NovelToon NovelToon
Terjebak Bersama Pewaris Millioner

Terjebak Bersama Pewaris Millioner

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Marnii

Alleta, seorang gadis penurut yang kepolosannya dimanfaatkan oleh sang kakak dan ibu tirinya.

Di malam sunyi itu, sebuah pil tidur seketika mengubah kehidupannya 90 derajat.

Ia terpaksa harus dinikahi oleh seorang pria yang terjebak bersamanya, pria yang sama sekali tak pernah ada dalam tipe suami yang dia idamankan, karena tempramennya yang terkenal sangat buruk.

Namun, pria sekaligus suami yang selama ini selalu direndahkan oleh warga desa dan dicap sebagai warga termiskin di desa itu, ternyata adalah seseorang yang statusnya bahkan tak pantas untuk dibayangkan oleh mereka yang memiliki status sosial menengah ke bawah.

Alfarezi Rahartama, pria luar biasa yang hanya kekurangan izin untuk mengungkap identitas dirinya.

Bagaimanakah reaksi keluarga Alleta setelah tahu siapa sosok menantu yang mereka remehkan itu?

Dan lalu bagaimanakah reaksi Alleta sendiri apabila dia tahu bahwa pria yang menikahinya adalah tuan muda yang disegani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marnii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan Pintas

Alleta menatap sebuah bangunan besar yang merupakan sebuah hotel. Ya, setidaknya orang-orang yang tidak tahu tentang tempat itu akan mengira bahwa itu hanya sebuah hotel biasa, padahal di dalamnya adalah tempat di mana banyak wanita yang bekerja untuk melayani para pria hidung belang di luaran sana.

Alleta menarik napas dengan cukup panjang sebelum memberanikan diri untuk masuk ke sana.

Lobi bangunan itu pada dasarnya sangat normal, kegiatannya cuma sebatas tamu biasa dan ada pegawai hotel itu sendiri.

Alleta menghampiri resepsionis dan menyerahkan kartu identitas pekerja yang sebelumnya ia ambil diam-diam dari sahabatnya, kartu identitas pekerja itu adalah milik Dara, karena jika tidak ada kartu tersebut, ia tak mungkin bisa bertemu dengan seseorang yang bernama Madam Zoe, pimpinan hotel itu.

Ketika melihat kartu tersebut, wanita yang berjaga itu pun mengangguk paham dan mempersilahkan Alleta naik ke lantai di mana tempat Madam Zoe berada.

Alleta segera naik ke atas, dan di sana ia bertemu dengan asisten Madam Zoe.

"Permisi, saya temannya Dara, apa boleh saya bertemu dengan Madam Zoe?" tanya Alleta sembari menyerahkan kartu identitas milik Dara.

Pria itu melihatnya sebentar, lalu mengangguk paham. "Tunggu sebentar di sini."

Alleta mengangguk pelan sembari duduk di kursi tunggu yang berada tak jauh dari ruangan Madam Zoe.

Tak lama setelah itu, pria yang barusan, keluar dan memanggil Alleta. "Madam menunggu di dalam, silahkan masuk."

Alleta mengangguk dan bergegas beranjak dari tempatnya, membawa langkah kaki yang sedikit gemetar takut sekaligus gugup.

"Benar kamu temannya Dara?" tanya seorang wanita paruh baya bergaya glamor dengan bibir cetar merah merona, ia menatap Alleta yang baru saja masuk, lekat dan seksama.

Alleta berjalan mendekat dan duduk di hadapan wanita itu ketika dipersilahkan. "Perkenalkan saya Alleta, Madam, saya memang temannya Dara," jawab Alleta membenarkan.

"Jadi, ada perlu apa mencari saya ke sini? Kamu tahu, 'kan, di sini tempat semacam apa?"

Alleta mengangguk tipis. "Saya ... lagi butuh uang, Madam," ucapnya pelan sambil tertunduk malu.

Madam Zoe tersenyum tipis. "Butuh uang berapa?"

Alleta mengangkat pandangannya menatap Madam Zoe yang masih tersenyum.

Tentunya Madam Zoe senang dengan kedatangan wanita seperti Alleta, bagaimana pun Alleta memiliki fitur wajah yang bisa dibilang berada di atas rata-rata, tidak gampang baginya menemukan wajah seperti itu. Hanya melihatnya sekali saja, Madam Zoe sudah yakin bahwa Alleta akan laku sangat keras dan mampu menduduki peringkat atas hingga beberapa tahun berturut-turut hanya dengan mengandalkan wajah dan tubuhnya itu.

