Bab 1
POV anis,
PERGI MERANTAU
Di sebuah desa tepatnya desa terpencil yg minim transportasi, disini lah aku dilahirkan dan dibesarkan. yahh, kampung kecil yg sulit ekonomi mau gimna lagi aku terlahir disini,
sempat terpikir knpa aku tidak terlahir dari keluarga kaya tinggal dikota hehehe, yg nama nya takdir siapa yg tau kan?, orang tuaku pun asli orang sini beda nya bapakku orang kampung sebelah yg mna keadaan kampung nya sama aja dgn kampung ibuku,
desa kami tak ada jalanan aspal, tak ada jalan tol, tak ad gedung-gedung dan sebagainya. Disini hnya ada jembatan kecil sebagai jalan menuju keluar masuk kampung dan menuju rumah kerumah, hanya ada kendaraan roda dua dan perahu kecil untuk orang-orang gunakan sebagai alat untuk mencari sumber rezeki begitulah nasib tinggal dikampung tp herannya masih bnyk penduduknya,
Yahh sekarang aku sudah lulus sekolah menengah aku ingin mengubah nasib pergi ke negara tetangga sebagai TKW, besar harapanku disana apakah itu akan terkabul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chaca chomel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
keesokan harinya saat Anis membuka matanya perlahan pertama kali yang Dia lihat adalah wajah tampan tuan Michael yang masih Ter lelap sambil memeluk tubuh Anis erat, dia belum menyadari sepenuhnya sebelum.....
Aaaaa,,,,
Teriakan Anis spontan membangun kan tuan tuan Michael yang masih tidur, dan seperti Michael duga sebelumnya Anis akan teriak histeris setelah dia menyadari apa yang baru saja dia lihat, tapi Michael tetap santai menanggapi nya ia pun tak mengelak atau membela diri
Anis "tu-tuan apa yang anda lakukan pada saya?,,," tanya Anis sambil bergetar
Michael "kau semalam demam, saya hanya ingin menolong mudan memberi kan pertolongan metode skin to skin karena kamu sedang hamil jika di biarkan demam mu berlanjut itu akan membahayakan nyawa mu dan calon bayi nya,," terang Michael terserah Anis mau percaya atau tidak pikir Michael yang penting dia sudah mencoba menjelaskan dia juga tak pandai rayu merayu atau bujuk membujuk.
Disentuh nya dahi Anis suhunya sudah mulai mendingan dia pun turun dari ranjang Anis dan memunguti pakaian nya lalu mengenakan nya, Michael hnya tak mau membuat Anis semakin takut jika ia masih berpenampilan polos Anis akan berpikir macam-macam terhadap nya
Anis "demam..." gumam Anis pelan tapi masih terdengar di telinga Michael
Michael "ya,, kau demam tinggi semalam,,," sahut Michael singkat
Anis " lalu...." Anis menggantung ucapan nya tapi merapikan selimut di tubuhnya dan memeluk erat selimut itu, Michael pun mengernyit kan dahi nya berusaha untuk memahami apa yang di maksud Anis, setelah itu Michael Baru lah paham arah pembicaraan Anis kemana Michael pun berujar
Michael "cih,, buang jauh-jauh, pikiran Kotormu itu, saya tak mungkin melecehkan mu,," ujar Michael
Anis "mungkin saja kan tidak mungkin anda tidak tergoda tuan jika di suguh kan tubuh polos ini,, kucing mana yang menolak ikan jika di suguhkan,,," sahut Anis dengan berani
Michael "itu kucing saya manusia, lagi pula niat saya murni untuk menolong mu tidak ada maksud lain terserah kau mau percaya atau tidak,," jelas Michael,,""tapi....." dia meng gantung ucapan nya
Anis "tapi apa tuan,,?" tanya Anis penasaran
Michael "jika kamu mau saya lecehkan saya siap melakukan nya,,," sahut Michael dengan senyum seringai, Anis yang kesal pun reflek melempar bantal ke wajah tuan Michael dan Michael siap menangkap nya, Michael suka melihat wajah cemberutnya Anis dan akhirnya pecah lah tawa mereka sebelum Michael teringat sesuatu, lalu berkata...
Michael "menikah lah dengan saya,,," ucap Michael yang tiba-tiba berhasil menghentikan tawa Anis, tak ada angin tak ada hujan tuan nya tiba-tiba mengajak Anis kawin apakah baru saja kesambet pikir Anis
" Deggg,,,"
Jantung Anis berdebar siapa pun tolong ucap Anis dalam hati,,
Anis "me-me-nikah,,," sahut Anis gugup, Anis sangat syok dengan pernyataan tuan nya ini, apakah ini mimpi tapi kenapa rasanya seperti nyata pikir Anis
Michael "hem, saya orang yang tak suka basa basi menikah lah dengan saya dan kita urus anak kita bersama-sama!,," ucap Michael,,"" saya juga tidak ingin jika nanti anak saya memanggil orang lain dengan sebutan ayah hanya saya yang berhak jadi ayah nya!,,," ucap Michael dengan nada tegas artinya tak terima penolakan
Ya seperti yang kita ketahui Michael mengajak Anis untuk menikah tapi tak ada suasana yang romantis tak ada kata-kata manis hnya ada kata datar dan ketegasan yang keluar dari mulut nya Michael juga tak suka basa-basi lebih suka ke poin inti,
Anis yg masih terkejut ituu pun masih belum ada sahutan yg keluar dari mulut nya ya Anis masih bingung untuk membedakan antara kenyataan atau hanya lah mimpi, masih betah Anis dalam diam nya sampai Michael berujar dan menyadarkan nya
Michael "persiapkan dirimu, nanti akan ada orang-orang ku untuk memindahkan barang mu ke kamar utama,," ucap Michael " dan kita akan menikah besok,," lanjut Michael lagi
Anis "tapi tuan bagimana dengan berkas-berkas nya?,,," sahut Anis pelan
Michael"kamu tenang saja itu urusan saya dan sudah diurus sama anak buah saya",,sahut Michael
Anis "lalu bagaimana dengan orang tua saya tuan tak mungkin kan saya menikah tanpa wali?,,," tanya Anis lgi hati-hati
Michael "hemmm, sudah saya siap kan semua nya kamu tenang saja,," sahut Michael lagi,,,"kita akan melakukan video call nanti saat acara besok tak mungkin meminta orang tua mu datang kesini karena tak cukup waktu lagi pula Kita menikah tak banyak yang di undang hanya kerabat paling dekat saja demi menjaga keselamatan mu dan calon anak kita kau pasti tau apa maksud ku bukan,,," sambung nya lagi
Anis "baik lah, terserah anda saja tuan, yang mana yg terbaik menurut anda saya ikut," ujar Anis setidaknya dia senang bisa melihat orang tuanya nanti walau hanya lewat video call
kurang banyak:)