Luna haringston adalah seorang model ternama, sangat cantik dan seksi, serta mempunyai aura intimidasi yang kuat.
namun tidak banyak orang ketahui bahwa dia sudah menikah dengan seorang Ceo ternama.
namun pernikahan yang dirasakan luna sangat lah berbeda dari pernikahan pada umumnya, pernikahan simbiolis mutualisme, dan hanya formalitas saja.
ketika luna mulai menyerah pada pernikahannya, namun mengapa sang suami sangat menentang. padahal yang luna tau suami nya itu tidak mencintai nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ka nvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
*Cinta Suami ku*
jangan kira mudah terlepas dari genggaman seorang kenan, selidiki adalah langkah awal untuk orang yang berhianat, kalau terbukti, hukuman nya mungkin akan 180% lebih parah dari hukuman negara.
bagi kenan penghianat tak akan pernah berubah, kalau pun berubah tak akan mengubah apa yang sudah terjadi bukan, tak ada kata ampun.
BRAKKK
gebrakan di meja membuat orang di dalam ruangan rapat itu terhenyak, kenan yang berdiri dengan sedikit membungkuk tangan nya berada di meja.
kedua mata nya memperhatikan satu persatu karyawan di ruangan ini.
"Jangan kira masalah ini akan selesai, tim investigasi akan menyelidiki satu persatu dari kalian, kalau terbukti bersalah kalian tidak akan pernah bebas!! ".
" jangan kira karena masalah ini saja, devisi ini sering sekali menambah anggaran, saya akan selidiki itu, kalau sampai ada yang terlibat di ruangan ini, kalian akan tau bagaimana rasa nya lebih baik mati di banding hidup!! ".
" jay selidiki semua nya!! ".
kenan pun pergi meninggalkan ruangan itu, suasana tak terlalu baik, bahkan jauh dari kata baik berita tersebar hingga seluruh perusahaan tau bahwa suasan sang CEO sedang tidak baik.
kenan berada di ruangan nya, hati nya semakin marah melihat beberapa laporan, berani nya orang mengkorupsi bertahun tahun, tanpa ketahuan, waw, terlalu rapi, atau memang banyak orang bodoh di perusahaan ini, hingga mereka tak sadar.
siallll
umpat kenan berkali kali dengan kesal, melihat deretan angka yang bukan kecil, benar benar manusia koruptor.
kenan tak akan membuat nya merasa hidup yang tenang, mata kenan berkilat penuh amarah.
tok
tok
tok
suara pintu di ketuk, membuat kenan semakin kesal, siapa yang berani mengganggu nya.
cek lek
orang itu masuk, kenan menahan umpata nya melihat anna masuk dengan membawa es kopi.
kenan menghela nafas, "ada apa? ".
Anna mendekati kenan, meletakan es kopi itu di meja kerja nya, Anna berdiri di samping kenan.
" minumlah ken, aku tau pasti kamu lagi kesal, minum lah agar jauh lebih baik".
kenan menatap es kopi itu, "pasti ada yang memanipulasi ken, aku tau pak windah itu ga jahat, pasti ada yang menjebak nya".
" aku juga akan bantu selidiki ini ken, kam_".
"keluar! ".
" ap_apa".
"KELUARRRRRR!!! ".
sentakan kenan membuat Anna terkejut mata nya berkaca kaca mulai terisak, kenan membentak nya, kenapa.
niat nya kan baik, Anna memberi perhatian kepada kenan, harus nya kenan senang kan, kenapa malah membentak nya.
" hiks hiks kenapa ken, ak_aku salah apa".
BRUKK
kopi itu kenan banting, hingga air nya tergenang.
Anna memejamkan mata nya, melihat kenan seperti ini, baru pertama kali Anna melihat nya.
"JAYYYYYY!! ".
brak
suara pintu terbuka, asisten jay masuk, melihat tuan nya sedang memijit kening nya, sedangkan Anna yang menangis.
" ada apa tuan".
"bawa dia keluar, CEPAT! ".
" baik tuan".
Anna pergi sebelum jay bertindak, Anna berlari kecil keluar, dengan mata nya yang memerah.
sedangkan asisten jay pun pergi keluar menutup pintu ruangan tuan nya.
melihat Anna yang masih terisak di luar.
"KAU!! Ck kau sendiri tau keadaan taun kenan sedang tak baik, mengapa kau menghampiri nya! ".
sedangkan Anna masih terisak, jay semakin kesal.
" kembali ke meja mu, kalau sampai kau masih lancang. kau akan di pecat tanpa pesangon, dan pasti nya akan semakin sulit mencari pekerjaan di negara ini!! kau mengerti!!! kembali! ".
Anna pun berlari kecil menuju meja yang cukup jauh dari ruangan jay.
beberapa sekertaris lain nya berbisik bisik, melihat itu.
" iya caper amat sih".
"rasain, karyawan baru seenak nya aja".
" iya iiuhhh jauh jauh deh dari orang kaya gitu".
"is hati hati bibit pelakor".
Anna yang mendengar dan melihat tatapan sinis sekertaris lain pun kesal, mengepalkan tangan nya.
" BERHENTI! lanjut kerja, saya tak mau ada gosip lain nya".seru jay
semua orang pun kembali ke meja nya dan mengerjakan masing masing tugas mereka.
"hmm entah lah mengapa tuan kenan masih membiarkan nya kerja di sini".gumam jay melirik sekilas Anna.
...
tring!
luna yang baru saja selesai dari butik hendak pergi ke restoran bersama laurent dan raka pun menghentikan langkah nya.
melihat mengapa asisten jay mengirimi nya pesan.
"sorry lau, raka,kayak nya gue gak ikut makan siang deh".
" kenapa? ".
" gue harus ke perusahaan kenan, ada sedikit problem".
"hmm, its okey, next time".
" tapi gue ikut dulu ke restoran nya lagian searah juga, sekalian beli makan siang".
"let's go".
mereka pun pergi ke restoran, luna pun memesan makan siang untuk kenan dan diri nya plus minuman dingin favorit nya, " coklat ".
luna pun pergi bersama mobil nya menuju perusahaan kenan, aih luna juga jarang melihat kenan marah. tak tahu kemarahan seperti apa sehingga jay meminta bantuan nya.
luna pun sampai di perusahaan kenan, dengan membawa makan siang dan beberapa cemilan, luna masuk.
semua nya mengenal luna, banyak juga Karyawan yang menyapa nya.
ting
luna tiba di ruangan khusus CEO, benar saja ada asisten jay yang menunggu nya.
"siang nyonya".
" siang jay, ".
" em kau bilang dia lagi marah kan, bagaimana kalau tambah marah karena kehadiran ku".
jay manatap nyonya muda nya bingung, "seperti nya tak mungkin nyonya, maaf mengganggu anda, namun saya sudah mencoba memberi makan siang, namun masih utuh sampai sekarang".
" masih utuh!, sarapan nya tadi juga sedikit ".ucap luna sembari melirik jam tangan nya.
" baiklah, aku coba ".
" silahkan nyonya".
luna menguatkan niat nya, mengetuk pintu pelan namun tak ada respons.
sedangkan seseorang memperhatikan dari kejauhan dengan sinis, Anna.
"heh, aku saja di usir, apalagi dia".
gumam Anna marah, tapi biarlah seperti nya luna pun akan menangis seperti nya.
luna yang tak mendengar respons pun membuka pintu perlahan.
ceklek.