NovelToon NovelToon
Teleportasi Selir Dinasti Ke Dunia Mafia Barat Masa Depan

Teleportasi Selir Dinasti Ke Dunia Mafia Barat Masa Depan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Time Travel
Popularitas:814
Nilai: 5
Nama Author: tutie arsyek

Seorang selir baru sebuah kerajaan Qing (Xia Fei) yang hidup dalam bayang-bayang kebencian dari permaisuri Ren yang bersekongkol dengan para selir senior (Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin) karena cemburu dengan perlakuan spesial kaisar Qing Feng pada Xia Fei.
Hari itu permaisuri Ren,Hong Xie, Lou Peng dan Bou Lin dengan sengaja menjebak Xia Fei yang sudah di pengaruhi obat. mendorongnya masuk kedalam kamar pangeran kedua (pangeran Li).
Xia Fei yang sudah lemas dan tak berdaya berusaha melarikan diri sekuat tenaga.hingga membuatnya tersudut dipinggir tebing.
Para selir sengaja mendorong Xia Fei hingga membuatnya jatuh kedalam jurang dan tenggelam kedalam air.
Gelang giok pemberian kaisar tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.membuat Xia Fei menutup mata.
Ketika tersadar dirinya berada di sebuah tempat yang asing.dengan orang-orang yang terlihat asing serta memakai baju yang aneh.
Dimana sebenarnya Xia Fei berada??
Seperti apa kehidupan Xia Fei selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutie arsyek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Tok Tok Tok

"nona, aku Merry"

Bisik Merry dibalik pintu.

"maaf nona sarapannya agak sedikit terlambat.aku menunggu tuan besar pergi baru bisa menemui nona"

" kalian tidak takut tuan besar tahu tentang hal ini?"

" hmm, takut . Tentu saja takut. tapi aku juga tidak bisa membiarkan nona kelaparan. Lihatlah mata nona. Apa nona kurang tidur?"

"aku baik-baik saja.merry,jangan panggil aku nona.panggil saja Xia.aku tidak nyaman"

"aku yang pastinya tidak nyaman jika memanggil nama nona secara langsung.rasanya sungguh tidak sopan.oh ya, jika ada yang ingin di sampaikan, maka sampaikanlah langsung,nona .kami tidak mau melihat nona lebih lama di sini" Merry menggenggam erat tangan Xia Fei, terlihat kekhawatiran dari raut wajahnya.

"apa yang harus aku sampaikan? Aku sendiri tidak tahu apa yang kalian bicarakan?aku tidak tahu siapa musuh tuan besar, juga tidak tahu seperti apa karakter tuan besar, terlebih aku sendiri bingung kenapa bisa ada disini?"

Xia Fei dan Merry terdiam.

Sesekali Merry melirik sudut ruangan, dimana lorong kecil itu berada.

Xia Fei hanya diam. Tidak berani mengatakannya pada Merry walaupun mungkin Merry tahu tentang lorong itu.

Selain karena tidak tahu dengan jelas apa yang ada di balik pintu besi itu,juga karena Merry adalah kepercayaan tuan besar jadi wajar saja jika Merry mengetahui banyak hal tentang seluk-beluk paviliun ini.

"oh ya,boleh aku minta tolong?"

"katakan nona"

"tolong carikan gelang giokku.siapa tahu aku bisa kembali ke duniaku jika memakai gelang itu. Aku mohon Merry" Xia Fei menggenggam erat tangan Merry.

"haah...." Hela nafas Merry berat.

Entah apakah ia harus mempercayai ucapan wanita yang baru dia kenal itu dengan semua cerita konyolnya? bukankah itu sama saja dia ikut gila.

"aku, aku takut nona.jika benar gelang itu ada di tangan tuan besar. Bagaimana caraku mengambilnya?"

"kamu benar.ya sudahlah"

" habiskan sarapannya nona, aku akan coba cari tahu tentang gelang itu"

Xia Fei mengiringi kepergian dengan senyum penuh harap.

Walaupun dunia ini asing, paling tidak masih ada orang-orang yang baik dan perduli padanya. Itu adalah harapan terbesar Xia Fei.

***

"mana si Kai?kenapa belum datang?"

Zane terus menatap pintu masuk bar.menunggu kedatangan satu temannya yang selalu datang paling akhir.

Seperti sebuah tradisi, setiap malam. keempat sahabat itu menghabiskan malam dengan kumpul di sebuah bar langganan mereka.

Diatas meja sudah berjejer minuman beralkohol dengan harga yang cukup mahal setiap botolnya.

"sudahlah Zane, dia mungkin lagi sibuk" Arthur yang sudah tahu kebiasaan Kai hanya bisa duduk santai sambil menikmati minuman dalam sloki.

"bro lihat,cakep gak? Gimana kalau kita buat jadwal kencan buta buat si bujang lapuk?" Ethan tiba-tiba memperlihatkan foto seorang wanita dari sebuah aplikasi di ponselnya.

"semua orang tahu kalau ketua mafia itu udah gak lagi bujang, kenapa repot-repot mencarikannya cewek?" Arthur merampas ponsel Ethan lalu melemparkannya ke atas sofa.

"eehh.....tapi kan selama ini dia juga gak pakai hati.cocok tanam juga cuma main-main. memangnya ada dari kalian lihat dia jatuh cinta dan berkorban untuk cewek?" dengan kesal Ethan mengambil kembali ponselnya.lalu kembali melihat-lihat foto wanita untuk dia jodohkan pada Kai.

