Lolly Zhang, seorang dokter muda, menikah dengan Chris Zhao karena desakan keluarga demi urusan bisnis. Di balik sikap dingin, Chris sebenarnya berusaha melindungi istrinya. Namun gosip perselingkuhan, jarak, dan keheningan membuat Lolly merasa diabaikan.
Tak pernah diterima keluarga suaminya dan terus disakiti keluarganya sendiri, Lolly akhirnya nekat mengakhiri pernikahan tanpa hati itu.
Akankah cinta mereka bersemi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
“Setelah kau pergi dan bercerai dengan Chris, aku akan menjodohkannya dengan wanita dari kalangan atas, tidak sepertimu, yang keluarganya tidak beres, hanya tahu uang saja!” sindir Wang Li dengan nada merendahkan.
Jenny menimpali dengan suara tajam, penuh kebencian.
“Kau sudah menjadi menantu keluarga Zhao selama tiga tahun, tapi belum juga memberikan keturunan. Kalau memang mandul, sebaiknya jangan menikah! Jangan sampai kau memutus keturunan keluarga kami!”
Lolly tersenyum getir. “Aku bukan mandul. Tapi aku memang tidak berniat melahirkan anak untuk keluarga ini.”
“Apa maksudmu?!” bentak Wang Li, suaranya meninggi.
“Untuk apa aku harus memberikan keturunan kepada keluarga yang tidak pernah menerimaku? Aku menikah dengan seorang suami yang lebih sering berada di luar negeri, jarang pulang. Sebagai istri, tentu saja aku merasa tidak aman, tidak punya tempat untuk bergantung.”
Ia menatap mereka bergantian, nadanya tetap lembut tapi penuh luka.
“Belum lagi mertua dan ipar yang suka berpura-pura manis di depan suamiku, tapi menusuk dari belakang saat dia tak ada. Jadi katakan padaku, apakah keluarga seperti ini layak mendapatkan anak dariku?”
“Kau... berani sekali bicara begitu!” seru Jenny geram. “Banyak wanita di luar sana yang ingin melahirkan anak Chris. Tanpamu pun Chris bisa punya keturunan!”
Lolly menatap tajam iparnya dan menjawab dengan tenang, “Kalau begitu, cepat saja suruh adikmu menceraikan aku. Aku juga tidak mengharapkan pernikahan ini dipertahankan.”
Ia berbalik, melangkah menuju kamarnya dengan langkah tegas.
“Lolly Zhang, aku belum selesai bicara!” teriak Jenny marah.
Namun sebelum Lolly sempat menjauh, suara bariton yang dalam dan dingin terdengar dari arah pintu.
“Ternyata... ini wajah asli kalian di depan istriku?”
Semua kepala sontak menoleh. Chris berdiri di ambang pintu, masih dengan jasnya, sorot matanya tajam menusuk.
Wang Li dan Jenny terbelalak, wajah mereka seketika pucat.
“C–Chris? Sejak kapan... kau pulang?” tanya Wang Li terbata, suaranya bergetar.
Chris melangkah perlahan masuk, setiap langkahnya menekan lantai dengan berat. “Sejak tadi. Aku tidak pergi ke mana pun... dan aku mendengar semuanya.”
Tatapannya berpindah dari ibunya ke kakaknya, suaranya semakin tegas dan penuh amarah yang ditahan.
“Selama tiga tahun aku tidak di rumah, kalian menindasnya, bukan? Aku terlalu sibuk dan terlalu bodoh untuk menyadari semua ini. Aku pikir kalian menerimanya, ternyata di belakangku kalian memperlakukannya seperti orang asing. Lolly adalah istriku, aku menikahinya dengan tanganku sendiri. Kenapa kalian tidak bisa menerimanya?”
“Chris, kami hanya bersikap keras karena Lolly tidak tahu sopan santun dan tidak menghormatiku sebagai mertuanya,” jawab Wang Li berusaha membela diri.
“Aku sangat memahami sikap istriku,” ucap Chris dengan nada dingin. “Mana mungkin dia tidak menghormatimu? Lolly adalah nona besar dari keluarga Zhang, berpendidikan tinggi, lulusan kedokteran, dan dikenal sebagai dokter hebat dalam menangani kasus operasi. Semua yang dia miliki saat ini bukan hasil dari bantuan siapa pun, dia mendapatkannya dengan kerja kerasnya sendiri. Kalau ingin dibandingkan dengan Jenny, Lolly masih jauh di atasmu.”
