NovelToon NovelToon
Crazy Women Transmigration

Crazy Women Transmigration

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Time Travel / Romansa / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

"Aku ini gila, tentu saja seleraku harus orang gila."

Ketika wanita gila mengalami Transmigrasi jiwa, bukan mengejar pangeran dia justru mengejar sesama orang gila.

Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kalung dimensi

Satu Minggu berlalu dengan cepat, Rui saat ini sedang sibuk mencari para budak dan pendekar individu untuk membentuk pasukan. Ruby masih tetep sibuk menjadi penjual donat, Xui sibuk di akademi seperti biasa.

Xui berangkat akademi menggunakan ikat kepala hitam untuk menutupi tanda di dahinya. Dia tidak ingin membuat gempar dan menyusahkan orangtuanya. Fang Lu sendiri juga menjaga batasan internaksi dari Xui, karena takut Fang Yun tau dan bertemu dengan Xui.

Saat sedang duduk termenung karena bosan, Ruby merasakan getaran samar di kalung berlian miliknya. Dia berpikir kalung itu akan meledak, dia panik karena semua hartanya ada disana.

"Hey kenapa? jangan meledak, hartaku semuanya ada di sana." Pekik Ruby panik.

Cling~

Tiba tiba saja Ruby merasa tersedot masuk ke dalam kalung, dia jatuh terduduk dengan keras di Padang rumput yang luas. Dia celingukan dan merasa heran.

"Apa? jangan bilang aku mati dan masuk surga?." Kaget Ruby.

"Eh? rumahku!??." Pekik Ruby.

Ruby melihat ada rumah modern di tengah Padang rumput itu, dia pun buru-buru berlari mendekat. Dalamnya benar-benar sama dengan rumahnya, Ruby merasa senang dan menyentuh semuanya dengan hati-hati.

"Tapi kenapa tidak ada laptop, ponsel, televisi atau hal mirip lainnya? Padahal ada pistol." Gumam Ruby.

Ruby membuka sebuah ruangan aneh, ternyata itu gudang koin emas yang sudah menggunung. Ruby tersenyum cerah, dia langsung merebahkan dirinya diatas emas dan berlian yang ada disana.

"Hahahahaha aku kaya... aku kaya." Racau Ruby.

"Jangan bilang ini semacam ruang dimensi? bagus dong kalo aku latih pasukan disini? ngga akan terendus siapa-siapa." Bisik Ruby.

Ruby berlari mencari apa saja yang ada disana, Ruby melihat ada mata air, pohon buah-buahan, pohon bunga dan banyak hal indah lainnya.

"Keren!!." Pekik Ruby.

Di sisi Rui dia baru saja kembali dari pasar gelap, merasa heran karena Ruby Tidak terlihat. Dia mencari di setiap sudut paviliun tapi Ruby benar-benar tidak terlihat dimanapun.

"Kemana dia? apa sedang jalan-jalan di luar?." Bisik Rui.

Akhirnya Rui memutuskan menuju ruang kerjanya, dia sudah menemukan beberapa kandidat orang berbakat. Tapi, dia memerlukan tempat untuk pelatihan secara tertutup tanpa takut terendus oleh Kaisar.

Clingg~~

BRUKKK

Rui melotot terkejut, dia sedang duduk santai di kursi kerjanya. Tapi tiba-tiba sesuatu yang berat dan kenyal jatuh di pangkuannya, yang lebih syok nya lagi trnyata itu Ruby. Entah apa yang terjadi kenapa dia tiba-tiba jatuh disana.

"Apa.. ini?." Syok Rui.

"Halo, sudah lama ya." Ruby cengengesan.

"Tunggu, bagaimana bisa? apa yang terjadi barusan?." Rui menahan Ruby yang hendak melarikan diri.

"Mampus ketahuan, kok bisa mendaratnya pindah lokasi." Batin Ruby, deg-degan.

