( Musim Ke 2 : Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat )
Setelah menepati janjinya yang tersisa pada Sekte Langit Baru dan Tetua Huo, Tian Feng tidak lagi bersembunyi. Didorong oleh sumpah pembalasannya, ia memulai perburuan sistematis terhadap Aula Jiwa Bayangan. Bersama Han Xue dan Ying sebagai mata-mata utamanya, mereka membongkar satu per satu markas rahasia Aula Jiwa Bayangan, bergerak seperti dua hantu pembalas dendam melintasi Benua Tengah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 330
Patriark Ling Yan menatap putrinya dengan keterkejutan yang tak terselubung. Ia adalah seorang Dou Di, penguasa tertinggi Keluarga Ling, namun permintaan putrinya ini membuatnya ragu.
"Cermin Penjelajah Surga?" ulang sang Patriark, suaranya yang agung sedikit meninggi. "You'er, kau tahu apa yang kau minta? Benda itu adalah Artefak Peninggalan Leluhur! Mengaktifkannya hanya untuk mengintip Dunia Fana yang rendahan... itu menghabiskan energi yang cukup untuk menggerakkan formasi pertahanan kota kita selama setahun penuh!"
Ling Meiyue tidak gentar di bawah tatapan ayahnya. Wajahnya yang cantik dan dingin tetap tanpa ekspresi.
"Ayah," katanya datar, "Aku tidak meminta. Aku memberi saran. Aliansi kita dengan Klan Kuno Zu terancam oleh serangga dari Dunia Fana bernama Tian Feng. Dia juga berhasil mengikat Nona Suci Klan Xue. Ini bukan lagi masalah 'dunia rendahan'. Ini adalah variabel yang tidak terhitung yang telah naik ke papan catur kita."
Ling Yan menghela napas. Putrinya selalu logis hingga terasa dingin. Ia tahu ada sesuatu yang lain di balik permintaan tiba-tiba ini sesuatu yang dimulai sejak ia menyebut nama 'Tian Feng' tetapi ia tahu ia tidak bisa memaksanya untuk mengaku.
"Dan... apa yang ingin kau lihat di sana?" tanya Ling Yan.
"Kebenaran," jawab Ling Meiyue singkat. "Aku ingin melihat musuh ini dengan mataku sendiri."
Sang Patriark menatap putrinya yang keras kepala, lalu mengangguk. "Baiklah. Tapi hanya sekali. Aku tidak akan membuang energi Dou Di-ku untuk rasa penasaranmu yang tiba-tiba."
Dia memimpin jalan ke ruang terdalam di Observatorium Takdir. Di tengah ruangan yang gelap, terdapat sebuah kolam bundar berdiameter seratus meter terbentang, diisi bukan dengan air, melainkan dengan cahaya bintang cair yang berputar perlahan seperti galaksi mini. Itulah Cermin Penjelajah Surga.
"Fokuskan niatmu," perintah Ling Yan. Ia meletakkan telapak tangannya di tepi kolam. Aura miliknya yang agung meledak, menuangkan energi yang luar biasa ke dalam cermin.
Cahaya bintang itu berputar hebat, permukaannya kini beriak, siap untuk menunjukkan alam semesta.
Ling Meiyue melangkah ke tepi. Ia memejamkan mata, kekuatan jiwa miliknya yang menakutkan menyebar, terhubung dengan cermin.
Pencarian Pertama "Tian Feng."
Ia memfokuskan seluruh kehendaknya pada nama itu. Gambaran-gambaran berkelebat di permukaan cermin Akademi Qing Yun... Desa Batu Angin... Tanah Tandus Iblis... Kosong. Kosong. Kosong.
"Dia tidak ada di Dunia Fana," bisik Ling Meiyue, keningnya berkerut bingung. Bagaimana bisa?
"Mungkin dia bersembunyi di alam rahasia?" kata Ling Yan, energinya mulai terkuras. "Atau mungkin... dia sudah naik ke alam lain? Mungkin Alam Naga, mengingat rumor garis keturunannya?"
Ling Meiyue mengerutkan kening. Alam Naga? Itu mungkin saja. Cermin ini tidak bisa menembus Penghalang Alam Naga dengan mudah.
"Coba yang lain," katanya, suaranya sedikit bergetar, "Tunjukkan padaku... Ling Yue."
Ia memfokuskan seluruh jiwanya pada nama kedua. Nama yang ia temukan di arsip, yang terhubung dengan Tian Feng. Nama yang membangkitkan rasa sakit aneh di jiwanya.
Saat ia mengucapkan nama itu, Cermin Penjelajah Surga bergolak dengan liar. Cahaya bintang di dalamnya tidak menunjukkan gambaran dunia lain. Cahaya itu berputar, memadat... dan memantulkan.
Di permukaan cermin, Ling Meiyue melihat wajahnya sendiri.
Tapi itu bukan dirinya.
Wajah itu terlihat seperti dia, tetapi matanya berbeda. Mata itu tidak dingin dan analitis. Mata itu dipenuhi oleh kehangatan, cahaya, dan senyum ceria yang menyakitkan. Sosok di cermin itu mengenakan jubah alkemis sederhana, tangannya menangkup api penyembuh yang lembut.
"Siapa... itu?" bisik Ling Meiyue, tangannya terulur ke permukaan cermin yang beriak.
Saat jarinya menyentuh pantulan itu, sebuah serangan balik mental yang dahsyat terjadi. Cermin itu tidak bisa memproses jiwa yang mencari... sedang mencari dirinya sendiri.
BOOOOOOOOOOOOOOM!
Sebuah ledakan jiwa murni melempar Ling Meiyue ke belakang. Ia menghantam dinding observatorium, seteguk darah menyembur dari bibirnya. gambaran itu kembali menghantamnya jarum hitam, rasa sakit di dada, dan raungan putus asa "TIAN FENG!"—kali ini begitu jelas hingga terasa seperti baru saja terjadi.
"YOU'ER!" Ling Yan melesat dan menangkap putrinya, wajahnya pucat karena panik. Ia menatap Cermin Penjelajah Surga, yang kini permukaannya retak halus di beberapa tempat.
Ling Meiyue gemetar hebat dalam pelukan ayahnya. Bukan karena luka. Bukan karena takut. Melainkan karena kepingan teka-teki yang mustahil kini mulai menyatu di benaknya yang logis.
Sekte Langit Senja. Tian Feng. Ling Yue. Alkimia.
Dia... adalah aku?