NovelToon NovelToon
MADU YANG KU NAFKAHI

MADU YANG KU NAFKAHI

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Suami Tak Berguna / Selingkuh / Romansa
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hasri Ani

Mursyidah Awaliyah adalah seorang TKW yang sudah lima tahun bekerja di luar negeri dan memutuskan untuk pulang ke kampungnya. Tanpa dia tahu ternyata suaminya menikah lagi diam-diam dengan mantan kekasihnya di masa sekolah. Suami Mursyidah membawa istri mudanya itu tinggal di rumah yang dibangun dari uang gaji Mursyidah dan bahkan semua biaya hidup suaminya dan juga istrinya itu dari gaji Mursyidah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MBAK USSY

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Sinar matahari sudah mulai panas membakar kulit. Gunadi memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya. Lelaki itu menjalankan motornya sambil bersenandung. Hatinya yang tadi kesal kini berubah senang. Gunadi sedang memikirkan wanita kaya yang menjadi kakak angkat Aini. Wanita itu ternyata juga menyayangi Amar. Ini adalah kesempatan baginya untuk memikat wanita tersebut dengan pesonanya. Siapa tahu wanita yang bernama Ussy itu bisa menjadi sumber uangnya jika Mursyidah menuntut cerai nanti.

Gunadi memarkir motornya di halaman rumah, setelah itu gunadi berjalan menuju rumah. Baru saja Gunadi menginjakkan kakinya di lantai teras rumah dia sudah disambut oleh ocehan Astuti istrinya.

"Hari ini kamu nggak ke kios mas? Aku lihat tadi kiosmu tutup, memang kamu kemana?"

"Pesantren,"jawab Gunadi singkat. Pria itu duduk di salah satu kursi yang ada di teras lalu mengambil sebatang rokok dan menyelipkan ke bibirnya.

"Pesantren? ngapain?" Kening Astuti berkerut melihat pada Gunadi.

"Menemui Amar."

"Aku tau kamu menemui anakmu di sana, tapi ada apa kamu menemui dia," sela Astuti tidak suka.

"Aku cuma ingin tau apa ibunya ada menghubungi dia di pesantren, kalau nanti ibunya itu menghubungi lagi aku menyuruh Amar agar ibunya itu menghubungi aku," jawab Gunadi menjelaskan.

"Kenapa kau meminta istrimu itu untuk menghubungimu? Sudah rindu?" Nada suara Astuti terdengar cemburu. Dia paling tidak suka jika mendengar hal yang berhubungan dengan Mursyidah kecuali uang wanita itu.

"Bukan begitu... Kemaren kamu ribut karena belum ada kiriman uang, sekarang aku menghubungi istriku itu kamu cemburu. Jadi aku harus bagaimana? Memang serba salah sama kamu," balas Gunadi kesal, tapi dia tidak sanggup marah pada istri keduanya itu.

"Bukan aku yang ribut soal kiriman itu, tapi ibumu. Ibumu yang selalu menanyakan kiriman wanita itu. Sedangkan aku hanya meminta jatah belanja bulanan dan nafkah aku mas, terserah kamu mau dapat dari mana uangnya aku nggak peduli. "

Astuti membalas tidak mau kalah ucapan suaminya, matanya mendelik tidak suka.

"Awas saja kalau kamu telpon-telponan mesra sama wanita itu di belakangku!" ancam Astuti. Gunadi tidak menjawab sama sekali dia hanya berdecak kesal. Pria itu menyalakan rokoknya dan menghisapnya dalam-dalam.

"Ti... Tuti!" Terdengar suara Samirah dari dalam rumah. Samirah adalah kakak Gunadi. Tak lama wanita itu muncul di pintu depan melihat pada Astuti yang masih kesal pada suaminya.

"Ti kamu nggak cerita kalau kamu punya coklat ini? Kamu beli coklat ini di mana?"

Samirah memperlihatkan kotak coklat yang dipegangnya pada Astuti. Kotak coklat itu dia dapatkan dari dalam kulkas di dapur Gunadi.

Bukannya menjawab Astuti justru balik bertanya. Dia tidak suka barang-barang apalagi makanan yang ada di lemari esnya diambil tanpa seijinnya. Terlebih lagi jika yang mengambil itu adalah Samirah, darahnya mendidih seketika.

"Kamu ambil coklat itu di mana mbak?!" bentak Astuti sambil berjalan mendekati Samirah yang berdiri di pintu, ia hendak merebut kembali kotak coklat tersebut. Sebelum tangan Astuti sampai Samirah sudah menjauhkan coklat itu dari jangkauan Astuti.

"Eits! Kenapa kamu pelit sekali? Minta aku sedikit, aku juga ingin tau bagaimana rasa coklat ini. Aku tau ini coklat mahal. ini coklat Dubai kan? Kamu dapat dari mana? Aku nggak yakin kalau kamu membeli ini. Jangan bilang kalau kamu sekarang berselingkuh dengan pangeran Dubai?"

