Jiao Lizhi, 25 tahun, seorang agen profesional di abad ke-21, tewas tragis saat menjalankan misi rahasia. Yatim piatu sejak kecil, hidupnya dihabiskan untuk bekerja tanpa pernah merasakan kebahagiaan.
Namun tak disangka, ia terbangun di dunia asing Dinasti Lanyue, sebagai putri Perdana Menteri yang kaya raya namun dianggap “tidak waras.” Bersama sebuah sistem gosip aneh yang menjanjikan hadiah. Lizhi justru ingin hidup santai dan bermalas-malasan.
Sayangnya, suara hatinya bersama sistem, dapat didengar semua orang! Dari keluhan kecil hingga komentar polosnya, semua menjadi kebenaran istana. Tanpa sadar, gadis yang hanya ingin makan melon dan tidur siang itu berubah menjadi pejabat istana paling berpengaruh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keinginan Merampok
Tuan He masih menatap kaisar dengan penuh harap, sementara Jiao Lizhi tidak memperhatikannya. Ia malah bergosip dengan sistemnya.
[Tuan rumah, dia adalah He Zhongshan, Menteri Urusan Luar Negeri.]
“Oh begitu,” ucapnya Lizhi sambil melirik pria tua yang sedang berbicara panjang lebar di tengah aula. “Jadi kenapa Menteri Urusan Luar Negeri itu sangat membenciku? Padahal aku cantik dan manis begini.”
Mendengar gumaman putrinya, Jiao Wenqing yang berdiri di samping hanya bisa mengangguk kecil dalam hati. “Benar juga, anakku memang cantik, itu adalah hasil cetakanku.”
Kaisar yang duduk tegak di singgasananya mendengar semuanya dengan wajah tenang, namun mata beliau berkilat geli. Para menteri lain menajamkan telinga dan siap mendengarkan gosip selanjutnya.
[Tentu saja karena putrinya itu bodoh, Tuan Rumah. Lima tahun belajar di Akademi, tapi tetap tak bisa lulus dengan nilai memadai. Dan lebih parah lagi, Menteri ini menyuap Kepala Akademi dengan banyak emas dan barang berharga agar anaknya naik peringkat.]
“Oh, begitu ya... Tunggu dulu. Kepala Akademi itu siapa?”
[Tuan Xue. Kepala Akademi yang sekarang.]
“Tuan Xue?!” mata Jiao Lizhi langsung membulat. “Kau bilang... Apakah dia adalah ayah dari calon kakak iparku itu?”
[Benar sekali.]
“WOOOOWOWOWO, tidak, tidak, tidak! Jangan panggil dia kakak iparku! Najis! Aku harus segera bilang pada ayah dan ibu nanti.”
Jiao Wenqing yang mendengar ini, mengutuk tuan Xue dan beruntung mereka tidak jadi besan karna suara hati Jiao Lizhi sebelum nya dari cerita Jiao Fei yang telah terkonfirmasi benar adanya.
Kaisar menahan tawa dengan menegakkan punggung, sementara Putra Mahkota hanya menutup mulutnya pelan agar tidak tersenyum lebar. Suasana aula yang awalnya kaku kini menjadi aneh campuran antara tegang dan lucu.
“Ngomong-ngomong, Gugu, apakah gaji jadi Menteri Urusan Luar Negeri besar? Kalau iya, aku mau tukar jabatan saja!”
[Kau bercanda? Gajinya sangat kecil. Bukankah itu sama besar nya denganmu?]
“Ah... kalau begitu batal.” ucapnya lesu.
“Tapi Gugu, kalau gajinya kecil, bagaimana dia bisa punya banyak emas dan harta berharga?”
[Itulah... hahaha, tentu saja karena dia memiliki tambang emas rahasia.]
He Zhongshan mendengar ini berkeringat deras, suara siapa ini yang bisa mengetahui rahasia nya. Ia melirik kesana kemari menatap beberapa orang yang juga sedang menatapnya, kecuali Jiao Lizhi. Ia juga menatap kaisar yang wajah nya terlihat tidak senang. Ia bertanya-tanya apakah mereka juga mendengar suara yang sangat jelas di telinganya?
“BOGH, APA?! Seorang menteri punya tambang emas?! Apakah dia sudah melaporkannya pada Kaisar?”
[Tentu saja tidak.]
“Hah?! Jadi selama ini Kaisar tidak tahu?! Apakah Kaisar ini bodoh?”
[Tuan Rumah, aku sependapat denganmu. Ku pikir kaisar mu ini memang bodoh.]
Jiao Lizhi tersenyum puas. “Yah, patutlah kalau kau setuju. Tak sia-sia kau bersamaku.”
Gugu mendengar ucapan Jiao Lizhi hanya bisa diam, bukankah tadi malam ia bilang dirinya tak bisa diandalkan? hmph!
Putra Mahkota yang berdiri di depan, awalnya begitu percaya diri bahwa Jiao Lizhi akan membantu membuka rahasia pejabat busuk di istana, tapi kini wajahnya menegang. Ia tak menyangka jika Jiao Lizhi mengatakan sang ayah kaisar bodoh. Sungguh sangat berani terhadap penguasa.
Para menteri di sekeliling segera menundukkan kepala serendah mungkin, berharap suara tadi langsung enyah di telinganya.
Sementara itu, Jiao Wenqing yang sedang memegang kayu di tangannya bergetar, “Ya dewa... rasanya aku menua tiga puluh tahun lebih cepat. Apakah aku harus memesan peti mati lebih awal? Mungkin aku, istri, dan anak-anakku bisa dikubur dalam satu liang... hemat tempat.”
