidak mau begitu, Pa. Lebih baik dimatikan saja dia.” Shima melanjutkan.

“Apa kita rundingkan lebih dulu dengan Raka?” tanya Zafran yang merasa sedikit ragu.

“Tidak perlu, dia pasti juga ingin Arumi mati. Kita saja yang mengambil tindakan.”

“Baiklah. Papa akan cari pembunuh bayaran terbaik untuk itu, kita akan eksekusi Arumi setelah Raka dan Nadira menikah siri. Papa hanya ingin acara mereka tidak tertunda lagi.”

“Mama setuju.”

...***...

Nadira menatap pantulan dirinya di cermin, perdebatan semalam menunjukkan kalau dirinya sangatlah tidak memiliki harga diri. Arumi yang menyebut dirinya sebagai seorang simpanan sungguh merusak mentalnya.

Nadira memecahkan kaca riasnya dengan kepalan tinju hingga tangannya berdarah. Rasa sakit itu tidaklah bisa menutupi rasa sakit di hatinya saat ini.

“Arumi. Aku tidak pernah mau bersentuhan langsung denganmu tapi kau sudah menyinggung hatiku. Kau pikir kau bersinggungan dengan siapa hah? Belum tau saja kau bagaimana aku menghadapi wanita sepertimu,” geramnya dengan terus menatap pantulan dirinya di cermin pecah.

Nadira membalikkan tubuhnya lalu meraih ponselnya untuk menghubungi Raka. Beberapa kali dia menghubungi barulah dijawab oleh Raka.

“Mas, kamu ke rumah aku sekarang ya, aku sakit.” Nadira mengeluh dengan nada mengiba tapi yang dia dengar bukan suara Raka melainkan Arumi.

“Suamiku sedang tidur, semalam dia begadang karena melepaskan hasrat liarnya padaku. Kalau sakit, ya hubungi dokter jangan suamiku, soalnya suamiku hanya seorang pengusaha, bukan dokter.” Nadira kembali mengepalkan tangannya.

1
Adhisty Madrie
Gaya katak tengkurap aja Dir🤭
Agung Taimur
kayaknya nadira ini titisannya jule🤣🤭
Jiwo Wiggu: Sibuk amat jule taun ini💪
total 7 replies
🌺Shella BTS🌺
Gaya kecubung kayang cobak/Determined//Curse/
Latifa Andriani: Gaya jule ama sapri coba🤣😭
total 2 replies
🌺Shella BTS🌺
Dir, lo belajar lagi dah sama arumi cara balas dendam yg elegant itu kyak gmana💪
🌹Andara Terina🌹
Udah udah gausah emosi di kolom komentar😤 sebenarnya dira sama raka itu cocok bnget kok🔥🔥🔥
.
.
.
.
.
.
.
.
.
sama-sama kagak gunaaa/Hammer//Joyful/
Ulfa Raynamia
Ah gak keren lo Diiiirrr, arumi aja duit di tangan langsung shopping dan manjain diri, lah eloo? Malah buang2 energi nyimpan dendam padahal apa yg dibilang sama Arum bener, lo simpanan jirrr/Joyful//Joyful/
Fida🔥🔥
palingan abis nikah si raka bakalan syok abis sama perangai nadira yg gak sepolos yg dia kira🤭
Fida🔥🔥
Emang ya, perempuan itu kalo udah ada uang ditangan semua beban hilang, menyala arumi🔥
Tammy
Ya ya kasihin aja fefek lu buat si raka biar lu gak stres, soalnya kalian cocok, sama2 stres
Tammy
Yakin deh, abis nikah, siraka ama dira pasti bakalan sering berantem, soalnya raka ini udah terbiasa dilayani dengan baik sama arumi
Lira Cantika
kesenjangan sakit hati :
istri sah : Ngabisin duit suami
pelakor : ngabisin duit buat ngabisin nyawa istri sah/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Syifa Mahira
Istri sah kalau sedih ngabisin duit suami, kalo si lakor sedih malah kasih fefek dengan bermacam gaya. Gak berkelas banget lo Dira, malu ama harga diri jiiirrr🤣/Facepalm//Facepalm/
Mediterina
istri sah sakit hati : ngetreat diri sendiri
pelakor sakit hati : cari pembunuh bayaran 🤣🤣 gak ada harga dirinya lu Dir
Yeyen Niri
pelakor yg blm nikah tpi udh insecure sama istri sah ampe nyewa pembunuh byaran🤣
Yeyen Niri
suka bnget sama cara arum balas dendam ih😍
Annissa Riani
Gk bisa imbangin arumi malah nyari pembunuh bayaran🤭
Rina Meylina
Kalian berdua itu cocok banget, satunya gampangan satunya gampang dibodohin ama si dira 🤣🤣🤣 makan tuh cewek bobrok Raka🤣
Rina Meylina
Sadar dong jadi pelakor, masa dipanasin ama istri sah langsung down sih, padahal yg arum bilang kalau lu simpanan juga bener dah🤣
Rina Meylina
Semua yg dibilang arumi benar kok si raka aja yg gak pernah mau disalahin
Anita Lare
Nadira kayaknya bukan sepolos yg dikira raka deh, mana tau pram itu emang pembunuh langganan dia lagi, kita kan gak tau ya bs si nadira ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!