Entah mau dilihat dari segi apa pun, wanita di hadapannya itu benar-benar mendekati kata sempurna sebagai seorang perempuan, tentunya akan menjadi incaran para lelaki di luaran sana.

"Saya butuh 300 Juta, Madam," jawab Alleta sambil tertunduk memejamkan mata sedikit takut.

Benar saja, melihat Madam Zoe yang hanya diam setelah ia mengatakan jumlah uang yang dia butuhkan, membuat Alleta semakin tak percaya diri.

"Saya tahu ini sangat keterlaluan, tapi saya akan berusaha untuk segera melunasinya, atau mungkin saya bisa bayar dengan mencicilnya, Madam," lanjutnya lagi, berusaha membuat Madam Zoe bersedia untuk meminjaminya uang.

Madam Zoe membetulkan posisi duduknya dan masih terus menatap Alleta. "Kamu masih perawan?" tanyanya dengan wajah serius.

Entah apa maksud dari Madam Zoe menanyakan itu, tapi Alleta tetap memberanikan diri untuk tetap mengangguk meski sedikit ada keraguan di hatinya.

"Saya bisa saja memberikanmu uang dan tanpa harus kamu kembalikan, tapi ada syaratnya yang harus kamu penuhi," ucap Madam Zoe, dan Alleta memberanikan diri mengangkat pandangannya lagi dan lagi.

"Syarat apa, Madam?"

Madam Zoe diam sejenak, lalu dia berkata, "Klien saya butuh wanita yang masih perawan seperti kamu."

Alleta meremas ujung bajunya dengan jantung berdebar tak karuan.

"Jika kamu sangat butuh uang itu, kamu akan saya berikan uangnya sekarang, tapi malam ini kamu harus layani klien saya, bagaimana?"

Alleta masih diam, dia tahu kedatangannya ke sini saja sudah menjadi kesalahan besar, tetapi dia benar-benar tak memiliki tujuan lain untuk mencari pinjaman uang sebesar itu.

"Kamu hanya perlu bekerja untuk malam ini saja, setelah itu kamu tidak ada urusan lagi dengan saya, bahkan saya bisa berikan lebih dari uang yang kamu butuhkan, hitung-hitung kamu bisa berikan sedikit uang itu untuk kartu Dara yang kamu pinjam darinya, kebetulan dia memang sangat butuh uang untuk biaya pengobatan adiknya."

Mendengar itu, Alleta mengernyitkan alis tak mengerti, Dara tak pernah cerita apa pun soal adiknya yang sedang sakit.

"Dara tidak pernah memberitahumu masalah adiknya itu?" tanya Madam Zoe, dan Alleta menggeleng pelan.

"Sejak adiknya sakit, Dara mengalami penurunan berat badan, yang mengakibatkan dirinya jauh dari standar pilihan lelaki, karena itulah beberapa bulan terakhir ini dia jarang mendapat klien, tak peduli sekeras apa saya mempromosikannya, tetap saja dia tak pernah terpilih, mungkin ada satu atau dua orang, tapi itu mana cukup untuk menutupi biaya rumah sakit yang cukup tinggi dari penghasilannya sendiri, saya berulang kali meminta dia untuk mempercantik dirinya agar bisa kembali ke masa jayanya seperti dulu, tetapi tentu sangat tidak mudah karena dia terlalu banyak memikirkan masalah yang seharusnya tidak ia tanggung sendirian."

Jantung Alleta seketika berdegup kencang, bagaimana mungkin masalah sebesar ini Dara tak memberitahunya, lalu setiap kali Dara berpamitan pergi ketika sedang bersamanya, apakah itu untuk pergi menjenguk adiknya di rumah sakit? Bukan karena ada panggilan?

"Jika saya menerima syarat itu, berapa uang yang bisa Madam berikan pada saya?" tanya Alleta bersungguh-sungguh."

"Saya sanggup memberimu 500 Juta untuk satu malam."

Alleta semakin berdebar-debar mendengar nominal yang disebut perempuan paruh baya itu.

