Lisa Anggraeni , seorang gadis yang tengah berjalan dengan sahabatnya setelah dari aktifitas kuliah mengalami kecelakaan saat dia tengah menunggu bus yang ada di sebrang jalan. Dia menoleh dan melihat ada motor melanu cepat membuatnya mendorong Hani. Dan membuatnya menjadi korban kecelakaan. Lisa yang mengalami luka luka sempat di bawa ke rumah sakit. Namun sayang, saat dirinya sedang di operasi, nyawanya tak bisa di selamatkan.
Lisa yang tahu dirinya mengalami kecelakaan sebelumnya mengira dia selamat, dan berada di salah satu rumah sakit.
Tapi saat dia sadar justru, dia sedang di salah satu ruangan kosong gelap dan pengap.
Namun saat dirinya berusaha mencari jalan keluar, dia justru melihat bayangan seseorang dari kaca hias kecil.
"Aaaaaa... Wajah siapa yang ada di mukaku ini!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira_Mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emang Enak
hari hari Rubby semakin kesal dengan kehadiran pemuda yang bahkan tidak ada ingatannya dalam kenangan Rubby asli.
dia bahkan sudah mencari nama pemuda itu tapi tidak ada. dan entah mengapa, rasa begitu asing.
sapaan dan perhatian jauh dari pemuda itu.
begitu juga dengan gosip yang sudah menyebar ke kalangan guru, tentang status Rubby yang di tak jelas.
beberapa guru mulai protes ke kepala sekolah. bahkan ketua yayasan sudah mendapatkan aduan dari para guru, tapi mereka tidak bisa berkutik sama sekalian akan kejadian ini.
Jika mereka bertindak gegabah, sudah di pastikan karir mereka selama ini di bangun akan hilang, dan akan sudah mendapatkan pekerjaan.
kepala sekolah, beberapa guru khusus dan juga yayasan yang mengetahui identitas Rubby sudah menyembunyikan sebisa mungkin dengan gosip dan psotingan screenshot dari beberapa akun media sosial.
hari ini, mereka di buat ketar ketir mendapatkan pesan dari asisten Iram. mereka begitu panik, para guru di minta untuk menghapus postingan sebelum bos nya sendiri yang turun tangan. dan itu akan membuat kesulitan yayasan ke depannya.
Beberapa guru mengutuk siapa yang pertama kali men- uplod postingan itu. mereka sudah menegur admin dari pemegang grup sekolah, dan mereka sudah menghapus, tapi beberapa murid yang sudah screenshot justru memposting ulang di akun media sosial mereka. dan membuat berita itu semakin gempar.
hari ini, para guru harus mengadakan rapat di aula dengan semua siswa. mereka harus segera menghapus sebelum ada bencana lain yang akan datang.
bisik bisik terdengar dari kalangan siswa yang bingung dengan adanya pemberitahuan mendadak untuk berkumpul di aula sekolah.
bahkan saat mereka masuk saja, beberapa security berjaga di semua titik pintu masuk. semua siswa berbaris rapih, para guru sudah berdiri di tempat mereka masing masing.
Bahkan yang hal tak masuk akal adalah, adanya staf yayasan sekolah yang berdiri di jajaran guru di panggung.
"ada apa ini?"
"mana gue tau"
"jangan jangan mau ada razia"
"apa!! razia.."
Beberapa siswa panik akan adanya razia, mereka takut razia ponsel atau riasan yang di kenakan.
mereka segera membenarkan pakaian dan tatanan rias atau rambut kunciran mereka.
di sisi lain,
Rubby juga ikut ke aula itu, tapi di langsung di cegat oleh salah satu staf yang berdiri di samping Galen.
"kenapa pak?" tanya Rubby yang sedikit waspada.
"kamu ikut saya berdiri di panggung."
Rubby menatap ke arah Galen yang mengangguk, lalu dia mengikuti langkah kakak sepupunya itu.
"kak Afdal ikut?"
Galen menggeleng kecil, "enggak. kelas kakak kamu beda. dia memiliki kelas khusus. jadi dia nggak tau masalah ini."
"masalah apa? kamu buat masalah ya kak?" tuduh Rubby ke Galen,
Galen yang mendengar mendengus kecil, dia lalu menggandeng Rubby dan berjalan ke arah panggung tempat yang biasa di jadikan untuk latihan menari murid murid saat lomba.
dasar nya jiwa Lisa yang kurang tanggap akan keadaan saat ini membuatnya seperti kucing yang mengikuti induknya.
setelah Rubby berdiri bersama jajaran staf yayasan dan guru guru. barulah dia sadar, lalu dia meremas lengan Galen dan menggeleng kecil.
Galen yang menoleh dan melihat menghendikan bahunya, dia masa bodo. terlalu lama adik sepupunya diam dan menerima cercaan tentang dirinya yang di katakan anak haram.
suasana aula mendadak hening, suara ketua yayasan mengisi hening ruangan itu.
"saya Mahri ketua yayasan BimaBakti, berdiri disini tidak ingin berbasa basi. ingin menyampaikan tentang berita yang beredar di media sosial. kami sudah menahan dan menghapus. tapi ternyata banyak siswa dan orang luar yang sudah mengupload atau menyebar luaskan berita itu hingga menggemparkan yayasan kami. para orang tua banyak yang meminta kami untuk membuat klarifikasi. dan hari ini sore nanti, kami akan mengadakan klarifikasi tentang berita dari siswa yang bernama Rubby Belia M."
Hening dan semakin tegang ruangan itu. beberapa siswa bahkan ada yang diam diam merekam dan menlive agar mereka semua tahu apa yang akan di bicarakan oleh ketua yayasan itu.
"jadi sebelum berbicara lebih lanjut. saya ingin mengatakan bahwa orang yang sudah memposting pertama sudah kami keluarkan tanpa hormat. dan kami juga sudah mengetahui siapa yang menjadi dalang dari berita ini."
seseorang menegang mendengar itu, tatapannya begitu panik. tangannya bergetar apa yang akan dia dengar nantinya.
"saya Mahni, ingin menyampaikan bahwa murid kami yang bernama Rubby Belia M. adalah putri dari Iram Madison. dia bukan anak yang kalian beritakan. jadi disini saya mengatakan dan menegaskan untuk Jenia Prastia, di keluarkan dari sekolah SMA BimaBakti. surat pengeluaran akan di kirim langsung setelah acara ini selesai."
Duar....
bagai petir di siang bolong, nama Jenia di sebut dengan lantang. sontak seluruh siswa yang mengenal Jenia menoleh dan menatap tajam.
Mereka merasa tertipu dan tidak terima akan ucapan yang mereka kira nyata ternyata bohong belaka.
Wuuuuuuuu.....
"diam.. diam semua."
Murid murid bersorak, para guru sedikit kesulitan mengatasi keadaan. dan langkah tepatnya membawa Jenia keluar dari aula dan di bawa langsung ke ruangan kepala sekolah sembari menunggu kehadiran orang tua dari Jenia.
"kami harap kalian yang sudah menjelek jelekan Rubby segera meminta maaf. dan terimakasih untuk waktu kalian."
ketua yayasan berbalik, dan membungkuk sedikit untuk meminta maaf karena lambat dalam penanganan gosip yang sudah beredar luas.
"kami para staf jajaran Bima Bakti meminta maaf secara langsung."
"tak apa, pak Mahri. saya bersyukur karena tidak perlu berkoar koar untuk membuktikan keadaan saya."