Serra gadis 24 tahun harus menerima takdirnya menikah dengan seorang pria yang bernama Damar. Tetapi tidak pernah di anggap sebagai istri. Tinggal bersama mertua dan juga adik ipar yang ternyata selama pernikahan Serra hanya dimanfaatkan untuk menjadi pelayan di rumah itu.
Hatinya semakin hancur mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sepupu sang suami yang juga tinggal di rumah yang sama dengannya. Segala usaha telah dia lakukan agar keluarga suaminya bisa berpihak kepadanya. Tetapi di saat membongkar hubungan itu dan justru dia yang disalahkan.
Serra merasa sudah cukup dengan semua penderitaan yang dia dapatkan selama pernikahan, Akhirnya memutuskan untuk membalas secara impas semuanya dengan menggunakan Askara paman dari suaminya yang bersedia membantunya memberi pelajaran kepada orang-orang yang hanya memanfaatkannya.
Jangan lupa untuk terus baca dari bab 1 sampai akhir agar mengetahui ceritanya.
follow ainuncefeniss.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18 Mulai Sadar.
Serra yang duduk di salah satu bangku yang ada di rumah sakit yang sedang di rumah sakit, ke-2 adik Serra sedang berada di depan ruangan operasi yang menunggu Widya yang sedang menjalankan operasi.
Serra yang duduk terlihat murung yang ternyata melihat ponselnya. Serra melihat akun media sosial milik Maya, bagaimana dia dan suaminya terlihat romantis yang sedang melakukan makan malam di salah satu Restaurant pasti berada di Luar Kota karena keduanya sedang melakukan perjalanan bisnis.
Sementara dirinya harus menunggu ibunya yang operasi dan sebelum itu dia mengalami kesulitan atas biaya yang tidak diberikan oleh keluarga suaminya yang padahal sudah menjadi tanggung jawab mereka karena adanya perjanjian dalam pernikahan itu.
"Aku selama ini mengalah begitu banyak kepada kalian. Aku dari keluarga yang bekerja dan ketika aku menikah dengan kamu. Keluarga kamu menjanjikan kehidupan yang lebih baik untuk keluargaku dan tidak mengizinkanku bekerja karena mereka bertanggung jawab atas keluargaku!"
"Dengan sangat bodohnya aku mempercayai semuanya. 1 dua bulan yang ternyata kalian melakukan semua itu, kalian menunjukkan tanggung jawab kalian dan membuktikan perkataan kalian. Tetapi ternyata lama-kelamaan kalian mengurangi dana yang masuk ke keluargaku dan terakhir kalian sudah beberapa bulan belakangan tidak mengirimkan apapun,"
"Alhasil adikku harus ikut menderita. Tidak mengizinkanku bekerja dan membuatku menjadi pembantu di rumah yang sebesar itu, melayani kalian dari pagi sampai aku tertidur. Aku hanya bisa beristirahat berapa jam itu pun jika tidur malam. Aku mengabaikan pola hidupku, makanku demi melayani kalian semua secara gratis dan yang aku dapatkan malah semua ini,"
"Kamu berselingkuh secara terang-terangan di depanku, kamu terus saja berkata kasar kepadaku, menyakitiku bahkan sangat jijik melihatku, kamu tidak pernah menghargai pernikahan kita dan bahkan tidak menganggap pernikahan ini ada. Kamu seakan-akan mempertahankanku dalam pernikahan ini karena membutuhkanku untuk melayani keluargamu!"
"Di saat aku mengalami semua kesulitan ini, aku bahkan tidak mendapatkan apapun dan disaat aku meminta uang untuk biaya operasi ibu dan Mama menolak. Apa yang aku lakukan ternyata benar-benar sia-sia yang mengabdikan hidupku menyerahkan seluruh hidupku kepada keluarga kalian," ucapnya yang terlihat mulai menyadari atas kebodohannya.
Serra memejamkan mata yang membuang nafas perlahan ke depan dan mengusap wajahnya menggunakan kedua tangan. Serra mencoba kembali menyerapi apa yang terjadi dengan kehidupannya selama ini.
Pertemuan Serra dan Damar memang berawal dari kantor karena Serra yang bekerja di perusahaan dan juga bahkan memiliki di atas karyawan biasa Karena memang Serra dikenal sebagai pekerja keras dan sangat ulet.
Tidak ingin pusing membuat Niken tiba-tiba menjodohkan Serra dengan Niken yang akhirnya Damar terpaksa menerima pernikahan itu. Serra dilarang bekerja oleh keluarga Damar yang secara terang-terangan dijadikan pembantu oleh keluarga suaminya.
Saat Serra menyingkirkan tangannya dari wajahnya yang tiba-tiba saja terdapat botol mineral di depannya yang membuat Serra mengangkat kepalanya yang ternyata itu adalah Askara.
"Terlihat frustasi, minumlah siapa tahu membuatmu jauh lebih tenang," ucap Askara.
"Terima kasih tuan," ucap Serra mengambil botol tersebut.
Benar saja dia memang sangat kehausan yang meneguk ke air tersebut akan hampir habis separuh.
