Detektif Arthur dihantui oleh kecelakaan mengerikan yang merenggut ingatannya tentang masa lalunya, termasuk sosok seorang gadis yang selalu menghantuinya dalam mimpi. Kini, sebuah kasus baru membawanya pada Reyna, seorang analis forensik yang cerdas dan misterius. Semakin dalam Arthur menyelidiki kasus ini, semakin banyak ia menemukan kesamaan antara Reyna dan gadis dalam mimpinya. Apakah Reyna adalah kunci untuk mengungkap misteri masa lalunya? Atau, apakah masa lalu itu sendiri yang akan membawanya pada kebenaran yang kelam dan tak terduga? Dalam setiap petunjuk forensik, Arthur harus mengurai teka-teki rumit yang menghubungkan masa lalunya dengan kasus yang sedang dihadapinya, di mana kebenaran tersembunyi di balik teka-teki forensik yang mengancam kehidupan mereka keduanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sintasina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Klakson dan Kesombongan
"Modus yang selalu mereka katakan adalah… merampok untuk memenuhi kebutuhan hidup," jawab Inspektur Jaxon, suaranya terdengar sedikit ragu. Jawaban itu terdengar terlalu sederhana dan tidak meyakinkan, mengingat frekuensi perampokan yang begitu sering terjadi.
Tiba-tiba, pembicaraan mereka terhenti. Tiga mobil datang secara bersamaan. Dua di antaranya sudah dikenal: mobil Inspektur Jaxon dan mobil Arthur yang ditinggalkan semalam, kini telah diperbaiki. Satu mobil lagi adalah mobil para pekerja perbaikan. Dua orang pekerja turun dari mobil tersebut, menyapa Inspektur Jaxon sebentar sebelum akhirnya pergi dengan mobil mereka.
Arthur langsung berjalan menuju mobilnya. Ia memeriksa sebentar kondisi mobilnya, memastikan tidak ada kerusakan lain. Sebuah senyum kecil terukir di bibirnya. Ia senang mobilnya telah kembali dalam keadaan baik. Inspektur Jaxon juga melakukan hal yang sama, memeriksa kondisi mobilnya sebelum akhirnya masuk ke dalam. Mereka berdua meninggalkan Reyna sendirian di sana, bersama Noah yang baru saja datang menghampiri Reyna.
"Mereka sibuk sekali dengan mobil mereka," gumam Noah, matanya masih tertuju pada Arthur dan Inspektur Jaxon yang tengah asyik memeriksa mobil masing-masing. "Terlihat seperti anak kecil yang baru diberi mainan mobil-mobilan."
Reyna ikut mengamati Arthur, sebuah ekspresi jengkel terukir di wajahnya. "...Ya, apalagi Arthur. Dia selalu pamer mobilnya," balasnya, suaranya terdengar sedikit kesal.
Noah, kemudian menoleh ke arah Reyna. "Omong-omong… di mana mobilmu, Reyna?" tanyanya, penasaran. Biasanya, Reyna selalu menggunakan mobilnya sendiri.
Reyna terdiam sejenak, lalu membuka ponselnya dan memeriksa sebuah pesan. "Kurasa… masih di bengkel. Katanya akan diantar ke sini nanti," jawabnya.
"Oh? Mobilmu ada masalah?" Noah kembali menatap Reyna, kini tidak lagi memperhatikan Arthur dan Inspektur Jaxon.
Reyna menghela nafas. "Ya, tadi malam mobilku mogok entah kenapa…" Ia teringat kembali kejadian semalam, terutama ejekan Arthur tentang mobilnya. Sebuah lirikan tajam tertuju pada Arthur sebentar sebelum ia kembali fokus pada Noah.
Tiba-tiba, suara klakson mobil mewah membuyarkan suasana. Suara klakson yang nyaring dan khas itu tak perlu ditebak lagi, pasti milik Arthur. Noah dan Reyna menoleh. Arthur menjulurkan kepalanya dari jendela mobilnya yang terbuka, sembari terus memencet klakson, seolah sengaja memperdengarkannya pada Reyna. Ia tertawa mengejek, memperlihatkan betapa puas dan senangnya dengan mobil barunya.
Mata Reyna berkedut-kedut. Ia menatap tajam ke arah Arthur yang masih tertawa mengejek dari jauh. Noah hanya bisa menggelengkan kepala dan tertawa kecil. "Pria itu memang selalu sombong," gumamnya, sebelum melangkah pergi ke arah Arthur.
Noah mendekati Arthur yang masih duduk di dalam mobil mewahnya. Suasana berubah serius, seolah mereka tengah berada di tengah bengkel mobil, bukan di halaman rumah. Wajah keduanya tampak serius, tatapan mereka tertuju pada detail-detail mobil.
"Grill baru ya? Custom?" tanya Noah, menilai desain grill mobil Arthur dengan mata yang kritis.
Arthur mengangguk, senyumnya sedikit merekah. "Custom. Import langsung dari Jerman. Bagaimana menurutmu?" Ia bangga dengan modifikasi grill yang baru saja ia pasang.
"Bagus. Lebih agresif daripada yang sebelumnya," ujar Noah, menilai dari sudut pandang seorang penggemar otomotif sejati. "Velgnya juga baru, kan? Ukuran berapa?"
"20 inci. Forged magnesium alloy. Ringan dan kuat," jawab Arthur, dengan detail teknis yang menandakan pemahamannya yang mendalam tentang spesifikasi mobil. "Suspensinya pun kusetel ulang. Sekarang handlingnya jauh lebih responsif."
Noah mengangguk mengerti, ia memperhatikan setiap detail yang disampaikan Arthur. Pembicaraan mereka berlanjut, mendiskusikan spesifikasi teknis mobil, perbedaan material, dan dampak modifikasi terhadap performa mobil. Keduanya tenggelam dalam dunia otomotif, lupa sejenak akan suasana di sekitar mereka. Bagi mereka, ini adalah percakapan yang serius dan penting. Seperti biasa, ketika membahas mobil, mereka melupakan semua hal lain dan menjadi sangat serius.