"udah deh,jangan bikin ulah. Lu tahu kan dia seperti apa?entar juga kalau hatinya udah terbuka dia bisa apa? Kita tunggu waktunya saja" Zane tersenyum lirih.tanpa mengalihkan pandangannya dari pintu masuk.

Mereka tahu jika selama ini Kai tidak pernah serius dalam hubungan percintaan.dan itu bukan tanpa alasan.

" tapi,gue penasaran. Gimana ya kalau si lapuk jatuh cinta?" Ethan menatap kedua temannya satu persatu.

"iiihh, ngeri bro kalau dia sampai bucin. Lu bayangin aja cowok dingin kaya dia bucin. Hahaha..... " tawa renyah Arthur ketika ia membayangkan Kai yang dingin saat jatuh cinta kelak.

" kebayang gak pas dia cocok tanam, hahaha..... Kira-kira bisa bertahan berapa ronde tuh cewek?"

"lu bener,Than.gak kebayang pasti tuh cewek disiksa sampai pagi.hahaha..... "

Tawa renyah mereka memenuhi bar.

Di setiap pertemuan, yang selalu jadi pembahasan mereka memanglah Kai.walaupun bisa di bilang playboy dan bergonta-ganti wanita tapi ketiga orang itu sama sekali tidak pernah melihat hati Kai sehangat pria jatuh cinta pada umumnya.padahal wanita yang dia tiduri bukanlah wanita sembarangan dan kecantikannya juga diatas rata-rata.

"puas lu semua ngomongin gue?"

"BRO....." Ethan melambaikan tangan sumringah.

"KAI...." begitupun Arthur yang masih memasang tawa di wajahnya.

" datang juga lu" Zane yang sedari tadi hanya duduk akhirnya berdiri menyambut kedatangan Kai.

Kai yang baru saja tiba pun langsung bergabung dengan ketiga temannya.

Tidak di sangka kehadiran Kai yang baru beberapa detik saja ternyata sudah mencuri perhatian para wanita di bar itu.

"bro, mau cari mangsa baru gak? Siapa tahu bisa bikin lu sedikit buka hati. Noh lihat urat-urat di kening lu pada keluar.sepertinya udah cukup lama lu gak olahraga malam" Ethan yang usil memberi kode dengan lirikan matanya pada wanita-wanita bar yang seolah tebar pesona pada Kai.

"lagi gak mood"

" gak asik aah...." Ethan melipat kedua tangan di dada dengan wajah cemberut.

" oh ya,gimana? Ada perkembangan gak? ada informasi apa saja dari tuh cewe?"

"nihil Zane, gue udah cape juga"

"masa gak ada satu identitaspun bro?tapi dia udah kasih tahu namanya belum sama lu?" Arthur berpindah duduk lebih dekat karena penasaran.

"udah"

" siapa?? " ketiga pria itu bertanya dan menoleh kompak.menatap Kai dengan wajah serius.

"hahaha.....lu bertiga kembar sial ya, bisa barengan gitu? Hahaha.... " Kai menatap satu persatu wajah temannya dengan gelak tawa.

"siapa tahu kita bisa bantu, Kai" Arthur menuang minuman lalu memberikan sloki itu pada Kai.

"namanya gak ada dalam data warga ataupun daftar musuh juga gak ada dalam daftar orang hilang" Kai meneguk minuman pemberian Arthur.

" kok bisa Kai?" Ethan kembali fokus memilih cewek untuk Kai di ponselnya.

" itulah yang bikin gue pusing" Kai menyandarkan kepalanya di sofa.memijat pelipisnya yang terasa pening.

" siapa namanya?" Zane menatap Kai lekat.

" Xia Fei"

" Xia Fei?? " lagi-lagi ketiga temannya bicara bersamaan.

Kai menoleh lalu geleng kepala melihat kekompakan ketiga temannya itu.

"dimana orangnya sekarang?" Zane menuang kembali minuman kedalam sloki Kai.

"di kamar bawah tanah, sengaja gue kurung plus gak gue kasih makan.siapa suruh tutup mulut begitu rapat"

" what??" lagi,ketiga temannya menoleh ke arah Kai bersamaan.

"parah lu bro,anak orang itu" Zane menggeleng kepala.kekejamnya Kai benar-benar sudah di luar batas.

"gue gak bilang dia anak kambing" Kai menimpali dengan dingin.

"saraf lu Kai, kasihan tahu.gimana kalau dia mati?" Ethan pun mulai kesal.dia merasa Kai sudah keterlaluan dalam memperlakukan wanita.

" bagus dong,dengan begitu gak bakalan ada yang lapor ke musuh"

" tapi kan kita belum tahu tuh cewek benaran suruhan musuh lu atau gak,Kai? Jangan sampai lu salah sasaran. Nyesel baru tahu rasa nanti" Arthur merampas sloki dari tangan Kai.lalu meneguk habis minuman didalamnya.

" udahlah, gue cape... masih pada mau minum gak? Kalau gak gue pulang duluan" Kai pun bangun dan merapihkan jasnya.

"Gue ikut ke rumah lu, gue mau lihat cewek itu" Arthur ikut berdiri.

"gue juga deh"

"gue ikut, masa gue pulang sendirian"

Zane dan Ethan pun memutuskan untuk ikut pulang ke rumah Kai.

"oke"

Mereka melewati wanita-wanita bar dengan dingin.bahkan Kai sama sekali menghiraukannya.

Mobil itupun melaju meninggalkan bar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!