NovelToon NovelToon
Sebuah Perjalanan

Sebuah Perjalanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Anak Yatim Piatu / Spiritual / Anak Genius / Kehidupan alternatif / Murid Genius
Popularitas:312
Nilai: 5
Nama Author: Banyu Aji

menceritakan tentang perjalanan anak manusia yang lahir dengan sebuah cerita tentang perjalanannya.. selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Banyu Aji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

senjata baru jaka kendi

Tap ..

tanpa mengedipkan matanya, jaka kendi menghentikan lesatan anak panah itu hanya dengan jepitan dua jarinya ..

Sublokong termangu, mulutnya menganga, tangannya kesemutan, kakinya gemetaran seperti hendak tercabut nyawanya dari ubun - ubunya.. Ia merasakan takut, takjub sekaligus terheran - heran dengan pertunjukan jaka kendi kali ini..

..

"bagaimana bisa anak sekecil ini mempunyai kemampuan yang sangat luar biasa seperti ini.." gumamnya dalam hati.

..

dalam hatinya sublokong bertekad untuk mengikuti jaka kendi kemanapun .. ia akan berguru kepada jaka kendi.. namun ia bingung harus bagaimana mengucapkannya ..

..

tanpa di aba - aba sublokong bertepuk tangan mengapreasi kehebatan dari pertunjukan jaka kendi..

..

Plok .. Plok.. Plok.. Plok..

..

"hebat sekali kamu jaka, bagaimana bisa kamu melakukannya padahal anak panahku melesat dengan sangat cepat .." ucap sublokong masih dengan rasa takjubnya.

..

"bukan hebat blokong, ini karena terbiasa saja .. Aku sudah berlatih ilmu beladiri semenjak aku mulai bisa berjalan, Sampai saat ini dan seterusnya pun aku akan terus berlatih .. " ujar jaka kendi yang turun dari atas batu dan berjalan santai mendekati api unggun yang kini telah menjadi bara ..

..

"mari kita lihat kejutan apa yang akan aku dapatkan kali ini blokong .." ucap jaka kendi berjongkok di depan api unggun.

..

Dengan ranting kayu jaka kendi mencungkil - cungkil kotak kayu yang telah membara itu ..

dan benar saja, setelah kotak kayu itu telah hancur, kini terlihat sebuah pedang panjang dengan gagang berukiran kepala naga berwarna hitam legam dengan urat berwarna hijau tua dengan serangkanya yang bermotif sama seperti gagang pedang itu.. Kalau di perhatikan pedang dalam serangka itu mirip seperti sekor naga ..

..

  ..

"ternyata mimpimu itu benar jaka, pedang itu mirip sekali dengan naga dalam mimpimu yang kamu ceritakan padaku .." ucap sublokong.

..

"sepertinya memang begitu.. Aku seperti merasakan aura yang sangat menakutkan dari pedang ini blokong" ujar jaka kendi mencoba lebih mendekati pedang itu sambil berjongkok.

..

Setelah beberapa lama jaka kendi dan sublokong memandangi pedang itu, kini setelah pedang itu sudah tidak lagi terasa panas, jaka kendi mengangkat pedang itu kemudian dengan perlahan ia membuka serangkanya ..

 Baru saja terlihat sedikit bilah pedang itu ..

..

trrrrrret ..

tiba - tiba jaka kendi terpental jauh kebelakang hingga menabrak akar pohon beringin..

..

sublokong yang melihat itu langsung berlari menggapai tubuh jaka kendi yang terlihat sangat lemas dan pucat ..

Sebelum roboh ke tanah, sublokong memapah tubuh jaka kendi dan merebahkannya di rerumputan..

..

"kamu baik - baik saja jaka.." tanya sublokong.

..

"aku baik - baik saja blokong .." jawab jaka kendi kemudian ia duduk bersila mengatur nafasnya.

..

"aku seperti tersengat petir yang sangat dahsyat blokong.. Sepertinya pedang itu adalah pedang yang ber elemen petir.. Kekuatannya sangat mengerikan .." ujar jaka kendi menjelaskan tentang apa yang menimpanya barusan.

..

"lalu, apakah kamu masih berniat untuk memilikinya jaka? Tanya sublokong..

..

"justru itu yang membuatku semakin yakin dan semakin bersemangat untuk menaklukan pedang itu blokong, aku akan memilikinya..!!" jawab jaka kendi menghentakkan kakinya lalu bersalto di udara .. ia mendarat tepat di hadapan pedang itu..

..

"bocah ini.." gumam sublokong dalam hatinya.

..

Jaka kendi kembali menyentuh gagang pedang itu, ia memperhatikan dengan seksama guratan - guratan ukiran yang sangat estetik dari gagang pedang itu, sekilas jaka kendi merasa ada yang aneh pada ukiran di bagian mata naga itu, karena naga itu hanya memiliki satu mata saja, mata itu berwarna biru, sedang pada mata sebelahnya, bola matanya seperti telah terlepas, dan hanya ada sebuah lubang kecil sebesar biji kelengkeng..

Namun jaka kendi tak ingin terlalu memikirkan hal itu, jaka kendi hanya ingin berfokus untuk menaklukan pusaka itu.

Jaka kendi memejamkan matanya sejenak untuk mengingat kembali ajaran kakeknya tentang cara menaklukkan sebuah pusaka ..

Kemudian jaka kendi menarik nafas begitu dalam .. ia mengumpulkan tenaga dalamnya pada satu titik di bawah perutnya .. lalu ia mengalirkan tenaga dalamnya pada pedang itu ..

