Ranking Battle

"Ambillah Fai.." Kata Rayen, setelah ia membuka matanya perlahan.

"Tentu!" Jawab Fai, senyum, sembari menggapai pedang yang kini telah berubah, terasa lebih hidup, lebih kuat, dan lebih terasa bagai temannya sendiri.

Dengan mata berbinar binar, senyuman lebar nya. Menyentuh pedang yang telah berubah itu untuk pertama kalinya.

Terlihat pedang itu memiliki Aura panjang melingkar yang mengelilingi pedang Fai.

Tap!

Sentuhan pertamanya, yang kini pedang itu resmi menjadi miliknya, dengan inisial F di pedangnya, menandakan bahwa itu milik Fai.

Seketika semua cahaya yang mengelilingi pedang itu menyebar ke tubuh Fai. Hilang.

Rayen sangat senang melihatnya, dengan senyuman kerennya. " Itu terlihat cocok dengan mu Fai.." Ujar Rayen memuji nya. Dan Rayen tidak sedang bergurau, pedang itu benar benar cocok dengan Fai, tampak serasi. Sama sama ber Aura merah.

Dengan begini, Api Fai akan semakin kuat, dengan Blessing tambahannya, yang meningkatkan Traitnya. Crimson ini juga termasuk Blessing, namun tidak termasuk tingkat tinggi.

Blessing memiliki teknik khasnya - Teknik yang menjadi ciri khasnya. Dan Fai akan berusaha untuk membuka itu, dan menemukan setiap keistimewaan yang ada pada pedang barunya ini.

"Terima kasih, Rayen.." Kata Fai, mengayunkan pedang nya. Mulai mengenali nya, dan beradaptasi.

"Apa kau senang?" Tanya Rayen dengan senyuman. Melihat Fai yang tengah mengayun ayunkan pedangnya kesamping kanan kiri.

Tanpa basa basi, Dia langsung menjawabnya. " Ya! Aku sangat senang!" Jawab Fai, bersemangat, dan ceria tentunya.

Dengan begini, selesai lah sudah mereka di hutan itu. Tak ada lagi urusan mereka di Crimson Forest, dan segera pulang. Lewat jalan yang sama, yang memakan banyak waktu, sekitar tiga jam.

"Apakah pedang ini memiliki keistimewaan?" Tanya Fai yang kini mereka tengah dalam perjalanan pulang.

"Tentu saja punya, kau harus mempelajarinya.." Jawab Rayen, tanpa menoleh kebelakang.

"Aku akan memberi namanya.." Kata Fai tiba tiba. Ide yang terlintas di benak nya.

"Crimson Lotus. Nama pedang nya Crimson Lotus!" Kata Fai. Itulah nama yang pertama terpampang di hatinya, saat pertama ia menggenggam pedang itu. Yang sekarang kita sebut Crimson Lotus.

"Itu nama yang bagus.." Sahut Rayen.

Dan mereka melanjutkan perjalanan, tanpa istirahat sekalipun. Yang membuat mereka tak membuang banyak waktu.

*Sesampainya di desa Fander*

Tentunya Fai tidak memutuskan beristirahat, lagi pula Rayen tak menyuruhnya, jadi tak apa kan?.

Mereka langsung menuju Tree Of Strength.

"Aku akan mencobanya di sini.." Kata Fai tepat di depan pohon nya. Bersiap siap dengan memegang gagang pedang nya.

"UPPER DIGGER!!. Chapter 2" Fai mengayunkan Crimson Lotus keatas yang seperti nama tekniknya. Mengeluarkan Aura merahnya. Bukan Aura Crimson. Karena Fai belum menemukan Aura sejatinya.

Yang membuat pohon itu teriris sampai lebih atas dari jangkauan Fai yang sebelumnya.

"Semakin kuat!" Kata Fai, menyentuh bekas nya. Dan memang benar, bekasnya semakin mendalam dari sebelumnya.

Namun tiba tiba pikirannya mengantarkannya untuk memikirkan kembali Sword Path yang ia lihat saat di pertarungan.

Ia sedikit tertarik pada Sword Path yang karena nya lah Fai bisa memenangkan pertarungan itu.

Sword Path hanya bisa dilihat oleh mata pengguna nya saja, kalau pun bisa, maka orang tertentulah yang bisa.

Pandangan Fai tertunduk kebawah, merenung sedikit. Memikirkan bagaimana sistem Sword Path bekerja. sambil mengulang ulang kalimat 'Saat aku melawan Golem, aku melihat Sword Path' Kata batinnya.