"Ini.. hanya kebetulan kok, hehehehhe." Ruby tertawa canggung.

"Kebetulan apanya? bahkan sihir teleportasi pun tidak bisa sembarangan di gunakan. Apa kau seorang Transendan?." Tanya Rui.

"Apa itu?." Bingung Ruby, tidak mengerti.

"Manusia yang telah melewati ranah surgawi dan memiliki kekuatan setara Dewa." Jelas Rui.

"Waww itu menakjubkan, tapi aku tidak merasa seperti itu." Jujur Ruby.

"Lalu bagaimana kau bisa tiba-tiba datang?." Rui menatap curiga.

"Sebenarnya aku punya kekuatan rahasia." Bohong Ruby.

"Kekuatan Rahasia?." Rui mengerutkan keningnya.

"Ya, aku memiliki dimensi ruang dimana disana dipenuhi kekayaan layaknya surga. Aku baru bisa membukanya setelah merasakan hidup dan mati." Ruby mengatakan kejujuran.

"Merasakan hidup dan mati?." Rui semakin penasaran.

"Aku akan jujur padamu, tapi aku mohon satu hal. Jaga rahasia ini, karena ini lumayan gila." Ujar Ruby.

"Katakan." Desak Rui.

"Jadi, sebenarnya aku bukan Ibu Xui." Bisik Ruby.

"Apa maksudmu." Rui terkejut.

"Aku berasal dari masa depan, aku wanita gila yang bergelimang harta, tapi aku mati di tangan Pamanku yang ingin merebut semua hartaku. Begitu aku membuka mata, aku berada di rumah reyot, dengan tubuh kurus dan jelek. Ya, jiwa ku masuk ke raga Ibu Xui yang mungkin sudah tewas saat itu." Ucap Ruby.

"........." Rui menatap dengan kening Mengkerut, dia berusaha memahami ucapan Ruby.

"Aku berteriak histeris karena tidak mau jadi jelek dan miskin. Aku hidup penuh kekayaan dan kekaguman luar biasa, tapi satu keajaiban terjadi dan itu membuatku lebih baik." Ucap Ruby.

"Apa itu?." Desak Rui.

"Aku menangis frustasi, aku berteriak ingin kecantikan, kekayaan dan semua yang aku miliki di kehidupan sebelumnya kembali. Lalu cahaya muncul tiba-tiba seakan menyedotku dari dunia ini, begitu membuka mata aku sudah mendapatkan kembali tubuhku yang cantik jelita tiada Tara ini." Ucap Ruby dengan narsis, tidak mengungkit soal malaikat maut.

"Bagaimana itu bisa terjadi." Bingung Rui.

"Aku juga tidak tau, dan aku tiba-tiba memakai sebuah kalung liontin hitam ini. Ini tidak bisa di lepas bahkan menggunakan belati sekalipun, benar-benar mengekang permanen di leherku. Aku merasa kalung ini kadang bergetar, kadang aku mengadahkan tangan lalu meminta satu hal. Ajaibnya apa yang aku inginkan selalu benar-benar muncul, intinya baru beberapa waktu lalu aku tau tentang ruang dimensi." Ucap Ruby, merasa blunder sendiri.

"Buktikan padaku." Ujar Rui.

"PISTOL." Teriak Ruby.

Muncul senapan di tangan lentiknya, Ruby menembak sebuah lemari kayu dan memperlihatkan lubang bekas tembakan peluru. Rui tercengang, baru pertama kali melihat senjata seperti itu.

"Ini bukan panah, ini adalah senapan panas. Aku tidak bisa menjelaskannya secara detil, aku juga hanya punya beberapa dengan magasin yang tidak terlalu banyak. Ini senjata di zaman ku, zaman modern." Ucap Ruby, mengembalikan pistol itu ke dalam kalung.

"Ini aneh, tapi aku percaya padamu." Ucap Rui.

"Baguslah." Ruby mengangguk puas.