"Kamu tidak melihat keadaan ibu kamu?" tanya Askara yang sudah duduk di sebelah Serra.
"Operasinya belum selesai," jawab Serra.
"Lalu kenapa kamu menunggu di sini dan bukannya seharusnya kamu menunggu di ruang operasi untuk menunggu bagaimana proses operasi ibu kamu?" tanya Askara.
"Saya membutuhkan waktu untuk sendiri dengan menenangkan diri," jawab Serra.
"Menenangkan diri seperti apa? Kamu mulai menyadari bahwa apa yang kamu lakukan selama ini hanyalah sia-sia? Kebodohan yang begitu banyak yang sudah kamu lakukan dan tidak mendapatkan hasil sama sekali?" tebak askara seolah tahu apa yang dipikirkan Serra.
Serra terdiam.
"Saya tidak pernah menemui wanita sebodoh kamu. Saya pikir tadinya ada sesuatu yang membuat kamu melakukan semua itu dan ternyata tidak ada. Entah kamu terlalu baik atau memang kamu sangat bodoh!" kata-kata bodoh itu beberapa kali diucapkan Askara yang memang itu sangat pantas diterima Serra setelah melihat pembalasan atas kebaikan yang dilakukan keluarga suaminya.
"Tuan memperhatikan saya belakangan ini?" tanya Serra yang membuat askara menoleh ke arahnya dengan satu alis terangkat.
"Apa maksud kamu? Apa kamu pikir saya tertarik kepada kamu sehingga tidak memiliki pekerjaan selain memperhatikan kamu?" tanya Askara.
"Bukan tentang masalah tertarik atau tidak! tetapi semenjak kedatangan tuan di rumah, saya merasa ada sesuatu perlakuan yang berbeda dari orang-orang yang ada di rumah. Tuan seakan mengetahui semua apa yang saya alami yang justru tuan sadar terlebih dahulu dibandingkan saya. Jadi menurut saya tuan memperhatikan saya dan sehingga juga berada di sini yang membantu saya saat ini," ucap Serra.
"Jangan salah paham. Rumah itu adalah milik orang tua saya dan bahkan rumah itu atas nama saya yang sudah diserahkan kepada saya. Kamu dan juga keluarga suami kamu hanya menumpang di rumah itu yang artinya saya wajib mengetahui apapun yang terjadi di rumah itu dan termasuk apa yang terjadi kepada kamu," ucap Askara.
"Justru saya heran dengan kamu yang mengabdikan diri kepada orang-orang yang tidak bisa memberikan apapun kepada kamu dan bahkan mereka juga bisa saya tendang saat ini juga saya mau dan apa kamu masih tetap ingin mengabdi kepada mereka?" semua perkataan Askara kembali memberi kesadaran kepada Serra.
"Tuan benar!" ucap Serra.
"Apa yang saya berikan selama ini hanyalah sia-sia dan sekarang saya menyadari bahwa semua yang saya lakukan sudah tidak ada gunanya. Saya juga tidak mengharapkan apapun lagi karena di saat tersulit pun mereka tidak ada dan justru menyakiti saya setiap hari dan memperlakukan saya seperti bukan manusia," ucap Serra yang ternyata otaknya sangat cepat berfungsi yang akhirnya sadar secara murni.
Askara mendengus kasar mendengar pernyataan Serra yang mungkin dia juga tidak menyangka jika wanita itu bisa berpikiran hal seperti itu.
"Tapi sekarang semua menjadi kebiasaan bagi saya dan saya tidak tahu bagaimana cara memulai semuanya untuk mengakhiri semua ini," ucapnya.
"Apa maksudnya?" tanya Askara.
"Setalah saya duduk termenung hampir 2 jam di tempat Ini saya menyadari jika tidak ada lagi yang harus saya pertahankan dalam semua ini. Saya hanya akan membuang kehidupan dan waktu yang sia-sia jika tetap berada di lingkungan keluarga yang toxic. Saya juga tidak ada gunanya mempertahankan pernikahan saya, karena secara terang-terangan suami saya benar-benar berselingkuh di depan saya bersama dengan Maya!" ucapnya yang sepertinya mulai mengambil keputusan.
"Itu artinya kamu memutuskan untuk berpisah dari Damar?" tanya Askara memastikan.
"Mungkin tidak semudah itu berpisah dari Damar dan apalagi keluarganya sangat tidak menginginkan hal itu yang pasti mereka sangat memanfaatkan saya dan akan kehilangan dan juga mendapatkan kerugian yang besar jika sampai membiarkan saya berpisah dengan Damar. Tetapi pasti saya akan berpisah dengannya dan sebelum itu saya harus menunjukkan dulu kepada mereka bahwa apa yang mereka lakukan tidak pantas saya terima," ucap Serra membuat Askara mengurutkan dahi yang mempunyai maksud dari kata-kata wanita yang sekarang sudah mulai bangkit itu.
"Apa yang saya dapatkan selama 1 tahun pernikahan tidak pantas dibalas dengan seperti ini dan bukankah saya juga harus memberikan hal yang setimpal untuk mereka?" tanya Serra seolah meminta pendapat dari Askara.
Bersambung....