Rena sedang asik membaca sebuah novel fantasi favoritnya, tak lama kemudian dia tertidur. Ketika dia membuka matanya dia sudah berada di dalam novel yang tadi di bacanya.
"Putri.Rena, apakah kamu sangat membenciku, mengapa kamu ingin bunuh diri"
" Siapa dia, mengapa dia terlihat bersedih, dan kenapa dia memanggilku putri Rena dan apa katanya aku ingin bunuh diri? ", tanya Rena dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Iblis sangat marah korban persembahan untuknya sekarang malah berbalik menyerangnya. Dia kemudian menyerang Putri Rena dengan membabi buta. Walaupun wujud Putri Rena sekarang berubah, tapi kesadarannya tetap adalah Putri Rena. Putri Rena saat ini melihat banyak penduduk desa disekitarnya. Untuk mencegah adanya korban diantara penduduk, dia memancing iblis raksasa itu masuk ke dalam hutan. Tentu saja melihat Putri Rena masuk ke dalam hutan, iblis raksasa itu tidak tinggal diam, dia mengejar Putri Rena yang juga termasuk buruannya masuk ke dalam hutan. Setelah jauh dari para penduduk desa, pertarungan antara Putri Rena dan iblis raksasa kembali terjadi. Dalam wujudnya sekarang kekuatan Putri Rena menjadi berkali - kali lipat. Baju merah menyala dengan sorot mata yang tajam menatap ke arah iblis. Putri Rena mengeluarkan kilatan cahaya putih dari kedua tangannya yang langsung memburu lawannya. Iblis pun menangkal serangan Putri Rena dengan mengeluarkan api dari tangannya. Hutan yang awalnya gelap gulita menjadi terang benderang karena serangan cahaya dari Putri Rena dan api dari sang iblis. Suara dentuman yang memekakkan telinga ketika dua kekuatan saling bertubrukkan. Rupanya setelah beberapa lama saling adu kesaktian, kekuatan cahaya Putri Rena dapat menekan serangan api dari iblis itu. Ketika kekuatan cahaya semakin menekan iblis, pada akhirnya untuk menghindari serangan Putri Rena, iblis itu melayang ke udara. Putri Rena pun tak tinggal diam dia masih mengejar iblis itu dan ikut melayang di udara. Dua kekuatan besar saling beradu di udara. Pangeran Deren, dua pengawal dan pasukannya sampai terperangah melihat dua kekuatan besar yang mereka lihat di langit. Langit yang gelap hanya sinar bulan purnama saja yang menerangi, tiba - tiba menjadi terang benderang. Ketika iblis sudah semakin terdesak, untuk mengecoh Putri Rena serangan api dari tangan iblis diarahkan ke arah penduduk. Putri Rena sangat marah dengan taktik licik dari iblis. Untung saja sebelum serangan api iblis mengenai para penduduk, Aric masih sempat membuat perisai untuk melindungi para penduduk. Putri Rena ingin segera mengakhiri pertarungannya. Putri Rena memejamkan matanya, dia kemudian merapalkan sebuah mantra, tak lama kemudian kilatan cahaya yang semula berwarna putih sekarang berubah menjadi kilatan cahaya merah yang menyerang dari segala penjuru ke arah iblis.
Kembali pada Pangeran Deren dan pasukannya.
Tak lama setelah Putri Rena pergi menjauh ke dalam hutan, Pangeran Deren dengan pasukannya datang. Dia melihat kesekeliling di puncak bukit itu sudah banyak pohon - pohon yang tumbang, bahkan ada sebagian tempat yang hangus terbakar. Pangeran Deren dan pasukannya kemudian mencari keberadaan Putri Rena, mereka menjelajah ke seluruh tempat, hingga sampailah mereka di tempat Putri Rena pernah di sekap. Di pintu depan ada dua penjaga yang ditugaskan berjaga. Dua penjaga itu tak menyangka akan kedatangan Pangeran Deren dan pasukannya, tanpa waktu lama dua pengawal Pangeran Deren berhasil melumpuhkan dua penjaga itu. Mereka semua akhirnya mengetahui ada tempat tersembunyi di puncak bukit itu. Tanpa menunggu lama Pangeran Deren segera masuk kedalamnya. Dari pintu masuk ada sebuah lorong, dan diujung lorong ada tangga batu yang menuju ke bawah, setelah sampai di bawah barulah mereka menemukan sel yang digunakan untuk menyekap para wanita korban penculikan. Pangeran Deren dan pasukannya kemudian membebaskan semua wanita dan anak - anak yang mereka lihat. Para wanita dan anak - anak itu awalnya terkejut dengan kedatangan Pangeran Deren dan pasukannya. Mereka mengira Pangeran Deren adalah seorang pembeli yang akan menjual mereka ke luar pulau. Tapi setelah Aric dan Rain menjelaskan kedatangan mereka, anak - anak dan para korban penculikan itu menjadi senang. Diantara korban penculikan itu, ada satu orang anak yang terlihat sakit sehingga tak mampu berjalan, akhirnya Pangeran Deren mengutus salah satu prajuritnya untuk menggendong anak itu. Setelah membebaskan para korban penculikan, mereka semua keluar dari sana. Ternyata ketika sampai di pintu keluar para penculik sudah menghadang disana. Para peculik itu tidak tinggal diam, melihat semua tawanannya hendak dibawa pergi. Pemimpin penculik yang juga seorang penyihir dia merapalkan mantra - mantra sihir. Penduduk desa yang awalnya sudah sadar dari pengaruh sihir dari iblis sesembahan mereka, kembali terpengaruh lagi akibat rapalan mantra sihir pemimpin penculik itu. Pangeran Deren dan para pasukannya sekarang menjadi bingung karena lawan mereka sekarang adalah para penduduk yang telah di guna - gunai. Mereka tak mungkin melukai para penduduk, akhirnya mereka ditugaskan hanya bertahan dan melumpuhkan lawannya saja.