"Kau bilang ruang dimensi? apa disana ada tempat luas untuk membangun markas rahasia?." Tanya Rui.

"Aku juga berpikir akan melatih pasukan kita disana, tapi aku tidak tau apa efek samping yang akan aku terima." Ucap Ruby.

"Apa kau ingin mencobanya?." Tanya Rui.

"Mencoba apa?." Bingung Ruby.

"Membawa beberapa orang secara berkala, jika kau merasakan ada yang aneh kau bisa mengatakannya dan semua pasukan akan di keluarkan dari sana." Ucap Rui.

"Boleh juga, tapi jika pasukan berada di sana artinya kendali sepenuhnya ada padaku. Bagaimana jika kau berada pada situasi darurat dan membutuhkan mereka?." Tanya Ruby.

"Tidak semua pasukan ada disana, kita bisa menempatkan beberapa orang di paviliun ini kan? tapi pusat pelatihannya memang disana." Ucap Rui.

"Benar juga, mari kita lakukan. Apa kau sudah mendapatkan orang yang ingin kau rekrut?." Tanya Ruby.

"Sebagian besar memang budak, tapi aku bertemu beberapa orang pendekar berbakat. Mungkin ada kesempatan bagiku membawa mereka." Ucap Rui.

"Kau pasti bekerja keras, jangan lupa menutup identitas mu saat keluar dari Paviliun Ini. Ingat, kita harus menutup diri sebaik mungkin." Ucap Ruby.

"Aku akan mengingatnya." Rui mengangguk.

"Kalau begitu, apa kau bisa membuat gulungan teleport agar mereka bisa langsung masuk ke ruang dimensi miliku? setelah ini aku juga sibuk ingin membangun kios donat, aku akan mati kelelahan jika bekerja sendirian terus." Ucap Ruby.

"Aku bisa melakukannya, tapi aku harus datang memberi tanda di dimensi ruang milikmu." Jujur Rui.

"Kau bisa melakukannya?! Sepertinya kau orang kuat ya?." Ruby tersenyum smirk.

"Tidak juga, aku masih belum menerobos tingkat Transendan." Jawab Rui.

"Teroboslah, tunggu apa lagi." Ucap Ruby enteng.

"Tidak semudah itu, aku ini gila. Jika dipaksa aku hanya akan tertelan ambisiku sendiri dan mati sia-sia, aku harus hidup lebih lama." Ucap Rui, sayang nyawa.

"Begitu ya, semoga saja kau cepat menerobos Transgender itu tadi." Ujar Ruby.

"Transendan." Ralat Rui.

Saat mereka sibuk berbincang sambil bercanda, Xui pulang dari akademi. Dia membawa sebuah kertas surat dan berjalan dengan riang menuju ruang kerja Rui. Begitu sampai dia terkejut, karena Ruby berada di pangkuan Ayahnya dengan Hanfu terbuka.

"Astaga, kenapa Ayah dan Ibu selalu saja tidak tau tempat untuk bermesraan." Ujar Xui merasa malu.

"Astaga, ada apa? kau buru-buru sekali." Ruby hanya tersenyum santai.

"Turunlah." Ucap Rui mendorong pelan pinggang Ruby.

"Tidak mau, memangnya kenapa jika kita bermesraan di depan anak? ini justru bagus agar anak kita tau cara membahagiakan pasangannya nanti." Ruby beralasan.

"Terserah saja, Ini ada surat dari akademi." Ucap Xui.

Rui menerima dan membuka surat itu, Ruby mengintip dan ikut membaca dengan seksama. Dia tidak mendapatkan kendala bahasa, karena secara spontan otak pemilik tubuh ini lancar membaca dan menulis.

Isi Surat:

Pembukaan akademi tertutup untuk kelas akhir. Para murid tingkat akhir harus tinggal di asrama akademi selama dua tahun ajaran, setelah itu akan dilakukan turnamen kelulusan dan murid dinyatakan lulus jika nilai memenuhi kriteria.