Samirah memandang tajam pada Astuti, tatapannya menyelidik. Astuti kembali ingin merebut kotak coklat

Yang ada di tangan kakak iparnya tersebut.

"Jangan sok tau kamu! Coklat itu pemberian mbak Ussy," bantah Astuti jengkel. Tangannya belum juga berhasil merebut kotak coklat tersebut.

"Mbak Usi?"

"Mbak Ussy?"

Samirah dan Gunadi bertanya nyaris berbarengan. Samirah bertanya karena dia tidak pernah mendengar nama itu. Selama Astuti menjadi istri adiknya, tidak pernah Astuti menyebut teman atau pun saudaranya yang bernama Ussy. Sedangkan Gunadi bertanya karena khawatir kalau Ussy yang disebut istrinya adalah orang yang sama dengan Ussy yang menjadi kakak angkat Aini. Bisa gawat kalau sampai Astuti mengenal Ussy. Astuti melihat sekilas pada samirah kemudian beralih pada Gunadi saat suaminya itu bertanya.

"Kamu kenal mbak Ussy di mana? Eh, maksud saya siapa mbak Ussy?"

Gunadi buru-buru mengganti pertanyaannya karena mata Astuti membesar saat menatapnya. Tatapan Astuti tajam dan penuh selidik. Curiga. Astuti berjalan mendekati Gunadi. Kesempatan itu digunakan oleh Samirah untuk membuka coklat dan cepat melahapnya.

"Kamu kenal mbak Ussy juga mas?" Astuti balik bertanya. Kamu selingkuh ya mas?" tuduhnya kemudian.

"Ckk... Apasih!" Gunadi berdecak kesal sambil

Menepis tangan istrinya yang menarik lengannya.

"Aku bertanya karena aku nggak kenal, aku saja baru tau kalau kamu punya temannya yang namanya Ussy," pungkas Gunadi. Suara lelaki yang punya dua istri itu melunak, jangan sampai Astuti mengamuk dan membuat malu karena didengar oleh tetangga mereka.

"Mbak Ussy itu mahasiswi yang lagi melakukan riset gitu terus aku ditanya-tanya kayak ngisi angket gitulah, terus pas dia mau pulang aku dikasih sekantong hadiah sebagai ucapan terima kasih. Salah satu isinya ya itu, coklat Dubai itu. Ibu juga sempat ketemu kok sama mbak Ussy. Orangnya masih muda banget, cantik."

Ooh... Gunadi manggut-manggut setelah menarik napas lega. Ternyata orang berbeda. Astuti mengamati wajah Gunadi sebentar dengan raut yang masih kesal karena curiga, tapi tiba-tiba kemudian dia berputar menghadap Samirah saat teringat coklatnya. Astuti menyambar cepat coklat di tangan Samirah saat wanita itu tengan asyik menikmati kelezatan coklat Dubai yang sangat terkenal tersebut.

Astuti menatap tidak percaya pada coklat yang sudah hampir separo habis dimakan oleh Samirah. Padahal coklat itu sengaja belum dia makan karena akan dia pamerkan nanti pada teman-temannya. Astuti mengeram jengkel, tangannya mengepal keras dan matanya melotot pada Samirah.

"Mbak Samiraaaahhh! Kenapa coklatnya kamu

Makan!" teriak Astuti geram, giginya rapat mengatup keras karena kesal.

Rukmini yang mendengar teriakan Astuti keluar dari rumahnya yang ada di sebelah rumah Gunadi.

"Ada apa kamu teriak-teriak Ti?" tanyanya sambil berjalan tergopoh-gopoh. Khawatir terjadi sesuatu dengan anak dan menantunya.

"Mbak Samirah tuh bu, coklat aku dihabisin," adu Astuti pada Rukmini mertuanya. Dia mengadu seperti anak kecil yang kesal karena mainannya direbut.

Rukmini melirik kepada Samirah hingga membuat anaknya itu memberengut kesal, dia yakin jika ibunya itu pasti akan membela Astuti.

"Aku cuma mau mencicip sedikit, kok bu. Itukan coklat mahal. ibu tidak ingin mencoba?"

"Coklat apaan Ti? coba ibu lihat!" Rukmini melirik kepada Astuti yang menyembunyikan coklatnya kebelakang punggungnya.

"Itu coklat Dubai bu." Samirah yang menjelaskan.

Mendengar penjelasan anaknya membuat Rukimini meminta coklat tersebut dan ingin mencobanya.

"Coba ibu minta ti, ibu juga ingin merasakan coklatnya."