"Tak perlu terkejut, harga untuk seorang perawan memang lebih banyak berkali lipat jumlahnya dari wanita biasa, tapi setidaknya itu sepadan dengan pengorbanan yang kamu lakukan."

Alleta menarik napas sejenak, berusaha mendinginkan pikirannya.

"Baik, saya setuju menerima syarat dari madam."

Madam Zoe pun tersenyum, lalu beranjak dari tempatnya, ia memberikan sebuah cek yang sudah ia isi dengan nominal yang dijanjikan, serta sebuah kertas berisi tempat di mana Alleta harus pergi untuk menjalankan tugasnya.

"Saya memberikan cek ini terlebih dahulu karena saya percaya kamu tidak akan membohongi saya, tapi jika kamu berani tidak datang, maka kamu tahu sendiri akibatnya, saya baik pada orang yang mau bertanggung jawab, tetapi juga akan lebih kejam pada orang yang berani menipu saya," ucapnya sembari meletakkan dua kertas itu di hadapan Alleta.

Alleta mengangguk paham lalu menyimpan kertas tersebut dengan baik. "Madam tenang saja, saya bukan orang yang akan lari dari tanggung jawab, apa lagi kabur dengan membawa uang yang bukan hak saya."

"Selamat bekerja sama untuk hari ini, setelah malam ini terlewati, maka kita akan menjadi asing seperti sebelumnya." Madam Zoe mengulurkan tangan dan Alleta menerima uluran tersebut sambil tersenyum kecut.

"Terimakasih atas bantuan Madam untuk saya, saya pamit undur diri."

Alleta pun keluar dari ruangan itu dengan hati yang bergejolak, ia benar-benar tak pernah berpikir bahwa dirinya akan menginjakkan kaki di tempat itu, tak pernah terpikir olehnya bahwa akan ada hari di mana ia harus melayani seorang pria yang tidak dikenal hanya untuk sejumlah uang, betapa kotor dirinya, bahkan sebelum disentuh sekali pun.

Kini akhirnya ia merasakan apa yang dirasakan oleh Dara, betapa menyakitkannya saat terperangkap oleh perasaan seperti itu.

1
Rahma As
Wkwk, Alvarez terbuat dari tanah merah keknya ya 🤣
Nona S
Emang dasar si Tuan Alfarez ini 🤭
Rahma As
Best banget ceritanya thor
Marnii: Terimakasih ya sudah memberikan dukungan, lope banyak² buat kamu 🤭
total 1 replies
Rahma As
Wkwk... Birahi dong 🤣
Rahma As
Permainan Alfarez pun dimulai🤭
Rahma As
Hei, itu Alfarez mantan suamimu Alleta
Rahma As
Dapet karma dah lu 🤭
Rahma As
Tempat di mana ada banyak orang, pasti selalu ada aja yang nyeleneh. miris
Rahma As
Bukan mempermainkan orang, itu karena dendam sama lu aja Alleta 🤣
Rahma As
Ah, kenapa gak mati ajalah kau nenek sihir/Angry/
Rahma As
Hah? Lc?
Rahma As
Ini Ibu tirinya baik apa jahat thor?
Rahma As
Nah kan, jangan sampe lu nyesel nanti setelah tau siapa Alfarez itu
Rahma As
Sibuk bener lu Alleta minta cerai /Frown/
Rahma As
Halah, bukan tipeku, tapi ujung² pasti kecintaan juga nanti kau Alfarez 🤣
Marnii
Hai Guys, buat kalian yang baru baca karyaku, kita perkenalan singkat dulu ya. Ini adalah karya ke-7 yang kutulis dengan tanganku langsung dan tentunya atas izin yang Maha Esa.
Saya Author Marnii, suka Durian dan Mangga, serta suka menulis tentunya. Buat kalian yang sudah bersedia mampir dan memberikan dukungan, semoga sehat selalu, diperlancar rezekinya.
Kapan-kapan aku sapa lagi ya, udah terlalu panjang soalnya /Scowl/
Nona S
Baru sempat komen thor. Keasikan baca sampai lupa ngasih semangat. Semangat ya Thor, aku tunggu lanjutan ceritanya
Marnii: Wah, terimakasih sudah menyemangati dan selalu setia menunggu update ceritanya ya. Lope sekebon.
total 1 replies
lailatus Shoimah
ok
Marnii: Terimakasih telah berkomentar 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!