Lulusan terbaik akan mendapatkan sponsor dari Kaisar, memiliki kesempatan menjadi Ksatria Istana dan menjadi pendekar hebat dibawah Kaisar.

Dimohon pada orangtua segera mempersiapkan keperluan para murid. Di larang berkirim surat atau di jenguk, segala bentuk keamanan sudah di tanggung para master dan guru.

"Maksudnya selama dua tahun Xui akan tinggal di asrama Akademi? Tidak boleh berkirim surat atau dijenguk, menakutkan sekali kan." Ruby trust issue.

"Tidak masalah karena memang kelulusan setiap tahun seperti ini. Aku bisa menjaga diriku dengan baik di sana ibu." Ucap Xui.

"Tapi aku akan melewatkan ulang tahunmu kan." Ruby sedih.

"Tidak masalah, saat aku lulus nanti tolong berikan kejutan untukku." Ucap Xui, tersenyum manis.

"Kenapa kau terlihat senang sekali? kau senang karena jauh dari Ayah dan Ibu?." Ruby memicing.

"Ekhem.. tidak ada yang seperti itu Ibu, semakin cepat lulus akan semakin baik kan?." Xui melengos, tidak mau berkontak mata dengan Ruby.

"Ini kesempatan bagus untuk hidup tenang, aku sudah muak melihat keromantisan kalian yang tidak tau tempat." Batin Xui, tertekan sejak lama.

1
Sribundanya Gifran
lanjut crazy up thor
Mellisa Gottardo: /Cry//Cry/
total 1 replies
Babyme
Yey!! akhirnya doble up😍
Mellisa Gottardo: /Drool//Determined//Determined/
total 1 replies
Babyme
ikut deg-deg an😭
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Alyriz
Next kk yg semangat yee klau bisa up dua chapter sperti sblum" ini kk 🤗
Mellisa Gottardo: mulai besok Doble up kak🥰
total 1 replies
Mama Lemon
Kerenn dahh Semangat thor🔥🔥
Babyme
Bergaya banget, ketemu Rui langsung kicep itu si Yunjing
Mellisa Gottardo: hahah jangan di ULTI dulu dong 🤭
total 1 replies
Pecinta Novel
Mukanya Fang Yun ngeselin baget sumpah😭
Mellisa Gottardo: awokawok
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: siaap
total 1 replies
Etty Rohaeti
Ruby belum hamil juga Thor?
Mama Lemon: Mukanya ngeselin bangett
total 2 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: /Applaud//Applaud/
total 1 replies
Pecinta Novel
ANJAY VISUALNYA BISA NGESELIN GITU😭
Mellisa Gottardo: hahaha🤣
total 1 replies
Babyme
Semangattt thor!!
Mellisa Gottardo: Siap🥰
total 1 replies
Lina Hibanika
aq yg bacanya aja senyum2 sendiri palagi Ruby 🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
makanan yg belum ada, enak dan murah memang akan jadi banyak peminatnya
Lina Hibanika: zaman now mah dah segala ada 😏
total 2 replies
Lina Hibanika
beuh Ruby 😏 jd gila aja bangga kmu mah 😅🤣
Lina Hibanika: tapi bener banget sih thor 😅
total 2 replies
Lina Hibanika
omaygot 😱 klo modelan gini mah aq jg mau lah biar dikata gila juga thor 😅
Mellisa Gottardo: hahahaa🤣
total 1 replies
Lina Hibanika
punya duit mah segala urusan bisa diatasi 😌
Mellisa Gottardo: betuull🥹
total 1 replies
Lina Hibanika
kayaknya ga niat tuh Ruby 😅
Mellisa Gottardo: /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Lina Hibanika
dasar Ruby 🤣🤣🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
melimpir dimari lah,, liat liat ada yg baru,, kali aja seru seperti biasanya 😅
Mellisa Gottardo: haloo 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!