Pernikahan ini adalah permainan sandiwara, siapakah yang pertama akan jatuh cinta?
Noah Frost (28) dengan Arabelle Joseph (24).
Perjodohan keduanya telah diatur sejak mereka kecil, hal itu tidak terlalu disukai oleh Noah, dia seorang pewaris tunggal keluarga Frost, walau Arabelle adalah kandidat yang sangat pantas karena juga berasal dari keluarga kelas atas, akan tetapi pernikahan dua keluarga konglomerat ini akan membebani Noah dan mengekang gaya hidup nya yang penuh dengan wanita.
"Setelah kau menikah denganku, jangan khawatir tentang kesenangan mu, aku tidak akan mencampuri hidupmu, dan kau bisa melakukan apa yang kau mau, kita jangan saling mengganggu urusan pribadi kita masing-masing." Arabelle Joseph
"Menikah denganmu adalah penjara bagiku, jika boleh aku tidak ingin menikah, tetapi jika kau memang tidak akan melarang aku bermain wanita maka aku akan menyetujui pernikahan ini." Noah Frost.
.
.
Ikuti Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19 : Kau seharusnya berterimakasih.
Episode 19 : Kau seharusnya berterimakasih.
***
Yang selama ini ditutupi oleh sarung tangan, pita atau jam tangan.
Noah tak bisa lagi berpikiran jernih, dia menggenggam tangan Arabelle dan menggendongnya keluar dari bathtub.
Banyak pertanyaan dalam diri Noah, dia tidak mengerti mengapa begitu banyak bekas sayatan di nadi istrinya.
Mengapa dia tidak tahu selama ini, derita Arabelle yang tertutup dan tak pernah didengar oleh siapapun mulai tercium oleh Noah.
"Kau sangat sangat menyebalkan, tidak bisakah kau bersandar sedikit padaku jika kau takut?"
"Tidak bisakah kau mengatakan padaku jika kau butuh bantuan? kenapa kau sangat keras kepala?!" geram Noah sedang memejamkan matanya sejenak melihat keadaan Arabelle yang menyedihkan.
Dia menutupi tubuh istrinya menggunakan selimut, dia ingin memanggil beberapa pelayan untuk menggantikan pakaian istrinya namun jika dia memanggil pelayan mereka pasti akan mencium sesuatu yang mencurigakan dari hal ini.
Sama seperti Arabelle, Noah juga menyadari banyaknya mata-mata dari keluarga mereka di kediaman ini.
Dengan perasaan yang entah mengapa begitu gugup, Noah bangkit lalu mencari beberapa pakaian di ruangan pakaian.
Disana sungguh sudah tersedia segala yang mereka butuhkan.
"Apa boleh buat, aku tidak mungkin membiarkan dia kedinginan seperti itu, ini bukan keinginan ku yang ingin melihat tubuhnya!" seru Noah seolah meyakinkan dirinya jika melakukan ini bukan karena ingin melihat tubuh istrinya.
Karena ini adalah kali pertama Noah merasakan debaran yang tak bisa ia jelaskan, juga pertama kali dia sangat ingin merasakan tubuh seorang wanita lebih dari apapun, membuat Noah terlihat sangat gugup.
Lagi-lagi bukan hanya pipinya saja yang memerah namun juga daun telinganya.
Dia meraih pakaian dalam untuk istrinya, dia melihat ukuran dada yang tertera di bra yang ia genggam.
Noah menelan salivanya ketika melihat bentuknya, lalu ia melihat dirinya dan pantulan cermin yang ada di hadapannya.
"Kau gila Noah! kau terlihat sangat mesum! sejak kapan kau jadi seperti ini!" geram Noah memejamkan matanya seolah menyayangkan tindakannya yang dia anggap mesum.
Ini benar-benar kali pertama ia merasakan hal ini.
Noah yang tak mau berlama-lama segera memilihkan baju yang paling nyaman, dia pergi melangkah dan mulai melakukan pergantian baju yang membuatnya merasakan gejolak gairah yang tak bisa ia jelaskan lagi.
"Aku harus mengganti pakaian mu, jika tidak kau akan semakin sakit esok hari, jangan salahkan aku! seharusnya kau berterimakasih aku melakukan ini padamu!" gerutu Noah sembari menelan salivanya kasar.
Pipi dan daun telinganya yang memerah itu sungguh terlihat menggemaskan, sangat berbeda jauh dari image nya yang dingin, arogan dan tak mau kalah dari siapapun.
Secara pelan-pelan, Noah hendak membuka selimut yang dikenakan oleh Arabelle.
Ketika itu, terlihatlah tubuh yang sangat indah, begitu indah sampai Noah terpaku dan tak bisa memalingkan matanya untuk beberapa saat.
"Aku pasti gila! aku tidak tahu kenapa tapi dadaku rasanya seperti terbakar!" seru Noah dengan nafas yang berat dan gairah yang benar-benar sudah ada di puncak.
Namun ketika Noah hanya berfokus ke tubuh tanpa busana istrinya, Noah dikejutkan dengan ekspresi pucat dan kelam bercampur sedih di wajah istrinya.
Sepertinya Arabelle tengah bermimpi buruk, dia menangis, awalnya pelan namun kemudian terisak.
"Jika tak ada yang menginginkan aku, jika aku tidak pernah berharga di hati siapapun, bukankah sebaiknya aku mati?"
"Aku lelah menjadi objek pelampiasan kesalahan, aku lelah ... aku juga manusia, aku juga punya hati ... kenapa aku tidak memiliki tempat yang orang sebut sebagai rumah?"
"Tempat aman yang mereka katakan indah dan nyaman, aku tidak pernah memilikinya!"
Dalam mimpinya, Arabelle tengah berada di dalam bathtub, dia memegang sebuah pisau di tangan.
Dia baru saja mendapatkan perlakuan yang sangat sadis dan mengerikan dan dia sudah tidak tahan.
Tanpa sadar semuanya menjadi gelap, di mimpinya Arabelle merasa keinginan sekali, namun ada satu wajah yang ia ingat ketika ia kedinginan.
Wajah seorang anak laki-laki yang dulunya menjadi sandarannya namun ternyata sama saja seperti yang lain.
Ialah Noah Frost.
.
.
.
.
Author : Jika ada yang merasa bingung sama alurnya aku minta maaf ya, ini memang masih permulaan, akan terjawab satu persatu.
Dan karena alurnya maju mundur mungkin memang membuat kalian sedikit bingung, tapi aku akan usahakan tetap menarik ya 🥺
Kisah cinta mereka akan sangat menyenangkan untuk diikuti karena memang sudah berjalan sejak mereka kecil.
Maaf masih sedikit update nya, masih fokus menyelesaikan Belenggu Hasrat Sang Mafia untuk saat ini 😭🙏
ga rela kalau uda end
lagiiii thor