NovelToon NovelToon
Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Kau Sakiti Kakakku, Ku Ambil Putrimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Harem / Angst
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nayla Marissa berpikir jika pria yang dikenalnya tanpa sengaja adalah orang yang tulus. Pria itu memberikan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa sehingga Nayla bersedia menerima ajakan menikah dari pria yang baru berkenalan dengannya beberapa hari.

Setelah mereka menikah, Nayla baru sadar jika dirinya telah dibohongi. Sikap lembut dan penuh kasih yang diberikan suaminya perlahan memudar. Nayla ternyata alat buat membalas dendam.

Mampukah Nayla bertahan dan menyadarkan suaminya jika ia tak harus dilibatkan dalam dendam pribadi suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Satu bulan berlalu, Nayla begitu merindukan kedua orang tuanya. Ia ingin sekali kabur dari rumah suaminya namun apalah daya, keamanan dan penjagaan yang ketat membuatnya berpikir beberapa kali. Akan menjadi sia-sia waktu dan tenaga jika dirinya benar-benar melaksanakan niatnya.

Ditengah rasa rindunya kepada kedua orang tuanya dan sahabatnya, Intan. Nayla sekarang memiliki teman mengobrol sebagai penghibur hatinya, para pelayan dipersilahkan berbicara dengannya.

"Nyonya, bagaimana kalau kita main permainan?" ajak Una.

"Permainan apa?" tanya Nayla.

"Tebak nama buah, jika tidak berhasil maka wajah akan ditempelkan tepung," jawab Una.

"Hmm, baiklah. Aku setuju!" kata Nayla.

Una memanggil 2 pelayan wanita yang sudah selesai dengan pekerjaannya. Mereka pun mulai bermain. Nayla begitu senang, meskipun tidak bisa keluar rumah tetapi orang-orang yang berkerja di rumah suaminya itu begitu mengasyikkan.

Dalam permainan itu, Nayla selalu mendapatkan kekalahan karena terlambat menebak sehingga wajahnya memutih karena tepung yang menempel. Nayla tak protes, ia menerimanya dengan tawa.

"Tuan Kavi pulang!" teriak salah satu pelayan pria dari jauh ke arah Nayla dan lainnya yang sedang bermain di taman.

"Ayo bubar!" kata Una.

Para pelayan berlari meninggalkan Nayla, mereka melanjutkan pekerjaannya masing-masing.

Nayla pun bergegas turun dari bangku, ia berjalan memasuki rumah. Belum sempat ke kamar membersihkan wajah dan mengganti pakaiannya. Dirinya sudah berhadapan dengan suaminya.

"Dia siapa, Vi?"

Nayla melihat ke arah wanita yang berada di samping suaminya. Ia segera memanyunkan bibirnya karena cemburu, suaminya malah mengajak wanita lain ke rumah mereka.

"Dia istriku!" kata Dhana.

Laura tertawa melihat wajah Nayla yang bertepung dan memakai pakaian tidur.

"Kenapa kamu membawa betina laknat ini ke rumah?" tanya Nayla wajah cemberut.

"Dia penasaran ingin bertemu denganmu," jawab Dhana.

"Jadi, kamu sudah memperkenalkan aku sebagai istrimu?" tanya Nayla.

"Sebenarnya dia belum mau memperkenalkan kamu, tetapi Erick sudah keceplosan bicara. Mau tak mau, dia terpaksa mengenalkan kamu kepada aku dan Kak Dhea," Laura malah yang menjawab.

"Kenapa dengan wajahmu itu?" tanya Dhana kepada istrinya.

"Aku tadi bermain dengan mereka, aku kalah dan aku harus menerima hukumannya," jawab Nayla menjelaskan.

"Istrimu ternyata bukan wanita dewasa. Lihatlah, dia masih bermain permainan seperti anak-anak!" ledek Laura tertawa.

"Apa anda tidak memiliki teman? Permainan seperti ini bukan hanya untuk buat anak-anak saja, ini permainan yang sangat seru," kata Nayla.

"Temanku dari kalangan atas dan tentunya mereka para wanita cantik dan pintar bukan seperti kamu yang bermain dengan para pelayan di rumah ini," ucap Laura.

"Oh, benarkah? Tanyakan kepada suamiku kenapa dia melarangku keluar dari rumah ini? Tentunya ia ingin menjagaku agar tidak mudah pria lain. Dan asal Nona Laura tahu, pria yang anda kejar selama ini ternyata memilih aku!" kata Nayla tersenyum seringai.

Seketika senyuman Laura memudar mendengarnya.

"Sayang, ayo temani aku mandi!" Nayla mengalungkan tangannya di lengan suaminya dan membawanya menuju kamar.

"Kavi, kenapa kamu malah menurut dengan wanita itu?" Laura berteriak, ia begitu kesal karena dirinya malah ditinggal sendiri.

Sementara itu di dalam kamar, Kavi melepaskan genggaman tangan istrinya. Ia kemudian bertanya kepada wanita itu, "Mengapa kamu mau wajahmu diacak-acak begitu oleh mereka?"

"Ini adalah hukumannya dalam permainan. Sebelum mereka melakukan ini kepadaku, mereka telah meminta izin dan meminta maaf," jawab Nayla.

"Tapi, kenapa kamu mau saja? Memangnya tidak ada permainan lain?" tanya Kavi.

"Ini adalah permainan seseruan, jadi tidak usah terlalu dibesar-besarkan. Mereka tidak menyakitiku atau melukaiku," jawab Nayla lagi.

Kavi pun paham.

"Si ulat bulu itu kenapa kamu malah mengajaknya ke sini? Apa tidak ada alasan lain untuk menolaknya?" tanya Nayla kesal.

"Tidak ada. Lagian dia ingin berkenalan denganmu," jawab Kavi.

"Aku tidak suka dengan dia. Bisakah kamu usir dia dari rumah ini sekarang juga?" pinta Nayla.

"Aku tidak bisa, lagian dia juga tidak membuat masalah," kata Kavi.

"Tapi, dia sudah membuatku mual dan ingin muntah!" ucap Nayla yang tangan kanannya menutup mulut dan tangan kirinya memegang perut kemudian berlari ke kamar mandi.

1
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!