Di Istana Bulan.
Di kamar Putri Arumi menangis setelah kepergian Pangeran Helios dari kamarnya. Sungguh saat ini dia merasa sangat malu dan terhina di tinggalkan begitu saja oleh suaminya, padahal suaminya juga sudah mengambil hal yang paling berharga di hidupnya. Tak lama setelah Pangeran Helios keluar, masuklah dayang Putri Arumi. Dayang yang di tugaskan mengurus segala kebutuhan Putri Arumi itu terkejut melihat Putri Arumi yang sedang menangis. Melihat ada seseorang yang masuk ke kamarnya, Putri Arumi segera menghapus air matanya, dia juga buru - buru untuk masuk ke dalam kamar mandi tak ingin ada orang lain yang melihat kesedihannya. Ketika Putri Arumi baru masuk ke kamar mandi dayang itu kemudian memanggil Putri Arumi.
"Putri apa perlu saya bantu di kamar mandi?"
Putri Arumi sebenarnya malu ada orang lain yang melihat keadaannya saat ini, tapi sejak kecil hingga dewasa, dia sudah terbiasa dilayani semua keperluannya oleh para dayang. Sehingga mau tak mau, dia mengiyakan bantuan dari dayangnya itu.
"Masuklah, bantu aku disini!"
Dayang itu kemudian masuk ke dalam kamar mandi setelah mendengar panggilan Putri Arumi. Bak yang berisi air hangat sudah dipersiapkan untuk mandi Putri Arumi. Putri Arumi sudah masuk ke dalam bak mandi itu. Dayang itu berinisiatif memijit punggung, tangan dan kepala Putri Arumi. Pijitan dari dayang itu membuat tubuh Putri Arumi menjadi sedikit rileks, setelah semalaman tubuhnya digempur oleh suaminya. Putri Arumi sedikit melupakan kesedihannya. Setelah mandi dayang itu juga membantu Putri Arumi mengenakan bajunya. Sekarang Putri Arumi telah siap. Di depan pintu kamarnya telah menunggu dayang lainnya yang di perintahkan mengantarnya ke ruang makan istana. Di ruang makan sudah menunggu Raja Alendra, Ratu Wulandari dan Pangeran Helios. Setelah sampai di ruang makan, sebelum Putri Arumi mengambil tempat duduk, dia lebih dulu memberi salam pada Raja Alendra dan Ratu Wulandari.
"Selamat pagi Matahari Kekaisaran Yang Mulia Raja Alendra dan Ratu Wulandari semoga diberi keberkahan selalu"
"Terima kasih putriku, duduklah! "
Putri Arumi mengambil duduk di samping kursi Pangeran Helios. Pangeran Helios hanya melirik istrinya sekilas. Acara makan pun di mulai. Suasana sangat hening, hanya sesekali terdengar suara sendok dan garpu. Setelah acara makan pagi selesai meja makan pun di bereskan. Raja Alendra dan Ratu Wulandari mengajak mengobrol menantu barunya itu.
"Bagaimana kabarmu putriku, apa ada keluhan selama kamu tinggal disini?"
Tentu saja, Putri Arumi sebenarnya bersedih dengan sikap suaminya, tapi dia tidak mungkin menceritakan pada Raja dan Ratu tentang kesedihannya itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dukung aku ya, jangan lupa like dan komen nya, biar tambah semangat autornya. Trims sebelumnya.
perbaikan tulisannya Thor