Lalu memutuskan untuk bertanya pada Rayen. "Rayen, apa saat aku memiliki Mana lain, Sword Path ku juga berbeda..?" Tanya nya, berbalik kebelakang, menatap Rayen.

"Ya. Mana Sirkuit untuk pemula" Jawab Rayen, sedikit menjelaskan. " Ada banyak jenis Mana.." Lanjut Rayen lagi. Dan pastinya Fai akan mempelajari mereka satu persatu.

Mendengar itu, tentu saja Fai sangat tertarik untuk langsung belajar sekarang juga. Apalagi bersama Rayen.

"Ajarkan dong!" Dengan senyuman nya. Namun dengan cepat Rayen menyangkalnya.

"Jantung mu belum bisa menyimpannya, kau harus berlatih dulu. Nanti kau meledak" Sangkal Rayen. Dan yang di katakan Rayen benar adanya. Bahkan bukan Sirkuit nya saja yang meledak, tapi jiwa Fai juga akan meledak nantinya.

Tapi, Rayen berkata lagi, yang membuat semangat muncul di hati Fai lagi.

"Tapi... Ada solusinya.." Ujar Rayen. Dengan muka yang serius. Dan pastinya itu juga akan menjadi bagian dari latihan Fai yang selanjutnya.

"Apa solusinya..?" Tanya Fai setelahnya. Tetap bersemangat walau tahu muka Rayen telah berubah. Semakin serius.

"Ada beberapa Mana, yang mungkin kau bisa menampung nya" Jawab Rayen. Menarik nafas panjang setelahnya. Sebelum akhirnya ia berbicara, yang sepertinya akan panjang lebar.

"Mana Piramit, kau harus latihan lari keliling hutan seribu kali. Mana Cube, kau harus latihan push up lima puluh kali, sit up lima puluh kali, dan pull up tiga puluh kali. Lalu Mana Cross, kau harus latihan melawan ku, dan berhasil menyentuh ku, kau menang. Itu jenis Mana yang paling gampang" Jelas Rayen menjelaskan dengan sangat panjang dan teliti pastinya dalam menentukan latihan latihan untuk Fai selanjutnya.

Mendengar itu, membuat Fai sedikit berpikir keras. Meletakkan tangan nya di dagu. Dan mulai bicara sendiri di hati.

' Mana Cross ya... Tapi Mana Cube juga mudah. Hmm.... Mana Piramit...? Tidak tidak.. Mana Piramit susah, hutan ini sangat luas. Hmm....' Batinnya, mulai bertanya dan menjawab sendiri. Berdebat dalam batin.

Namun tak perlu waktu lama untuk Rayen menunggu, Fai langsung bersuara.

"Mana Cube!" Itu pilihannya Dan sepertinya ia sudah sangat keras untuk memikirkan jawabannya. Jadi, bagi Fai, pilihan terbaik menurut nya adalah Mana Cube.

"Baiklah.." Ujar Rayen, sedikit heran dengan jawabannya. Padahal ia bisa melawan Rayen, jika ia memilih Mana Cross. Dan pastinya yang di pilih Fai tidak lah salah. Buktinya, Rayen saja tersenyum.

Dan setelahnya, tampak Fai sudah siap siap dalam posisi push up.

" Aku mulai ya.. Lima puluh, kan.." Ujarnya, yang kini tengah membungkukkan badannya. Dan mulai menselonjorkan kakinya, memulai posisi push up.

' Aku tahu, jika aku pilih Mana Cross, aku juga tidak akan bisa menyentuhnya' Batin nya. Dengan tetap melanjutkan posisi push up nya.

Fai tahu, bila pun ia memilih Mana Cross, itu hanya akan membuang buang waktu. Apalagi lawannya Rayen, peringkat teratas.

Andai saja ia memilih Mana Piramit, pastilah ia juga tidak akan sanggup. Hutan tidak seperti lapangan. Sangat luas.

Jadi, Fai sudah memikirkan jalan yang terbaik dan termudah. Yaitu memilih Mana Cube, yang syaratnya, bahkan hampir sama seperti latihan Calishthenic.

Walau Fai tahu dirinya belum pernah sama sekali mencoba salah satu gerakan dari itu, hanya pull up saja yang ia sudah pernah melakukannya, jadi ia sedikit tahu gerakannya.

Dan kini latihan yang di beri Rayen akan semakin membuat kekuatan yang sebenarnya dari diri Fai perlahan mulai tumbuh.