Tiba - tiba pedang yang semula tenang itu kini bergetar hebat, jaka kendi dengan konsentrasi penuhnya mencoba untuk meredam getaran itu dengan terus mengalirkan tenaga dalamnya ..

Hingga beberapa saat pedang itu kini mulai terlihat tenang.. Jaka dengan sangat cepat mencabut pedang itu dari serangkanya ..

..

Sriiiing ..

..

Pedang panjang yang sangat berkilau itu kini sudah takluk di tangan jaka kendi .. ia berteriak dengan sangat lantang sembari mengacungkan pedang itu kelangit ..

..

..

Hiyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ..

..

setelah itu jaka kendi merasa tubuhnya sangat lemas, dan sebelum tubuhnya roboh, jaka kendi menancapkan pedang itu pada tanah, ia bersimpuh dengan tangan kanannya memegang gagang pedang itu, sedang tangan kirinya memegang serangkanya..

..

Melihat hal itu, sublokong yang sedari tadi hanya melihat pertunjukan itu, kini ia melangkah mendekati jaka kendi, sublokong berniat untuk membantu jaka kendi ..

Namun baru saja sublokong menyentuh pundak jaka kendi, sublokong merasakan sesuatu yang membuatnya terpental jauh kebelakang hingga menabrak sebuah batu ..

..

brakkkkk ..

..

"adeuuuh .. " sublokong pingsan.

..

ternyata semenjak awal jaka kendi memegang pedang itu, jaka kendi merasakan tubuhnya seperti tersengat petir - petir kecil yang sangat banyak yang tak terhitung jumlahnya, Setelah jaka kendi mencabut pedang itu dari serangkanya dengan cepat, barulah jaka kendi merasakan ada petir yang sangat besar yang menyambar - nyambar tubuhnya .. Hal itulah yang membuat jaka kendi sampai berteriak begitu lantang.. Ia bertahan dari rasa sakit karena tersambar petir..

hal itu juga lah yang membuat sublokong terlempar saat menyentuh tubuh jaka kendi..

Kemungkinan masih ada sisa - sisa petir yang masih bersarang pada tubuh jaka kendi.

..

Setelah beberapa saat bersimpuh sambil memegangi pedang itu, jaka kendi merasa sudah tak mampu lagi untuk bertahan.. genggaman tanganya kini mulai merosot ke bawah hingga tak terasa kini jaka kendi sedang memegangi bilah pedang yang sangat tajam itu.. Darah dari telapak tangan jaka kendi pun kini mengalir di sepanjang bilah pedang itu ..

..

tiba - tiba saja jaka kendi seperti sedang berada di antara hamparan cahaya yang tak ada batasnya .. Di depanya kini berdiri seorang wanita muda yang sangat cantik mengenakan pakaian berwarna putih bercorak biru layaknya seorang pendekar.. warna kulitnya putih dan warna rambutnya hitam, panjang, lurus terikat ..

..

"aku tak pernah menyangka kalau yang akan menjadi tuanku adalah bocah ingusan sepertimu .. " ucap wanita itu

..

"tuanmu..? Apa tidak sebaiknya kamu menjadikanku sebagai kekasihmu saja?" jawab jaka kendi.

..

" ii.. ii.. ini parah ni .. " gumam wanita itu dalam hatinya.

..

"namaku dewi .. aku adalah roh pedang naga gledek .. kamu boleh menjadikanku apa saja terserah dirimu, karena kita telah melakukan perjanjian darah .. Darahmu dan darahku kini telah menyatu di bilah pedang gledek.. Dan mulai saat ini, aku abdikan sepenuhnya diriku kepadamu tuan .." ujar dewi lalu ia berlutut di hadapan jaka kendi.

..

"eit .. eit .. Bangunlah kak dewi, jangan berlutut seperti itu .. ayo bangunlah .. " jaka kendi memegang kedua pundak dewi dan memintanya untuk tidak berlutut padanya ..

..

"namaku jaka kendi, aku memang sudah bertekad untuk memilikimu kak dewi, eh bukan bukan, maksudku pedang ???? Pedang apa tadi kamu bilang?"

"pedang gledek " jawab dewi.

"yaaa .. Pedang gledek .." ucap jaka kendi gugup.

"ya tuan jaka kendi, aku sekarang sudah menjadi milikmu seutuhnya .. " ujar dewi si roh pedang.

"jangan panggil tuan doooong.. Panggil saja aku sayang.. Bagaimana? Bisa?" tanya jaka kendi.

..

Dewi si roh pedang menahan tawa mendengar ucapan dari tuan barunya itu, ia tidak menyangka setelah ribuan tahun penantiannya, ia kini malah di pertemukan dengan seorang bocah cilik yang sangat pecicilan sok ganteng dan konyol.. Sangat jauh dari ekspektasinya .. Namun itu membuat sensasi yang berbeda pada hati dewi, si roh pedang.

"baiklah tuan .. Mulai hari ini aku akan memanggilmu dengan sebutan sayang .." jawab dewi si roh pedang masih menahan tawanya.

..

Jaka kendi melongo beberapa saat lalu mukanya memerah kegirangan ..

..

"asiiiiik .. Cium dong kak " ucap jaka kendi sembari memegang pipinya sendiri minta di cium oleh dewi, si roh pedang ..

..

dewi yang menganggap jaka kendi adalah anak kecil tak ragu untuk menuruti apa yang ia mau.

1
Ilham
lanjut BG jangan sampai melenceng dari agam BG cerita nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!