Bibirnya bergetar, hampir menangis tanpa air mata.
Namun sebelum ia sempat menarik napas lega, suara sistem Jiao Lizhi terdengar lagi.
[Tapi Menteri Urusan Luar Negeri itu juga bodoh. Anak perempuannya saja ternyata bukan anaknya sendiri!]
Aula langsung bergetar. Beberapa pejabat tua tersedak napas.
Kaisar memalingkan wajahnya perlahan ke arah He Zhongshan yang tiba-tiba pucat pasi seperti kain putih.
“Kalau begitu, itu anak siapa?” tanya Jiao Lizhi yang sangat penasaran.
Semua orang juga menantikan kebenarannya.
[Anak perempuannya itu hasil hubungan antara istrinya dan adik ipar nya.]
“APA?! Bukankah istri dan adiknya itu saudara kandung? Kenapa mereka berselingkuh?”
[Tidak. Mereka hanya kakak-adik angkat.]
Jiao Lizhi memekik pelan dalam hati, “Iuh, menjijikkan! Tapi… juga kasihan. Jadi Menteri itu memelihara anak orang lain selama ini?”
Menteri He Zhongshan mulai berkeringat deras, tubuhnya goyah. Ia menatap kosong ke lantai seolah dunia runtuh menimpanya. Ia bahkan lupa bahwa sebelumnya suara itu juga membicarakan rahasia tambang emas.
Namun, Jiao Lizhi masih belum berhenti.
“Oh iya, apakah ia juga punya anak lainnya?”
[Tentu saja, ia juga punya anak laki-laki usia delapan tahun.]
“Wow ada lagi? Lalu... itu anaknya juga, atau milik adik iparnya lagi?”
[Tentu saja milik adik iparnya juga. Faktanya Menteri He sebenarnya mandul sejak muda.]
“PUK!”
Papan jabatan Menteri He Zhongshan jatuh berbunyi di lantai. Udara seketika beku, rona wajahnya berubah dari merah marah menjadi putih pucat. Ia terhuyung, kedua tangan mengepal di samping, seperti orang yang baru disiram air es. Ia bahkan nyaris roboh, jika saja seorang pejabat di sampingnya tidak sempat menahan lengan bajunya.
Jiao Lizhi hanya melirik ke arah papan yang tergeletak itu, lalu kembali tidak peduli. Ia masih sibuk menggali rahasia Mentri luar negeri.
[Wow, ternyata harta nya sangat banyak. Bahkan tempat tidurnya dipenuhi perhiasan, dan Bahkan tempat tidurnya saja terbuat dari emas murni. Dan lebih parah lagi, semua harta itu berasal dari tambang emas rahasia yang dia sembunyikan dari istana.]”
Jiao Lizhi menggigit bibir, menahan tawa. Ide-ide nakal langsung melintas. “Apa? Tempat tidur dari emas? Hah! Pantas saja wajahnya berkilau seperti kuali kuningan yang baru digosok!”
Jiao Lizhi tampak berfikir, “Apakah aku perlu lapor pada yang mulia kaisar atau.... Oke, nanti malam aku akan… ehm, merampok barangnya. Hahaha.”
[Kenapa Tuan Rumah tidak melaporkannya? Bukankah nanti Tuan Rumah akan diberi hadiah oleh Yang Mulia?]
“Gugu, apa kau ikutan bodoh? Kalau aku lapor ke Kaisar, berapa banyak hadiah yang aku terima dibandingkan aku merampok harta Mentri He?”
Semua orang, “???”
[Ya ya kalau tak mau hadiah, bukankah bisa meminta hal yang lain pada yang mulia?]
“Kau ini, ternyata sangat bodoh? Kalau aku bisa menyumbangkan beberapa emas ke istana hasil merampok, bukankah aku juga bisa meminta Kaisar membatalkan jabatan ini? Dan aku masih bisa menikmati hubungan harta Mentri He itu?”
Jiao Lizhi bahkan membayangkan tidur di tumpukan emas, dan selanjutnya bisa bersenang-senang tanpa khawatir uang saat itu.
[...]
Kaisar mengangkat alis pelan, menatap gadis kecil yang masih tampak polos itu. Lalu menatap putra nya yang masih diam di tempatnya.
Sementara, Putra Mahkota dengan tenang menghela napas pendek. “Ingin melepaskan jabatan? Itu tidak akan terjadi, dan tak akan terjadi. Bermimpi lah” katanya pelan dengan senyum yang tersembunyi.
“Jadi.. Dimana tempat itu berada?”
[Di bawah ranjangnya itu tersimpan ratusan batangan emas dan dokumen rahasia.]
Namun, Jiao Lizhi justru berdecak kecil. “Baiklah, ngomong-ngomong, di mana tambang emas itu? Aku juga ingin merampok tambang emas itu nantinya. Lumayan lah, jika suatu hari nanti aku diusir oleh keluarga Jiao, aku tetap bisa bersenang-senang.”
“Mana mungkin aku mengusir mu? Sebelum diusir, kemungkinan keluarga Jiao sudah berada di alam lain!” ucap Perdana Menteri Jiao dalam hati.
Wajah Menteri He langsung merah padam. Ia ingin maju dan mencakar wajah gadis itu, tapi tiba-tiba tubuhnya kaku. Ia mencoba bicara, namun mulutnya seolah direkatkan. Ia hanya bisa berdiri gemetar, matanya melebar karena panik. Sepertinya ada yang menotok titik akupuntur nya.
lanjut up tiap hari thor 1 bab aja jika bisa ya lebih💪💪💪💪💪💪