“Chris! Kau tidak bisa membandingkan kakak sendiri dengan istrimu,” sergah Jenny tak terima.
“Kenapa tidak bisa?” balas Chris tajam. “Selama ini apa hasil yang sudah kau dapatkan setelah belajar di universitas terbaik di luar negeri?”
Jenny terdiam sejenak sebelum menjawab dengan nada tinggi, “Aku tidak bekerja di luar karena tidak ingin meninggalkan keluarga kita!”
Chris mendengus sinis. “Alasan! Kau bahkan tidak punya kemampuan untuk mengelola bisnis keluarga. Bukan karena tidak mau, tapi karena memang tidak mampu.” Tatapannya beralih ke ibunya dan Jenny, tajam seperti pisau. “Sekali lagi aku peringatkan—jika kalian berani menindas istriku lagi, aku tidak akan pernah memaafkan kalian.”
Lolly yang berada di kamar tampak tenang, meski matanya sembab. Ia perlahan memasukkan pakaiannya ke dalam koper, satu per satu, tanpa suara.
Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Chris melangkah masuk, menatap istrinya yang tengah berkemas.
“Lolly, apakah kau benar-benar tak pernah berharap apa pun dari pernikahan kita?” tanya Chris pelan, suaranya terdengar berat.
“Iya,” jawab Lolly singkat tanpa menatapnya.
“Kenapa? Apakah karena sikap Ibu dan kakakku?” tanya Chris lagi, mendekat selangkah.
Lolly berhenti melipat pakaiannya, lalu menatap Chris dengan sorot mata yang lelah. “Apakah kau sudah lupa? Usia pernikahan kita hanya tiga tahun. Lalu kenapa aku harus menyusahkan diriku sendiri hanya untuk memberimu keturunan?”
Chris terdiam, menelan kekesalannya sendiri. “Lolly... bagaimana perasaanmu selama bersamaku? Apakah kau merasa tidak aman?”
Lolly tersenyum pahit. “Aku tidak memiliki perasaan apa pun. Kita hanya berpura-pura. Kenapa harus dianggap serius? Aku sudah menuruti semua keinginanmu, bukan?”
“Lolly, kenapa selama ini kau tidak pernah memberitahuku tentang semua masalah yang kau alami? Tentang sikap Ibu dan kakakku yang dingin padamu dan semua masalah kau hadapi sendiri?” suara Chris bergetar. “Apa kau tidak menganggapku sebagai suamimu?”
Lolly menatapnya lama, lalu berkata pelan tapi tajam, “Lalu, bagaimana denganmu? Apakah kau pernah menganggapku sebagai istrimu? Di malam pernikahan, kau meninggalkanku dengan alasan urusan bisnis di luar negeri. Setelah itu, kau baru pulang tiga bulan kemudian, dan hanya tinggal dua hari dan kau pergi lagi. Kau menganggapku istri hanya saat kau butuh aku di atas ranjangmu. Setelah itu, kau seolah lupa kalau kau sudah menikah. Tiga tahun kita menikah, berapa kali kita bertemu? Bisa kuhitung dengan jari.”
Chris terpaku. Kata-kata Lolly menampar kesadarannya. Ia baru menyadari betapa banyak waktu yang telah ia sia-siakan, dan betapa dalam luka yang diam-diam ditanggung oleh wanita yang kini bersiap pergi darinya.
“Tolong kerja samanya,” ucap Lolly pelan tapi tegas, menatap Chris dengan mata yang mulai berkaca-kaca. “Segera tanda tangani suratnya, agar prosesnya bisa segera diselesaikan.”
Ia menarik kopernya perlahan, langkahnya mantap menuju pintu. Setiap langkah terasa berat, tapi tekadnya sudah bulat.
"Chris, yang membuatku tidak bisa menerimamu adalah ... pesan yang dikirim selingkuhanmu tiga tahun yang lalu. Perselingkuhan adalah hal yang paling sulit aku terima. Kalau sudah bersama wanita lain, untuk apa lagi pertahankan hubungan kita," batin Lolly. "Kau tidak mencintaiku, kau hanya melaksanakan tanggung jawabmu sebagai suami!"
saya sudah vote
😄😄