Dengan terpaksa Astuti pun membagi coklat yang sudah tinggal separo tersebut dan memberikan pada ibu mertuanya. Sedangkan sisanya langsung dimakan olehnya tanpa menawari Gunadi yang hanya bisa melongo melihat ketiga wanita tersebut menikmati coklat sambil merem melek. Saking enaknya!

"Ada lagi nggak Ti?' tanya Rukmini saat coklat tersebut sudah mulai habis di mulutnya. Astuti menggelengkan kepalanya sambil mencebik. Dia pun kecewa karena hanya mencicipi sedikit coklatnya.

"Jangan kuatir bu, dua bulan lagi si Mursyidah pulang, dia pasti banyak bawa coklat buat oleh-oleh," ujar Samirah saat melihat wajah kecewa ibunya. Wanita kakak Gunadi itu berucap tanpa beban. Sementara tiga orang yang ada di teras yaitu Gunadi, Rukmini dan Astuti menatapnya tidak suka.

Jangan!

Tidak boleh!

Jangan sampai!

Ketiga orang itu berteriak bersamaan.

1
Siti Zaid
Author..terima kasih selalu update ceritanya berkali2...cerita makin menarik..kakak tunggu terus sambungan cerita nya...🤭
Hasri Ani: heheee makasi kembali sudah mampir... 😁😁
total 1 replies
Siti Zaid
Malangnya mursyidah bersuamikan Gunadi..sepatutnya dia merasa bimbang dan risau akan keselamatan mursyidah..malah harta warisan yg difikirkan😠benar2 benalu siGunadi
Ma Em
Gunadi bkn nya sedih mendengar kabar bahwa Mursydah kecelakaan dan meninggal eh malah senang karena akan dapat warisan , tdk taunya Mursydah nya msh sehat segar bugar tambah cantik lagi pasti Amar akan menyesal .
CB-1
semakin menarik ceritanya..makasih author cantik sehat slalu biar makin banyak update nya
Hasri Ani: aamiin.. semoga suka dengan cerita nya😁😁
total 1 replies
CB-1
penasaran apa yg di sembunyikan kinasih
Siti Zaid
Author..terima kasih sudah update berkali2..terbaiklah👍👍👍
Hasri Ani: makasih kembali sudah mampir say... 😁😁
total 1 replies
Siti Zaid
Betapa tidak tahu malu Astuti..sudah rampas suami mursyidah..malah duit hasil titik peluh mursyidah pun dia nak juga..dasar benalu...😠
N Wage
semangat Thor...kutunggu lanjutannya.
N Wage
TOP👍👍👍👍♥️♥️♥️
aku suka cerita halu yg realitis.
N Wage
dan cahaya adalah anak Gunadi yg gak diakui oleh Gunadi.
N Wage
apakah Kinasih pernah selingkuh sama Gunadi?
Ma Em
Bagus Mursydah kamu jgn tertipu lagi sama suamimu yg mokondo itu Mursydah cuma di porotin duitnya doang untuk kasih menyenangkan istri mudanya juga keluarganya , balas semua perbuatan Gunadi yg sdh membohongimu Mursydah buat si Gunadi menyesal .
Hasri Ani: sabar saaayyy sabaaar🤭🤭🤭
total 1 replies
Siti Zaid
Geram banget pada Gunadi..bohong terus ya hidupnya sekarang..takut ketahuan...sayang semua kelakuan busuknya sudah diketahui sama mursyidah...
Siti Zaid
Terima kasih author selalu update ceritanya...👍👍👍penasaran apakah ada rahsia yg disembunyikan kinasih..
Siti Zaid
Nyaris ketahuan sama Gunadi..kalau ketahuan bisa2 nya gagal rancangan mursyidah...
Ma Em
Sudah tdk sabar Thor Mursydah bertemu dgn Gunadi setelah melihat Mursydah cantik pasti Gunadi kaget , tapi Mursydah tetap hrs cerai sama Gunadi biar Mursydah berjodoh dgn ayah temannya Amar 😄😄
Hasri Ani: 🤣🤣🤣ketika jodoh diatur netizen🤣🤣🤣.. hehehe makasi sudah mampir semoga tetap suka ceritanya..
total 1 replies
Siti Zaid
Author ditunggu lanjutannya ya..nak lihat bagaimana mursyidah membalas sakit hatinya pada suami dan juga madunya😠
Hasri Ani: makasi say sudah mampir.. sehat selalu
total 1 replies
Siti Zaid
Terima kasih author sudah update beberapa episode lagi👍👍👍
Siti Zaid
Mursyidah..perempuan yg dikhinati itu harus kuat dan tabah..bangunlah dan balas semua perbuatan suami mertua dan madu mu itu...biar mereka menyesal kerana telah mengkhanati kamu😠
Siti Zaid
Cerita yg menarik..author anda hebat kerana bisa bikin cerita bisa bikin hati panas bila membacanya..terbaik👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!