Raina hanya ingin mengisi waktunya di malam hari dengan membaca novel romantis sebelum tidur. Tapi siapa sangka, novel berjudul “Pengantin Bayangan Sang Antagonis” itu akan menjadi akhir dari hidup lamanya. Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya—dan saat ia membuka mata, ia bukan lagi Raina. Ia kini menjadi Ayla, karakter figuran yang hanya muncul di dua bab novel… sebagai istri sang antagonis pria yang hendak menceraikannya.
Namun yang lebih mengejutkan bukan hanya reinkarnasinya, melainkan sistem misterius bernama “Sistem Gosip” yang kini bersarang di benaknya. Sistem ini memberinya informasi rahasia paling update, tentang siapa pun di dalam dunia ini. Skandal, rahasia kelam, kebohongan, semuanya tersedia.
Sayangnya, ada satu efek samping yang tidak disebutkan: setiap bisikan hatinya bisa didengar oleh suaminya sendiri—Kael Arvane, pria dingin dan penuh ambisi yang menjadi antagonis utama dalam novel itu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cakar Sang Ratu Drama
Pagi itu, ketika aku membuka mata, udara Seruna yang segar masih menyelimuti ruangan. Tirai terbuka separuh, dan sinar matahari menerobos masuk dengan hangatnya. Aku berbalik pelan. Kael tidak di tempat tidur. Sepi.
Aku bangkit dan mengenakan jubah sutra tipis, lalu berjalan ke balkon. Di sana, ia berdiri sambil memegang secangkir kopi, rambutnya sedikit acak karena angin pantai.
“Sudah bangun,” katanya, tanpa menoleh. “Kau tidur pulas.”
“Aku mimpi aneh. Tentang seekor singa betina yang mengaum di tengah pesta.”
“Leona,” sahutnya santai.
Aku tertawa pelan. “Kenapa kau langsung tahu?”
Kael menoleh, kali ini menatapku penuh arti. “Karena singa itu sedang berlari ke arah kita sekarang.”
Di tempat lain…
Leona Mayanda memandangi layar ponselnya dengan tatapan tajam. Media sosial dibanjiri foto-foto mesra Kael dan Ayla dari Seruna Resort. Senyum tipis Ayla, pelukan Kael, bahkan bisikan kecil saat jumpa pers.
“Cih, murahan,” gumam Leona.
Ia menjatuhkan ponsel ke meja kaca dan berdiri. “Panggil wartawan gosip langganan kita. Aku akan menulis ulang naskah skandal Ayla yang dulu. Kita lihat berapa lama dia bisa bertahan dengan reputasi barunya.”
Kembali ke Ayla…
Setelah sarapan bersama, aku dan Kael naik mobil untuk kembali ke rumah. Di perjalanan, aku membuka ponselku dan mendapati pesan dari Sistem Gosip:
[ALERT: Serangan balik dari Leona dimulai. Sebuah artikel berjudul "Istri Arvane: Pengantin Bayangan dengan Masa Lalu Gelap?" akan tayang di 3 media online dalam 2 jam.]
Aku membaca notifikasi itu dengan perasaan yang bercampur aduk. “Kael… Leona akan mempublikasikan masa lalu Ayla. Skandal-skandal lama yang bahkan aku tak tahu detailnya.”
Kael menoleh, wajahnya menegang. “Dia sudah terlalu jauh.”
“Skandal seperti apa yang pernah Ayla alami dulu?”
“Bukan sepenuhnya salah dia. Ayla pernah di fitnah menjual informasi internal perusahaan ke investor asing. Tapi tak pernah terbukti. Lalu rumor bahwa dia selingkuh dengan sekretaris pribadi ayah ku. Juga tidak terbukti.”
Tentu saja tak terbukti. Karena Ayla yang dulu bukan penjahat. Dia hanya… sendirian. Dan kini aku tahu betapa sunyinya dia.
Kael menatap ku sejenak, lalu bicara pelan. “Kalau kau mau menyerah, aku bisa menangani ini sendiri. Aku paham ini bukan bagian dari hidup mu dulu.”
Aku menggeleng keras. “Aku Ayla sekarang. Dan aku akan bertahan.”
Sore itu, berita mulai naik.
Judul-judul menyala terang di layar ponsel semua orang:
“Istri Sang CEO, Masa Lalu Penuh Aib?”
“Ayla Arvane, Sekadar Topeng untuk Kael?”
“Leona Mayanda Buka Suara: ‘Dia Bukan Wanita yang Kalian Kira!’”
Komentar netizen mulai merangkak naik. Pro-kontra. Namun tak sedikit yang langsung percaya.
Kael memanggil tim hukum dan PR-nya malam itu juga.
“Aku akan gugat mereka,” katanya, nadanya dingin. “Tapi lebih penting… apa yang kau mau lakukan?”
Aku menghela napas. “Aku mau bicara di depan publik. Lewat akun pribadi. Tanpa filter. Tanpa tim PR.”
“Mereka akan menyerang mu lebih keras.”
“Aku tahu. Tapi aku punya satu senjata yang mereka tidak punya.”
“Apa itu?”
“Kebenaran. Dan kau.”
Live Instagram:
Aku menatap layar ponsel saat siaran dimulai. Ribuan penonton langsung membanjiri live-ku.
“Halo semuanya. Aku Ayla. Atau mungkin… seseorang yang sedang belajar menjadi lebih baik dari Ayla yang dulu.”
Aku mulai dengan menceritakan apa yang bisa diklarifikasi. Dengan jujur, tanpa menyalahkan. Bahkan tanpa menyebut nama Leona.
“Kadang hidup memberi kita kesempatan kedua. Tapi bukan untuk menghapus masa lalu. Melainkan untuk menebusnya.”
Aku menutup siaran itu dengan satu kalimat:
“Jika aku berdiri di sisi pria seperti Kael hari ini, itu bukan karena aku sempurna, tapi karena aku bersedia belajar mencintai… dengan benar.”
Reaksi publik mengejutkan.
Komentar netral mulai naik. Simpati berdatangan. Beberapa akun influencer bahkan membela. Artikel-artikel Leona mulai terlihat seperti serangan cemburu. Dan Kael…
Kael memeluk ku malam itu dengan tenang. Di kamar yang gelap, dalam diam.
“Terima kasih,” bisiknya.
“Untuk apa?”
“Untuk bertahan.”
“Untuk kau, Kael… akan ku lakukan lebih dari bertahan.”
Notifikasi Sistem Gosip:
[Reputasi Ayla meningkat 41%. Koneksi publik Kael-Ayla: Stabil dan tumbuh. Leona kehilangan 17% pengaruh di sosial media. Status pernikahan: Resmi bertahan.]
[Rahasia Baru Terbuka: Leona memiliki hubungan tersembunyi dengan rival bisnis Arvane Corp.]
Mataku menyipit saat membaca notifikasi itu.
“Kael, sepertinya waktunya kita mulai menggali balik.”
Kael menatap, ku. Matanya berkilat.
“Kita serang balik?”
“Kita buka semuanya. Dari akarnya.”